Share

Bab 157

Carla berjalan ke arah Tuan Richard.

Ketika dia melewati Lily, Lily langsung mengambil kesempatan ini untuk berkata padanya, "Selamat Nona, tadi aku baru saja lihat, semua orang di sini sangat iri padamu."

Kemudian, dia tidak tahan untuk tidak melihat Celine.

"Di saat seperti ini, harusnya Nona yang berdiri di samping Tuan Richard. Kakakku memang nggak pengertian, Nona jangan salahkan dia."

Carla melirik Lily, tahu jelas apa yang dia pikirkan.

Dia tidak mengatakan apa-apa, melainkan tanpa sadar melihat ke arah Andreas yang terpisah dari kerumunan. Kemudian, dia terus berjalan maju.

"Ini adalah cucu perempuanku, namanya Celine Maira. Mulai sekarang, tolong banyak-banyak membantunya."

Suara Tuan Richard kembali terdengar.

Nama Celine terdengar jelas di telinganya, seakan-akan sebuah bom yang meledak.

Hansen mengepal erat tangannya, seakan-akan hal yang dia takutkan akhirnya terjadi, bahkan matanya juga bergetar.

Carla juga langsung menghentikan langkahnya.

Senyuman di wajahnya langsung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status