Share

14. Lambaikan Bendera Putih

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2024-12-26 19:40:31
“Ngapain, Kak Cha?” Kelly mengamati apa yang dilakukan kakaknya.

Pagi itu, Kelly baru keluar dari kamar. Ia melihat Sacha sedang memijat kepala Cedric dari belakang. Sementara Cedric sedang serius menatap layar laptop dengan berbagai buku tebal kedokteran di sisi kanannya.

Seolah mengerti pertanyaan di mata Kelly, Sacha berkata, "Treatment untuk rambut yang mulai menipsi."

Keyna mengangguk-angguk, lalu terkekeh. "Professor itu memang biasanya botak.”

“Sudah,” potong Cedric sambil menutup laptopnya. “Rambutku baik-baik saja, Sayang.”

Cedric kini berdiri sambil menyampirkan tas laptop di bahu. Tangan kirinya memegang beberapa jurnal kedokteran. Tangan kanannya meraih pinggang Sacha dan merapatkan tubuh mereka.

“Cup.” Cedric mencium bibir Sacha. “Aku pergi dulu. Jemputan sudah menunggu di lobi.”

Sebelum pergi, ia juga memberikan kecupan sekilas di pipi Kelly.

“Kak Cedric jadi belum sarapan. Maaf, ya.” Kelly terlihat tidak enak hati karena tidak menjamu tamunya.

“Memang Cedric yang berang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
blackroses
yaahh siapa paparazi itu?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   15. Melow

    “Sacha ada keperluan sebentar untuk mengambil brosur universitas. Setelah itu kami antar kamu bekerja sebelum kami ke bandara.” Cedric menjelaskan mengapa mereka berhenti di sebuah gedung pendidikan.Kelly tersenyum tipis mendengar pernyataan Cedric. Alma adalah putri pertama Kak Sacha dan Kak Cedric. Memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan juga bercita-cita menjadi dokter seperti Papanya.Sambil menunggu Sacha, mereka berbincang tentang keluarga. Cedric mengatakan Sacha sekarang sudah tidak terlalu sibuk dengan produk kecantikannya. Dan memilih lebih banyak meluangkan waktu menemani keluarga.“Persis seperti yang Mommy lakukan dulu. Membatalkan beasiswa menjadi profesor muda agar bisa tetap memiliki waktu bersamaku dan Daddy.”Cedric mengangguk setuju. “Keyna memang banyak memberi inspirasi pada keluarga Dalton. Aku akui itu.”Mendengar ucapan Cedric, mata Kelly memicing dengan wajah keras . “Bukankah tidak sopan memanggil ibu mertua dengan panggilan nama saja?”Cedric tergelak. “Me

    Last Updated : 2024-12-27
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   16. Gosip Baru

    “Kamu harus gerak cepat jika memang suka dengan Kelly, Ian.” Gracia tersenyum setengah bibir. “Ada salah satu pegawai kita memergoki Kelly makan malam romantis dengan lelaki setengah baya.“Dan kalian langsung bergosip pagi ini bahwa lelaki itu adalah kekasih Kelly.” Ian mendengus kesal.“Mungkin bukan kekasih.” Gracia mencondongkan tubuhnya ke arah Ian. “Lebih tepatnya, simpanan Om-Om.”“Jangan bicara sembarangan, jika tidak memiliki bukti!” bentak Ian.“Buktinya, hari ini ia memakai tas dan aksesoris branded. Mana mampu seorang pegawai rendahan membeli barang-barang seperti itu. Pasti hadiah dari Om di restoran tersebut.”“Siapa tau barang KW.”Gracia tergelak mendengar ucapan Ian. Wanita itu merasa tersinggung Ian meragukan kemampuannya melihat barang branded original dan KW. Gracia yakin benda-benda yang digunakan Kelly adalah asli, bahkan keluaran model terbaru butik ternama.Mereka sedang berada di depan meja Brandon. CEO perusahaan itu memijat kening mendengar tunangan dan sahab

    Last Updated : 2024-12-27
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   17. Bukan Wanita Biasa

    “Pasti ada sesuatu.”Sacha mondar-mandir di depan meja kerja kakaknya. Ia telah kembali dan langsung ke kantor karena tak sabar ingin menceritakan pertemuannya dengan adik mereka.“Sesuatu seperti apa, Cha? Wajar jika Kelly masih beradaptasi dengan dunia kerja.” Frederix, anak sulung keluarga berkata santai.“Tapi ... Kelly bekerja sebagai pegawai administrasi. Ya ampun, Kak Freedd. Adik kita, kerja sebagai pegawai rendahan dan sering dibully di sana.” Sacha membelalakkan matanya.“Oke. Bagian perundungan itu, aku juga tidak suka.”“Ya sudah. Jemput Kelly sekarang. Suruh ia bekerja di sini saja. Kelly paling nurut sama kamu.”Belum sempat Frederix menjawab, pintu ruang kerja terbuka. Louis masuk tergesa dan segera menutup pintu.“Ada apa dengan Kelly?”Sacha memang mengirim pesan pada kakak dan adik laki-lakinya tentang Kelly. Kini, Sacha terpaksa mengulang cerita yang baru ia sampaikan pada Frederix agar adiknya – Louis mengerti situasi yang adik bungsu mereka hadapi.Louis mengangguk

    Last Updated : 2024-12-28
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   18. Lelaki Protektif

    “Kamu hebat malam ini.” Ria mengacungkan jempolnya pada Kelly.“Hebat bagaimana? Biasa saja.” Kelly membalas dengan kekehan kecil.Para tamu undangan sudah pulang. Mereka sedang membereskan perlengkapan kantor yang penting dan membawanya ke tempat aman. Kelly mengamati sekeliling. Ia tidak melihat Brandon di mana pun.“Apa CEO kita memang begitu? Tidak bersosialisasi saat pesta?”Ria mengangguk. “Tuan Brandon seorang introvert. Ia benci keramaian. Biasanya, hanya bertahan maksimal dua jam di pesta, lalu pulang diam-diam. Lima tahun aku menjadi pegawainya, jadi sudah terbiasa melihat beliau begitu.”Kelly membuka mulutnya karena terkejut dengan cerita Ria. Pasti menyiksa sekali bagi seorang introvert harus bekerja seperti ini. Ia jadi mengerti mengapa Ian dan Gracia tampak paling memegang peranan di perusahaan.“Untungnya semua relasi bisnis memahaminya. Mereka juga respect pada prestasi dan karya-karya perusahaan RichScent meski CEO-nya tidak suka bergaul.” Selesai beberes, Ria dan K

    Last Updated : 2024-12-28
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   19. Parfum Kelly

    Kelly mengembuskan napas panjang. Layar ponselnya terpampang berbagai foto kebersamaan keluarga yang sedang makan bersama di taman belakang mansion sang Daddy.Wajah yang sedih tentu tak ia perlihatkan. Kelly hanya mengirim ikon hati besar ke grup keluarga besarnya tersebut.Sementara ia sendirian di taman luas nan mewah. Sunyi, serasa tak ada kehidupan di sekitarnya. Semakin hari, ia merasa dirinya dan Brandon amat sangat berbeda.Kelly tumbuh dan berkembang dalam kasih sayang banyak orang. Di lain pihak, Brandon adalah sosok yang tidak dekat dengan keluarga.Lalu, Kelly tersentak mendapati punggung hingga bahunya diselimuti selendang khasmir dari belakang. Ia menoleh dan lebih terkejut lagi mendapati Brandon yang melakukannya.“Sudah kubilang, angin di sini cukup dingin.”“Oh iya. Terima kasih selendangnya.” Kelly mengangguk singkat dan memegangi ujung selendang.Hening kembali. Brandon hanya berdiri di samping Kelly tanpa berkata apa-apa lagi.“Tumben kamu turun.” Kelly memberanika

    Last Updated : 2024-12-29
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   20. Ulang Tahun

    Tidak semua orang mengakui andil Kelly dalam peluncuran produk tersebut. Gracia dan gerombolannya sangat tidak senang mendengar berbagai pujian yang dilontarkan untuk Kelly.“Kita bahkan tidak berpikir untuk memasarkan produk tersebut.”Gracia mencebik pada pernyataan Ian. “Apa pun yang dikeluarkan RichScent pasti akan laku keras. Produk kita ini sudah memiliki banyak penggemar setia.”“Banyak sosialita yang memposting dan mention Kelly sebagai rekomendasi mereka.”Ucapan itu tidak salah. Gracia bertambah kesal karena sejak dulu, ia yang menjadi pusat perhatian di perusahaan tunangannya ini. Namun, mengingat hari ini Brandon ulang tahun, ia mengabaikan rasa murkanya itu.“Oh ya. Nanti temani aku ke Hotel Grand ya, Sayang. Aku ada temu janji dengan pemilik hotel itu. Ia berencana ingin membeli pewangi ruangan otomastis.” Gracia tersenyum manis pada Brandon.“Kamu membuat pesta ulang tahun kejutan untukku lagi di sana?” tebak Brandon.Terdengar kekehan Ian. Brandon tidak pernah menyukai

    Last Updated : 2024-12-29
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   21. Menyerahkan Diri

    "Aku langsung pulang, ya. Kebetulan Anya sedang menginap di rumah." Ian berkata pada Brandon saat mereka telah sampai di mansion."Oke." Brandon menjawab singkat dan turun dari mobil."Terima kasih sudah menjemput dan mengantarku, Ian." Kelly tersenyum manis sebelum turun dari mobil.Kelly lalu membuntuti Brandon masuk ke mansion. Namun Kelly tidak langsung ke kamar, ia menuju dapur untuk mengisi perutnya."Memangnya tadi tidak makan?" Tiba-tiba suara Brandon menegurnya.Kepala Kelly menoleh pada asal suara dan menggeleng. "Tidak sempat."Sebenarnya, Brandon juga kurang makan. Tetapi, rasanya setelah bertemu banyak orang barusan, ia jadi tidak selera makan."Mau?" Kelly menawarkan salad buah pada Brandon.Berpikir sejenak, lalu Brandon mengangguk. Ia duduk di depan Kelly dan menerima satu mangkuk salad.Saat makan, ponsel Brandon berdeting. Lelaki itu mengabaikannya. Tak lama kemudian, Kelly menerima satu notifikasi pesan. Wanita itu langsung membaca."Granny Eliza minta kamu membuka

    Last Updated : 2024-12-30
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   22. Gaya Baru

    Sejak dulu, Brandon menyukai wanita yang tidak berisik namun cerdas. Awalnya, ia menemukan itu pada diri Gracia. Namun dua tahun Gracia pergi, ia sadar dirinya tidak terlalu membutuhkan tunangannya tersebut.Sambil menyesap kopinya, memori Brandon kembali berputar pada kebersamaannya semalam bersama Kelly. Baru kali ini ada wanita yang ia ajak ke ruang pribadinya. Brandon frustasi memikirkan ada apa dengan dirinya sekarang.“Kamu belum berangkat?”Brandon menoleh sedikit dan menjawab, “Menunggu kamu.”“Eh, kenapa?”“Makan lah dulu. Kita ke kantor bersama.”Perubahan sikapnya pasti gara-gara mereka telah berbagi kehangatan ranjang. Kelly mendesah dalam hati. Tetapi, ia juga malas membahas apa yang terjadi dengan mereka tadi malam. Selama makan, mereka sama sekali tidak bicara hingga Kelly selesai.Begitu juga saat mereka di dalam mobil. Brandon sama sekali tidak mengajaknya mengobrol. Lelaki itu menyetir sambil sesekali membalas pesan di ponsel hingga Kelly akhirnya protes.“Kalau kamu

    Last Updated : 2024-12-30

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   211. Hadiah Melahirkan

    “Paling mirip kamu? Kayanya Arsen. Dia lebih kalem.”Brandon mendekat, lalu berjongkok di samping sang istri yang masih menyusui. “Maksudku bukan wajahnya, Babe. Tapi cara mereka menyusu.” Brandon menyeringai kala melihat istrinya melotot padanya.“Bisa-bisanya bercanda begitu. Kalau kedengeran suster gimana?”“Nggak papa. Pasti mereka paham.” Brandon menyahut tak peduli.Butuh waktu hampir satu jam bagi Kelly untuk memastikan bayi-bayinya telah kenyang. Saat telah selesai dengan Arsen dan Mimi, suster membantu mengembalikan bayi-bayi itu ke box mereka.Brandon sendiri masih belum berani menggendong bayi-bayinya. Ia langsung menggeleng dan mundur satu langkah saat suster ingin membimbingnya cara menggendong bayi.“Jangan sekarang. Aku belum siap. Mereka sepertinya masih rapuh sekali.” Brandon mendesah melihat tubuh bayi-bayinya yang mungil.Saat akan keluar dari ruangan, terdengar bayi menangis. Kelly menoleh dan melihat Reno terbangun.“Kok sebentar banget Reno tidurnya, Sus?” Kelly

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   210. Saling Memaafkan

    Tanpa menoleh, Brandon hapal suara siapa yang bicara dengannya. Ia mengangguk dan membalas, "Terima kasih.""Kamu masih marah padaku?"Brandon menoleh menatap Ian. "Marah?""Kamu jarang bahkan hampir tidak pernah menghubungiku." Ian menghela napas berat. "Bahkan saat istrimu melahirkan pun, kamu tidak mengabariku.""Kupikir kamu sibuk dengan... Audrey."Gantian kini Ian yang menoleh ke samping menatap Brandon. "Aku sibuk mengurusi semua bisnismu!"Brandon mengerutkan kening, lalu membalik tubuhnya ke samping menghadap Ian. "Mulai keberatan dengan pekerjaan? Apa sekarang kamu kekurangan waktu karena telah memiliki tunangan? Mau resign?"Ian menatap tajam mata sahabatnya. "Aku nggak pernah ngomong begitu. Tapi kalau kamu memang mau aku mundur, ya sudah."Hening seketika. Dalam sejarah persahabatan mereka, moment ini adalah yang pertama kalinya mereka bertengkar sengit.Brandon menghela napas panjang, lalu kembali menatap jendela di mana bayi-bayinya sedang tidur. Ian mengikuti apa yang

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   209. Arsen, Reno dan Mimi

    “Kenalkan, Arsenio Elzhan Richmont, Arvenio Elvert Richmont dan Kyomi Lovella Richmont.” Brandon menunjuk bayi satu, dua dan tiga pada keluarga Richmont dan Dalton.Bayi-bayi mungil itu sekarang berada di dalam inkubator dalam satu ruangan steril. Mereka dapat melihat jelas melalui jendela lebar. Wajah-wajah tampan dan cantik itu menarik perhatian semua anggota keluarga.“Kecil banget, Tuhan.” Sacha menatap ketiga bayi dengan takjub.“Ya kali, bayi lahir langsung gede, Kak.” Louis menyahut sewot. “Kaya nggak pernah lahiran aja komentarnya.”Sacha mencebik pada Louis. Keduanya lalu sibuk mengabadikan keponakan-keponakan mereka dan membagi foto-foto tersebut ke kerabat dan media sosial.Mommy Keyna tampak tak dapat menahan rasa haru. Setelah sebelumnya menyaksikan ketiga anak sambungnya melahirkan, kini ia dapat merasakan putri kandung satu-satunya memiliki anak. Tiga sekaligus.“Akhirnya aku memiliki cucu dari darah dagingku sendiri.” Mommy Keyna bergumam.“Jangan sampai Fred, Sacha da

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   208. Salah Paham Paling Buruk

    Netra Ian berputar ke sekeliling kafe, mencari sosok yang ia tunggu. Lalu, lelaki itu melirik arlogi mewahnya.Sudah terlambat lima belas menit dari janji yang ditetapkan.Untuk membuang waktu, Ian menatap ponsel. Beberapa hari ini tidak pernah ada pesan dari Brandon. Padahal sebelumnya, sahabatnya itu bisa mengirim pesan dua sampai lima kali sehari.Apa Brandon semarah itu padanya? Sungguh, Ian merasa cukup tersiksa dengan keadaan ini."Hai, Yan.""Oh." Ian tersentak kaget saat melamun. Ia langsung tersenyum pada wanita yang menyapanya. "Hai, Jasmine.""Maaf menunggu lama." Jasmine membalas dan duduk di depan Ian.Ian tersenyum penuh pengertian. "Itu tandanya, pasienmu banyak, bukan?"Jasmine terkekeh. "Lumayan lah."Ian memandang wanita di depannya yang sedang menyeduh teh. Jasmine lebih kalem saat ini. Boleh dibilang ia telah menjelma menjadi wanita dewasa yang lebih elegan."Terima kasih mau menemuiku, ya." Ian berucap.Jasmine hanya tersenyum dan mengangguk. Ini kali pertama mere

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   207. Luar Biasa

    “Tuan Brandon?” Seorang perawat lelaki membangunkan Brandon dengan memberikan aroma menyengat di hidungnya.Brandon mengendus, lalu membuka mata. Ia langsung sadar bahwa sekarang berada di ruang rumah sakit.“Kenapa aku di sini? Mana istriku?” Brandon bertanya panik.“Anda pingsan di ruang operasi, Tuan.”“Sial!” Brandon memijat keningnya dan teringat kala dokter akan membedah perut Kelly, ia langsung merasa lunglai. “Apa istriku sudah melahirkan?”“Nyonya Kelly minta ditunda sampai anda sadar.”Kembali ke ruang operasi, Brandon segera menghampiri Kelly.“Babe, maaf.” Brandon menciumi wajah Kelly. “Kita mulai sekarang agar kamu tidak kesakitan lagi, ya.”Dokter tersenyum dan mengangguk. “Sebaiknya anda fokus pada istri anda saja, Tuan. Proses mengeluarkan bayi ini memang tidak nyaman.”Pernyataan dokter membuat Brandon menatap wajah Kelly. Keduanya berbincang, meski sesekali Kelly meringis kecil.“Sakit, Babe?” Brandon mencium genggaman tangan Kelly.Kelly menggeleng. “Tidak, sih. Han

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   206. Operasi Sekarang?

    Tanpa berhenti berjalan, Brandon menjawab pertanyaan kak Fred. “Kelly kontraksi.”Mendengar ucapan Brandon, Frederix membuntuti sang adik ipar. Ia bahkan ikut masuk ke dalam kamar. Kelly sedang berpegangan pada sofa dan mengatur napas.“Babe.”Kelly menoleh dengan wajah agak pucat. “Sakit, Brad.”Brandon menyiapkan bola besar untuk Kelly duduki. Lelaki itu memegangi istrinya yang duduk di atas bola dan ikutan mengatur napas .“Aku panggil Mommy Key, ya.” Frederix kemudian menghilang di balik pintu.“Sudah berapa lama kontraksinya, Babe?” Brandon yang bertanya, sambil mencoba menelepon dokter kandungan.“Sepuluh menit, tidak teratur. Kadang sakit, kadang tidak.”Tangan Brandon tak henti mengusap punggung Kelly. Ia bicara pada teleponnya dan menceritakan situasi Kelly pada dokter.Sambil bicara, Brandon lalu terlihat mengemasi tas dan mengambil dompetnya. Ia juga mengambil sepatu flat dan membantu Kelly menggunakannya.“Kita ke rumah sakit.” Brandon berkata setelah menutup teleponnya. “

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   205. Kontraksi

    Persalinan semakin dekat. Mansion Brandon kembali ramai dengan keluarga yang datang untuk menyambut si kembar tiga. Bahkan kakak-kakak dan keponakan-keponakan Kelly pun datang dan menginap di mansion.Beberapa hari ini para grandpa dan grandma masih sibuk di kamar bayi. Mereka meminta izin untuk mengatur dan menata kamar bayi. Kelly dan Brandon tentu saja tidak keberatan.Kelly duduk di sofa menyusui dan memperhatikan orang tua dan mertuanya. Mommy Keyna dan Mommy Florence sedang berdiskusi tentang aksesoris ranjang bayi tiga. Sementara Daddy William dan Daddy Donald lebih cepat menyelesaikan ranjang bayi satu dan dua.Hingga akhirnya keempatnya berkumpul di depan ranjang bayi tiga. Kelly menggeleng samar saat mereka begitu selektif.“Akh.” Keelly meringis dan mengatur napas.Mommy Keyna langsung mendekat. “Ada apa? Mereka bergerak bersamaan lagi?”“Kontraksi, Mom.” Kelly berdiri dan mencoba berjalan mondar-mandir dibimbing Mommy Keyna.“Bayi-bayi itu aktif sekali.” Daddy William mena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   204. Tolong Yakinkan Brandon

    "Pagi, Brandon."Brandon menatap sekilas, lalu mengalihkan pandangan sambil memberi kode pada wanita yang baru datang itu untuk duduk di depannya.Kelly mengizinkannya bertemu Audrey tetapi berpesan untuk tidak berpandang-pandangan lama dengan wanita lain.Wanita cantik dengan tubuh ramping dan harum bunga jasmine itu mengangguk lalu duduk."Kelly bilang kamu mau bertemu?"Brandon tidak langsung menjawab. Ia memilih menu sarapan favorit di kafe untuknya dan Audrey. Bicara sambil makan akan membuatnya tidak perlu bertatapan dengan wanita tersebut."Ian menemuiku dini hari tadi dan menceritakan hubungan kalian." Brandon melirik jari manis Audrey yang terselip cincin berlian."Oh. Oke." Bingung berkomentar apa, Audrey hanya mengangguk dan menjawab singkat."Kamu mencintai Ian?" Kini, Brandon menatap tajam Audrey.Tidak memberi Audrey kesempatan menjawab, Brandon kembali berkata, "Aku rasa tidak, bukan? Rasanya terlalu cepat bagi kalian untuk jatuh cinta.""Tapi, kami serius ingin menikah

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   203. Suami Sensitif

    "Aku bisa jelaskan!" Ian membuntuti Brandon.Tengah malam, Eros menelepon Brandon dan mengabari bahwa Ian datang. Brandon mengira ada sesuatu yang genting, terpaksa meninggalkan Kelly di kamar.Dan sekarang saat ternyata Ian menemuinya hanya untuk membicarakan hubungannya dengan wanita di ranjangnya, Brandon segera membalik arah kembali ke kamar utama."Nggak perlu. Aku nggak mau tau, kok.""Ish... tapi aku mau cerita.""Nanti saja. Istriku sendirian di kamar."Brandon berjalan lurus meninggalkan Ian. Tapi, sahabatnya itu memang pantang menyerah."Wanita itu... Audrey!" Ian berteriak.Langkah Brandon terhenti. Dahinya berkerut saat membalik tubuh menghadap Ian."Audrey? Wanita yang katamu, sok cantik, sok pinter, sok paling tau, sok keren dan paling sombong di dunia itu?"Ian melipat bibirnya ke dalam dan mengangguk pelan."Wanita yang barusan berada di ranjangmu itu adalah wanita yang kamu benci?"Sekali lagi, Ian mengangguk.Hening sejenak. Brandon tampak berpikir sambil mengamati s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status