“Sial!” Kelly mengumpat dalam hati.
Wanita cantik itu berdiri di depan cermin. Ia meraba bibir bawahnya yang sedikit bengkak akibat lumatan Brandon barusan.
Sementara setelah melontarkan kata cibiran, lelaki itu melenggang pergi dengan santainya. Brengsek!
Ini bukan ciuman pertama Kelly. Tetapi, ia kesal diperlakukan kasar. Bertambah satu alasan Kelly untuk membalas dendam pada Brandon sekarang.
“Aku harus segera menyelesaikan misi keluarga kaya ini.” Kelly mendengus pelan sambil berdandan. “Setelah Brandon mendapatkan uang perwaliannya, ia pasti akan setuju untuk langsung bercerai.”
Kemudian, setelah memastikan riasannya cukup memukau, meski tipis... Ia segera keluar dari kamar.
Ternyata, Brandon menunggu di depan pintu. Lelaki itu segera menyamai langkah dan menggenggam tangan Kelly.
Tentu saja Kelly berontak, namun Brandon lebih kuat menahannya. “Pengacara harus melihat kita sebagai pasangan suami-istri sungguhan. Romantis dan saling mencintai.” Brandon berkata, seolah memberi alasan mengapa mereka harus bergandengan tangan.
“Aku bukan wanita yang pandai berpura-pura.” Kelly menyahut datar, menahan dengusannya.
Brandon mendekatkan bibirnya ke telinga sang istri, “Ingat penjara! Jika ini gagal, kami bisa menjebloskanmu ke dalam tahanan.”
Sontak, Kelly menatap Brandon. Kekesalannya semakin menumpuk.
Sumpah! Wajah tampan dan aroma tubuh maskulin dari lelaki itu jadi tidak berharga sama sekali di mata Kelly saat ini.
Memasuki satu ruangan yang luas bernuansa modern, keluarga Brandon telah lengkap berkumpul. Tentu saja masih tanpa kehadiran kedua orang tua lelaki itu.
Kelly bertambah penasaran dengan sosok Mommy dan Daddy-nya Brandon, yang bahkan tidak terlihat fotonya di mansion ini.
“Maaf, kami terlambat.” Brandon menyapa semua orang di ruangan. “Kelly sulit dibangunkan. Mohon dimaklumi.”
Kini semua orang memandang Kelly dengan senyum penuh arti. Rasa panas menjalar dari wajah hingga telinga. Tentu saja Kelly malu mendengar alasan yang dibuat-buat Brandon.
“Maaf.” Kelly akhirnya hanya menunduk santun.
“Tak apa. Tentu kami maklum. Pengantin baru memang seringkali terlambat bangun.” Grandpa Albert menyahut dengan diiringi kekehan kecil.
Awalnya, pertemuan itu terasa kaku dan formal. Granny Eliza yang lebih banyak bicara dan kemudian mencairkan suasana.
Meski begitu, Kelly tetap merasakan aura kepura-puraan di wajah keluarga Richmont.
“Salam kenal, Kelly. Saya Camilia. Selamat atas pernikahanmu dengan Brandon.”
Pengacara wanita yang mereka hadapi adalah seorang wanita dengan penampilan aristokrat. Terlihat cerdas, elegan dan bermata tajam. Ia selalu menatap mata lawan bicaranya dalam-dalam.
“Terima kasih, Nyonya Camilia. Salam kenal.” Kelly membalas tidak kalah ramah.
Selama mengobrol, tangan Brandon tetap menggengam tangan Kelly. Bahkan saat Kelly risih karena tangannya mulai berkeringat, Brandon tidak juga melepaskannya.
Lelaki itu tiba-tiba berubah sangat manis. Sesekali, Brandon mengecup pipi Kelly. Terutama saat mereka sedang bercerita tentang bagaimana Brandon melamar Kelly di sebuah pulau pribadi milik keluarga.
Seluruh keluarga mengangguk membenarkan cerita karangan tersebut, hingga membuat Kelly larut dalam sandiwara. Mereka mengobrol santai seperti memang telah terjalin hubungan dekat selama berbulan-bulan.
Hingga akhirnya, canda dan tawa mereka terhenti saat Camilia mengajukan satu pertanyaan pada Kelly.
“Apa kita pernah bertemu sebelumnya, Kelly?”
Kelly tertegun sejenak. Napasnya serasa terhenti beberapa detik.
Lalu, dengan cepat menguasai diri dengan tersenyum manis. “Anda adalah pengacara terkenal yang tentunya telah bertemu dengan banyak orang. Mungkin saya hanya kebetulan saja mirip dengan seseorang. Tetapi, saya yakin, baru kali ini saya bertemu Anda.”
Mendengar jawaban santun Kelly, Camilia mengangguk kecil.
Mereka kembali berbincang santai. Kelly sangat kagum bagaimana Brandon dengan lihainya berbohong, tentang hubungan mereka.
Dan sepertinya Camilia percaya dan mengakhiri pertemuan singkat tersebut. “Dana perwalian bisa kamu terima setelah enam bulan pernikahan,” ujar Camilia sembari menjabar tangan Brandon.
Sepintas, Kelly melihat kekecewaan di wajah Brandon yang langsung melenggang pergi tanpa memperdulikan Kelly usai Camilia undur diri.
Kelly terdiam. Ia memikirkan inti percakapan di akhir pertemuan tadi.
Enam bulan? Itu artinya, pernikahan ini harus bertahan paling tidak enam bulan. Apa ia akan tahan?
“Kelly.”
Pikiran Kelly langsung terputus kala mendengar namanya dipanggil. Ia langsung menoleh pada Granny Eliza dan menghampirinya. “Iya, Nyonya?”
“Granny.” Eliza langsung meralat panggilan dari Kelly. “Biasakan memanggilku dengan sebutan Granny.”
“Baik, Granny.” Kelly menurut seraya mengembuskan napas perlahan.
“Kamu dengar apa kata pengacara tadi, ‘kan?" Kelly mengangguk, membuat Eliza melanjutkan kalimatnya. "Granny harap kalian bisa menjalankan pernikahan dengan baik hingga dana perwalian tersebut didapat Brandon.”
Ia lalu tersenyum sedikit pada Granny dan mengangguk pelan, meski hatinya berbicara sendiri, ‘Katakan itu pada Brandon.’
“Brandon bilang kamu tetap ingin bekerja?”
“Iya, Granny.”
Eliza mengangguk. "Tidak apa-apa. Asalkan kalian bisa menjaga status pernikahan kalian aman, Granny tidak akan melarang."
Setelahnya, Eliza sibuk berbincang-bincang pada cucunya yang lain. Kelly menjadi pendengar lagi kali ini.
Dari pembicaraan keluarga, Kelly tau hanya Kak Deena yang cukup dekat dengan Brandon. Sementara kakak-kakak yang lain tampaknya menyerah saat Granny meminta mereka membantu Brandon.
Kelly jadi penasaran, bantuan apa yang dibutuhkan lelaki dingin itu?
Apa lelaki itu telah membuat masalah besar dan mengharuskan ia mendapatkan perlindungan penuh dari keluarganya?
Namun, tidak lama, segala tanya di benaknya terjawab. Eliza, juga semua kakak-kakak Brandon menatap penuh harap padanya.
"Dia sudah menikah, Granny. Kenapa tidak meminta bantuan pada Kelly saja untuk menjaga adik besar itu?"
Ditatap sedemikian rupa, Kelly menjadi gelisah. Namun, ia dengan sabar menunggu hingga Eliza membuka mulut, usai mendapatkan anggukan persetujuan dari cucu lainnya.
“Sebagai istri Brandon, tolong jaga dia dari seorang wanita bernama Gracia." Eliza berujar dalam, seolah-olah membicarakan hal menakutkan, "Aku mendapat kabar, wanita yang telah menghilang selama bertahun-tahun itu telah mendarat di bandara negara ini tadi pagi.”
Kedua alis Kelly terangkat sedikit mendengar permintaaan tersebut. “Boleh aku tau siapa Gracia?”
Mendengar pertanyaan Kelly, keluarga Richmont tidak langsung menjawab.
Mereka tampak mengembuskan napas panjang dan menggeleng pelan. Kak Deena lah yang kemudian menjawab pertanyaan Kelly. “Gracia adalah...."
“Gracia adalah ... tunangan Brandon.”Selepas kepergian keluarga Richmont, Kelly duduk sendirian di sofa ruang keluarga. Ia berusaha mencerna, bahwa Brandon ternyata memiliki tunangan yang tidak direstui keluarga Richmont.Dan kini, entah karena alasan apa, keluarga kaya raya itu ingin ia menjauhkan Brandon dari tunangannya.Bahkan Eliza menawari uang satu milyar pada Kelly jika berhasil membuat Brandon dan Gracia putus hubungan."Argh! Problem orang kaya, kenapa pelik sekali?!" ujar Kelly seraya menjenggut rambutnya, frustrasi.Pusing memikirkan masalah Brandon, Kelly mengalihkan perhatian pada ponselnya. Beberapa pesan dari keluarganya baru terbaca. Ia mengembuskan napas berat sebelum menekan tombol video call.“Haii, Kel.” Louis, salah satu kakak Kelly langsung menjawab. ”Di mana ini?”“Mmm ... galeri, Kak.” Kelly terpaksa berbohong. “Sedang jalan-jalan santai menikmati desain bangunan modern.”Tak lama kemudian, dua kakak Kelly yang lain ikut bergabung. Mereka menanyakan bagaimana
“Bubar!”Kelly dan ketiga wanita muda di depannya tersentak kaget. Ian berdiri di belakang mereka dengan wajah garang.“Jangan ganggu Kelly bekerja. Ingat itu!” Ian mengancam para wanita yang langsung menunduk dan menjauh.Dari balik punggung Ian, Kelly melihat wanita-wanita pergi ke meja masing-masing dengan masih meliriknya sinis.“Maaf atas sambutan yang kurang enak.” Ian mengembuskan napas berat. “Aku sedang berjuang memperbaiki suasana bekerja yang kondusif di tempat ini.”Kelly hanya tersenyum dan mengangguk berbarengan. Padahal dengan Ian membelanya di depan seluruh karyawan, ia pasti akan lebih mendapat cibiran sebagai anak baru kesayangan bos HRD.“Ini, tolong fotokopi untuk rapat satu jam lagi. Nanti Ria akan membantumu.” Ia mengenalkan wanita di sampingnya kepada Kelly dan kemudian pergi ke salah satu ruangan.Kelly langsung menyukai Ria. Wanita energik dengan potongan rambut lelaki dan make up natural. Bahkan gayanya pun terlihat maskulin dengan blazer dan celana panjang.
Brandon memberi kode pada Ian untuk pergi. Ia menggenggam tangan Gracia dan menuntunnya masuk ke dalam lift. Akhirnya, Ian mengikuti setelah sebelumnya memberikan tatapan peringatan pada para karyawan yang mengusik Kelly.Sebenarnya, Gracia masih sangat penasaran. Tetapi, ia harus memakai strategi untuk mengetahui apa yang terjadi pada Brandon selama ia pergi. Wanita cantik itu menatap Brandon dengan penuh cinta.Keduanya larut dalam kerinduan. Saling berbalas ucapan dan sentuhan sayang. Hingga akhirnya Ian tak tahan untuk tidak protes.“Ehm!” ian berdehem keras. “Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku?”“Ada apa denganmu, Ian? Gracia membalas keluhan sahabat Brandon. “Sejak pagi, sepertinya wajahmu terlihat tegang terus.”Ian mendengus kasar, lalu menyindir Gracia. “Bagaimana tidak tegang jika tiba-tiba ada yang datang tanpa kabar dan dengan keras kepala tetap menginginkan posisi wakil CEO?”“Cukup, Ian!” sentak Brandon tegas.Setelah berdecak kesal, Ian keluar saat pintu lift te
Kelly jarang sekali melihat Brandon di mansion. Entah kapan lelaki itu pergi dan pulang. Kalaupun bertemu, mereka sangat jarang saling menyapa.Otomatis, Kelly lebih sering berkomunikasi dengan Ian. Melalui sahabat Brandon itu, Kelly jadi tau bahwa jika tidak bekerja, Brandon akan menghabiskan waktu bersama Gracia.Setelah seminggu bekerja, berita tentang Kelly yang sebenarnya adalah pegawai Nyonya Eliza yang sedang belajar di perusahaan Brandon tersebar luas. Sejak saat itu, kesinisan pegawai lain terhadap Kelly mulai berkurang. Meski tetap saja ada beberapa pegawai wanita yang terang-terangan menunjukkan sikap tak suka pada Kelly.“Biarkan saja. Mereka itu penggemar Tuan Ian. Siapa pun yang dekat dengan Tuan Ian dianggap musuh oleh mereka.” Ria menyahut saat Kelly berkeluh kesah padanya saat makan siang.“Memangnya Tuan Ian belum menikah, ya?”“Setauku belum. Tapi, entahlah.”Keduanya berhenti berbincang saat melihat Gracia menghampiri salah satu pegawai wanita yang sering memandang
“Karena Anda menyetujui perjanjian ini, maka pernikahan akan diadakan satu minggu dari sekarang.”Kelly terpaku di tempat. Pernikahan? Ia melamar kerja di perusahaan ini. Dan surat yang ditandatanganinya barusan adalah surat perjanjian kerja."T-tunggu dulu, Pak--"Namun sayang, sebelum ia bertanya lebih lanjut, pengacara perusahaan yang barusan bicara padanya telah keluar dari ruangan.Dengan tubuh gemetar, wanita cantik berkulit putih bersih itu membuka kembali lembaran kertas yang tadi ia setujui.Matanya terbelalak saat membaca satu pasal yang bertuliskan bahwa ia akan dinikahkan dengan cucu pemilik perusahaan.Gadis berusia 25 tahun itu sangat terkejut. Ia yang memutuskan keluar negeri karena ingin bekerja dan membanggakan keluarga, justru terjebak dalam pernikahan dadakan.Bayangan rumitnya pernikahan dengan sang cucu konglomerat seketika membuat kepalanya pusing."Bagaimana bisa?!" teriak Kelly sebelum akhirnya jatuh pingsan.Kesadaran wanita itu baru pulih satu jam berikutnya.
Cittt!Mobil sport yang dikendarai Brandon langsung berhenti tiba-tiba.Tubuh Kelly sampai terdorong ke depan. Brandon mengerem mendadak dan menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Apa katamu? Hamil?” Mata Brandon menatap tajam sambil melirik perut Kelly yang rata.Sedikit gentar, Kelly mengangguk singkat.Ini mungkin gila, tapi Kelly yakin, keluarga seperti Richmont pasti tidak akan mempertaruhkan nama besar mereka dengan memiliki menantu yang telah hamil di luar nikah.Namun detik berikutnya, Kelly mengerutkan kening mendengar Brandon tergelak geli."Oh, Tuhan. Granny benar-benar keterlaluan kali ini!" ucap lelaki itu di sela tawanya. "Bagaimana mungkin Granny memilih gadis bodoh seperti ini untuk menikah denganku?""Hey, tutup mulutmu!" Kelly membalas dengan wajah bersungut-sungut. Ia bukan gadis polos. Ia hanya sedang apes saja bertemu dengan keluarga Richmont yang menjebaknya."Kalau kamu sudah mengenal Granny, aku jamin kamu tidak akan berani mengeluarkan alibi bodoh itu."Brandon
“Ini kamarmu.”Brandon membuka satu pintu di apartemennya.Kelly bersorak dalam hati. Ia senang, sebab ternyata mereka tidak tidur satu kamar.“Dan pelajari ini.” Brandon memberikan satu dokumen ke tangan Kelly.Kelly membuka dan membaca sekilas. Isinya tentang skenario pertemuan Kelly dan Brandon. Dari awal kencan, hingga Brandon melamar Kelly. Semua kebohongan yang terencana rapi.'Benar-benar tipikal orang kaya yang memiliki rencana rapi!' dengus gadis itu dalam hati.“Pernikahan kita adalah pernikahan terbuka. Jadi, kita tidak ikut campur dengan urusan masing-masing. Aku masih bisa memiliki kekasih dan kamu ... aku tidak perduli kamu mau apa.” Brandon berkata tegas.Dengan tatapan malas, Kelly mengangguk. “Syukurlah. Aku mau tetap bekerja."“Tak masalah. Kamu akan bekerja di perusahaanku." Mata Brandon yang tajam lalu mengarah padanya, "Tetapi, tetap rahasiakan statusmu!”Kepala Kelly kembali mengangguk. Tanpa kata lagi, Brandon keluar dari kamar dan membanting pintu di belakangny
Kelly jarang sekali melihat Brandon di mansion. Entah kapan lelaki itu pergi dan pulang. Kalaupun bertemu, mereka sangat jarang saling menyapa.Otomatis, Kelly lebih sering berkomunikasi dengan Ian. Melalui sahabat Brandon itu, Kelly jadi tau bahwa jika tidak bekerja, Brandon akan menghabiskan waktu bersama Gracia.Setelah seminggu bekerja, berita tentang Kelly yang sebenarnya adalah pegawai Nyonya Eliza yang sedang belajar di perusahaan Brandon tersebar luas. Sejak saat itu, kesinisan pegawai lain terhadap Kelly mulai berkurang. Meski tetap saja ada beberapa pegawai wanita yang terang-terangan menunjukkan sikap tak suka pada Kelly.“Biarkan saja. Mereka itu penggemar Tuan Ian. Siapa pun yang dekat dengan Tuan Ian dianggap musuh oleh mereka.” Ria menyahut saat Kelly berkeluh kesah padanya saat makan siang.“Memangnya Tuan Ian belum menikah, ya?”“Setauku belum. Tapi, entahlah.”Keduanya berhenti berbincang saat melihat Gracia menghampiri salah satu pegawai wanita yang sering memandang
Brandon memberi kode pada Ian untuk pergi. Ia menggenggam tangan Gracia dan menuntunnya masuk ke dalam lift. Akhirnya, Ian mengikuti setelah sebelumnya memberikan tatapan peringatan pada para karyawan yang mengusik Kelly.Sebenarnya, Gracia masih sangat penasaran. Tetapi, ia harus memakai strategi untuk mengetahui apa yang terjadi pada Brandon selama ia pergi. Wanita cantik itu menatap Brandon dengan penuh cinta.Keduanya larut dalam kerinduan. Saling berbalas ucapan dan sentuhan sayang. Hingga akhirnya Ian tak tahan untuk tidak protes.“Ehm!” ian berdehem keras. “Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku?”“Ada apa denganmu, Ian? Gracia membalas keluhan sahabat Brandon. “Sejak pagi, sepertinya wajahmu terlihat tegang terus.”Ian mendengus kasar, lalu menyindir Gracia. “Bagaimana tidak tegang jika tiba-tiba ada yang datang tanpa kabar dan dengan keras kepala tetap menginginkan posisi wakil CEO?”“Cukup, Ian!” sentak Brandon tegas.Setelah berdecak kesal, Ian keluar saat pintu lift te
“Bubar!”Kelly dan ketiga wanita muda di depannya tersentak kaget. Ian berdiri di belakang mereka dengan wajah garang.“Jangan ganggu Kelly bekerja. Ingat itu!” Ian mengancam para wanita yang langsung menunduk dan menjauh.Dari balik punggung Ian, Kelly melihat wanita-wanita pergi ke meja masing-masing dengan masih meliriknya sinis.“Maaf atas sambutan yang kurang enak.” Ian mengembuskan napas berat. “Aku sedang berjuang memperbaiki suasana bekerja yang kondusif di tempat ini.”Kelly hanya tersenyum dan mengangguk berbarengan. Padahal dengan Ian membelanya di depan seluruh karyawan, ia pasti akan lebih mendapat cibiran sebagai anak baru kesayangan bos HRD.“Ini, tolong fotokopi untuk rapat satu jam lagi. Nanti Ria akan membantumu.” Ia mengenalkan wanita di sampingnya kepada Kelly dan kemudian pergi ke salah satu ruangan.Kelly langsung menyukai Ria. Wanita energik dengan potongan rambut lelaki dan make up natural. Bahkan gayanya pun terlihat maskulin dengan blazer dan celana panjang.
“Gracia adalah ... tunangan Brandon.”Selepas kepergian keluarga Richmont, Kelly duduk sendirian di sofa ruang keluarga. Ia berusaha mencerna, bahwa Brandon ternyata memiliki tunangan yang tidak direstui keluarga Richmont.Dan kini, entah karena alasan apa, keluarga kaya raya itu ingin ia menjauhkan Brandon dari tunangannya.Bahkan Eliza menawari uang satu milyar pada Kelly jika berhasil membuat Brandon dan Gracia putus hubungan."Argh! Problem orang kaya, kenapa pelik sekali?!" ujar Kelly seraya menjenggut rambutnya, frustrasi.Pusing memikirkan masalah Brandon, Kelly mengalihkan perhatian pada ponselnya. Beberapa pesan dari keluarganya baru terbaca. Ia mengembuskan napas berat sebelum menekan tombol video call.“Haii, Kel.” Louis, salah satu kakak Kelly langsung menjawab. ”Di mana ini?”“Mmm ... galeri, Kak.” Kelly terpaksa berbohong. “Sedang jalan-jalan santai menikmati desain bangunan modern.”Tak lama kemudian, dua kakak Kelly yang lain ikut bergabung. Mereka menanyakan bagaimana
“Sial!” Kelly mengumpat dalam hati.Wanita cantik itu berdiri di depan cermin. Ia meraba bibir bawahnya yang sedikit bengkak akibat lumatan Brandon barusan.Sementara setelah melontarkan kata cibiran, lelaki itu melenggang pergi dengan santainya. Brengsek!Ini bukan ciuman pertama Kelly. Tetapi, ia kesal diperlakukan kasar. Bertambah satu alasan Kelly untuk membalas dendam pada Brandon sekarang.“Aku harus segera menyelesaikan misi keluarga kaya ini.” Kelly mendengus pelan sambil berdandan. “Setelah Brandon mendapatkan uang perwaliannya, ia pasti akan setuju untuk langsung bercerai.”Kemudian, setelah memastikan riasannya cukup memukau, meski tipis... Ia segera keluar dari kamar.Ternyata, Brandon menunggu di depan pintu. Lelaki itu segera menyamai langkah dan menggenggam tangan Kelly.Tentu saja Kelly berontak, namun Brandon lebih kuat menahannya. “Pengacara harus melihat kita sebagai pasangan suami-istri sungguhan. Romantis dan saling mencintai.” Brandon berkata, seolah memberi alas
“Ini kamarmu.”Brandon membuka satu pintu di apartemennya.Kelly bersorak dalam hati. Ia senang, sebab ternyata mereka tidak tidur satu kamar.“Dan pelajari ini.” Brandon memberikan satu dokumen ke tangan Kelly.Kelly membuka dan membaca sekilas. Isinya tentang skenario pertemuan Kelly dan Brandon. Dari awal kencan, hingga Brandon melamar Kelly. Semua kebohongan yang terencana rapi.'Benar-benar tipikal orang kaya yang memiliki rencana rapi!' dengus gadis itu dalam hati.“Pernikahan kita adalah pernikahan terbuka. Jadi, kita tidak ikut campur dengan urusan masing-masing. Aku masih bisa memiliki kekasih dan kamu ... aku tidak perduli kamu mau apa.” Brandon berkata tegas.Dengan tatapan malas, Kelly mengangguk. “Syukurlah. Aku mau tetap bekerja."“Tak masalah. Kamu akan bekerja di perusahaanku." Mata Brandon yang tajam lalu mengarah padanya, "Tetapi, tetap rahasiakan statusmu!”Kepala Kelly kembali mengangguk. Tanpa kata lagi, Brandon keluar dari kamar dan membanting pintu di belakangny
Cittt!Mobil sport yang dikendarai Brandon langsung berhenti tiba-tiba.Tubuh Kelly sampai terdorong ke depan. Brandon mengerem mendadak dan menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Apa katamu? Hamil?” Mata Brandon menatap tajam sambil melirik perut Kelly yang rata.Sedikit gentar, Kelly mengangguk singkat.Ini mungkin gila, tapi Kelly yakin, keluarga seperti Richmont pasti tidak akan mempertaruhkan nama besar mereka dengan memiliki menantu yang telah hamil di luar nikah.Namun detik berikutnya, Kelly mengerutkan kening mendengar Brandon tergelak geli."Oh, Tuhan. Granny benar-benar keterlaluan kali ini!" ucap lelaki itu di sela tawanya. "Bagaimana mungkin Granny memilih gadis bodoh seperti ini untuk menikah denganku?""Hey, tutup mulutmu!" Kelly membalas dengan wajah bersungut-sungut. Ia bukan gadis polos. Ia hanya sedang apes saja bertemu dengan keluarga Richmont yang menjebaknya."Kalau kamu sudah mengenal Granny, aku jamin kamu tidak akan berani mengeluarkan alibi bodoh itu."Brandon
“Karena Anda menyetujui perjanjian ini, maka pernikahan akan diadakan satu minggu dari sekarang.”Kelly terpaku di tempat. Pernikahan? Ia melamar kerja di perusahaan ini. Dan surat yang ditandatanganinya barusan adalah surat perjanjian kerja."T-tunggu dulu, Pak--"Namun sayang, sebelum ia bertanya lebih lanjut, pengacara perusahaan yang barusan bicara padanya telah keluar dari ruangan.Dengan tubuh gemetar, wanita cantik berkulit putih bersih itu membuka kembali lembaran kertas yang tadi ia setujui.Matanya terbelalak saat membaca satu pasal yang bertuliskan bahwa ia akan dinikahkan dengan cucu pemilik perusahaan.Gadis berusia 25 tahun itu sangat terkejut. Ia yang memutuskan keluar negeri karena ingin bekerja dan membanggakan keluarga, justru terjebak dalam pernikahan dadakan.Bayangan rumitnya pernikahan dengan sang cucu konglomerat seketika membuat kepalanya pusing."Bagaimana bisa?!" teriak Kelly sebelum akhirnya jatuh pingsan.Kesadaran wanita itu baru pulih satu jam berikutnya.