Share

Bab 142

Setelah memberikan perintah tersebut, wajah Andreas sudah kembali normal ketika dia berjalan ke arah Celine.

"Ayo! Kita beli bunga untuk ibu kita!" Andreas segera menggandeng tangan Celine.

Celine pun tertegun sejenak.

Ibu kita?

"Dia ibuku!" suara Celine sangat tegas ketika mengoreksinya.

Andreas hanya tersenyum dan membalas, "Benar! Ibumu ...."

Bukankah ibu wanita ini adalah ibunya juga?

Jadi, dia tidak salah menggunakan panggilan ibu kita.

Mereka berdua sudah tiba di pemakaman. Andreas meletakkan bunga di depan batu nisan. Ada foto wanita yang sangat cantik di batu nisan tersebut.

Lalu mata Celine sangat persis dengan mata wanita itu.

Lebih tepatnya lagi, Andreas pernah bertemu dengan beberapa orang yang memiliki mata yang sama dengan wanita di dalam foto tersebut selain Celine.

Akan tetapi, Andreas tidak berpikir terlalu jauh.

Kedua orang itu pun berdiam di sana untuk waktu yang sangat lama. Begitu senja tiba, mereka baru kembali ke kota.

Andreas mengantarkan Celine kembali ke Kompl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
muhammad
Setujuuu bukkk
goodnovel comment avatar
Mamiekyun
baca novel lama2 kok bosen. peran utamanya selalu di buat bodoh. jd orang yg ngga cerdas, pinter dlm berfikir. cuma di gertak selamatan kematian ibunya mau di buat ricuh uang 1 trilyun di berikan. kesannya ngga bisa berpik8r pakai logika
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status