Home / Urban / Ternyata Kaya Tujuh Turunan / Diam-Diam Menyiapkan Rencana

Share

Diam-Diam Menyiapkan Rencana

“Kak, mau ikut kita jajan di depan?”

Mereka baru saja berganti pakaian karena jam kerja sudah berakhir. Seperti minggu lalu, beberapa pegawai ingin bersantai sejenak sebelum berjibaku menghadapi kemacetan lalu lintas.

“Hari ini tidak bisa,” Narendra menjawab sambil merapikan kaosnya.

“Gaya ngomong Kakak lucu banget. Kayak resmi gitu,” salah seorang berkomentar sambil tertawa geli.

“Iya! Awalnya aneh tapi lama-lama jadi lucu dengarnya,” yang lain ikut menimpali.

Narendra hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung harus berkomentar apa. Dia tahu kalau itu efek dari terlalu lama tidak berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia. Meski beitu, dia berusaha untuk memperbaikinya dengan memperhatikan lawan bicaranya berbicara.

“Teman aku memang gini ngomongnya,” Badi terkekeh, “Maklumin aja.”

“Iya, Kak,” yang lain menyeletuk sambil tertawa.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status