Share

Bab 49 - Marah?

"Hai, Sayang!" Leon segera melemparkan senyum lebar pada Mentari. Semua rasa yang campur aduk di hatinya cepat dia sisihkan.

Mentari tidak merespon. Dia terpaku memandang Leon. Siapa Leon sebenarnya? Dia baik, tampan, dan suka menolong. Dia bilang cinta pada Mentari, lalu menjadikannya kekasih. Tapi, semudah itu dia membuka diri untuk orang lain. Apa dia tidak mengerti yang Mentari rasakan?

"Aku masih kerja. Sorry," kata Mentari. Dia berusaha menekan marah yang terus merajai hatinya.

Mentari seolah tersadar kalau dia tidak mengenal pria yang telah jadi pacar pertama buat Mentari. Alman pasti benar. Dia harus hati-hati dengan Leon. Kenapa Mentari langsung setuju waktu Leon menyatakan cinta? Kenapa Mentari tidak jual mahal saja? Cinta pada pria tampan membuat Mentari buta.

"Nanti kita ketemu abis kerja. Oke?" Leon bisa melihat aura tidak senang di wajah Mentari. Dia tahu dengan pasti karena dia wanita yang memperebutkan dirinya.

"Mas Agus kan, udah ada janji sama Lila. Ya udah, ngap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status