Share

Bab 479

Amel membujuk Dimas dengan lembut.

Dimas langsung mengabaikan hal-hal lain yang dikatakan Amel seolah-olah yang didengarnya hanyalah pujian Amel saja.

"Aku sudah jelas-jelas mengatakan kepadamu kalau aku ini cemburu. Tapi, kamu malah memujinya. Kalau dia orang yang sangat baik, kenapa kamu nggak bersamanya saja sejak dulu?" Dimas mendengus dingin dan berpura-pura marah.

Begitu Amel mendengar hal tersebut, senyum di wajahnya langsung menghilang. Diam-diam dia menatap keluar jendela dengan ekspresi rumit.

Dimas menyadari jika kata-katanya barusan memang agak berlebihan. Dia pun mengerutkan kening tanpa kentara.

"Maafkan aku, Sayang. Aku hanya asal mengatakannya saja. Nggak ada maksud apa-apa." Sikap Dimas langsung melunak.

"Kita berdua ini sudah menikah. Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu? Apalagi, aku dan dia hanya teman sekelas saja waktu SMA," tegas Amel dengan wajah serius.

"Aku tahu. Kita berdua jangan bertengkar lagi ya, Sayang, oke?" bujuk Dimas sambil tersenyum tipis.

Amel m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status