Share

Bab 218

"Lupakan saja. Kalau ibumu nggak mau pindah, biarkan saja dia tinggal di sini." Gibran melihat bahwa istrinya tampak baik-baik saja, jadi dia pun tidak memaksa istrinya untuk pindah ke bangsal VIP.

Amel tidak mengatakan apa pun.

"Seperti kata pepatah, butuh waktu lama untuk menyembuhkan patah tulang. Aku sudah membuatkan sup tulang untukmu. Minumlah selagi panas." Gibran meletakkan termos yang dibawanya ke atas meja.

Amel membantu Lili bangkit dari tempat tidur. Saat Amel hendak mengambil sendok untuk meminum sup, Andi menyerbu masuk dari luar bangsal dengan ekspresi cemas.

"Ibu, kamu sakit sampai masuk rumah sakit, kenapa merahasiakannya dariku? Bagaimana kondisi Ibu sekarang? Apakah Ibu sudah merasa lebih baik?" tanya Andi dengan wajah serius, tampak sangat marah.

"Ibu hanya nggak mau mengganggu pekerjaanmu," kata Amel.

"Ya, kamu baru saja bekerja di perusahaan belum lama ini. Kamu harus fokus pada pekerjaanmu. Lihatlah, aku baik-baik saja sekarang," kata Lili sambil tersenyum menghi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status