Share

Bab 9

Setelah makin banyak tamu yang datang, Solana berdiri di samping Pedro dengan mata memerah.

Mengejutkannya, aku bisa merasakan sepasang mata sedang mengawasiku. Begitu melihat, ternyata itu adalah Fredy.

Aku sontak terkesiap, seolah-olah diincar oleh harimau ganas. Aku menggigit lidahku, lalu berpura-pura polos saat memalingkan wajah.

Solana pasti menceritakan keanehanku kepada Fredy. Pedro tidak mungkin berpihak pada Solana karena aku putrinya. Tidak ada ayah yang tidak mencintai putri sendiri. Apalagi, sandiwaraku sangat bagus.

Namun, Fredy tidak akan seperti itu. Bagaimanapun, dia dan Solana adalah saudara. Sepertinya, aku tidak boleh terburu-buru.

Segera, waktunya aku memilih barang. Aku berpura-pura merangkak tanpa tujuan. Semua orang menyaksikanku dari samping. Mereka membujukku untuk mengambil barang ini dan itu.

Sebenarnya aku sudah tahu apa yang ingin kuambil. Itu adalah sebuah kotak hadiah di samping ikat pinggang.

Aku mengambilnya, lalu memeluknya. Orang-orang menyuruhku mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status