“Bubar!”
Kelly dan ketiga wanita muda di depannya tersentak kaget. Ian berdiri di belakang mereka dengan wajah garang.
“Jangan ganggu Kelly bekerja. Ingat itu!” Ian mengancam para wanita yang langsung menunduk dan menjauh.
Dari balik punggung Ian, Kelly melihat wanita-wanita pergi ke meja masing-masing dengan masih meliriknya sinis.
“Maaf atas sambutan yang kurang enak.” Ian mengembuskan napas berat. “Aku sedang berjuang memperbaiki suasana bekerja yang kondusif di tempat ini.”
Kelly hanya tersenyum dan mengangguk berbarengan. Padahal dengan Ian membelanya di depan seluruh karyawan, ia pasti akan lebih mendapat cibiran sebagai anak baru kesayangan bos HRD.
“Ini, tolong fotokopi untuk rapat satu jam lagi. Nanti Ria akan membantumu.” Ia mengenalkan wanita di sampingnya kepada Kelly dan kemudian pergi ke salah satu ruangan.
Kelly langsung menyukai Ria. Wanita energik dengan potongan rambut lelaki dan make up natural. Bahkan gayanya pun terlihat maskulin dengan blazer dan celana panjang.
“Kamu harus kuat. Senior di sini senang sekali mengerjai junior.” Ria berkata sambil mengajari Kelly menyiapkan berkas untuk rapat.
Kepala Kelly mengangguk mendengar nasehat Ria. Sedikit banyak, Ria juga memberikan tips menghadapi senior yang menyebalkan.
Pekerjaannya telah rampung sebelum satu jam. Ria telah kembali ke meja kerjanya dan Kelly mendapat tugas lain untuk memasukkan data ke file komputer. Hingga akhirnya jam istirahat datang.
Kelly baru saja akan pergi makan saat seorang OB mengiriminya makanan. Lirikan tajam kembali Kelly dapatkan saat OB berkata makanan tersebut dari Tuan Ian. Sambil mengembuskan napas panjang, Kelly mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
“Akh, aku ada teman makan sekarang.” Ria datang dengan kotak makanan di tangan.
“Kamu bawa makanan dari rumah, ya?” Kelly mengendik pada makanan Ria.
“Iya. Biar irit. Makanan di kantin pegawai saja masih sangat mahal untukku.”
Kelly mengangguk mengerti. Ia lalu membuka kotak makanan mewah di depannya dan mulai makan.
“Yang mendapatkan katering makanan seperti itu hanya top management saja. Jadi, aku tidak heran jika kamu menjadi trending topic di perusahaan hanya beberapa jam baru bekerja.” Ria terkekeh setelah mengamati makanan Kelly.
“Entahlah. Aku juga bingung dapat makanan ini, kok.”
Sambil makan, Kelly mengetik pesan pada Ian dan menanyakan kenapa memberinya makanan. Untungnya, saat berada di ruangan HRD, sahabat Brandon itu memberinya nomer handphone. Ian langsung menjawab dan membalas bahwa ia diperintahkan Granny Eliza untuk membantu Kelly, termasuk menyediakan makanan.
Kelly tersenyum tipis. Paling tidak Granny Eliza memperhatikannya meski ia juga yang menjebak Kelly pada pernikahan ini. Tiba-tiba, kaki Kelly di bawah meja ditendang pelan oleh Ria.
Mengikuti kode dari Ria, Kelly melirik tiga sosok yang berjalan mendekat. Mereka adalah karyawan wanita yang sejak pagi bersikap tidak ramah padanya.
“Enak ya, makanan dari bos.” Salah satunya mengambil sepotong daging dari tempat makan Kelly.
Ketiganya terus berceloteh sambil satu persatu mengambil makanan Kelly tanpa izin. Mereka juga tetap menyindir Kelly sebagai wanita simpanan salah satu atasan di perusahaan karena sejak datang mendapat keistimewaan.
“Hoek.”
Kelly tersentak kaget dan spontan berdiri. Wanita yang sejak tadi bicara sinis padanya muntah di atas makanan.
“Akh, ada rasa sayuran yang tidak enak.” Dengan santainya wanita itu terkekeh.
Sementara dua temannya cekikikan melihat makanan Kelly kini tercemar muntahan.
“Bukankah Tuan Ian sudah memperingatkan kalian untuk tidak mengganggu Kelly?” sentak Ria kesal sambil ikut berdiri di samping Kelly.
“Tuan Ian bilang jangan mengganggu Kelly bekerja. Dia kan sedang makan bukan bekerja.”
Kalimat itu diakhiri gelak tawa ketiga karyawan wanita. Sambil tetap mengomel, Ria menyeret Kelly ke meja lain. Namun belum tiga langkah mereka dikejutkan suara bentakan.
“Ada apa ribut-ribut?”
Semuanya menoleh ke asal suara. Kelly langsung menatap tiga sosok di depan mereka. Brandon berdiri di belakang Ian bersama seorang wanita cantik.
“Oh, tidak apa-apa, Tuan Ian. Tadi, kami hanya ingin mengajak Kelly makan bersama.”
“Bohong!” Ria membantah. “Mereka mengganggu Kelly lagi, Tuan Ian.”
Selama ribut-ribut, Kelly melirik Brandon yang tampak hanya diam mendengarkan. Kelly juga menatap sekilas wanita yang bersama Brandon. Tampak sangat cantik dengan penampilan glamour dan harum parfum mahal.
“Siapa, sih?” Wanita cantik itu menatap Kelly dari balik punggung Ian.
Ian menoleh sedikit dan menyahut, “Mereka ini senang sekali mengerjai karyawan baru.”
“Dia karyawan baru? Ck, kenapa kamu membelanya sampai segitunya?” Wanita cantik di samping Brandon mencebik.
Ian tidak memperdulikan pernyataan tersebut. Lelaki itu sibuk memberikan pengarahan agar para karyawan tidak lagi saling bersitegang dengan karyawan baru. Tentu saja kali ini, Ian mengakhiri dengan ancaman pemberian surat peringatan.
Kelly menatap Brandon yang juga sedang mengamatinya. Lelaki itu hanya diam dan menggeleng samar. Mereka tak sadar, wanita di samping Brandon memperhatikan interaksi tersebut.
“Apa ini? Kenapa kamu menatapnya begitu, Sayang?”
Brandon tersentak mendengar teguran itu dan berdecak kesal. “Tidak, aku hanya melihatnya sekilas saja.”
“Bohong! Aku lihat kalian saling bertatapan.”
“Sudahlah, Gracia.” Ian menengahi. “Karyawan baru ini sebenarnya adalah sekretaris junior Granny Eliza.”
Seketika Kelly mengangkat sedikit alisnya. ‘Oh, jadi wanita cantik ini Gracia, tunangan Brandon.’ Kelly bergumam dalam hati.
“Kenapa dia di perusahaan ini?” Gracia menatap Kelly dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“Granny minta ia belajar di sini selama Granny pergi ke luar negeri.” Kali ini, Brandon yang memberikan alasan.
Gracia terdiam sejenak. Mata curiganya tak lepas mengamati Kelly. Ia kembali ke negara ini karena mendengar kabar dari pelayan mansion yang menjadi mata-matanya, bahwa ada seorang wanita cantik yang tinggal bersama Brandon. Otaknya langsung menyimpulkan sesuatu.
'Jangan-jangan wanita ini yang tinggal bersama Brandon di mansion.'
Brandon memberi kode pada Ian untuk pergi. Ia menggenggam tangan Gracia dan menuntunnya masuk ke dalam lift. Akhirnya, Ian mengikuti setelah sebelumnya memberikan tatapan peringatan pada para karyawan yang mengusik Kelly.Sebenarnya, Gracia masih sangat penasaran. Tetapi, ia harus memakai strategi untuk mengetahui apa yang terjadi pada Brandon selama ia pergi. Wanita cantik itu menatap Brandon dengan penuh cinta.Keduanya larut dalam kerinduan. Saling berbalas ucapan dan sentuhan sayang. Hingga akhirnya Ian tak tahan untuk tidak protes.“Ehm!” ian berdehem keras. “Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku?”“Ada apa denganmu, Ian? Gracia membalas keluhan sahabat Brandon. “Sejak pagi, sepertinya wajahmu terlihat tegang terus.”Ian mendengus kasar, lalu menyindir Gracia. “Bagaimana tidak tegang jika tiba-tiba ada yang datang tanpa kabar dan dengan keras kepala tetap menginginkan posisi wakil CEO?”“Cukup, Ian!” sentak Brandon tegas.Setelah berdecak kesal, Ian keluar saat pintu lift te
Kelly jarang sekali melihat Brandon di mansion. Entah kapan lelaki itu pergi dan pulang. Kalaupun bertemu, mereka sangat jarang saling menyapa.Otomatis, Kelly lebih sering berkomunikasi dengan Ian. Melalui sahabat Brandon itu, Kelly jadi tau bahwa jika tidak bekerja, Brandon akan menghabiskan waktu bersama Gracia.Setelah seminggu bekerja, berita tentang Kelly yang sebenarnya adalah pegawai Nyonya Eliza yang sedang belajar di perusahaan Brandon tersebar luas. Sejak saat itu, kesinisan pegawai lain terhadap Kelly mulai berkurang. Meski tetap saja ada beberapa pegawai wanita yang terang-terangan menunjukkan sikap tak suka pada Kelly.“Biarkan saja. Mereka itu penggemar Tuan Ian. Siapa pun yang dekat dengan Tuan Ian dianggap musuh oleh mereka.” Ria menyahut saat Kelly berkeluh kesah padanya saat makan siang.“Memangnya Tuan Ian belum menikah, ya?”“Setauku belum. Tapi, entahlah.”Keduanya berhenti berbincang saat melihat Gracia menghampiri salah satu pegawai wanita yang sering memandang
“Karena Anda menyetujui perjanjian ini, maka pernikahan akan diadakan satu minggu dari sekarang.”Kelly terpaku di tempat. Pernikahan? Ia melamar kerja di perusahaan ini. Dan surat yang ditandatanganinya barusan adalah surat perjanjian kerja."T-tunggu dulu, Pak--"Namun sayang, sebelum ia bertanya lebih lanjut, pengacara perusahaan yang barusan bicara padanya telah keluar dari ruangan.Dengan tubuh gemetar, wanita cantik berkulit putih bersih itu membuka kembali lembaran kertas yang tadi ia setujui.Matanya terbelalak saat membaca satu pasal yang bertuliskan bahwa ia akan dinikahkan dengan cucu pemilik perusahaan.Gadis berusia 25 tahun itu sangat terkejut. Ia yang memutuskan keluar negeri karena ingin bekerja dan membanggakan keluarga, justru terjebak dalam pernikahan dadakan.Bayangan rumitnya pernikahan dengan sang cucu konglomerat seketika membuat kepalanya pusing."Bagaimana bisa?!" teriak Kelly sebelum akhirnya jatuh pingsan.Kesadaran wanita itu baru pulih satu jam berikutnya.
Cittt!Mobil sport yang dikendarai Brandon langsung berhenti tiba-tiba.Tubuh Kelly sampai terdorong ke depan. Brandon mengerem mendadak dan menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Apa katamu? Hamil?” Mata Brandon menatap tajam sambil melirik perut Kelly yang rata.Sedikit gentar, Kelly mengangguk singkat.Ini mungkin gila, tapi Kelly yakin, keluarga seperti Richmont pasti tidak akan mempertaruhkan nama besar mereka dengan memiliki menantu yang telah hamil di luar nikah.Namun detik berikutnya, Kelly mengerutkan kening mendengar Brandon tergelak geli."Oh, Tuhan. Granny benar-benar keterlaluan kali ini!" ucap lelaki itu di sela tawanya. "Bagaimana mungkin Granny memilih gadis bodoh seperti ini untuk menikah denganku?""Hey, tutup mulutmu!" Kelly membalas dengan wajah bersungut-sungut. Ia bukan gadis polos. Ia hanya sedang apes saja bertemu dengan keluarga Richmont yang menjebaknya."Kalau kamu sudah mengenal Granny, aku jamin kamu tidak akan berani mengeluarkan alibi bodoh itu."Brandon
“Ini kamarmu.”Brandon membuka satu pintu di apartemennya.Kelly bersorak dalam hati. Ia senang, sebab ternyata mereka tidak tidur satu kamar.“Dan pelajari ini.” Brandon memberikan satu dokumen ke tangan Kelly.Kelly membuka dan membaca sekilas. Isinya tentang skenario pertemuan Kelly dan Brandon. Dari awal kencan, hingga Brandon melamar Kelly. Semua kebohongan yang terencana rapi.'Benar-benar tipikal orang kaya yang memiliki rencana rapi!' dengus gadis itu dalam hati.“Pernikahan kita adalah pernikahan terbuka. Jadi, kita tidak ikut campur dengan urusan masing-masing. Aku masih bisa memiliki kekasih dan kamu ... aku tidak perduli kamu mau apa.” Brandon berkata tegas.Dengan tatapan malas, Kelly mengangguk. “Syukurlah. Aku mau tetap bekerja."“Tak masalah. Kamu akan bekerja di perusahaanku." Mata Brandon yang tajam lalu mengarah padanya, "Tetapi, tetap rahasiakan statusmu!”Kepala Kelly kembali mengangguk. Tanpa kata lagi, Brandon keluar dari kamar dan membanting pintu di belakangny
“Sial!” Kelly mengumpat dalam hati.Wanita cantik itu berdiri di depan cermin. Ia meraba bibir bawahnya yang sedikit bengkak akibat lumatan Brandon barusan.Sementara setelah melontarkan kata cibiran, lelaki itu melenggang pergi dengan santainya. Brengsek!Ini bukan ciuman pertama Kelly. Tetapi, ia kesal diperlakukan kasar. Bertambah satu alasan Kelly untuk membalas dendam pada Brandon sekarang.“Aku harus segera menyelesaikan misi keluarga kaya ini.” Kelly mendengus pelan sambil berdandan. “Setelah Brandon mendapatkan uang perwaliannya, ia pasti akan setuju untuk langsung bercerai.”Kemudian, setelah memastikan riasannya cukup memukau, meski tipis... Ia segera keluar dari kamar.Ternyata, Brandon menunggu di depan pintu. Lelaki itu segera menyamai langkah dan menggenggam tangan Kelly.Tentu saja Kelly berontak, namun Brandon lebih kuat menahannya. “Pengacara harus melihat kita sebagai pasangan suami-istri sungguhan. Romantis dan saling mencintai.” Brandon berkata, seolah memberi alas
“Gracia adalah ... tunangan Brandon.”Selepas kepergian keluarga Richmont, Kelly duduk sendirian di sofa ruang keluarga. Ia berusaha mencerna, bahwa Brandon ternyata memiliki tunangan yang tidak direstui keluarga Richmont.Dan kini, entah karena alasan apa, keluarga kaya raya itu ingin ia menjauhkan Brandon dari tunangannya.Bahkan Eliza menawari uang satu milyar pada Kelly jika berhasil membuat Brandon dan Gracia putus hubungan."Argh! Problem orang kaya, kenapa pelik sekali?!" ujar Kelly seraya menjenggut rambutnya, frustrasi.Pusing memikirkan masalah Brandon, Kelly mengalihkan perhatian pada ponselnya. Beberapa pesan dari keluarganya baru terbaca. Ia mengembuskan napas berat sebelum menekan tombol video call.“Haii, Kel.” Louis, salah satu kakak Kelly langsung menjawab. ”Di mana ini?”“Mmm ... galeri, Kak.” Kelly terpaksa berbohong. “Sedang jalan-jalan santai menikmati desain bangunan modern.”Tak lama kemudian, dua kakak Kelly yang lain ikut bergabung. Mereka menanyakan bagaimana
Kelly jarang sekali melihat Brandon di mansion. Entah kapan lelaki itu pergi dan pulang. Kalaupun bertemu, mereka sangat jarang saling menyapa.Otomatis, Kelly lebih sering berkomunikasi dengan Ian. Melalui sahabat Brandon itu, Kelly jadi tau bahwa jika tidak bekerja, Brandon akan menghabiskan waktu bersama Gracia.Setelah seminggu bekerja, berita tentang Kelly yang sebenarnya adalah pegawai Nyonya Eliza yang sedang belajar di perusahaan Brandon tersebar luas. Sejak saat itu, kesinisan pegawai lain terhadap Kelly mulai berkurang. Meski tetap saja ada beberapa pegawai wanita yang terang-terangan menunjukkan sikap tak suka pada Kelly.“Biarkan saja. Mereka itu penggemar Tuan Ian. Siapa pun yang dekat dengan Tuan Ian dianggap musuh oleh mereka.” Ria menyahut saat Kelly berkeluh kesah padanya saat makan siang.“Memangnya Tuan Ian belum menikah, ya?”“Setauku belum. Tapi, entahlah.”Keduanya berhenti berbincang saat melihat Gracia menghampiri salah satu pegawai wanita yang sering memandang
Brandon memberi kode pada Ian untuk pergi. Ia menggenggam tangan Gracia dan menuntunnya masuk ke dalam lift. Akhirnya, Ian mengikuti setelah sebelumnya memberikan tatapan peringatan pada para karyawan yang mengusik Kelly.Sebenarnya, Gracia masih sangat penasaran. Tetapi, ia harus memakai strategi untuk mengetahui apa yang terjadi pada Brandon selama ia pergi. Wanita cantik itu menatap Brandon dengan penuh cinta.Keduanya larut dalam kerinduan. Saling berbalas ucapan dan sentuhan sayang. Hingga akhirnya Ian tak tahan untuk tidak protes.“Ehm!” ian berdehem keras. “Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku?”“Ada apa denganmu, Ian? Gracia membalas keluhan sahabat Brandon. “Sejak pagi, sepertinya wajahmu terlihat tegang terus.”Ian mendengus kasar, lalu menyindir Gracia. “Bagaimana tidak tegang jika tiba-tiba ada yang datang tanpa kabar dan dengan keras kepala tetap menginginkan posisi wakil CEO?”“Cukup, Ian!” sentak Brandon tegas.Setelah berdecak kesal, Ian keluar saat pintu lift te
“Bubar!”Kelly dan ketiga wanita muda di depannya tersentak kaget. Ian berdiri di belakang mereka dengan wajah garang.“Jangan ganggu Kelly bekerja. Ingat itu!” Ian mengancam para wanita yang langsung menunduk dan menjauh.Dari balik punggung Ian, Kelly melihat wanita-wanita pergi ke meja masing-masing dengan masih meliriknya sinis.“Maaf atas sambutan yang kurang enak.” Ian mengembuskan napas berat. “Aku sedang berjuang memperbaiki suasana bekerja yang kondusif di tempat ini.”Kelly hanya tersenyum dan mengangguk berbarengan. Padahal dengan Ian membelanya di depan seluruh karyawan, ia pasti akan lebih mendapat cibiran sebagai anak baru kesayangan bos HRD.“Ini, tolong fotokopi untuk rapat satu jam lagi. Nanti Ria akan membantumu.” Ia mengenalkan wanita di sampingnya kepada Kelly dan kemudian pergi ke salah satu ruangan.Kelly langsung menyukai Ria. Wanita energik dengan potongan rambut lelaki dan make up natural. Bahkan gayanya pun terlihat maskulin dengan blazer dan celana panjang.
“Gracia adalah ... tunangan Brandon.”Selepas kepergian keluarga Richmont, Kelly duduk sendirian di sofa ruang keluarga. Ia berusaha mencerna, bahwa Brandon ternyata memiliki tunangan yang tidak direstui keluarga Richmont.Dan kini, entah karena alasan apa, keluarga kaya raya itu ingin ia menjauhkan Brandon dari tunangannya.Bahkan Eliza menawari uang satu milyar pada Kelly jika berhasil membuat Brandon dan Gracia putus hubungan."Argh! Problem orang kaya, kenapa pelik sekali?!" ujar Kelly seraya menjenggut rambutnya, frustrasi.Pusing memikirkan masalah Brandon, Kelly mengalihkan perhatian pada ponselnya. Beberapa pesan dari keluarganya baru terbaca. Ia mengembuskan napas berat sebelum menekan tombol video call.“Haii, Kel.” Louis, salah satu kakak Kelly langsung menjawab. ”Di mana ini?”“Mmm ... galeri, Kak.” Kelly terpaksa berbohong. “Sedang jalan-jalan santai menikmati desain bangunan modern.”Tak lama kemudian, dua kakak Kelly yang lain ikut bergabung. Mereka menanyakan bagaimana
“Sial!” Kelly mengumpat dalam hati.Wanita cantik itu berdiri di depan cermin. Ia meraba bibir bawahnya yang sedikit bengkak akibat lumatan Brandon barusan.Sementara setelah melontarkan kata cibiran, lelaki itu melenggang pergi dengan santainya. Brengsek!Ini bukan ciuman pertama Kelly. Tetapi, ia kesal diperlakukan kasar. Bertambah satu alasan Kelly untuk membalas dendam pada Brandon sekarang.“Aku harus segera menyelesaikan misi keluarga kaya ini.” Kelly mendengus pelan sambil berdandan. “Setelah Brandon mendapatkan uang perwaliannya, ia pasti akan setuju untuk langsung bercerai.”Kemudian, setelah memastikan riasannya cukup memukau, meski tipis... Ia segera keluar dari kamar.Ternyata, Brandon menunggu di depan pintu. Lelaki itu segera menyamai langkah dan menggenggam tangan Kelly.Tentu saja Kelly berontak, namun Brandon lebih kuat menahannya. “Pengacara harus melihat kita sebagai pasangan suami-istri sungguhan. Romantis dan saling mencintai.” Brandon berkata, seolah memberi alas
“Ini kamarmu.”Brandon membuka satu pintu di apartemennya.Kelly bersorak dalam hati. Ia senang, sebab ternyata mereka tidak tidur satu kamar.“Dan pelajari ini.” Brandon memberikan satu dokumen ke tangan Kelly.Kelly membuka dan membaca sekilas. Isinya tentang skenario pertemuan Kelly dan Brandon. Dari awal kencan, hingga Brandon melamar Kelly. Semua kebohongan yang terencana rapi.'Benar-benar tipikal orang kaya yang memiliki rencana rapi!' dengus gadis itu dalam hati.“Pernikahan kita adalah pernikahan terbuka. Jadi, kita tidak ikut campur dengan urusan masing-masing. Aku masih bisa memiliki kekasih dan kamu ... aku tidak perduli kamu mau apa.” Brandon berkata tegas.Dengan tatapan malas, Kelly mengangguk. “Syukurlah. Aku mau tetap bekerja."“Tak masalah. Kamu akan bekerja di perusahaanku." Mata Brandon yang tajam lalu mengarah padanya, "Tetapi, tetap rahasiakan statusmu!”Kepala Kelly kembali mengangguk. Tanpa kata lagi, Brandon keluar dari kamar dan membanting pintu di belakangny
Cittt!Mobil sport yang dikendarai Brandon langsung berhenti tiba-tiba.Tubuh Kelly sampai terdorong ke depan. Brandon mengerem mendadak dan menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Apa katamu? Hamil?” Mata Brandon menatap tajam sambil melirik perut Kelly yang rata.Sedikit gentar, Kelly mengangguk singkat.Ini mungkin gila, tapi Kelly yakin, keluarga seperti Richmont pasti tidak akan mempertaruhkan nama besar mereka dengan memiliki menantu yang telah hamil di luar nikah.Namun detik berikutnya, Kelly mengerutkan kening mendengar Brandon tergelak geli."Oh, Tuhan. Granny benar-benar keterlaluan kali ini!" ucap lelaki itu di sela tawanya. "Bagaimana mungkin Granny memilih gadis bodoh seperti ini untuk menikah denganku?""Hey, tutup mulutmu!" Kelly membalas dengan wajah bersungut-sungut. Ia bukan gadis polos. Ia hanya sedang apes saja bertemu dengan keluarga Richmont yang menjebaknya."Kalau kamu sudah mengenal Granny, aku jamin kamu tidak akan berani mengeluarkan alibi bodoh itu."Brandon
“Karena Anda menyetujui perjanjian ini, maka pernikahan akan diadakan satu minggu dari sekarang.”Kelly terpaku di tempat. Pernikahan? Ia melamar kerja di perusahaan ini. Dan surat yang ditandatanganinya barusan adalah surat perjanjian kerja."T-tunggu dulu, Pak--"Namun sayang, sebelum ia bertanya lebih lanjut, pengacara perusahaan yang barusan bicara padanya telah keluar dari ruangan.Dengan tubuh gemetar, wanita cantik berkulit putih bersih itu membuka kembali lembaran kertas yang tadi ia setujui.Matanya terbelalak saat membaca satu pasal yang bertuliskan bahwa ia akan dinikahkan dengan cucu pemilik perusahaan.Gadis berusia 25 tahun itu sangat terkejut. Ia yang memutuskan keluar negeri karena ingin bekerja dan membanggakan keluarga, justru terjebak dalam pernikahan dadakan.Bayangan rumitnya pernikahan dengan sang cucu konglomerat seketika membuat kepalanya pusing."Bagaimana bisa?!" teriak Kelly sebelum akhirnya jatuh pingsan.Kesadaran wanita itu baru pulih satu jam berikutnya.