Bapak Mertua
"Saya tau siapa kamu!"
"Pap.." Ucap Fio berusaha mengingatkan ayahnya setelah melihat perubahan ekspresi dari Matty.
"Rasanya udah lama banget om nggak lihat kamu." Ujar Dimas menatap Matty dari atas ke bawah.
"Iya om. Sudah cukup lama."
"Ayo-ayo duduk."
"Matty mau minum apa?" Tanya Mariana
"Apa aja tante."
“Okey, Fi bantuin Lili di dapur ya. Buatin minum sekalian siapin makanannya diatas meja makan ya.”
“Iya Mam
Uhuiiii... Ada yang sudah dapat akses jalan tol... Kalian penasaran nggak kelanjutannya? Ayok, kasih kometar, rating, dan vote kalian yah.. Love you kesayangan mommy...
Jahilnya MattySalah satu hobby Matty saat ini adalah mengantar jemput Fio. Disela-sela jadwal dan sederet kesibukan Matty, dia berusaha untuk selalu menemani Fio. Seperti pagi ini Matty berencana untuk ke tempat gym sekaligus mengantar Fio ke rumah sakit."Minnie..""Ya.." Jawab Fio sambil membalas Chat dari asisten perawatnya."Malam ini sibuk nggak?""Nggak sih, jadwalku cuma sampai jam 5 sore hari ini." Ucap Fio segera menghentikan aktivitasnya dan meletakkan ponselnya di console box."Okey, nanti malam mau ngedate nggak?" Tanya Matty yang langsung menggenggam tangan Fio.
Double Date Pukul 18.30 Matty sudah tiba di depan pintu apartemen Fio. Matty terlihat begitu charming di balik casual suit hitam yang dikenakannya ditambah lagi kacamata yang membingkai sorot matanya yang dalam. Tok tok tok "Ya.." Ucap Fio sambil berjalan membuka pintu apartemennya. "Bonne nuit Mon amour." Sapa Matty yang bersandar di samping pintu dengan tatapan menggoda dan tersenyum manis, hingga perempuan manapun yang melihatnya pasti akan meleleh. "Bonne nuit Bee." Jawab Fio dengan senyum mengembang yang sesungguhnya tak sanggup menahan pesona Matty. “Ini buat kamu.”
Kala Cinta Menggoda Lio dan Ipeh benar-benar berterima kasih pada Matty dan Fio, karena mereka sudah membantu Lio dan Ipeh bisa bertemu dan menyadari perasaan mereka. Jujur saja Lio memang belum merasakan cinta tapi dia bersyukur bahwa wanita yang diam-diam begitu perhatian dan mengerti dirinya adalah Ipeh. Saat ini Lio sedang dalam perjalanan mengantarkan Ipeh pulang. "Bang.." "Iv.." Ucap Ipeh dan Lio bersama-sama, lalu mereka tertawa. "Kamu dulu deh." Ucap Lio sambil tersenyum kepada Ipeh. "Nggak papa, Abang duluan aja." Ujar Ipeh malu-malu. "Ladies first. Jadi tadi kamu mau ngomong apa?" Kata Lio gantle "
Kucing-kucinganRencana double date minggu lalu cukup menyenangkan. Matty dan Fio berhasil mendekatkan Lio dan Ipeh, bahkan dari info dari Fio tampaknya Lio mulai mau membuka hati untuk Ipeh.Dan Weekend kali ini giliran Matty ngedate yang sesungguhnya bersama Fio. Selama ini mereka lebih memilih ngedate baik di apartemen Matty atau Fio, jika memang ingin keluar pasti tidak pernah hanya berdua. Mereka benar-benar harus berhati-hati kali ini karena tak ingin membuat geger jagat maya dengan pemberitaan yang macam-macam."Bee, kita mau kemana sih." Tanya Fio yang duduk di samping Matty."Aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang aku pengen banget datengin.""Kemana?"&nb
Sesuka HatiMalam ini adalah jadwal shift malam Fio bersama dengan Ijul. Fio termasuk dokter spesialis bedah baik hati yang paling suka nongkrong di UGD. Dia selalu siap sedia setiap ada kasus bedah darurat. Seperti kasus malam ini, seorang remaja yang kecelakaan sepeda motor."Udah beres Fi?" Tanya Ijul saat Fio kembali ke UGD."Baru aja beres dan Puji Tuhan banget kondisinya cukup stabil. Gila ya, anak-anak jaman sekarang, nggak habis pikir gue nyawanya banyak banget." Ujar Fio sambil bersandar di pos jaga."Bukan nyawanya yang banyak Fi, emang mereka mau cari mati aja, bosan hidup kali." Ujar Ijul sambil memeriksa status pasien."Ya kalau bosen hidup dan nggak nyusahin orang
HecticMenjadi kekasih Matty membuat Fio jadi semakin terkenal. Pasiennya belakangan jadi semakin banyak dan beragam. Belum lagi hebohnya anak-anak Koas yang baru di rolling minggu ini yang ingin masuk OK yang dipimpin Fio. Mereka sangat menanti-nantikan moment untuk bisa bertemu langsung dengan Fio. Kebetulan pagi ini Fio akan ada Operasi Hernia Inguinalis, Fiko dan Ratna adalah koas beruntung yang akan ikut dalam OP si tangan emas kali ini."Pagi semua." Ucap Fio saat memasuki OK."Pagi dokter." Ucap Semua orang."Pagi Win." Sapa Fio pada Erwin."Pagi Fi. Eh, thanks yah kirimannya kemarin." Ujar Erwin mengingat kiriman lunch box dari Fio kemarin.
TumbangPagi ini Matty bangun dari tidurnya dengan kondisi nyeri luar biasa di perutnya. Keringat mengucur deras, saat Matty mulai menahan rasa sakitnya yang begitu hebat. Dia berusaha menghubungi Wendi dan untung Wendi segera datang."Ya ampun Mas.. Mas Matty kenapa sampai begini?" Teriak Wendi panik begitu melihat Matty berguling-guling kesakitan."Wen.. Tolong ambilin obat pereda rasa nyeri di kotak obat!" Ucap Matty dengan suara terbata."Mas Matty nggak mending ke rumah sakit aja?""Nggak deh, nanti gue telepon Fio aja minta dia datang kesini.""Ya udah, bentar aku ambilin obatnya."
VisitSemalam Fio memilih untuk menginap di rumah sakit agar dapat menemani Matty walaupun tubuhnya terasa begitu remuk dan lelah luar biasa. Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan 1 jam lagi Fio sudah mulai jadwal asistensi. Tampaknya setelah ini dia harus mengajukan cuti, dia kasihan pada tubuhnya yang terlalu terforsir dengan begitu banyaknya pekerjaan.Kondisi Matty pasca operasi tampaknya cukup baik. Semalam Matty sudah sempat bangun, namun efek dari biusnya masih ada hingga membuatnya kembali tertidur lelap hingga pagi."Bee, masih ngantuk yah?" ucap Fio sambil membelai lembut kepala Matty"Heem..""Ya udah tidur lagi, bentar lagi Wendi kesini kok. Nanti aku visit kam