Share

2. Sebuah Permintaan

Penulis: Reyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 16:14:54

"Apa maksud dari semua ini? Setelah sekian lama menghilang, kenapa dia tiba-tiba menemuiku dan memintaku untuk menikahinya?"

Pertanyaan demi pertanyaan muncul dalam benak Alea. Tetapi Alea tidak menemukan alasan apa yang membuat Rafif mengajaknya demikian, dia menyesal karena tidak mau mendengarkan sedikit saja penjelasan Rafif.

Perasaannya yang kalut membuatnya memutuskan untuk pulang kantor lebih cepat.

Sesampianya dirumah Alea tidak menemukan siapapun didalam, karena memang belum waktunya untuk kakak dan orang tua Alea pulang bekerja.

Alea memilih naik ke kamarnya dan tidur untuk mengistirahatkan pikirannya.

Selepas magrib Alea turun untuk makan malam, disana telah ada Mama, Papa dan Azfar.

Sebagai orang tua, Mama dan Papa selalu mengajak anak-anaknya bicara tentang apapun yang mereka lalui setiap hari. Kebiasaan itu telah ada sejak mereka kecil, sehingga ketika sesuatu yang tidak beres terjadi pada anaknya, mereka akan segera mengetahuinya.

“Alea, apa ada sesuatu yang mengusikmu?” tanya Mama memulai pembicaraan. Membuat Papa dan Azfar menoleh pada Alea yang ternyata hanya memainkan makanan yang ada di piring dan tidak menyantapnya sekalipun.

Alea menunjukkan raut wajah bingung dan sedikit ingin menangis.

“Iya, sesuatu terjadi,” jawab Alea.

“Ada apa? Ceritakan saja nak,” ucap Papa.

Kebetulan kegiatan makan malam telah selesai mereka lalu mengobrol di ruang tengah.

“Tadi siang kak Rafif menemui Alea, Ma, Pa,” kata Alea memulai.

“Rafif? Anaknya om Eddo dan tante Mei?” tanya mama memastikan.

Alea hanya mengangguk.

“Lalu apa yang terjadi sehingga membuat kamu bingung? Bukankah seharusnya kamu senang bisa bertemu dia lagi?” tanya Azfar penasaran.

Alea menggeleng.

“Aku tidak senang. Sepuluh tahun aku berusaha melupakan segala tentang dia. Lalu tiba-tiba saja dia kembali,”

“Aku pun tidak pernah lupa bagaimana dia pergi meninggalkan aku tanpa berpamitan. Dan ternyata, memaafkannya jauh lebih sulit saat bertemu kembali setelah sekian lama. Apalagi...,”

Mama, Papa dan Azfar menunggu Alea menyelesaikan kalimatnya.

“Tiba-tiba saja dia mengajakku untuk menikah dengannya,” ucap Alea mengakhiri.

“APAAA?!! MENIKAH?” tanya Mama dan Azfar bersamaan. Sementara Papa hanya diam menyimak.

“Terus kamu jawab apa?” tanya Azfar.

“Tentu saja aku menolak, perempuan gila mana yang mau di ajak menikah setelah berpisah begitu saja. Lagipula aku tidak pernah menganggap Rafif lebih dari sekedar kakak,” jawab Alea lagi.

“Apa kamu sempat menanyakan alasannya?” Papa ikut bertanya.

“Aku terlalu kaget dan bingung Pa, pikiranku juga tidak bisa mencerna dengan baik tentang apa yang terjadi. Itu sebabnya aku menceritakan ke kalian, berharap kalian bisa membantuku mengatasi ini,” terang Alea.

“Ya sudah, untuk saat ini kamu jangan terlalu memikirkannya. Nanti kalau Rafif benar-benar serius, dia pasti datang kembali meskipun kamu sudah menolaknya,” jawaban Papa sambil mengelus puncak kepala putrinya agar Alea tenang.

Setelah membicarakan itu mereka kembali mengobrol santai tentang banyak hal. Membuat Alea sedikit lupa tentang Rafif. Sampai tak terasa, malam semakin larut dan mereka memutuskan untuk beristirahat.

***

Sementara di sudut kota Jakarta yang lain, Rafif tidak bisa tidur. Dia tidak mengira kalau Alea yang dikenalnya akan sebegitu marah padanya. Namun Rafif juga menyadari kalau perbuatannya di masa lalu adalah kesalahan yang tidak bisa di maafkan.

Sejak dulu, Rafif tidak pernah benar-benar ingin pergi meninggalkan Alea dan kota Bandung yang sudah ditinggalinya sejak lahir. Tapi keadaan membuatnya harus pergi.

Saat itu, kakek dan orang tuanya harus segera pindah ke Jakarta karena bisnis yang di bangun kakeknya mengalami krisis. Disaat bersamaan, dirinya telah diterima untuk berkuliah dikampus idamannya di luar negeri. Hari itu Rafif menunggu Alea pulang untuk menyampaikan perihal kepergiannya, namun keadaan yang mendesak membuatnya tidak sempat mengucapkan apapun pada Alea. Bahkan bertemu juga tidak.

“Maafkan aku Alea,” lirihnya.

Rafif adalah seorang CEO di Hadiwinata Grup, perusahaan yang kakeknya bangun sejak muda yang telah di wariskan kepada ayahnya Rafif dan sekarang di lajutkan oleh Rafif, cucu semata wayang kakek.

Rafif menyelesaikan studynya di luar negeri selama 6 tahun, selesai S1 dan S2 tepat waktu. Kemudian dia kembali ke tanah air 4 tahun yang lalu. Sejak kepulangannya, Rafif sudah berusaha menemui Alea. Tetapi, keadaan perusahaan kakek yang saat itu dipegang ayahnya, membutuhkan bantuannya dan membuat Rafif memiliki kesibukan sehingga tidak bisa menemui Alea secepatnya.

Setelah banyak berkorban untuk perusahaannya, akhirnya Rafif dilantik sebagai pimpinan perusahaan menggantikan ayahnya setahun yang lalu dan menjalaninya sampai hari ini.

Selama sepuluh tahun waktu yang Rafif habiskan, dia tidak pernah melupakan Alea. Bagaimana rasa sayangnya pada Alea dan terus merindukan Alea setiap waktu.

***

“Ayah, Rafif sudah menemui Alea kemarin. Tetapi Alea menolak Rafif saat itu juga,” ucap Rafif pada ayahnya selesai sarapan.

“Aku boleh minta bantuan ayah untuk membicarakan ini dengan om Lukman, Papa Alea?” tanya Rafif.

Ayah Rafif seolah telah mengerti keresahan anaknya. Kemudian tanpa banyak bicara dia mengiyakan permintaan Rafif.

“Nanti sore, ayo ikut ayah menemui om Lukman,” jawab ayah. Rafif mengangguk.

Kebetulan ini hari minggu, Rafif dan ayahnya tidak ada kegiatan kantor.

Sore harinya, Rafif dan ayah menemui papa Alea ditempat yang ditentukan. Yaitu di restoran yang Papa dan Mama Alea kelola.

“Selamat datang mas Eddo, Rafif! Wah om pangling sekali denganmu,” ungkap papa.

“Terimakasih, om. Apa kabar om dan tante?” tanya Rafif hangat.

"Kabar kami semua baik, bagaimana dengan kalian?" tanya Papa bergantian.

"Iya kami juga baik, tetapi ada hal mendesak yang harus kami sampaikan," jawab Ayah.

"Apakah ini tentang anak kita, Rafif dan Alea?" tanya Papa yang dijawab oleh anggukan.

“Begini, Lukman, Tania. Kedatangan kami kesini adalah untuk melanjutkan apa yang disampaikan Rafif pada Alea kemarin. Tentu kalian sudah mengetahuinya bukan?”

“Untuk itu, kami disini ingin memberitahu pada kalian soal apa yang sedang terjadi,” ucap ayah memulai pembicaraan.

Papa dan mama hanya mengangguk dan menyimak.

“Jadi, kakeknya Rafif saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit. Beliau sedang kritis karena penyakit jantung yang telah di deritanya selama empat tahun ini,”

“Belakangan diketahui bahwa beliau memiliki permintaan terakhir yang disampaikan oleh pengacaranya, yaitu meminta Rafif untuk menikahi Alea,”

“Kami tidak tahu berapa lama lagi waktu beliau untuk bertahan, yang jelas kami sangat berharap beliau berumur panjang, paling tidak beliau sempat mendapatkan permintaan terakhirnya.” Ucap ayah lirih.

Mendengar itu Mama dan Papa kaget, selama ini mereka tidak pernah mendengar kabar dari kakek Hadiwinata yang sudah mereka anggap orang tua pengganti setelah kakek Abdul yang merupakan ayahnya meninggal dunia saat usia Alea masih kecil. 

Ya, Papa Lukman yang merupakan papa dari Alea dan ayah Eddo yang merupakan ayah dari Rafif memang sudah seperti saudara. Awal mula kedekatan mereka adalah karena kakek Abdul dan kakek Hadi bersahabat sejak dulu kala. Mereka bersama sedari kecil hingga memiliki keluarga masing-masing dan sampailah anak-anak mereka melahirkan Rafif, Azfar dan Alea yang menjadikan mereka sahabat juga secara turun-temurun.

Kabar sakitnya kakek Hadi membuat Papa dan Mama ingin sekali membantu mewujudkan permintaan terakhirnya. Namun, apakah Alea bersedia?

Bab terkait

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   3. Demi Kakek

    “Rafif meminta bantuan Om dan Tante untuk membujuk Alea, semoga Alea mengerti dan mau menjalani ini demi kakek,” ujar Rafif memohon.“Baiklah, nak! Akan kami usahakan.” Jawab Papa Alea.Setelah bertemu dengan Rafif dan ayahnya, Papa dan Mama merasa harus membantu kakek Hadi untuk mendapatkan keinginannya. Mereka mencari cara membujuk Alea agar mau melakukannya.Bagi mereka menikahkan putrinya dengan Rafif bukan hal yang buruk. Terlebih mereka menganggap Rafif sebagai putranya sendiri, mereka mengenal Rafif sebaik mereka mengenal Azfar.Di malam hari Alea dan keluarganya berkumpul untuk berbincang seperti biasa.“Nak, tadi sore Papa dan Mama sudah bertemu dengan Rafif dan ayahnya,” ucap Papa.Alea hanya diam mendengarkan.“Papa sudah tahu alasan apa yang membuat Rafif menemuimu dan mengatakan ingin menikah denganmu,” kata Papa melanjutkan.“Kakek Hadi, saat ini sedang kritis. Beliau sedang dirawat di Rumah Sakit. Kita tidak tahu berapa lama lagi waktu kakek untuk bertahan. Om Eddo baru

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   4. Akad

    Setelah menerima keputusan Alea, semua orang merasa senang dan lega. Mereka menentukan waktu untuk segera melaksanakan pernikahan.Karena kondisi kakek yang tidak mungkin untuk menghadiri pernikahan mereka di tempat lain, Rafif dan Alea sama-sama memutuskan untuk hanya melakukan Ijab kabul saja di ruang rawat inap kakek di Rumah Sakit, sementara untuk resepsi akan mereka pikirkan kembali setelah keadaannya sudah menjadi lebih baik.Besoknya, semua orang sibuk untuk menyiapkan Ijab Kabul Rafif dan Alea, mulai dari meminta izin pihak Rumah Sakit untuk melakukannya disana, serta menyiapkan beberapa dokumen untuk syarat pendaftaran pernikahan mereka di KUA.Hari yang ditentukan pun tiba.Dirumah, Mama sudah menyiapkan baju yang akan dipakai Alea. Yaitu satu set kebaya warna putih dan kain jarik yang tidak lain adalah milik Mama saat menikah dengan Papa 30 tahun yang lalu.“Sayang, coba pakai ini ya,” kata Mama.“Ma, gak usah pakai kebaya. Alea Cuma mau pakai pakaian yang biasa saja,” jawa

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   5. Janji

    Kedatangan Rafif di rumah Alea membuat suasana menjadi lebih hangat. Meskipun Alea masih belum menerima sepenuhnya tentang pernikahannya dengan Rafif, dia tidak menunjukkannya di hadapan orang tersayangnya.Waktu makan malam tiba, sekarang bertambah satu orang yang mengisi kursi di meja makannya. Dan tanpa menghilangkan kebiasaan setelah makan malam, Papa tetap mengajak mereka semua untuk berkumpul di ruang keluarga.“Rafif, Papa titipkan Alea padamu. Papa tidak meminta apapun, hanya tolong jaga Alea sampai kapanpun,” ucap Papa.“Baik pa. Rafif akan selalu mengingat pesan Papa,” jawab Rafif.“Alea, terlepas dari segala yang terjadi, saat ini Rafif adalah suamimu. Bersikap baiklah, karena sekarang tanggung jawab Papa sudah berpindah ke tangan Rafif sepenuhnya. Tapi kami akan selalu ada buat kamu sampai kapan pun,” ucap Papa berganti pada Alea.Alea hanya menunduk dan menitikkan air mata. Dia tahu ini akan menjadi perjalan yang berat bagi dirinya dan Rafif. Alea hanya perlu mengusahakan

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   6. Pengantin Baru

    “Selamat pagi pengantin baru!” sapa Azfar menggoda adik dan suaminya.“Loh! Kalian mau kerja?” sambung Mama melihat Alea dan Rafif dengan pakaian kerja mereka.Alea dan Rafif mengangguk menjawab pertanyaan Mama.Pernikahan mereka yang sangat mendadak membuat Alea dan Rafif tidak sempat mengatur waktu untuk cuti kerja, lagipula mereka hanya melakukan Ijab Kabul jadi tidak begitu menguras energi.“Kenapa tidak ambil cuti saja? Kalian kan baru menikah,” sambung Mama lagi.“Rafif tidak bisa meninggalkan perusahaan lebih lama Ma, karena ayah harus fokus mengurus kakek,” jawab Rafif yang langsung membuat Mama mengerti.“Lalu kamu?” tanya Mama pada Alea.“Memangnya setelah menikah, apa yang berubah selain statusku Ma? Tentu saja aku juga harus berangkat kerja,” jawab Alea menyebalkan.Membuat Mama melotot ke arahnya. Azfar yang ikut kesal menyentil kening Alea yang berdiri tepat disampingnya.“Aduh! Sakit kak!!” teriak Alea. Sambil memijat keningnya yang kesakitan.“Lagian kamu ini, statusmu

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   7. Selamat Jalan Kakek

    “Bertahanlah, kek! Rafif udah bawa Alea kesini. Kakek harus melihat kami lebih lama lagi,” ucap Rafif lirih.Tiga puluh menit berlalu, Rafif masih memperhatikan dokter yang sedang menangani kakek dari kaca pintu ruangan. Sambil terus menatap monitor tanda vital yang berada tepat di samping kakek.‘Tiiiit’ bunyi panjang bersamaan dengan garis di monitor yang perlahan berubah lurus terlihat oleh mata Rafif. “Tidak! Kakek..” jerit Rafif. Sambil terduduk lemas.Tidak berselang lama, seorang dokter keluar dan mengabarkan kalau kakek tidak bisa bertahan.“Pak, bu. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi, mohon maaf nyawa pasien tidak tertolong,” dokter menjelaskan.Tangis semua orang pecah.Alea kemudian menghampiri Rafif dan memeluknya, berbagi sisa tenaga yang dia miliki. Alea juga sama hancurnya dengan Rafif. Tapi dia ada disana untuk menguatkan Rafif.“Alea,” tangis Rafif pecah dalam pelukan Alea.“Menangislah kak, menangislah sekarang. Habis ini, kita antar kakek dengan senyuman.

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   1. Pernikahan

    “Alea, menikahlah denganku.”Alea yang mendengar ucapan itu tersentak. Bagaimana tidak, pria yang duduk di hadapannya saat ini adalah pria yang sangat dia kenali. Sepuluh tahun lamanya, pria ini tidak pernah menunjukkan batang hidungnya di hadapan Alea. Tapi, tiba-tiba saja hari ini dia menemuinya dan mengajaknya menikah.Dia adalah Rafif Hadiwinata, putra dari sahabat lama ayahnya. Sejak kecil Alea dan Rafif sudah tumbuh bersama. Hanya saja sepuluh tahun yang lalu Rafif dan keluarganya pindah ke kota lain tanpa berpamitan satu patah katapun pada Alea.“Apa hal yang sangat mendesak hingga membawamu kemari dan mengucapkan omong kosong seperti ini?” ucap Alea ketus.“Ceritanya panjang Al, akan aku jelaskan semuanya,” jawab Rafif.“Aku tidak butuh penjelasan, aku bahkan tidak ingin mendengarmu bicara.” Sepuluh tahun bukan waktu yang mudah bagi Alea. Dia telah melupakan semua kekecewaan dan amarahnya pada Rafif selama ini. Namun kedatangan Rafif hari ini membuatnya merasakan kembali luka

Bab terbaru

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   7. Selamat Jalan Kakek

    “Bertahanlah, kek! Rafif udah bawa Alea kesini. Kakek harus melihat kami lebih lama lagi,” ucap Rafif lirih.Tiga puluh menit berlalu, Rafif masih memperhatikan dokter yang sedang menangani kakek dari kaca pintu ruangan. Sambil terus menatap monitor tanda vital yang berada tepat di samping kakek.‘Tiiiit’ bunyi panjang bersamaan dengan garis di monitor yang perlahan berubah lurus terlihat oleh mata Rafif. “Tidak! Kakek..” jerit Rafif. Sambil terduduk lemas.Tidak berselang lama, seorang dokter keluar dan mengabarkan kalau kakek tidak bisa bertahan.“Pak, bu. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi, mohon maaf nyawa pasien tidak tertolong,” dokter menjelaskan.Tangis semua orang pecah.Alea kemudian menghampiri Rafif dan memeluknya, berbagi sisa tenaga yang dia miliki. Alea juga sama hancurnya dengan Rafif. Tapi dia ada disana untuk menguatkan Rafif.“Alea,” tangis Rafif pecah dalam pelukan Alea.“Menangislah kak, menangislah sekarang. Habis ini, kita antar kakek dengan senyuman.

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   6. Pengantin Baru

    “Selamat pagi pengantin baru!” sapa Azfar menggoda adik dan suaminya.“Loh! Kalian mau kerja?” sambung Mama melihat Alea dan Rafif dengan pakaian kerja mereka.Alea dan Rafif mengangguk menjawab pertanyaan Mama.Pernikahan mereka yang sangat mendadak membuat Alea dan Rafif tidak sempat mengatur waktu untuk cuti kerja, lagipula mereka hanya melakukan Ijab Kabul jadi tidak begitu menguras energi.“Kenapa tidak ambil cuti saja? Kalian kan baru menikah,” sambung Mama lagi.“Rafif tidak bisa meninggalkan perusahaan lebih lama Ma, karena ayah harus fokus mengurus kakek,” jawab Rafif yang langsung membuat Mama mengerti.“Lalu kamu?” tanya Mama pada Alea.“Memangnya setelah menikah, apa yang berubah selain statusku Ma? Tentu saja aku juga harus berangkat kerja,” jawab Alea menyebalkan.Membuat Mama melotot ke arahnya. Azfar yang ikut kesal menyentil kening Alea yang berdiri tepat disampingnya.“Aduh! Sakit kak!!” teriak Alea. Sambil memijat keningnya yang kesakitan.“Lagian kamu ini, statusmu

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   5. Janji

    Kedatangan Rafif di rumah Alea membuat suasana menjadi lebih hangat. Meskipun Alea masih belum menerima sepenuhnya tentang pernikahannya dengan Rafif, dia tidak menunjukkannya di hadapan orang tersayangnya.Waktu makan malam tiba, sekarang bertambah satu orang yang mengisi kursi di meja makannya. Dan tanpa menghilangkan kebiasaan setelah makan malam, Papa tetap mengajak mereka semua untuk berkumpul di ruang keluarga.“Rafif, Papa titipkan Alea padamu. Papa tidak meminta apapun, hanya tolong jaga Alea sampai kapanpun,” ucap Papa.“Baik pa. Rafif akan selalu mengingat pesan Papa,” jawab Rafif.“Alea, terlepas dari segala yang terjadi, saat ini Rafif adalah suamimu. Bersikap baiklah, karena sekarang tanggung jawab Papa sudah berpindah ke tangan Rafif sepenuhnya. Tapi kami akan selalu ada buat kamu sampai kapan pun,” ucap Papa berganti pada Alea.Alea hanya menunduk dan menitikkan air mata. Dia tahu ini akan menjadi perjalan yang berat bagi dirinya dan Rafif. Alea hanya perlu mengusahakan

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   4. Akad

    Setelah menerima keputusan Alea, semua orang merasa senang dan lega. Mereka menentukan waktu untuk segera melaksanakan pernikahan.Karena kondisi kakek yang tidak mungkin untuk menghadiri pernikahan mereka di tempat lain, Rafif dan Alea sama-sama memutuskan untuk hanya melakukan Ijab kabul saja di ruang rawat inap kakek di Rumah Sakit, sementara untuk resepsi akan mereka pikirkan kembali setelah keadaannya sudah menjadi lebih baik.Besoknya, semua orang sibuk untuk menyiapkan Ijab Kabul Rafif dan Alea, mulai dari meminta izin pihak Rumah Sakit untuk melakukannya disana, serta menyiapkan beberapa dokumen untuk syarat pendaftaran pernikahan mereka di KUA.Hari yang ditentukan pun tiba.Dirumah, Mama sudah menyiapkan baju yang akan dipakai Alea. Yaitu satu set kebaya warna putih dan kain jarik yang tidak lain adalah milik Mama saat menikah dengan Papa 30 tahun yang lalu.“Sayang, coba pakai ini ya,” kata Mama.“Ma, gak usah pakai kebaya. Alea Cuma mau pakai pakaian yang biasa saja,” jawa

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   3. Demi Kakek

    “Rafif meminta bantuan Om dan Tante untuk membujuk Alea, semoga Alea mengerti dan mau menjalani ini demi kakek,” ujar Rafif memohon.“Baiklah, nak! Akan kami usahakan.” Jawab Papa Alea.Setelah bertemu dengan Rafif dan ayahnya, Papa dan Mama merasa harus membantu kakek Hadi untuk mendapatkan keinginannya. Mereka mencari cara membujuk Alea agar mau melakukannya.Bagi mereka menikahkan putrinya dengan Rafif bukan hal yang buruk. Terlebih mereka menganggap Rafif sebagai putranya sendiri, mereka mengenal Rafif sebaik mereka mengenal Azfar.Di malam hari Alea dan keluarganya berkumpul untuk berbincang seperti biasa.“Nak, tadi sore Papa dan Mama sudah bertemu dengan Rafif dan ayahnya,” ucap Papa.Alea hanya diam mendengarkan.“Papa sudah tahu alasan apa yang membuat Rafif menemuimu dan mengatakan ingin menikah denganmu,” kata Papa melanjutkan.“Kakek Hadi, saat ini sedang kritis. Beliau sedang dirawat di Rumah Sakit. Kita tidak tahu berapa lama lagi waktu kakek untuk bertahan. Om Eddo baru

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   2. Sebuah Permintaan

    "Apa maksud dari semua ini? Setelah sekian lama menghilang, kenapa dia tiba-tiba menemuiku dan memintaku untuk menikahinya?"Pertanyaan demi pertanyaan muncul dalam benak Alea. Tetapi Alea tidak menemukan alasan apa yang membuat Rafif mengajaknya demikian, dia menyesal karena tidak mau mendengarkan sedikit saja penjelasan Rafif.Perasaannya yang kalut membuatnya memutuskan untuk pulang kantor lebih cepat.Sesampianya dirumah Alea tidak menemukan siapapun didalam, karena memang belum waktunya untuk kakak dan orang tua Alea pulang bekerja.Alea memilih naik ke kamarnya dan tidur untuk mengistirahatkan pikirannya.Selepas magrib Alea turun untuk makan malam, disana telah ada Mama, Papa dan Azfar.Sebagai orang tua, Mama dan Papa selalu mengajak anak-anaknya bicara tentang apapun yang mereka lalui setiap hari. Kebiasaan itu telah ada sejak mereka kecil, sehingga ketika sesuatu yang tidak beres terjadi pada anaknya, mereka akan segera mengetahuinya.“Alea, apa ada sesuatu yang mengusikmu?”

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   1. Pernikahan

    “Alea, menikahlah denganku.”Alea yang mendengar ucapan itu tersentak. Bagaimana tidak, pria yang duduk di hadapannya saat ini adalah pria yang sangat dia kenali. Sepuluh tahun lamanya, pria ini tidak pernah menunjukkan batang hidungnya di hadapan Alea. Tapi, tiba-tiba saja hari ini dia menemuinya dan mengajaknya menikah.Dia adalah Rafif Hadiwinata, putra dari sahabat lama ayahnya. Sejak kecil Alea dan Rafif sudah tumbuh bersama. Hanya saja sepuluh tahun yang lalu Rafif dan keluarganya pindah ke kota lain tanpa berpamitan satu patah katapun pada Alea.“Apa hal yang sangat mendesak hingga membawamu kemari dan mengucapkan omong kosong seperti ini?” ucap Alea ketus.“Ceritanya panjang Al, akan aku jelaskan semuanya,” jawab Rafif.“Aku tidak butuh penjelasan, aku bahkan tidak ingin mendengarmu bicara.” Sepuluh tahun bukan waktu yang mudah bagi Alea. Dia telah melupakan semua kekecewaan dan amarahnya pada Rafif selama ini. Namun kedatangan Rafif hari ini membuatnya merasakan kembali luka

DMCA.com Protection Status