Share

Bab 38 - Penyelamat

Leon merasa jantungnya berlarian ke sana sini. Di depannya Mentari memandang dengan mata lebar. Di tangannya, ponselnya berdering berulang kali. Mama tersayang masih menunggu Leon menerima panggilan darinya.

"Mas, telpon!" ujar Mentari heran karena Leon tampak bingung.

"Ah, ya ... oke." Leon menerima telpon tapi dia berjalan menjauh dengan alat pel di sebelah tangannya yang lain.

Mentari mengerutkan kening. Lagi-lagi, Leon kalau menerima telpon tidak mau di depannya. Apa pembicaraannya privasi sekali? Kalau dengan Baharudin bicara soal film, apa perlu dia cari tempat sunyi?

"Kenapa aku selalu ga nyaman kalau kamu terima telpon, Mas? Mboh wis ..." gumam Mentari. Lalu dia mengangkat kaki dari situ dan kembali ke tempatnya bekerja. Tadi dia hanya beli air mineral saja di salah satu counter minuman.

Sedang Leon, dia harus meredakan suasana. Mamanya masih ngotot mau bertemu karena terlanjut Retha datang bersamanya.

"Leon, sebentar saja. Masa barang sepuluh lima belas menit ga bisa, si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status