Share

Bab 123

Hanya saja, Amel merasa makin bersalah begitu mendengar Dimas mengucapkan perkataan tersebut.

Seharusnya Amel bersikeras untuk menemani Dimas pulang. Orang tua pasti berharap anak-anaknya sukses dalam karier dan memiliki pernikahan yang bahagia.

Amel menundukkan kepalanya dan berkata dengan rasa bersalah, "Maafkan aku. Kalau aku tahu masalahnya seperti ini, seharusnya aku menemanimu pulang untuk bertemu Nenek."

Dimas membelai kepala Amel dan menghiburnya, "Nggak apa-apa. Nenek sangat senang begitu tahu aku sudah menikah. Lain kali kita bisa pulang bersama untuk bertemu dengannya."

"Kalau kamu nggak keberatan, kita bisa kembali pulang di akhir pekan depan," kata Amel sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tapi, ada banyak hal di lokasi konstruksi yang harus segera ditangani. Aku sudah memberi tahu Nenek. Kita bisa pulang bersama di lain waktu, oke? Aku juga ingin membicarakan kembali masalah pernikahan dengan Nenek."

Dimas berbicara dengan nada yang terdengar sungguh-sungguh, tidak seperti sed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status