Jahilnya Matty
Salah satu hobby Matty saat ini adalah mengantar jemput Fio. Disela-sela jadwal dan sederet kesibukan Matty, dia berusaha untuk selalu menemani Fio. Seperti pagi ini Matty berencana untuk ke tempat gym sekaligus mengantar Fio ke rumah sakit.
"Minnie.."
"Ya.." Jawab Fio sambil membalas Chat dari asisten perawatnya.
"Malam ini sibuk nggak?"
"Nggak sih, jadwalku cuma sampai jam 5 sore hari ini." Ucap Fio segera menghentikan aktivitasnya dan meletakkan ponselnya di console box.
"Okey, nanti malam mau ngedate nggak?" Tanya Matty yang langsung menggenggam tangan Fio.
Double Date Pukul 18.30 Matty sudah tiba di depan pintu apartemen Fio. Matty terlihat begitu charming di balik casual suit hitam yang dikenakannya ditambah lagi kacamata yang membingkai sorot matanya yang dalam. Tok tok tok "Ya.." Ucap Fio sambil berjalan membuka pintu apartemennya. "Bonne nuit Mon amour." Sapa Matty yang bersandar di samping pintu dengan tatapan menggoda dan tersenyum manis, hingga perempuan manapun yang melihatnya pasti akan meleleh. "Bonne nuit Bee." Jawab Fio dengan senyum mengembang yang sesungguhnya tak sanggup menahan pesona Matty. “Ini buat kamu.”
Kala Cinta Menggoda Lio dan Ipeh benar-benar berterima kasih pada Matty dan Fio, karena mereka sudah membantu Lio dan Ipeh bisa bertemu dan menyadari perasaan mereka. Jujur saja Lio memang belum merasakan cinta tapi dia bersyukur bahwa wanita yang diam-diam begitu perhatian dan mengerti dirinya adalah Ipeh. Saat ini Lio sedang dalam perjalanan mengantarkan Ipeh pulang. "Bang.." "Iv.." Ucap Ipeh dan Lio bersama-sama, lalu mereka tertawa. "Kamu dulu deh." Ucap Lio sambil tersenyum kepada Ipeh. "Nggak papa, Abang duluan aja." Ujar Ipeh malu-malu. "Ladies first. Jadi tadi kamu mau ngomong apa?" Kata Lio gantle "
Kucing-kucinganRencana double date minggu lalu cukup menyenangkan. Matty dan Fio berhasil mendekatkan Lio dan Ipeh, bahkan dari info dari Fio tampaknya Lio mulai mau membuka hati untuk Ipeh.Dan Weekend kali ini giliran Matty ngedate yang sesungguhnya bersama Fio. Selama ini mereka lebih memilih ngedate baik di apartemen Matty atau Fio, jika memang ingin keluar pasti tidak pernah hanya berdua. Mereka benar-benar harus berhati-hati kali ini karena tak ingin membuat geger jagat maya dengan pemberitaan yang macam-macam."Bee, kita mau kemana sih." Tanya Fio yang duduk di samping Matty."Aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang aku pengen banget datengin.""Kemana?"&nb
Sesuka HatiMalam ini adalah jadwal shift malam Fio bersama dengan Ijul. Fio termasuk dokter spesialis bedah baik hati yang paling suka nongkrong di UGD. Dia selalu siap sedia setiap ada kasus bedah darurat. Seperti kasus malam ini, seorang remaja yang kecelakaan sepeda motor."Udah beres Fi?" Tanya Ijul saat Fio kembali ke UGD."Baru aja beres dan Puji Tuhan banget kondisinya cukup stabil. Gila ya, anak-anak jaman sekarang, nggak habis pikir gue nyawanya banyak banget." Ujar Fio sambil bersandar di pos jaga."Bukan nyawanya yang banyak Fi, emang mereka mau cari mati aja, bosan hidup kali." Ujar Ijul sambil memeriksa status pasien."Ya kalau bosen hidup dan nggak nyusahin orang
HecticMenjadi kekasih Matty membuat Fio jadi semakin terkenal. Pasiennya belakangan jadi semakin banyak dan beragam. Belum lagi hebohnya anak-anak Koas yang baru di rolling minggu ini yang ingin masuk OK yang dipimpin Fio. Mereka sangat menanti-nantikan moment untuk bisa bertemu langsung dengan Fio. Kebetulan pagi ini Fio akan ada Operasi Hernia Inguinalis, Fiko dan Ratna adalah koas beruntung yang akan ikut dalam OP si tangan emas kali ini."Pagi semua." Ucap Fio saat memasuki OK."Pagi dokter." Ucap Semua orang."Pagi Win." Sapa Fio pada Erwin."Pagi Fi. Eh, thanks yah kirimannya kemarin." Ujar Erwin mengingat kiriman lunch box dari Fio kemarin.
TumbangPagi ini Matty bangun dari tidurnya dengan kondisi nyeri luar biasa di perutnya. Keringat mengucur deras, saat Matty mulai menahan rasa sakitnya yang begitu hebat. Dia berusaha menghubungi Wendi dan untung Wendi segera datang."Ya ampun Mas.. Mas Matty kenapa sampai begini?" Teriak Wendi panik begitu melihat Matty berguling-guling kesakitan."Wen.. Tolong ambilin obat pereda rasa nyeri di kotak obat!" Ucap Matty dengan suara terbata."Mas Matty nggak mending ke rumah sakit aja?""Nggak deh, nanti gue telepon Fio aja minta dia datang kesini.""Ya udah, bentar aku ambilin obatnya."
VisitSemalam Fio memilih untuk menginap di rumah sakit agar dapat menemani Matty walaupun tubuhnya terasa begitu remuk dan lelah luar biasa. Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan 1 jam lagi Fio sudah mulai jadwal asistensi. Tampaknya setelah ini dia harus mengajukan cuti, dia kasihan pada tubuhnya yang terlalu terforsir dengan begitu banyaknya pekerjaan.Kondisi Matty pasca operasi tampaknya cukup baik. Semalam Matty sudah sempat bangun, namun efek dari biusnya masih ada hingga membuatnya kembali tertidur lelap hingga pagi."Bee, masih ngantuk yah?" ucap Fio sambil membelai lembut kepala Matty"Heem..""Ya udah tidur lagi, bentar lagi Wendi kesini kok. Nanti aku visit kam
Papi Bersabda"Hallo Fi, Papi ganggu kamu ya? Ucap Dimas yang agak kaget karena dibentak anak perempuannya."Eh Papi, sorry Pi Fio nggak lihat namanya tadi, Fio kira.." Ujar Fio panik, begitu mengetahui kalau yang menghubunginya adalah ayahnya."Nggak papa. Kamu lagi sibuk nggak?" Tanya Dimas cepat karena takut mengganggu Fio."Nggak kok, bentar lagi juga lepas dinas, kenapa?""Ketemuan yuk.""Tumben?" Tanya Fio heran."Kebetulan aja Papi abis meeting di dekat rumah sakit.""Okey, mau ketem
RenjanakuSore ini Fio dapat duduk bersantai di balkon kamar sambil menikmati sunset yang terlihat lebih indah dari sebelumnya. Sejak semalam Matty terus menempel Fio sudah seperti materai 10.000 pada surat perjanjian. Matty tak membiarkan Fio jauh darinya hingga mereka melewatkan sesi sarapan pagi juga makan siang. Fio terbangun di kala matahari sudah mulai turun kearah barat dengan posisi Matty yang masih tergeletak di atas tubuhnya. Dia menuntut time out pada Matty karena entah sudah berapa kali mereka menjalani sesi bercinta, yang pasti tubuhnya kini terasa nyeri dan ngilu. Rasanya sangat lelah, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun dia tak mampu berjalan sendiri. Namun semua terasa setimpal dengan perasaa bahagia yang sekarang ini dirasakannya. Lamunannya terbang kembali pada kejadian semalam. Bercinta dengan Matty sungguh di luar ekspektasinya selama ini. Dia tak menyangka pengalaman bercinta dengan Matty terasa begitu lembut dan panas di waktu yang sama. Suaminya itu juga bers
Raungan PanjangMengandung adegan 21+Matty menahan kedua pergelangan tangan Fio diatas kepalanya hingga membuat Fio tak berkutik. Dia menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Fio meninggalkan jejak kepemilikannya disana. Fio menggigit bibir bawahnya berusaha menahan desahan keluar dari mulutnya. Namun usahanya sia-sia, karena tangan terampil Matty bergerilya menyentuh tiap jengkal permukaan kulit mulusnya. Tiap sentuhan lembut Matty seolah mengirimkan jutaan sengatan listrik keseluruh neuron di otaknya. Nafasnya tersengal-sengal dan tubuhnya menggeliat bak busur panah merasakan sensasi geli dari ujung rambut hingga kakinya. Desahan pelan akhirnya mulai berloncatan keluar dari mulut Fio. Dalam pandangan Matty, waktu seolah berjalan begitu lambat. Setiap liukan tubuh Fio tampak berkali lipat lebih erotis. Pikirannya hanya mengagumi makhluk paling indah di hadapannya. “You look so sexy tonight,” bisik Matty tepat di telinga Fio. Fio hanya bisa meresponinya dengan sebuah senyum simpul.
Malam Pertama Warning 18+ Malam sudah semakin larut, saat Matty kembali ke kamarnya seusai after party. Matty mengendap masuk kedalam kamar sambil mencari keberadaan Fio. Akhirnya dia mendapati Fio berdiri didepan meja rias sedang mengaplikasikan sejumlah produk perawatan kulit diwajahnya. Perlahan Matty mendekati Fio lalu memeluk pinggangnya dari belakang seraya mengecup puncak kelapanya. “Kamu memang beneran cantik, Amour,” bisik Matty tepat di telinga Fio. “Kalau nggak cantik, kamu nggak bakal mau nikah sama aku juga, kan?” ucap Fio melepas seutas senyum sambil menatap Matty dari pantulan cermin. “Hei, meski kamu nggak nggak cantik, aku akan tetap memilihmu,” ujar Matty seraya menelusupkan wajahnya di leher Fio. Fio segera berbalik badan menatap wajah Matty yang agak kemerahan, ada sedikit bau alkohol tapi masih bisa di toleransi. “Aduh.. duh.. Nggak tahan aku sama gombalannya.” “Eh, tapi itu nggak bener, sih. Soalnya kamu itu udah cantik dari sananya, bawaan orok kalau ka
Queen of My HeartHari yang dinantikan pun tiba. Pernikahan fenomenal antara Matty dan Fio jelas menjadi sorotan publik. Matty seorang model sekaligus pengusaha yang sekarang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit Prince University Hospital menikahi seorang dokter bedah cantik. Sejak awal pemberitaan pernikahan Matty dan Fio jagad dunia maya mulai semakin intens membicarakan kisah cinta mereka yang seperti dalam adegan drama korea. Bahkan beredar pula foto-foto kedekatan Matty dan Fio dalam berbagai situasi hasil jepretan kamera paparazi maupun sejumlah orang yang mengenali mereka berdua. Tak ayal, pernikahan Matty dan Fio menyedot perhatian banyak orang dan kehidupan pribadi mereka pada akhirnya menjadi konsumsi publik. Matty dan Fio akhirnya memilih untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya mengundang saudara dan teman dekat. Oleh karena itu juga membuat banyak orang semakin penasaran dan menantikan beritanya. Kini Matty sudah berdiri di depan altar dengan wajah be
Butterfly EffectFio baru saja selesai menangani pasien di IGD. Hari ini memang hari terakhirnya praktek sebelum memulai masa cutinya panjangnya. Setelah menikah nanti, mereka berdua juga memutuskan untuk melakukan honeymoon. Kebetulan Matty akan pergi ke beberapa negara Eropa untuk mengurus bisnis dan juga memeriksakan kesehatannya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Fio untuk mengambil cuti sabatikalnya. "Wah, dokter Fio udah sore masih cerah aja," ujar suster Indah, kepala perawat di IGD."Biasa aja, ah," ucap Fio sambil mengisi rekam medis pasien di pos perawat. Sejujurnya dia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya."Iyalah kelihatan cerah, soalnya 3 hari lagi udah resmi jadi Nyonya Matheo Aderald Prince," sahut suster Asri yang sedari tadi berdiri di samping Fio."Huss, rumpi aja kalian ini. Oya, Dokter Julian kemana kok sampai harus panggil saya?" tanya Fio berusaha mengalihkan obrolan mereka."Tadi sempat datang, Dok, tapi agak siang mendadak ijin setelah terima telepon,
Jatuh Cinta LagiJam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Fio keluar dari kamar mandi usai membersihkan dirinya. Sejak sore tadi, dia terlalu sibuk membujuk dan merawat Matty yang sedang terbakar cemburu hingga tak sempat merawat dirinya yang juga penat dan lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit.Malam ini, Fio memutuskan untuk menginap di apartemen Matty lagi. Selain untuk memastikan calon suaminya itu tak kembali merajuk, juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah jika harus mengemudi untuk pulang ke tempat tinggalnya. Dari arah walking closet Fio dapat melihat Matty yang sedang berbaring di sofa besar dengan selimut tebal yang sudah menutupi setengah tubuhnya sambil menatap keluar jendela."Bee," panggil Fio mendekati Matty."Hemm," jawab Matty singkat."Kenapa belum tidur?""Aku menunggumu," kata Matty menatap Fio yang begitu seksi dalam balutan kemeja putih longgar miliknya."Menungguku?" tanya Fio memastikan."Ya, sini. Aku ingin tidur sambil memelukmu," ujar Matty menarik
Cemburu Tak BerakhlakMatty bangun dengan senyum merekah, mengingat kebersamaannya dengan Fio semalam. Sayang itu tak bertahan lama karena saat matanya terbuka sepenuhnya dia tak mendapati Fio ada disampingnya. Otaknya bekerja dengan cepat mengingat kemana perginya Fio, hingga dia menatap ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat dari Fio“Morning Bee, sorry aku tinggalin kamu pagi-pagi. Aku ada jadwal OP pagi ini dan aku udah siapin breakfast buat kamu. See you at office Bee. Love you,” tulis Fio dalam pesan Chatnya sambil membubuhkan banyak emoticon hati.Matty kembali tersenyum lebar, 2 minggu menjelang hari pernikahannya menjadi waktu-waktu yang mendebarkan sekaligus membahagiakan untuknya. Akhirnya tak akan lama lagi dia akan memiliki Fio seutuhnya dan hanya untukn
Salah PahamKata Orang persiapan pernikahan selalu menjadi suatu fase yang menyenangkan sekaligus menegangkan, berkesan tapi juga menyebalkan. Pasangan menjadi lebih sensitif dari hari kehari. Kadang permasalahan kecil bisa saja berubah menjadi Bom nuklir yang siap menghancurkan segala pertalian.Banyak pasangan diuji pada masa pra pernikahan. Bimbingan konseling dianggap menjadi salah satu solusi pra nikah untuk menghindari konflik dan membantu para pasangan untuk dapat semakin memahami satu dengan yang lain. Tak jarang juga masalah muncul dalam hal rasa percaya, bahkan munculnya sosok dari masa lalu yang membuat riak kecil dalam hubungan calon pengantin.Tinggal 2 minggu lagi menjelang hari pernikahan Fio dan Matty tapi Fio masih saja disibukkan dengan banyaknya daftar operasi yang harus dilaku
Hari BersejarahFio duduk menatap kagum ke arah Matty yang sedang menyampaikan pidato resminya sebagai presiden direktur Prince university hospital. Matty terlihat sempurna, elegan, dan berkelas dalam balutan setelan jas Brioni yang harganya selangit. Dia tau bahwa mengemban tugas sebagai presdir rumah sakit ini akan jadi tugas yang begitu berat, kredibilitas dan nama baik Matty jelas dipertaruhkan. Terlepas dari semua skandalnya dimasa lalu, hingga sejauh ini Matty dapat membuktikan profesionalitasnya dalam bekerja.Ingatan Fio kembali pada hari pertama ketika dia bertemu Matty di IGD. Saat itu di matanya Matty hanyalah pria arogan yang menyebalkan dengan ketampanan diatas rata-rata. Dia tak menyangka bahwa pria itu kini sudah menjadi calon suaminya sekaligus bos besarnya di ru