Share

Bab 153

Celine berteriak kaget, tapi mulutnya ditutup oleh tangan lainnya.

Teriakannya pun berhenti.

Celine mencium aroma arak yang sangat kuat, lalu dia mendengar suara pria yang sangat berat dari atas kepalanya. "Jangan bersuara, kalau nggak, nanti ada orang datang melihat kita, terus judul besar berita besok pasti akan sangat bagus." Andreas sengaja mengubah suaranya jadi lebih rendah.

Dia sebenarnya ingin ada orang yang memotret mereka.

Namun, teringat dengan kebencian Celine terhadap "Tuan Andreas", Andreas terpaksa berusaha sabar.

Malam ini, dia berencana coba berinteraksi dengan Celine sebagai "Tuan Andreas". Lebih bagus lagi kalau bisa mengubah kesan Celine terhadapnya.

Seperti dugaannya, kata-katanya membuat Celine lebih tenang.

Aroma arak ini membuat Celine refleks teringat dengan malam di vila Keluarga Linoa itu.

Saat itu, tubuh Tuan Andreas juga mengeluarkan aroma arak yang pekat seperti ini.

"Kamu ... siapa?"

Celine bertanya dengan hati-hati, "Kamu ... kamu nggak bermaksud melukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status