Share

9. Jatuh ke Dasar Hati

Penulis: Reyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-27 10:48:06

Jantung Alea berdetak kencang, disaat Rafif tiba-tiba menyentuh wajahnya dengan kedua tangannya. Dengan perlahan Rafif semakin mendekatkan wajah mereka, kemudian mengecup bibir Alea pelan.

Rafif melepaskannya sebentar, menatap mata Alea dengan tatapan penuh kerinduan. Dengan tanpa keraguan sedikitpun, akhirnya Rafif mendekatkan lagi wajahnya dan mencium bibir Alea lembut.

Alea yang terpaku hanya mampu memejamkan mata, menahan segala perasaan yang tiba-tiba bergejolak di dalam hatinya.

Rafif terus menciuminya semakin lama, semakin dalam.

Merasa kehabisan nafas, Alea lalu menarik dirinya perlahan.

“Aku...,” ucap Alea pelan.

“Sudah larut, tidurlah,” sahut Rafif sambil mengelus pipi Alea yang memerah. Ada perasaan yang tidak dapat Rafif jelaskan, namun satu hal yang pasti malam itu Rafif bahagia. Karena berhasil membuka satu kunci hati Alea.

“Kak,” panggil Alea sambil memegang tangan Rafif.

“Iya?” tanya Rafif.

“Aku...,” jawab Alea ragu-ragu.

“Kenapa?” desak Rafif.

“Aku belum siap untuk itu,” Alea mengatakannya pelan.

Rafif mengerti apa yang dimaksud Alea.

“Hmmm ‘Itu’ apa?” tanyanya pura-pura tidak mengerti.

“Ituuu kak,” Alea menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Itu apaa?” tanya Rafif menggoda Alea lagi, sambil terus mendekatkan tubuhnya seolah-olah akan menangkap Alea saat itu juga.

Alea yang melihatnya refleks menjauh mundur sampai dia terpojok dan bersender di bagian atas tempat tidur mereka.

Kemudian sebuah kecupan mendarat di kening Alea.

“Iihh!” Alea merajuk. Sambil memegang keningnya.

Melihat reaksi Alea Rafif tertawa.

“Tidak apa-apa, kita jalani pelan-pelan saja. Tapi, aku minta ini setiap hari,” jawab Rafif sambil mengusap bibir Alea.

Wajah Alea kembali memerah.

“Boleh kan?” tanya Rafif lagi.

Alea tidak menjawab, dia memutar bola matanya menghindari tatapan Rafif, malu.

“Boleh tidak?” merasa Alea mengabaikannya, Rafif terus mendesak Alea untuk menjawab. Dia menggoda Alea lagi dengan berbisik di telinga Alea.

Alea menegang.

“Iya,” jawabnya, merasa tidak ada pilihan lain.

Rafif tersenyum senang. Dia mengelus pipi Alea gemas. Kemudian membaringkan diri dan menarik Alea ke pelukannya.

“Aku sayang kamu, Alea.”

Alea tidak menjawab, dia sibuk memikirkan perlakuan Rafif padanya akhir-akhir ini yang membuat perasaannya tidak menentu.

Alea memang menyayangi Rafif, tapi rasa sayangnya itu hanya sebatas sayang seorang adik pada kakaknya. Begitulah isi hati Alea pada Rafif selama ini.

Namun, semua perlakuan Rafif membuat hatinya seperti porak poranda. Rafif bisa membawa Alea pada perasaan sedih dan senang dalam satu waktu, membuat Alea bimbang sekaligus merasa tenang.

Dan perasaan-perasaan lain yang membuat Alea semakin ingin menyelam jauh ke dasar hatinya, untuk mengetahui apakah disana sudah tumbuh rasa cintanya untuk Rafif.

Malam ini, Rafif memandangi wajah Alea yang terlelap di pelukannya, membuat pikirannya jauh ke masa lalu. Saat Rafif menyadari bahwa perasaannya pada Alea bukan sekedar rasa sayang pada teman atau adik.

Saat itu Rafif yang berusia 17 tahun, masih sering bermain dan menghabiskan waktu dengan Alea dan Azfar.

Suatu hari dia mendatangi Alea untuk mengajaknya pergi keluar. Namun Alea yang masih berada di kamarnya membuat Rafif tidak sabar menunggu, akhirnya Rafif masuk ke dalam kamar Alea.

Di kamarnya, Alea sedang berdiri di atas kursi tinggi untuk mengganti lampu kamarnya yang mati. Karena kaget melihat pintu kamarnya terbuka membuat Alea terlonjak kaget dan melompat.

Rafif yang melihatnya dengan sigap menangkap tubuh mungil Alea yang kemudian terjatuh tepat di atas tubuhnya. Membuat wajah mereka sangat dekat.

Rafif menyadari betapa cantiknya perempuan yang telah dia anggap sebagai adik ini, sampai membuat jantungnya berdegup kencang. Rafif canggung, kemudian dia menyingkirkan tubuh Alea lalu menjauh pergi meninggalkan Alea.

Sementara Alea yang merasakan sikap aneh Rafif hanya mengacuhkannya tidak peduli.

Rafif tersenyum mengenangnya.

“Ternyata butuh sepuluh tahun lebih untuk membawamu ke pelukanku,” ucapnya pelan sambil mengusap kepala Alea.

***

Setelah beberapa hari tinggal di rumah Rafif, Alea mengajak Rafif untuk kembali ke rumah Papa. 

Sore itu, setelah berpamitan dengan ayah dan bunda, Rafif dan Alea langsung kembali ke rumah Papa.

Sesampainya di rumah, mereka di sambut oleh Azfar yang sedang duduk santai di balkon rumah.

“Wahh, pengantin kita sudah kembali!” sambut Azfar pada adiknya yang baru saja turun dari mobil.

Alea hanya merengut menanggapi ucapan kakaknya. Kemudian dia masuk ke rumah untuk menyapa orang tuanya, sementara Rafif memilih duduk bersama Azfar.

“Gimana bro? Adik gue masih tetap sama kayak dulu kan?” tanyanya pada Rafif.

“Yahhh, dia masih pemarah,” jawab Rafif.

“Dan lo masih ciut kalo dia marah?” sambung Azfar.

“Itu kan karena gue menghindari pertengkaran,” ucap Rafif ngeles.

Sejak dulu, Rafif memang selalu takut jika Alea marah. Bahkan sampai saat ini, sebagai CEO di perusahaan, dia menjadi sosok yang disegani dan di takuti para pegawainya. Tetapi di hadapan Alea, dia merasa menjadi manusia paling lemah di dunia.

“Tenang aja bro, dia tetap anak baik. Kalaupun dia marah, itu berarti ada yang salah sama lo,” kata Azfar.

“Iya, gue paham,” jawab Rafif.

“Gue cuma mau bilang, Alea sangat kacau saat lo pergi, dulu. Sekarang gue minta jangan sampai lo buat luka yang sama untuk kedua kalinya,” ucap Azfar tegas.

“Kalau sampai itu terjadi, gue gak akan pernah maafin lo!” sambungnya.

“Tenang aja Az, gue jamin Alea aman sama gue. Lo tinggal doain kita aja bro, biar bisa ngasih lo ponakan secepatnya,” jawab Rafif dengan sedikit bercanda.

‘Tuk!’ tangan Azfar menjitak kepala Rafif tanpa ragu.

“Aduh!” gerutu Rafif yang menerima pukulan dadakan.

“Az az az! Sekarang gue abang lo, yang sopan lah!” ucap Azfar setengah mengejek Rafif.

‘Tuk!’ sebuah jitakan balasan mendarat di kepala Azfar. Tapi bukan Rafif yang melakukannya, melainkan Alea.

“Aduh!” ucapnya sambil berbalik untuk melihat pelakunya.

“Emang enak!” cibir Alea.

“Oh! Jadi sekarang kamu jadi tim Rafif buat ngelawan kakak?” ucap Azfar bangkit hendak mengejar Alea.

Melihat itu Rafif berdiri menghadang Azfar dan melindungi Alea di belakangnya. Alea memasang wajah mengejek pada kakaknya, sambil menaik-naikan alisnya.

Kemudian terjadi kejar-kejaran di antara mereka di halaman rumah, dengan canda tawa yang terdengar, persis seperti anak kecil.

“Lihat mereka Pa! Kayaknya mereka lupa sama umur,” kata Mama yang memperhatikan mereka dari dalam rumah.

Papa yang melihatnya ikut tertawa, “biarkan saja Ma. Mungkin mereka merindukan masa-masa itu, apalagi Rafif baru kembali lagi bersama mereka.”

***

Malam harinya, Rafif sedang memeriksa beberapa laporan perusahaan melalui gadgetnya. Dia duduk bersandar di atas tempat tidur.

Lalu dia melihat Alea keluar dari kamar mandi dengan mengusap rambut panjangnya yang basah dengan handuk lalu kemudian membungkusnya dan menaikannya ke atas kepala.

Rafif menelan ludah berkali-kali, padahal Alea memakai piyama panjang seperti biasanya. Tapi hasratnya bergejolak kuat saat melihat leher jenjang Alea terekspos tepat di depan matanya. Setengah mati Rafif mengendalikan dirinya.

Karena terlalu menggoda, Rafif mendekati Alea yang duduk di depan meja rias saat hendak memakai skincare rutinnya. Kemudian menarik handuk yang menutupi rambut panjang Alea dengan perlahan agar Alea tidak kesakitan.

“Malam-malam kok keramas? Memangnya gak dingin,” kata Rafif sambil membantu Alea mengeringkan rambutnya.

“Aku kegerahan kak, gak betah,” jawab Alea membiarkan Rafif melakukannya. Dengan cuek dia tetap memakai skincarenya.

Rafif terus mengeringkan rambut Alea dengan berusaha meredam hasratnya. ‘Kamu cantik banget sih Al, kalo gini terus bakal runtuh pertahananku,’ batinnya.

Alea memperhatikan Rafif dari cermin. ‘dia kenapa? Tumben gak banyak omong,’ tanyanya dalam hati.

Setelah selesai, Rafif hendak menyimpan sisir kembali ke meja rias, tanpa di duga tiba-tiba saja Alea mencium pipinya dan berkata “Makasih.”

Rafif yang telah susah payah menahan gejolak hasratnya, harus kembali merasakan gemuruh yang lebih dahsyat dari sebelumya. Karena merasa Alea memberinya kesempatan.

Dia membalikan tubuhnya dan mengunci Alea di kursinya dengan kedua tangannya, dengan wajah yang sudah merah dan hasrat yang menggebu-gebu. Kemudian menyambar bibir Alea tanpa ragu. Rafif melakukannya dengan lembut kemudian perlahan mengganas seolah-olah bibir Alea adalah obat dari segala kegelisahannya.

Sementara mata Alea terpejam, berusaha mengikuti ritme Rafif. Alea terbuai.

Dengan nafas yang tersengal-sengal Rafif berhenti sejenak, dia menatap Alea dengan mata yang dipenuhi dengan hasrat dan penuh damba, berharap dengan tatapannya bisa membuat Alea menyetujuinya.

Alea memberikan anggukan kecil pada Rafif, tanda dia mempersilakan Rafif untuk melakukannya.

Rafif tersenyum, lalu melakukan ciuman itu sekali lagi, semakin lama, semakin dalam. Dia kemudian menggendong Alea ke tempat tidur tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

“Ah!” desahan kecil keluar dari mulut Alea. Membuat Rafif semakin membara.

Malam itu Rafif bertekad untuk jatuh sedalam-dalamnya ke dasar hati Alea.

Bab terkait

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   10. Sayang

    Rafif tersenyum, lalu melakukan ciuman itu sekali lagi, semakin lama, semakin dalam. Dia kemudian menggendong Alea ke tempat tidur dan membaringkan Alea disana tanpa melepaskan tautan bibir mereka.Alea mengalungkan tangannya di leher Rafif, membuat Rafif semakin leluasa melancarkan aksinya.“Ah!” desahan kecil keluar dari mulut Alea. Membuat Rafif semakin membara.Mereka terhanyut dalam ciuman panas itu, seolah telah saling menemukan dunia mereka.Rafif melepaskan Alea sebentar untuk mengambil nafas. Kemudian dia mengecup kening Alea lama, lalu berpindah ke pipinya. Rafif menatap mata Alea lagi, setelah itu dia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alea, menciumnya perlahan, Alea meremang.Rafif terus menciumi leher Alea, sambil tangannya berusaha membuka kancing baju Alea. Setelah berhasil membuka kancingnya, dia menyibakkan baju Alea sehingga bahu Alea terekspos, dan mata Rafif terpana saat dia melihat ke bagian dada Alea yang masih tertutup kain. Dia seperti telah menemukan harta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   11. Pertemuan Tak Terduga

    Sesuai dengan yang di bicarakan Alea, hari ini dia berencana untuk meeting dengan para kepala toko offline store-nya untuk membahas evaluasi kerja dan performa tokonya selama satu bulan kebelakang. Ini merupakan agenda rutin yang di adakan Alea setiap akhir bulan. Alea lebih suka mengadakan pertemuan di luar daripada di kantornya sendiri, sebab dia bisa sekalian hangout untuk menghilangkan kejenuhannya. Kali ini dia memilih sebuah restoran chinese food yang berlokasi di sebuah mall tempat salah satu toko Alea beroprasi. “Dengan hasil bulan ini, saya tidak puas. Karena hanya 70% dari toko kita yang berhasil mencapai target bulanan, sementara 30%-nya mengalami penurunan,” kata Alea setelah mendengarkan presentasi Oki, kepala tim penjualan yang biasa menerima dan mengelola laporan dari seluruh toko. “Begini saja, saya minta untuk setiap toko agar bisa menaikan omset sebesar 10% dari target bulanan kita satu bulan kedepan dan jangan sampai ada penurunan di bulan berikutnya. Jika semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   12. Merajuk

    “Aleaaa,” panggil Rafif pelan. Alea tidak bergeming.“Sayang,” panggil Rafif lagi.Kali ini Alea tersenyum kecil sambil menyembunyikan wajahnya.‘Deg’ dadanya berdegup lagi. Tapi dia tidak menoleh ke arah Rafif.Rafif kemudian melepas sabuk pengamannya dan mendekati Alea, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Alea. Refleks, Alea menutup matanya. Rafif tersenyum gemas.Kemudian Rafif hanya melewatinya, mengambil sabuk pengaman di samping kiri Alea lalu dipasangnya di dekat kemudi.“Sabuknya belum kamu pasang, sayang.”Alea melirik Rafif sekilas kemudian memalingkan kembali wajahnya ke arah lain. Dia kesal dan terlalu malu.Melihat Alea yang tidak bereaksi membuat Rafif semakin gemas. Rafif sadar ini adalah salah satu gelombang emosi Alea yang terjadi dalam siklus bulanannya.Rafif melajukan kendaraannya, kemudian dia mengambil sesuatu di cup holder pintu mobilnya.“Minum dulu Al,” dia menyodorkan satu cup coklat panas pada Alea yang dibelinya dari cafe sebelah restoran steak.Alea masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   13. Rumor

    Hadiwinata Grup, perusahaan yang dikelola Rafif merupakan induk dari beberapa cabang yang bergerak di bidang e-commerce dan teknologi industri. Mereka telah beroperasi di beberapa negara di dunia.Semua yang di usahakan kakek dan ayahnya benar-benar dikelola dengan baik oleh Rafif sehingga perusahaan yang awalnya kecil telah berubah menjadi perusahaan raksasa yang dikenal banyak orang.Atas prestasinya yang gemilang, nama Rafif sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat.“CEO muda berusia 28th, memiliki tampang yang rupawan, dan kekayaan yang luar biasa.” Begitulah Rafif dikenal dengan segala citra baiknya.Alea tentu saja mengetahui siapa suaminya, tetapi dia tidak pernah menganggap Rafif sebagai orang yang berbeda dari sepuluh tahun yang lalu. Dia juga tidak pernah berencana untuk memanfaatkan Rafif agar namanya ikut naik agar bisnisnya semakin berkembang.Bagi Alea kehidupan rumah tangganya harus berjalan biasa saja dan tidak mencampur antara kehidupan pribadi dan pekerjaannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   14. Hanya Teman

    Rumor tentang Rafif dan Yesi tentu saja terdengar di telinga keluarga Rafif dan Alea. semua orang berusaha menghubungi Alea dan memintanya untuk tetap tenang.Sepanjang hari itu Alea merasa risau, bukan karena dia tidak mempercayai Rafif, tetapi dia merasa orang yang paling ingin dia habisi saat ini adalah Yesi. Tetapi Alea sadar kalau dia tidak boleh gegabah, karena jika salah langkah keadaan akan semakin kacau.Yesika Marlin, saat ini dia sedang tersenyum senang melihat segala kegaduhan di dunia maya. Dia dan pikiran liciknya merasa puas karena orang-orang percaya kalau Rafif dan dirinya adalah pasangan.“Gue pengen tahu, reaksi cewek lo gimana fif!” gumamnya.“Sayang banget gue gak tahu siapa dia. Tapi gue yakin kalo cewek lo sekarang lagi kepanasan sama pandangan orang tentang kita berdua,” tambahnya.Yesi adalah teman Rafif sejak awal kuliah di luar negeri, ketika Rafif mengambil jurusan bisnis, Yesi masuk ke sekolah model disana.Yang membuat mereka dekat adalah ayah Rafif merupa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   15. Mengungkap Kebenaran

    Hari itu Rafif bertekad akan segera menyelesaikan masalah yang terjadi. Rafif tahu cara agar dia bisa menyelesaikan masalah ini dengan satu langkah.Dalam perjalanan menuju kantor, Rafif mampir ke rumah ayahnya untuk meminta bantuan.“Yah, Rafif butuh bantuan,” ucap Rafif pada ayahnya.“Apa yang bisa ayah lakukan?” tanya ayah.“Tolong ayah hubungi ayahnya Yesi, agar dia bisa mencegah Yesi bertindak lebih jauh,”“Aku sudah memintanya berhenti secara baik-baik kemarin, tetapi sampai pagi ini keadaan semakin panas karena tindakan yang dia lakukan semakin memperburuk keadaan.”“Aku harus segera menghentikan rumor yang beredar, selain demi Alea, keadaan perusahaan saat ini kacau, harga saham mengalami penurunan. Ini juga pasti menimbulkan keresahaan bagi para direksi.”“Untuk itu aku juga minta pada ayah agar bisa membantu mengendalikan mereka di perusahaan. Rencananya, hari ini aku akan menggelar rapat paripurna untuk mengungkap kebenaran dari berita yang beredar dan aku akan mempublikasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   16. Azalea Ellena Haris

    Azalea Ellena Haris, menjadi nama yang paling banyak dicari di kolom pencarian setelah artikel bertajuk ‘Bukan Yesika Marlin! perempuan yang bersama Rafif Hadiwinata adalah Azalea Ellena Haris’ resmi dirilis hanya beberapa saat setelah juru bicara Rafif menyampaikan pada para reporter.Artikel lain tentang Alea juga bermunculan, tentang siapa Alea, bagaimana pernikahan mereka terjadi dan beberapa foto kedekatannya dengan Rafif juga turut dipublikasikan, tentu saja atas seizin Rafif dan Alea.Banyak orang yang mengatakan pernikahan Alea dan Rafif yang terkesan mendadak seolah-olah karena telah terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan, sehingga mengharuskan Rafif untuk menikahinya dengan segera.Namun kabar itu segera dibantah oleh berita-berita yang mengatakan tentang pernikahan mereka telah direncanakan sejak mereka masih kecil. Sehingga kabar kurang mengenakan itu tenggelam dengan sendirinya.Selain respon yang positif, citra dari Alea perlahan naik. Orang-orang bilang, paras Alea ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Terlahir Sebagai Jodohmu   17. Royal Wedding

    14 Desember, waktu yang ditentukan tiba. Alea dan Rafif akhirnya menggelar pesta pernikahan mereka.Berlatar di sebuah Ballroom hotel bintang 5 Jakarta. Pesta pernikahan Alea dan Rafif memiliki konsep Royal Wedding dengan dekorasi super elegan, mewah tapi tidak menghilangkan kesan simple.Untuk gaunnya Alea memilih dress tanpa lengan bernuansa biru muda. Memiliki bentuk V neck di bagian leher sampai dada, di bagian bahunya terbuat dari kain lace transparan, yang memperlihatkan tulang selangka Alea.Gaun yang press body di bagian dada dan pinggul, bagian paha ke bawah membentuk payung semakin bawah semakin lebar dengan bagian belakang yang sedikit panjang.Dengan mengenakan tiara mewah pada riasan kepalanya, ditambah dengan veil pengantin dengan warna serupa membuat penampilan Alea hari ini terlihat sempurna.Sementara itu, Rafif mengenakan tuxedo berwarna biru gelap dengan perpaduan kemeja putih didalamnya, vest berwarna biru, serta dasi kupu-kupu berwarna serupa. Sangat tampan.Perni

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   56. Berhenti Untuk Memulai

    Mendengar semua perkataan Azfar, tidak serta merta membuat Cindy tenang.Dia terlanjur berkata pada orang tuanya bahwa dia tidak akan menikahi Azfar maupun Ridwan, karena dia merasa malu dengan sikap bapak.Jauh dalam hatinya, Cindy menyesal pernah berkata demikian.Dalam hal ini Cindy memutuskan untuk berhenti sejenak dari hubungannya dengan Azfar, demi meyakinkan segala perasaannya dan memantapkan hatinya.“Aku pengen kita break dulu sebentar, aku butuh waktu untuk membuat semuanya tenang,” ucap Cindy.“Aku akan menunggumu.” Jawab Azfar.“Berapa lama kamu sanggup menungguku?” tanya Cindy.“Sampai kamu tidak layak lagi untuk aku tunggu,” jawab Azfar.“Maksud kamu?” tanya Cindy.“Jangan terlalu lama, atau aku akan menyerah,” ujar Azfar.Cindy terdiam mencoba mencerna apa maksud dari perkataan Azfar.“Akan aku usahakan.” Ujar Cindy.Mereka mengakhiri pertemuan di café sore itu. Sesuai dengan permintaan Cindy, hubungan mereka harus di akhiri sementara waktu. Demi memastikan semuanya ter

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   55. Menentukan Pilihan

    Azfar sampai di rumahnya setelah perjalanan yang cukup melelahkan hatinya.“Loh, kamu sudah pulang?” tanya mama heran.“Sudah ma,” jawab Azfar singkat.“Gimana hasilnya?” tanya mama lagi.“Aku istirahat dulu ya ma, nanti aku jelasin,” jawab Azfar.Mama langsung tahu kalau anaknya sedang tidak baik-baik saja, hanya dengan melihat raut wajahnya. Tetapi mama memilih untuk membiarkan Azfar tenang lebih dulu.Azfar kemudian mandi dan merebahkan diri di kasur kesayangannya, dia membuka ponselnya dan terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari Cindy.Azfar menghubungi Cindy kembali.“Halo,” ucap Cindy saat panggilannya tersambung.“Kamu kemana sih? Kok gak ada kabar?” lanjut Cindy dengan nada panik.“Aku sudah kembali ke Jakarta,” jawab Azfar singkat.“Secepat ini? Kenapa kamu ninggalin aku sendirian?” tanya Cindy.“Bukankah kamu senang dengan calon pilihan bapakmu?” tanya Azfar.“Apa? Kenapa kamu bilang seperti itu?” Cindy malah bertanya balik.“Aku melihatmu tersenyum sangat cantik saat

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   54. Dilema

    Cindy menangis melihat kenyataan di depan mata.Disaat dia berhasil memantapkan hati untuk memulai bahtera rumah tangga, ujian datang dari orang tuanya yang tidak memberikan restu untuk dirinya dan Azfar.“Kenapa sih bu?” tanyanya pada ibu yang menemaninya di kamar.“Maafkan ibu nduk, ini semua keputusan bapak,” jawab ibu.“Tapi Cindy sudah punya pilihan sendiri bu,” ucap Cindy lirih.“Pilihan bapak sudah pasti yang terbaik,” ujar bapak yang tiba-tiba berdiri di ambang pintu.“Terbaik buat siapa? Buat bapak?” tanya Cindy marah.“Dia pejabat di kota kita. Berbeda sama temanmu, paling dia hanya dokter biasa seperti kamu kan?” bapak membandingkan Azfar dengan calon pilihannya.“Bapak gak tahu apa-apa tentang dia!” ucap Cindy marah.“Bapak gak perlu tahu! Bapak cuma pengen kamu menuruti keinginan bapak,” ujar bapak.“Gak! Aku gak mau!” tolak Cindy dengan tegas.“Nduk, tidak baik bicara seperti itu pada bapakmu!” ucap ibu menyela.“Selama ini kamu tidak pernah menggubris apa kata bapak dan

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   54. Calon untuk Cindy

    Rafif dan Alea tertidur begitu pulas. Mereka terbangun saat cahaya matahari menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamar mereka.“Aaaa!” teriak Alea saat terbangun. Dia melihat dirinya yang hanya terbalut selimut.“Alea! Kenapa sih?” tanya Rafif kaget.“Mas, kita semalam?” tanya Alea.“Apa kamu mabuk sampai tidak sadar apa yang terjadi semalam?” tanya Rafif sambil membalikan badan membelakangi Alea hendak tidur lagi.“Mas! Kita gak pakai pengaman, gimana kalo aku langsung hamil lagi?” tanya Alea yang baru saja menyadari.Rafif yang telah memejamkan mata langsung melotot sempurna. Dia juga sama, melupakan hal sepenting itu.“Ya sudah sayang, mau gimana lagi? Sudah terlanjur. Berharap saja gak langsung jadi Zayn yang kedua,” ucap Rafif.“Maaas,” panggil Alea dengan wajah yang cemberut karena kesal.Rafif lalu bangkit dan memeluk Alea mencoba menenangkannya.“Kalau jadi juga gak apa-apa sayang, kan ada aku suami kamu!” ujar Rafif.“Ya bukan gitu mas!” pekik Alea.Alea merasa belum s

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   52. Insecure

    “Sayang, aku pergi dulu!” teriak Rafif dari ruang tamu.“Hati-hati mas!” jawab Alea dari lantai dua.Dua bulan telah berhasil mereka lalui sebagai orang tua, kini Rafif telah kembali ke perusahaan.Zayn sudah semakin besar, Alea memutuskan untuk berhenti total dari pekerjaannya dan memilih fokus pada putranya. Saat ini semua urusan perusahaannya berada dibawah pengawasan Rafif, suaminya.Alea menatap putranya yang sedang terlelap, dia mengenggam tangan Zayn penuh cinta.Setelah puas menatap Zayn, Alea beralih melihat pantulan dirinya di cermin. Dia menghembuskan nafas berat.“Jelek banget aku sekarang,” gumamnya.Berat badannya setelah hamil dan melahirkan memang tidak mengalami penurunan yang signifikan membuat lengan, perut, pinggul dan dadanya semakin terlihat lebar.Dia melihat wajahnya yang kusam karena kurang perawatan.Dia mencurahkan semua waktu hanya untuk Zayn, sampai dia melupakan diri sendiri.“Kalau kayak gini, mas Rafif masih suka aku gak sih?” tanyanya pada diri sendiri

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   51. Melangkah Maju

    Setelah beberapa waktu sejak kelahiran Zayn, Alea dan Rafif menggelar sebuah acara syukuran di rumah mereka.Mereka mengundang para sahabat dekat mereka.Acara di adakan di sore hari, berlatar di halaman rumah mereka.Banyak tamu yang datang seperti Tomi dan kekasihnya, beberapa teman Alea saat berkuliah, teman-teman mereka dari Bandung, tidak ketinggalan Najwa dan David yang datang bersamaan.“Kalian kesini bareng?” tanya Alea saat Najwa dan David datang bersama.Najwa dan David tersenyum malu.“Jangan bilang kalian?!” tanya Alea menduga-duga.“Iya, kita coba memulai Al!” jawab Najwa.Alea senang sekali akhirnya Najwa ada kemauan untuk menjalin sebuah hubungan baru, dia nyaris tidak pernah membuka hatinya selama bertahun-tahun setelah dikhianati mantan kekasihnya.“Syukurlah, semoga kalian langgeng!” ucap Alea.David hanya malu-malu di belakang Najwa. ‘Aku tidak bisa mendapatkanmu Alea, jadi aku dengan sahabatmu saja,’ batin David.Najwa beralih melihat Zayn di pangkuan Rafif.“Ya am

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   50. New Born

    Setelah Zayn lahir, hari-hari Alea dan Rafif menjadi lebih berwarna.Banyak hal yang berubah di antara mereka, termasuk siang jadi malam, malam jadi siang.Seperti bayi pada umumnya, Zayn juga termasuk anak yang sering rewel di malam hari. Hingga tak jarang membuat Rafif dan Alea begadang di malam hari.Sepanjang kehamilan sampai melahirkan, bisa dibilang mulus tanpa banyak hambatan. Tetapi ujian mereka di mulai saat Zayn lahir.Mereka benar-benar dibuat kelelahan sampai kurang tidur, kadang sampai lupa makan karena Zayn.Untungnya, Rafif semakin peka. Dia tidak membiarkan Alea melewatinya sendirian. Juga, support dari keluarga membuat mereka bisa mengatasi semuanya.Dini hari ini, Rafif sedang sibuk menggendong Zayn yang menangis. Sementara Alea yang sudah kelelahan tertidur dengan sangat pulas.“Tidur yuk sayang, Papa sudah mengantuk,” Rafif mengajak Zayn bicara seolah-olah bayi itu mengerti.Setelah berhasil menidurkan Zayn, Rafif meletakannya pada box bayi. Kemudian dia tidur meri

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   49. Dear, Zayn!

    “Bayi laki-laki, berat 3,8 kg dan panjang 51 cm. Lahir dengan sempurna dan tampan seperti Papanya! Selamat Alea dan Rafif, kalian telah resmi menjadi orang tua,” ucap Cindy sambil meletakan bayi mungil di atas tubuh Alea.Alea memeluk bayinya dengan senyuman yang tidak pernah pudar, sementara Rafif memandangi dan mengusapnya dengan penuh kasih sayang.“Maaf bu, apakah sudah ada nama untuk bayi ini?” tanya asisten Cindy.Alea dan Rafif saling bertatapan, “Zayn Haris Hadiwinata” ucap mereka bersamaan.Cindy tersenyum lagi, dia melihat mereka berdua sebagai pasangan yang tidak akan terpisahkan.Setelah semuanya selesai, Cindy mengantar Alea dan bayinya kembali ke ruangan mereka.Alea duduk di kursi roda dengan Rafif dibelakangnya, sementara Cindy mendorong kereta bayi. Dia ingin mengantarkan calon ponakannya secara khusus.Di ruangannya telah hadir semua anggota keluarga Alea dan Rafif. Semua orang menyambut kedatangan mereka.Setelah Alea memposisikan diri di ranjang rumah sakit, mereka

  • Terlahir Sebagai Jodohmu   48. Perjuangan Hidup dan Mati

    Pagi hari di sebuah taman di kawasan Jakarta.Alea melakukan aktivitas jalan pagi sebagaimana di anjurkan oleh Cindy.Selama satu bulan ke belakang dia hanya jalan-jalan sendiri di komplek perumahannya. Namun kali ini dia ditemani oleh suami tercintanya.Setelah banyaknya prahara rumah tangga yang datang silih berganti, Alea lagi-lagi memilih untuk menerima dan memaafkan apa yang terjadi.Saat ini dia hanya ingin fokus terhadap kehamilan dan persiapan persalinannya.Rafif berjalan sambil mengenggam tangan Alea, dia ikuti langah demi langkah istrinya.“Aku capek,” keluh Alea karena merasa kelelahan.“Ayo istirahat dulu,” ajak Rafif sambil menuntun Alea untuk duduk di sebuah kursi.“Kamu tunggu disini sebentar,” ucap Rafif lalu meninggalkan Alea.Alea mengikuti kemana Rafif pergi, ternyata dia berlari mengejar tukang dagang asongan yang menjajakan air mineral dan beberapa camilan.Tidak lama kemudian, Rafif kembali dengan sebotol air mineral.“Minum dulu,” ucapnya sambil menyerahkan bot

DMCA.com Protection Status