Cemburu Tak Berakhlak
Matty bangun dengan senyum merekah, mengingat kebersamaannya dengan Fio semalam. Sayang itu tak bertahan lama karena saat matanya terbuka sepenuhnya dia tak mendapati Fio ada disampingnya. Otaknya bekerja dengan cepat mengingat kemana perginya Fio, hingga dia menatap ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat dari Fio
“Morning Bee, sorry aku tinggalin kamu pagi-pagi. Aku ada jadwal OP pagi ini dan aku udah siapin breakfast buat kamu. See you at office Bee. Love you,” tulis Fio dalam pesan Chatnya sambil membubuhkan banyak emoticon hati.
Matty kembali tersenyum lebar, 2 minggu menjelang hari pernikahannya menjadi waktu-waktu yang mendebarkan sekaligus membahagiakan untuknya. Akhirnya tak akan lama lagi dia akan memiliki Fio seutuhnya dan hanya untukn
Jatuh Cinta LagiJam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Fio keluar dari kamar mandi usai membersihkan dirinya. Sejak sore tadi, dia terlalu sibuk membujuk dan merawat Matty yang sedang terbakar cemburu hingga tak sempat merawat dirinya yang juga penat dan lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit.Malam ini, Fio memutuskan untuk menginap di apartemen Matty lagi. Selain untuk memastikan calon suaminya itu tak kembali merajuk, juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah jika harus mengemudi untuk pulang ke tempat tinggalnya. Dari arah walking closet Fio dapat melihat Matty yang sedang berbaring di sofa besar dengan selimut tebal yang sudah menutupi setengah tubuhnya sambil menatap keluar jendela."Bee," panggil Fio mendekati Matty."Hemm," jawab Matty singkat."Kenapa belum tidur?""Aku menunggumu," kata Matty menatap Fio yang begitu seksi dalam balutan kemeja putih longgar miliknya."Menungguku?" tanya Fio memastikan."Ya, sini. Aku ingin tidur sambil memelukmu," ujar Matty menarik
Butterfly EffectFio baru saja selesai menangani pasien di IGD. Hari ini memang hari terakhirnya praktek sebelum memulai masa cutinya panjangnya. Setelah menikah nanti, mereka berdua juga memutuskan untuk melakukan honeymoon. Kebetulan Matty akan pergi ke beberapa negara Eropa untuk mengurus bisnis dan juga memeriksakan kesehatannya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Fio untuk mengambil cuti sabatikalnya. "Wah, dokter Fio udah sore masih cerah aja," ujar suster Indah, kepala perawat di IGD."Biasa aja, ah," ucap Fio sambil mengisi rekam medis pasien di pos perawat. Sejujurnya dia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya."Iyalah kelihatan cerah, soalnya 3 hari lagi udah resmi jadi Nyonya Matheo Aderald Prince," sahut suster Asri yang sedari tadi berdiri di samping Fio."Huss, rumpi aja kalian ini. Oya, Dokter Julian kemana kok sampai harus panggil saya?" tanya Fio berusaha mengalihkan obrolan mereka."Tadi sempat datang, Dok, tapi agak siang mendadak ijin setelah terima telepon,
Queen of My HeartHari yang dinantikan pun tiba. Pernikahan fenomenal antara Matty dan Fio jelas menjadi sorotan publik. Matty seorang model sekaligus pengusaha yang sekarang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit Prince University Hospital menikahi seorang dokter bedah cantik. Sejak awal pemberitaan pernikahan Matty dan Fio jagad dunia maya mulai semakin intens membicarakan kisah cinta mereka yang seperti dalam adegan drama korea. Bahkan beredar pula foto-foto kedekatan Matty dan Fio dalam berbagai situasi hasil jepretan kamera paparazi maupun sejumlah orang yang mengenali mereka berdua. Tak ayal, pernikahan Matty dan Fio menyedot perhatian banyak orang dan kehidupan pribadi mereka pada akhirnya menjadi konsumsi publik. Matty dan Fio akhirnya memilih untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya mengundang saudara dan teman dekat. Oleh karena itu juga membuat banyak orang semakin penasaran dan menantikan beritanya. Kini Matty sudah berdiri di depan altar dengan wajah be
Malam Pertama Warning 18+ Malam sudah semakin larut, saat Matty kembali ke kamarnya seusai after party. Matty mengendap masuk kedalam kamar sambil mencari keberadaan Fio. Akhirnya dia mendapati Fio berdiri didepan meja rias sedang mengaplikasikan sejumlah produk perawatan kulit diwajahnya. Perlahan Matty mendekati Fio lalu memeluk pinggangnya dari belakang seraya mengecup puncak kelapanya. “Kamu memang beneran cantik, Amour,” bisik Matty tepat di telinga Fio. “Kalau nggak cantik, kamu nggak bakal mau nikah sama aku juga, kan?” ucap Fio melepas seutas senyum sambil menatap Matty dari pantulan cermin. “Hei, meski kamu nggak nggak cantik, aku akan tetap memilihmu,” ujar Matty seraya menelusupkan wajahnya di leher Fio. Fio segera berbalik badan menatap wajah Matty yang agak kemerahan, ada sedikit bau alkohol tapi masih bisa di toleransi. “Aduh.. duh.. Nggak tahan aku sama gombalannya.” “Eh, tapi itu nggak bener, sih. Soalnya kamu itu udah cantik dari sananya, bawaan orok kalau ka
Raungan PanjangMengandung adegan 21+Matty menahan kedua pergelangan tangan Fio diatas kepalanya hingga membuat Fio tak berkutik. Dia menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Fio meninggalkan jejak kepemilikannya disana. Fio menggigit bibir bawahnya berusaha menahan desahan keluar dari mulutnya. Namun usahanya sia-sia, karena tangan terampil Matty bergerilya menyentuh tiap jengkal permukaan kulit mulusnya. Tiap sentuhan lembut Matty seolah mengirimkan jutaan sengatan listrik keseluruh neuron di otaknya. Nafasnya tersengal-sengal dan tubuhnya menggeliat bak busur panah merasakan sensasi geli dari ujung rambut hingga kakinya. Desahan pelan akhirnya mulai berloncatan keluar dari mulut Fio. Dalam pandangan Matty, waktu seolah berjalan begitu lambat. Setiap liukan tubuh Fio tampak berkali lipat lebih erotis. Pikirannya hanya mengagumi makhluk paling indah di hadapannya. “You look so sexy tonight,” bisik Matty tepat di telinga Fio. Fio hanya bisa meresponinya dengan sebuah senyum simpul.
RenjanakuSore ini Fio dapat duduk bersantai di balkon kamar sambil menikmati sunset yang terlihat lebih indah dari sebelumnya. Sejak semalam Matty terus menempel Fio sudah seperti materai 10.000 pada surat perjanjian. Matty tak membiarkan Fio jauh darinya hingga mereka melewatkan sesi sarapan pagi juga makan siang. Fio terbangun di kala matahari sudah mulai turun kearah barat dengan posisi Matty yang masih tergeletak di atas tubuhnya. Dia menuntut time out pada Matty karena entah sudah berapa kali mereka menjalani sesi bercinta, yang pasti tubuhnya kini terasa nyeri dan ngilu. Rasanya sangat lelah, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun dia tak mampu berjalan sendiri. Namun semua terasa setimpal dengan perasaa bahagia yang sekarang ini dirasakannya. Lamunannya terbang kembali pada kejadian semalam. Bercinta dengan Matty sungguh di luar ekspektasinya selama ini. Dia tak menyangka pengalaman bercinta dengan Matty terasa begitu lembut dan panas di waktu yang sama. Suaminya itu juga bers
IGDDr. Fiona Arlita Sanjaya seorang dokter spesialis bedah berusia 31 tahun. Cantik, Cerdas, Cekatan, Mandiri, sebutannya si tangan emas. Hampir setiap operasi yang dikerjakannya pasti berhasil. Fio bekerja rumah sakit Prince University bersama dengan kedua sahabatnya. Dr. Ivena Julianti Sp.KJ atau biasa dipanggil Ipeh dan Dr. Julian Amadeus Sp.EM atau biasa yang dipanggil Ijul.Persahabatan Fio, Ipeh dan Ijul sebenarnya telah berlangsung sejak mereka masih kuliah. Seperti kebanyakan persahabatan di dunia ini, mereka saling terbuka dan berbagi dari hal yang baik sampai hal yang buruk, saling mencela dan mengejek, tapi juga mereka saling support satu dengan yang lain.Ijul lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Fio di banding Ipeh. Hal ini karena Fio adalah dokter yang paling gampang d
6 Tahun laluSebegitu parahnya Fio menghindari hubungan romantisme dengan para pria. Padahal ada banyak pria yang coba mendekatinya. Bagaimana tidak, Fio seorang dokter muda, cerdas, cantik, seksi, berbakat, dan yang pasti high quality jomblo. Bohong besar jika ada pria normal menatap Fio lalu berkata bahwa dia tidak tertarik.Fio punya auranya sendiri. Walau dalam keadaan kesal atau marah pun wajahnya tetap menawan, apalagi jika dalam keadaan emosi yang sangat baik, auranya jadi begitu memikat. Fio adalah target incaran para pria, para dokter dan hampir semua staff di Prince University tempatnya bekerja kenal siapa dia. Dan uniknya para pasien juga mengenal Fio, bahkan yang bukan pasien Fio pun bisa mengenalnya. Tak hanya kecantikan dan keterampilan Fio yang memikat namun juga keramahannya yang luar biasa. Dia memang bukan tipe perempuan yang sombong set