Share

Bab 149

Penulis: Matahari
"Bantuan? Apa mungkin ada hubungannya dengan si gadis cantik?"

Begitu berbicara, James langsung berhasil menebaknya.

Dia sudah mengenal pria yang bernama Andreas ini. Pria ini bisa menghadapi siapa pun. Satu-satunya yang tidak bisa dihadapinya adalah si gadis cantik.

Butuh bantuannya? Kalau begitu apa maksudnya? Sudah pasti malam ini dia akan punya kesempatan untuk mengenal gadis cantik itu?

"Baiklah! Sebenarnya malam ini aku nggak mau menghadiri pesta itu. Tapi karena kamu memintaku, aku akan pergi ke sana."

James langsung membalas dengan bersemangat.

...

Di pesta ini, Tuan Richard akan memperkenalkan cucu perempuannya. Hansen berada di sebuah resor yang ada di Kota Binara.

Sehari sebelumnya, Tuan Richard sudah keluar dari rumah sakit dan di bawah ke resor tersebut.

Setelah keluar dari rumah sakit, Carla terus menemani Tuan Richard.

Sekarang, pestanya sudah semakin dekat. Carla dan Tuan Richard sedang memilih pakaian yang akan dikenakan pada jamuan nanti.

Hansen sedang berdiri di luar
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 150

    Begitu mendengar nama Celine, Lily pun kaget sekali.Sebelum Lily sempat memikirkan apa pun, Carla sudah mengenali Lily."Kamu rupanya!" Carla pun tersenyum.Hari ini, Lily terlihat sangat baik dan seperti berusaha dekat dengannya. Carla hampir saja tidak mengenalinya.Bukankah wanita ini adalah wanita yang kemarin keguguran di museum?Dia dan Celine memiliki dendam."Kamu dan Celine kakak-beradik, ya?" Ketika berada di kantor polisi, Carla tahu bahwa wanita yang keguguran itu memiliki hubungan dengan Celine.Hanya saja sekarang, wajah Lily masih terlihat curiga.Carla melihatnya dan bibirnya pun langsung menyunggingkan senyuman, "Nona Lily baru keguguran. Bagaimana kondisi kesehatan Nona?"Lily tertegun dan langsung teringat.Dia adalah wanita yang kemarin berada di toilet.Waktu itu, Lily hanya sibuk memikirkan cara untuk mencelakai Celine. Jadi, dia sama sekali tidak memedulikan orang-orang yang ada di sekitar sana. Dia mendengar dari Reza bahwa sebelum Celine mendapatkan rekaman vi

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 151

    Suasana seketika hening.Lily menatap Carla sambil menunggu jawaban.Tiba-tiba Carla tertawa lalu menoleh melihat Lily. "Siapa bilang aku nggak suka? Wanita secantik itu, kalau kakakku suka, aku tentu saja suka."Meski dia bilang begitu, Lily bisa melihat pikiran sesungguhnya di mata Carla.Dia tidak suka Celine!Heh! Bagus sekali!Lily langsung merasa sombong di dalam hati. Dia tidak bertanya apa-apa lagi, hanya berhenti sejenak lalu berkata pada orang beruntung di depannya ini, "Nona kalau perlu apa-apa, boleh cari aku kapan saja."Maksud dari kata-katanya sudah sangat jelas."Baiklah kalau begitu," ujar Carla sambil tersenyum.Kepedulian Andreas terhadap Celine sudah menentukan kalau dia tidak mungkin berteman dengan Celine.Namun, hal seperti ini tetap akan lebih mudah kalau ada yang membantunya.Setelah Lily pergi dengan penuh semangat, Carla mengganti gaunnya.Ketika Celine tiba, langit sudah gelap, tapi pencahayaan di vila masih tetap terang benderang.Dari jauh, Hansen sudah me

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 152

    "Reza, kamu sebenarnya mau apa?"Celine sama sekali tidak menyembunyikan kejijikannya.Reza teringat dengan pesan neneknya. Sejak pergi dari Keluarga Maira hari itu, entah kenapa Nenek jadi berulang kali memperingatkan dia jarang-jarang berhubungan dengan Lily.Kalau bukan karena kata-kata Celine di rumah Keluarga Maira hari itu, Nenek juga tidak akan semakin membenci Lily.Semuanya gara-gara Celine.Berpikir seperti itu, tatapan Reza terhadap Celine semakin tajam. "Aku datang untuk memperingatkan kamu, jangan punya niat jahat lagi ke Lily. Terus, hari ini adalah hari Tuan Richard memperkenalkan cucu barunya, kamu jangan gunakan trik-trik menggoda orangmu itu."Celine bingung.Kalau bukan karena wajah Reza saat ini sangat menyebalkan, Celine pasti bakal mengira Reza itu adalah orang suci yang tiada taranya.Jangan punya niat jahat lagi ke Lily?Jangan sembarangan menggoda orang?"Sialan, pergi sana! Orang tuamu tahu nggak kamu sekepo itu!"Celine langsung bertatapan dengan Reza. Kalau

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 153

    Celine berteriak kaget, tapi mulutnya ditutup oleh tangan lainnya.Teriakannya pun berhenti.Celine mencium aroma arak yang sangat kuat, lalu dia mendengar suara pria yang sangat berat dari atas kepalanya. "Jangan bersuara, kalau nggak, nanti ada orang datang melihat kita, terus judul besar berita besok pasti akan sangat bagus." Andreas sengaja mengubah suaranya jadi lebih rendah.Dia sebenarnya ingin ada orang yang memotret mereka.Namun, teringat dengan kebencian Celine terhadap "Tuan Andreas", Andreas terpaksa berusaha sabar.Malam ini, dia berencana coba berinteraksi dengan Celine sebagai "Tuan Andreas". Lebih bagus lagi kalau bisa mengubah kesan Celine terhadapnya.Seperti dugaannya, kata-katanya membuat Celine lebih tenang.Aroma arak ini membuat Celine refleks teringat dengan malam di vila Keluarga Linoa itu.Saat itu, tubuh Tuan Andreas juga mengeluarkan aroma arak yang pekat seperti ini."Kamu ... siapa?"Celine bertanya dengan hati-hati, "Kamu ... kamu nggak bermaksud melukai

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 154

    "Kamu sudah boleh pergi!"Suara Andreas seakan-akan sedang menutupi sesuatu, tiba-tiba kembali dingin.Reaksi yang tiba-tiba ini membuat Celine merasa aneh."Kamu ....""Nggak mau pergi? Kalau begitu ...."Sebelum Celine selesai berbicara, Andreas tiba-tiba melihat Celine dengan matanya yang terlihat berbahaya seperti mata binatang buas.Celine merasa hatinya seakan-akan bergetar."Pergi, aku pergi sekarang juga."Celine tertawa canggung, lalu langsung kabur seakan-akan takut orang di depannya ini berubah pikiran. Sosok Celine perlahan-lahan menghilang dari pandangannya, Andreas pun tersenyum tak berdaya lalu melepaskan topengnya.Saat ini, Celine sedang berjalan ke arah kerumunan orang.Carla perlahan-lahan berjalan keluar dari jalan kecil di samping.Dia mendapat kabar kalau Andreas ada di sini, jadi dia datang mencarinya. Namun, dia tidak menyangka akan bertemu Celine di sini.Tadi Celine bersama dengan Andreas?Carla mengernyit lalu terus berjalan ke dalam dan akhirnya melihat Andr

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 155

    Sampai ketika Hansen muncul sambil mendorong Richard.Semua orang pun melihat ke arah mereka.Hari ini kondisi Richard sangat bagus. Dia duduk di kursi roda dan Hansen pun mendorongnya untuk menyapa para tamu.Di kerumunan orang, Nyonya Ratna melihat ke arah Richard, beberapa kali ingin membawa Reza pergi menyapa Tuan Richard.Namun, Reza malah terus mencari sosok Lily di antara kerumunan orang.Akhirnya, Reza menemukan Lily. Tepat ketika dia mau menghampirinya, Nyonya Ratna malah memanggilnya."Reza ....""Nenek, Lily hari ini juga datang. Aku bawa dia datang menyapa Nenek."Reza ingin memperbaiki kesan Celine di mata Nyonya Ratna.Dia percaya asalkan Nenek banyak berinteraksi dengan Lily, pasti Nenek akan menyadari kebaikan Lily.Namun, ketika dia lagi-lagi mau menghampiri Lily, Nyonya Ratna langsung menggenggam pergelangan tangannya dengan ekspresi kesal."Nenek ....""Kamu bisa berguna dikit, nggak? Dari tadi yang dipikirin cuma Lily, tapi dia nggak sebaik yang kamu kira," ujar Nyo

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 156

    Selesai berbicara, Hansen melihat Celine sambil tersenyum.Celine malah terlihat tidak tahu harus berbuat apa.Kakek?Pak Tua adalah kakeknya Hansen? Bukannya berarti dia adalah tuan besar Keluarga Nadine?Terus ....Dia adalah orang yang ingin diajak Hansen untuk menemui kakeknya?Apa dia yang salah tangkap?Tidak ada maksud membawanya menemui keluarganya, 'kan?Celine diam-diam menghirup napas dalam-dalam dan menghindari tatapan Hansen. Dalam hati memberi tahu diri sendiri kalau Hansen pasti tidak bermaksud membawanya menemui keluarganya.Dia dan Kak Hansen hanya teman, membawa teman bertemu keluarga juga adalah hal yang sangat normal.Namun, sebagai pengamat, James sangat terkejut.Saat ini, tatapan Hansen terhadap Celine benar-benar tidak bisa dibilang biasa saja.Dia tiba-tiba menyadari kalau ada kemungkinan Hansen benar-benar menyukai Celine.Gila!Reaksi pertama James adalah hubungan Hansen dan Andreas sudah tidak mungkin baik kembali.Kali ini, Celine bukanlah Carla yang waktu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 157

    Carla berjalan ke arah Tuan Richard.Ketika dia melewati Lily, Lily langsung mengambil kesempatan ini untuk berkata padanya, "Selamat Nona, tadi aku baru saja lihat, semua orang di sini sangat iri padamu."Kemudian, dia tidak tahan untuk tidak melihat Celine."Di saat seperti ini, harusnya Nona yang berdiri di samping Tuan Richard. Kakakku memang nggak pengertian, Nona jangan salahkan dia."Carla melirik Lily, tahu jelas apa yang dia pikirkan.Dia tidak mengatakan apa-apa, melainkan tanpa sadar melihat ke arah Andreas yang terpisah dari kerumunan. Kemudian, dia terus berjalan maju."Ini adalah cucu perempuanku, namanya Celine Maira. Mulai sekarang, tolong banyak-banyak membantunya."Suara Tuan Richard kembali terdengar.Nama Celine terdengar jelas di telinganya, seakan-akan sebuah bom yang meledak.Hansen mengepal erat tangannya, seakan-akan hal yang dia takutkan akhirnya terjadi, bahkan matanya juga bergetar.Carla juga langsung menghentikan langkahnya.Senyuman di wajahnya langsung m

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1184

    Perasaan itu terus berputar di hati Celine untuk sekian lama.Sampai waktu Dylan dan Albert datang lalu melihat raut wajahnya yang pucat."Celly, kamu kenapa? Nggak enak badan?" Albert segera maju dan mengamati Celine dengan ekspresi khawatir.Sejak Celine datang ke Binara, meski mereka selalu menjaganya dengan hati-hati dan biasanya juga tidak ada yang aneh, Celine sedang hamil, mereka tetap tidak boleh lengah."Aku nggak apa-apa, mungkin semalam tidurnya nggak nyenyak."Celine berusaha tersenyum, rasa depresi dan tidak berdaya di dalam mimpi masih terasa, jadi senyumannya terlihat sangat terpaksa.Dylan dan Albert langsung menyadarinya.Mana mungkin tidak apa-apa?Albert juga tahu jelas alasannya. Sampai sekarang masih belum ada kabar tentang Andreas, dia tidak tega bertanya lagi."Celly, hari ini kamu istirahat saja di rumah."Begitu Albert selesai bicara, Celine langsung teringat dengan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional. "Nggak bisa, aku harus ke kantor.""Di kantor m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1183

    "Bantu aku!"Nadanya sudah tidak memohon seperti tadi, malah terdengar seperti memerintah.Suasana seketika hening.Ekspresi "Master Gion" berubah-ubah, sementara wajah Lala terlihat dingin dan bertekad, seakan-akan sedang menekan seorang bawahannya.Dia sebenarnya harus langsung setuju, tapi dia akhirnya bertanya lagi. "Apakah kamu sudah memikirkannya baik-baik?"Mata Lala pun bergetar.Setelah terdiam beberapa saat, Lala mengangguk dengan tegas. "Aku hanya punya pilihan ini, aku nggak bisa kehilangan dia. Cuma sekali ini saja, hari ke luar negerinya sudah ditentukan. Setelah keluar negeri, semuanya akan baik-baik saja."Dia tidak percaya Celine bisa mencari sampai ke luar negeri.Kalaupun pusat bisnis Keluarga Tjangnaka ada di luar negeri, tapi dunia ini sangat luas, dia pasti bisa menghindari mereka. Selain itu, orang-orang dia juga di luar negeri."Nona, aku mengerti. Ini terakhir kalinya, setelah ini, aku benar-benar mau pensiun. Aku sudah tua, sudah nggak bisa kerja keras."Pangg

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1182

    Pengemis itu tidak marah dengan sikap Lala yang jijik padanya.Di bawah rambut berantakan dan bau, pengemis itu tersenyum puas lalu berbalik pergi.Waktu dia menabrak Lala, dia sudah memberikan kertas itu padanya.Sekarang, dia tinggal menunggu Lala melihatnya.Muncul kilatan sinar di mata Lily, lalu segera berjalan kembali ke tempatnya.Lala ditabrak lumayan kuat.Waktu dia berdiri, hatinya tetap kesal. Melihat pengemis yang sudah pergi itu, Lala bahkan merasa jijik mau memarahinya.Andreas sudah pergi.Lala segera memanggil sebuah taksi untuk pulang.Lampu di kamar Andreas menyala. Lala berdiri lama di depan pintu, tapi akhirnya tidak masuk. Waktu dia kembali ke kamarnya untuk ganti baju, tiba-tiba di sakunya keluar sebuah kertas yang diremas.Kertas itu sangat berantakan, bahkan sedikit bau busuk.Ini bukan miliknya!Lala refleks teringat dengan pengemis yang menabraknya tadi.Ini dari pengemis itu!Kenapa pengemis itu menaruh kertas ini di sakunya?Lala membuka kertas itu, waktu di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1181

    Di kegelapan malam, sosok pengemis itu terlihat kotor dan bau. Orang-orang yang melihatnya refleks menghindar.Dia berjalan terhuyung-huyung ke satu arah.Di benaknya terus terngiang-ngiang informasi yang baru saja dia dengar. Hamil .... Celine hamil .... Hamil anak Andreas.Kenapa .... Kenapa dia seberuntung itu?Pantas saja Albert dan Dylan juga datang ke sini.Terus Andreas dan ....Bukan, ada yang salah.Lily tiba-tiba teringat dengan sosok itu.Orang itu jelas-jelas sedang mengikuti Tuan Andreas.Lala ... sedang menguntit Tuan Andreas?Seakan-akan mengetahui sesuatu, Lily langsung berjalan dengan terburu-buru. Tatapannya yang tadinya tidak fokus jadi cerah, dia mencari-cari ke sekitar sambil terus berjalan maju.Dia mencari-cari ingin menemukan orang itu.Namun, setelah sekian lama, dia tetap tidak menemukannya.Sampai dia melihat bar yang tidak jauh di depannya.Bar Artemis.Ada ingatan-ingatan yang muncul di benaknya, membuatnya menghentikan langkahnya.Sebelum dia sempat berpik

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1180

    Selama beberapa hari, Andreas terus mengingat ulang adegan yang tiba-tiba muncul di benaknya waktu itu.Namun, tidak peduli seberusaha apa pun dia, adegan yang rusak itu tetap tidak bisa disatukan sampai sempurna.Akan tetapi, semakin hancur adegan itu, dia semakin ingin mencari tahu apa itu.Semakin dia memikirkannya, kepalanya semakin sakit.Kepalanya seperti mau meledak, tapi satu-satunya hasil adalah gambar yang dia gambar di kertas.Lebih tepatnya, gambar desain sepasang cincin.Dia teringat dengan telepon hari itu, sepertinya ada sebuah kekuatan yang mendorongnya, di otaknya ada sebuah pikiran yang terus menjadi semakin jelas.Dia mau mengikuti babak final dengan desain ini!Andreas pergi ke Perusahaan Perhiasan Nadine untuk mengumpulkan gambar desain ini.Setelah itu, dia jalan-jalan tanpa tujuan sampai malam. Tanpa dia sadari, dia lagi-lagi tiba di Bar Artemis.Lala terus mengikutinya.Namun, dia tidak tahu, waktu dia melewati alun-alun yang paling ramai di Binara, ada seseoran

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1179

    Semakin Andreas tidak menjawab, Lala semakin menginginkan sebuah jawaban.Andreas mulai merasa kesal, teringat dengan suara di telepon tadi, tanpa dia sadari dia berkata, "Undangan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional."Lala jelas terlihat terkejut. "Kamu ... lolos babak awal?"Andreas tidak menjawab.Lala tetap merasa gelisah. "Kak, kamu mana ada waktu ikut final? Katanya babak final kompetisi ini nggak hanya harus desain, tapi harus merealisasikan desain itu lalu membawanya ke babak final. Kak, kamu nggak pernah membuat perhiasan ...."Lala ingin membujuknya untuk menyerah.Tiba-tiba, sebuah adegan muncul di benak Andreas.Dia ingin menangkapnya, tapi adegan itu bagaikan sebuah gelembung busa, seketika hilang tanpa jejak. Setelah itu, Andreas merasa kepalanya nyeri."Kak, kalau nggak kita pergi lebih cepat saja. Aku dengar di luar negeri ...."Suara Lala masih terdengar di kamar, Andreas berusaha menahan kekesalannya, tapi akhirnya dia menyela, "Keluar."Lala tertegun.Dia

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1178

    Di Perusahaan Perhiasan Nadine.Celine sudah berkali-kali menelepon nomor yang sama, tapi tidak diangkat.Dia melihat data peserta yang masuk ke babak final di depannya.Tuvin Sarwen.Celine sudah melihat karya peserta ini.Meski gambarnya agak kasar seperti digambar dengan buru-buru, desainnya adalah yang paling bagus di antara yang lainnya.Dia ingin orang ini berpartisipasi di babak final.Namun, orang ini hanya mengisi satu nomor telepon.Kalau telepon ini tidak terhubung, berarti tidak ada cara lain untuk menghubunginya.Karena tidak ingin melewatkan orang yang berbakat, Celine mencoba untuk terakhir kalinya.Kali ini, akhirnya panggilan terhubung.Saat panggilan terhubung, dia tidak bicara. Samar-samar, dia bisa mendengar suara napas yang entah kenapa membuat jantung Celine berdebar. Dia sadar kembali dan berkata, "Halo, apakah ini Tuan Tuvin Sarwen?"Suara itu membuat Andreas tertegun.Suara ini .... Kenapa terasa familier? Seakan-akan pernah dengar di mana, seakan-akan dia sang

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1177

    Orang di depannya ....Begitu Celine memanggil nama itu, dia sudah tahu kalau dia salah panggil.Bukan Andreas, itu Dylan.Celine merasa kecewa, lalu melihat kekecewaan di wajah Dylan, dia juga merasa bersalah. "Dylan, maaf, aku ....""Nggak apa-apa ...."Tanpa menunggu Celine selesai minta maaf, Dylan sudah tersenyum cerah.Dia mana mungkin tidak tahu serindu apa Celine pada kakaknya!Namun, mereka sudah cari selama ini, tetap tidak ada kabar apa pun, Dylan juga merasa bersalah. Dia pun mendorong buket bunganya ke Celine sambil berkata, "Kak Celine, aku dan kakakku memang mirip. Ini untukmu, anggap saja aku ini kakakku. Aku juga menggantikan kakakku memberimu bunga ini."Menggantikan kakaknya memberinya bunga ....Celine pun menerima bunga itu. "Terima kasih, Dylan."Dia melihat-lihat bunga itu, lalu melihat orang itu. Namun, sosok yang muncul di benaknya adalah Andreas."Ah, bunganya sudah dikasih ...."Para wanita di sekitar refleks berteriak.Bisa menerima bunga dari pria tampan me

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1176

    Mata para wanita pun berbinar-binar.Andreas seakan-akan tidak melihat tatapan mereka.Tiba-tiba, dia melihat seorang gadis kecil yang jualan bunga dan tanpa dia sadari, dia berjalan menghampirinya."Kak, mau beli bunga?" tanya gadis kecil itu.Andreas tiba-tiba sadar lalu tersenyum pahit. Apa yang sedang dia lakukan?Dia benar-benar menuruti kata-kata sopir itu?Wanita itu jelas-jelas tidak kenal dia."Pacar Kakak pasti bakal suka." Gadis kecil itu mengeluarkan sebuket bunga mawar.Warna merah yang mencolok itu membuat Andreas melamun sejenak. Di benaknya bisa-bisanya muncul seseorang yang memakai gaun merah. Dia ingin menangkap ingatan itu, tapi terlambat.Hatinya penuh dengan kekecewaan seakan-akan kehilangan sesuatu."Kakak ...."Gadis kecil itu mengulurkan bunga itu ke depan Andreas.Andreas sadar kembali, lalu akhirnya dia mengambil buket bunga itu dan bayar.Melihat bunga merah di tangannya, sebuah gejolak muncul di hatinya, di benaknya muncul adegan dia memberikan bunga ini ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status