Muncul sedikit harapan di mata Lily.Dia harus menemukan alasan Tuan Richard memilih Celine. Kalau bisa, dia akan menggunakan segala cara agar impian Celine menjadi Nona Keluarga Nadine hancur sehancur-hancurnya.Namun, dia mau mulai cari tahu dari mana?Tiba-tiba, dia teringat dengan wanita yang dia lihat di bangunan utama vila Keluarga Nadine hari ini.Dia ingat, waktu Tuan Richard mengumumkan kalau Celine adalah cucu barunya, nona satu itu juga terlihat sangat kaget.Tuan Richard memanggilnya Carla ....Mata Lily langsung berbinar, dia segera mengeluarkan ponselnya untuk mencari nama "Carla Nadine" di internet.Carla Nadine .... Nona Pertama Keluarga Nadine ....Ternyata wanita itu adalah nona Keluarga Nadine!Nona Carla tidak suka Celine, mungkin dia bisa mulai dari nona satu ini.Lily semakin bersemangat dan berjanji dengan suara kecil, "Bu, aku sudah tahu apa yang harus kulakukan. Ibu tenang saja, pasti akan datang hari di mana Keluarga Linoa menyesal karena mau menggunakanku unt
Namun begitu teringat hubungan Celine dengan Keluarga Nadine, Reza terpaksa menahan diri.Langsung muncul senyuman di wajah Reza saat dia berkata, "Celine, kamu jangan marah, aku menelepon kamu karena ingin mentraktirmu makan."Celine terdiam.Mentraktir dia makan?Semalam di vila Keluarga Nadine, orang ini bukannya baru memberinya peringatan dan merendahkannya?Dalam waktu semalam, sikapnya sudah berubah?Celine tentu saja tahu apa alasannya, tapi dia tidak mengatakannya. "Kalau gitu coba kamu bilang, kenapa mau mentraktirku?"Reza menjawab, "Karena aku mau minta maaf ke kamu. Aku harap kamu jangan mempermasalahkan salah paham di antara kita. Dulu hubungan kita sangat baik, asalkan kita bisa melepaskannya, semuanya bisa kembali seperti dulu."Celine terdiam.Dia merasa dia baru saja mendengar lelucon terbesar tahun ini."Kenapa kamu bisa merasa kita dulu sangat baik? Kalau memang hubungan kita sangat baik, kamu mana mungkin bisa selingkuh sama Lily?"Celine tersenyum sinis lalu berkat
Celine bingung lalu merasa dunia ini benar-benar lucu.Bahkan dulu waktu dia masih punya perjanjian pernikahan dengan Reza, Nyonya Ratna juga selalu memanggil nama lengkap Celine dan bersikap seakan-akan dia lebih tinggi dari Celine.Celine tidak pernah melihat Nyonya Ratna seramah dan seakrab ini."Nyonya Ratna, aku masih ada urusan lain, Anda silakan urus urusan Anda," ujar Celine sambil melepaskan genggaman Nyonya Ratna.Nyonya Ratna pun tertegun sejenak.Namun, dia sepertinya melihat sesuatu yang membuat ekspresinya berubah.Celine melihat perubahan ini dan melihat ke arah tatapan Nyonya Ratna. Dia pun melihat Reza dan Lily berjalan kemari sambil bergandengan. Selain itu, sebelum Celine melihat mereka, sepertinya Reza mengatakan sesuatu untuk menggoda Lily, membuat wajah Lily tersipu dan malu."Ehem ...."Nyonya Ratna batuk dan akhirnya mendapatkan perhatian Reza dan Lily.Mereka berdua mendongak dan melihat Celine dan Nyonya Ratna.Mereka berdua tertegun sejenak lalu langsung mele
Celine lagi-lagi hanya bisa terdiam.Reza mengernyit, seakan-akan tidak tahan lagi, dia melihat ke arah Lily.Lily mengepal tangannya erat-erat, merasa sangat tidak adil.Namun, teringat dia masih mau memanfaatkan Reza untuk menghadapi Celine, dia terpaksa menahan diri lalu ikut berlutut di samping Reza."Hhh ...." Celine tanpa sadar berseru kaget.Lily merasa suaranya sangat menusuk telinga.Dia menggertakkan giginya diam-diam, tapi suaranya terdengar sedih dan tulus. "Kakak, aku yang salah, aku yang menggoda Kak Reza duluan. Kamu maafkan dia, dia hanya bingung sesaat, aku yang salah."Kalau bukan karena Celine cukup memahami adiknya ini, dia pasti hampir mengira ketulusan di mata Lily itu asli.Namun, Celine tahu Lily, Lily adalah orang yang tidak percaya diri, sombong dan angkuh.Oleh karena itu, pasti ada alasannya dia rela mengakui kalau dia yang menggoda Reza.Celine langsung mulai was-was.Dia melihat Reza dan Lily dengan ekspresi bingung. "Kalian ini ... apa maksudnya?"Reza te
Celine pergi sambil tersenyum. Reza juga sudah melihat dengan jelas tulisan di layar ponsel Celine.Kemudian, terdengar suara Celine setelah menekan telepon terima panggilan."Sayang ...." Suaranya sangat manis dan manja.Seakan-akan memberi tahu Reza dan yang lainnya kalau kehidupan pernikahannya sekarang sangat indah dan bahagia, jangan datang mengganggunya.Reza mengernyit lalu melihat Nyonya Ratna dengan tatapan memohon bantuan.Nyonya Ratna memasang ekspresi kesal tanpa mengatakan apa-apa, tapi tatapannya mengarah ke Lily, seakan-akan mengarahkan seluruh kekesalan dan kebenciannya kepada Lily.Ketika Celine sudah berjalan jauh, Nyonya Ratna baru berkata dengan nada menyindir, "Dulu kalau bukan karena seseorang, Reza sudah menikah dengan Celine. Kalau saja seseorang tahu diri, harusnya tahu harus menjauhkan diri dan jangan muncul di depan anggota Keluarga Linoa lagi."Nyonya Ratna sudah lupa kalau dulu dia yang ingin menyerahkan Celine ke Andreas agar bisa mendekatkan hubungan Kelu
Situasi ini ... benar-benar aneh!Tepat ketika Celine masih bingung, Carla tersenyum sambil berkata, "Terima saja, orang-orang sendiri juga.""Orang sendiri" ini membuat Celine merasa semakin aneh.Namun, dia tidak berpikir terlalu banyak dan langsung menekan tombol terima panggilan. "Halo?""Aku mau ketemu kamu." Suara suaminya sangat rendah dan menggoda.Celine baru saja minum air, awalnya untuk menutupi kecanggungannya. Namun, kata-kata suaminya ini langsung mengagetkannya. Air yang belum dia telan langsung disemprot keluar.Air itu memercik ke meja di depan dan juga pakaiannya."Celine ... bajumu basah." Carla segera bangun untuk membantunya.Andreas juga mendengar keributan di seberang telepon, tepat ketika dia mau bertanya apa, teleponnya tiba-tiba mati."Maaf, tadi nggak sengaja ...."Celine menggenggam erat ponselnya, takut Carla menyadari orang yang meneleponnya adalah suaminya.Namun, Carla tetap berhasil melirik nama yang ada di ponsel Celine.Suami Andalan ....Teringat And
"He ... he .... Nggak perlu sampai segitunya, deh."Celine tersenyum, menyesal tidak menutup mulutnya lebih cepat.Dia kenapa bisa-bisanya mengucapkan permintaan seperti ini?Celine melihat sekitar untuk mengingatkan Andreas kalau mereka sedang di area umum. Dia bisa saja menyuap makan di tempat umum seperti ini, tapi apakah suaminya ini tidak malu menerimanya?Namun, dia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan Andreas.Memangnya kenapa kalau tempat umum? Dia makan suapan istrinya, bukan suapan orang lain!Andreas melihat ke bawah seakan-akan kecewa sambil berkata, "Aku sudah membantumu, dua triliun aku nggak minta bunga ...."Celine terdiam, dia hampir saja mengatakan, "Tolong hitung bunga, aku nggak mau menyuapmu!"Namun begitu teringat berapa banyak bunga dari dua triliun, Celine tiba-tiba merasa sebenarnya menyuap suaminya makan juga bukan hal yang susah.Setelah menghirup napas dalam-dalam, Celine segera memotong satu potongan kecil dari steik sapinya lalu langsung memasukk
"Kamu jangan bicara sembarangan, aku ini sudah menikah," cibir Carla.Lily mengambil risiko besar. "Nona Carla bukannya sudah sedang mengurus perceraian? Dulu Nona Carla menikah juga pasti karena ada alasannya. Asalkan Nona Carla sudah cerai, berarti masih ada banyak kemungkinan dengan Tuan Andreas."Kata-kata ini jelas terlihat membuat Carla senang.Namun dia tetap was-was dengan Lily.Setelah diam sejenak, Carla tiba-tiba berkata, "Kamu mau apa?"Mata Lily langsung berbinar, dia tahu Carla sedang mengujinya apakah berhak jadi sekutunya. Jadi, Lily menjawab jujur, "Aku nggak suka Celine, bukan, aku benci dia. Jadi, aku nggak mau dia mendapatkan apa pun yang bagus. Dia mana pantas mendapatkan Tuan Andreas?"Lily mengatakan hal ini dengan menggebu-gebu, seakan-akan setiap kata penuh dengan kebenciannya terhadap Celine.Melihat Lily, Carla tiba-tiba teringat dengan seseorang.Lala ....Dulu dia juga benci Lala, iri dengan Lala karena punya segalanya, sampai akhirnya Lala hilang ....Meli