“Ini kamarmu.”
Brandon membuka satu pintu di apartemennya.
Kelly bersorak dalam hati. Ia senang, sebab ternyata mereka tidak tidur satu kamar.
“Dan pelajari ini.” Brandon memberikan satu dokumen ke tangan Kelly.
Kelly membuka dan membaca sekilas. Isinya tentang skenario pertemuan Kelly dan Brandon. Dari awal kencan, hingga Brandon melamar Kelly. Semua kebohongan yang terencana rapi.
'Benar-benar tipikal orang kaya yang memiliki rencana rapi!' dengus gadis itu dalam hati.
“Pernikahan kita adalah pernikahan terbuka. Jadi, kita tidak ikut campur dengan urusan masing-masing. Aku masih bisa memiliki kekasih dan kamu ... aku tidak perduli kamu mau apa.” Brandon berkata tegas.
Dengan tatapan malas, Kelly mengangguk. “Syukurlah. Aku mau tetap bekerja."
“Tak masalah. Kamu akan bekerja di perusahaanku." Mata Brandon yang tajam lalu mengarah padanya, "Tetapi, tetap rahasiakan statusmu!”
Kepala Kelly kembali mengangguk. Tanpa kata lagi, Brandon keluar dari kamar dan membanting pintu di belakangnya membuat Kelly tersentak kaget.
“Cih! Dia pikir, siapa juga yang mau gembar-gembor punya suami kayak dia?!" cerocos gadis itu sembari memutar tubuh, meneliti kamar barunya.
Pagi harinya, Kelly terbangun. Pemandangan pertamanya adalah skenario pernikahannya dengan Brandon. Ia ingat, semalam ia tertidur usai mencoba mengingat jalan cerita cinta mereka yang direka.
Ia mengembuskan napas berat. "Ternyata bukan mimpi. Aku benar-benar telah terjebak dalam pernikahan kontrak bersama pewaris menyebalkan itu!"
Tidak lama meratapi kenyataan, Kelly memutuskan segera mandi dan bersiap.
Selesai berpakaian, Kelly keluar dari kamar menuju dapur.
Mansion itu sangat sepi. Tidak ada pelayan sama sekali.
Kelly membuka kulkas dan mulai mengeluarkan bahan-bahan untuk dimasak. Wanita itu mulai asyik memasak sarapan untuk dirinya.
“Ngapain?”
Kelly menoleh ke belakang. Brandon berdiri dengan pakaian olahraga. Tampak keringat menghiasi wajahnya, yang justru membuat otot-otot menonjolnya mengilat dan tampak seksi.
“Ehm.” Kelly berusaha membuyarkan lamunan. “Aku tidak lihat ada pelayan, jadi aku masak sarapan sendiri.”
Mata Kelly melihat tangan Brandon menekan tombol di meja makan. Tak lama, keluar dua orang pelayan meletakkan berbagai hidangan tanpa bersuara. Setelah selesai, mereka menunduk dan kembali menghilang.
“Pelayan tidak akan muncul jika tidak kupanggil. Aku tidak suka keramaian.” Brandon berkata lalu duduk dan mulai makan tanpa menawari Kelly.
Mereka duduk berhadapan. Kelly melirik Brandon yang makan dengan mata fokus pada layar ponsel.
Selain bertindik, salah satu lengan Brandon yang pagi ini mengenakan kaos tanpa lengan, ternyata penuh dengan tato. Salah satunya, tato bunga berwarna jingga yang tampak menyolok.
“Ehm ... kapan aku bisa mulai kerja?” Kelly mencoba membuka pembicaraan, mengalihkan konsentrasinya dari memperhatikan tubuh Brandon yang menggoda.
“Besok.” Brandon menjawab tanpa menatap Kelly.
“Di mana?”
“Perusahaanku. RichScent.”
“Apa kamu bisa memberiku sedikit petunjuk tentang perusahaan dan pekerjaanku?”
“Cari sendiri di internet!”
Setelah berkata demikian, Brandon bangkit dari kursinya. Lelaki itu pergi, entah ke mana. Kelly sampai bingung melihat sikap lelaki tersebut.
Sebenarnya, pertama kali Kelly melihat Brandon, hatinya sedikit berdesir. Wajar, karena wajah dan tubuh Brandon sempurna. Namun, karena sikap lelaki itu yang menyebalkan, telinga bertindik, lengan bertato dan... Merokok, sudah sepatutnya Kelly tidak jatuh cinta pada lelaki dingin itu.
Selesai makan dan mencuci piring, Kelly merogoh saku. Ia mengambil ponselnya dan mencari tahu info tentang perusahaan yang disebutkan Brandon.
Langkah Kelly terhenti di depan pintu kaca menuju taman.
Di sana, Brandon sedang menelepon sambil mengisap rokok elektriknya.
Kelly langsung menggeleng, kemudian cepat-cepat berbalik arah saat tiba-tiba Brandon memergokinya.
Lelaki itu menyusul Kelly dan menyamai langkahnya. “Kita harus siap-siap menerima tamu,” katanya.
Kening wanita itu mengerut. “Siapa?”
“Pengacara. Kamu sudah hapal skenario pernikahan kita, bukan? Pengacara itu pasti akan banyak bertanya.”
Kelly meringis seketika. “Belum semua,” akunya jujur.
“Bodoh!” Brandon mengumpat kesal. “Cepat baca dan hapalkan sebelum pengacara itu datang!”
Kelly sudah siap meledakkan amukannya. Namun, lelaki itu sudah lebih dulu menghilang entah ke mana.
Akhirnya, Kelly memutuskan untuk kembali ke kamar. Ia membaca skenario pernikahannya dengan serius.
Setelahnya, karena merasa bajunya bau masakan, Kelly berniat mengganti pakaian. Namun, ketika tersisa pakaian dalam di tubuhnya, ia mendengar ponselnya berdering.
Dirasa penting, Kelly buru-buru keluar dari kamar mandi.
“Hallo, Brandon?” Kelly menatap ponselnya. Nama sang suami tertera, akan tetapi tidak ada suara yang menyahut. “Kenapa Brandon tidak menjawab?”
Ia mematikan sambungan telepon itu, dan memutar badan.
Saat itulah, ia membelalakkan mata melihat ada sosok lelaki yang sedang memandang tubuhnya tanpa jeda.
“Arrgghhh! Brandon!” Secepat kilat, Kelly menutupi tubuhnya dengan selimut tipis yang ada di ranjang. “Kenapa kamu di sini?!”
“Tentu saja karena ini mansionku.” Brandon membalas santai.
“Keluar!” Kelly berteriak.
“Cepat pakai bajumu.”
“Keluar dulu. Dasar mesum!”
Namun, bukannya keluar, Brandon malah semakin mendekat.
Kelly mundur hingga punggungnya menyentuh dinding dan ia tidak bisa bergerak lagi.
“Ka–kamu mau apa?” cicit Kelly ketika Brandon mengukungnya.
Saking dekatnya posisi mereka, ia bisa merasakan embusan napas lelaki tersebut.
Tangan Kelly mencengkram erat ujung selimut yang menutupi tubuhnya yang sekarang gemetar.
Tanpa menjawab, Brandon membuka mulutnya dan mulai melumat bibir bagian atas Kelly.
Tentu saja Kelly memberontak. Akan tetapi, penolakan Kelly justru membuat Brandon semakin merapatkan tubuh mereka.
Lelaki itu, dengan kedua lengan kekarnya, mengunci tangan Kelly yang memukul-mukul dada Brandon.
Setelah beberapa lama menyecap bibir Kelly, Brandon melepas pagutannya. “Amatir!” komentar lelaki itu singkat. “Anggap itu latihan untuk bersandiwara di depan pengacara nanti.”
“Sial!” Kelly mengumpat dalam hati.Wanita cantik itu berdiri di depan cermin. Ia meraba bibir bawahnya yang sedikit bengkak akibat lumatan Brandon barusan.Sementara setelah melontarkan kata cibiran, lelaki itu melenggang pergi dengan santainya. Brengsek!Ini bukan ciuman pertama Kelly. Tetapi, ia kesal diperlakukan kasar. Bertambah satu alasan Kelly untuk membalas dendam pada Brandon sekarang.“Aku harus segera menyelesaikan misi keluarga kaya ini.” Kelly mendengus pelan sambil berdandan. “Setelah Brandon mendapatkan uang perwaliannya, ia pasti akan setuju untuk langsung bercerai.”Kemudian, setelah memastikan riasannya cukup memukau, meski tipis... Ia segera keluar dari kamar.Ternyata, Brandon menunggu di depan pintu. Lelaki itu segera menyamai langkah dan menggenggam tangan Kelly.Tentu saja Kelly berontak, namun Brandon lebih kuat menahannya. “Pengacara harus melihat kita sebagai pasangan suami-istri sungguhan. Romantis dan saling mencintai.” Brandon berkata, seolah memberi alas
“Gracia adalah ... tunangan Brandon.”Selepas kepergian keluarga Richmont, Kelly duduk sendirian di sofa ruang keluarga. Ia berusaha mencerna, bahwa Brandon ternyata memiliki tunangan yang tidak direstui keluarga Richmont.Dan kini, entah karena alasan apa, keluarga kaya raya itu ingin ia menjauhkan Brandon dari tunangannya.Bahkan Eliza menawari uang satu milyar pada Kelly jika berhasil membuat Brandon dan Gracia putus hubungan."Argh! Problem orang kaya, kenapa pelik sekali?!" ujar Kelly seraya menjenggut rambutnya, frustrasi.Pusing memikirkan masalah Brandon, Kelly mengalihkan perhatian pada ponselnya. Beberapa pesan dari keluarganya baru terbaca. Ia mengembuskan napas berat sebelum menekan tombol video call.“Haii, Kel.” Louis, salah satu kakak Kelly langsung menjawab. ”Di mana ini?”“Mmm ... galeri, Kak.” Kelly terpaksa berbohong. “Sedang jalan-jalan santai menikmati desain bangunan modern.”Tak lama kemudian, dua kakak Kelly yang lain ikut bergabung. Mereka menanyakan bagaimana
“Bubar!”Kelly dan ketiga wanita muda di depannya tersentak kaget. Ian berdiri di belakang mereka dengan wajah garang.“Jangan ganggu Kelly bekerja. Ingat itu!” Ian mengancam para wanita yang langsung menunduk dan menjauh.Dari balik punggung Ian, Kelly melihat wanita-wanita pergi ke meja masing-masing dengan masih meliriknya sinis.“Maaf atas sambutan yang kurang enak.” Ian mengembuskan napas berat. “Aku sedang berjuang memperbaiki suasana bekerja yang kondusif di tempat ini.”Kelly hanya tersenyum dan mengangguk berbarengan. Padahal dengan Ian membelanya di depan seluruh karyawan, ia pasti akan lebih mendapat cibiran sebagai anak baru kesayangan bos HRD.“Ini, tolong fotokopi untuk rapat satu jam lagi. Nanti Ria akan membantumu.” Ia mengenalkan wanita di sampingnya kepada Kelly dan kemudian pergi ke salah satu ruangan.Kelly langsung menyukai Ria. Wanita energik dengan potongan rambut lelaki dan make up natural. Bahkan gayanya pun terlihat maskulin dengan blazer dan celana panjang.
Brandon memberi kode pada Ian untuk pergi. Ia menggenggam tangan Gracia dan menuntunnya masuk ke dalam lift. Akhirnya, Ian mengikuti setelah sebelumnya memberikan tatapan peringatan pada para karyawan yang mengusik Kelly.Sebenarnya, Gracia masih sangat penasaran. Tetapi, ia harus memakai strategi untuk mengetahui apa yang terjadi pada Brandon selama ia pergi. Wanita cantik itu menatap Brandon dengan penuh cinta.Keduanya larut dalam kerinduan. Saling berbalas ucapan dan sentuhan sayang. Hingga akhirnya Ian tak tahan untuk tidak protes.“Ehm!” ian berdehem keras. “Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku?”“Ada apa denganmu, Ian? Gracia membalas keluhan sahabat Brandon. “Sejak pagi, sepertinya wajahmu terlihat tegang terus.”Ian mendengus kasar, lalu menyindir Gracia. “Bagaimana tidak tegang jika tiba-tiba ada yang datang tanpa kabar dan dengan keras kepala tetap menginginkan posisi wakil CEO?”“Cukup, Ian!” sentak Brandon tegas.Setelah berdecak kesal, Ian keluar saat pintu lift te
Kelly jarang sekali melihat Brandon di mansion. Entah kapan lelaki itu pergi dan pulang. Kalaupun bertemu, mereka sangat jarang saling menyapa.Otomatis, Kelly lebih sering berkomunikasi dengan Ian. Melalui sahabat Brandon itu, Kelly jadi tau bahwa jika tidak bekerja, Brandon akan menghabiskan waktu bersama Gracia.Setelah seminggu bekerja, berita tentang Kelly yang sebenarnya adalah pegawai Nyonya Eliza yang sedang belajar di perusahaan Brandon tersebar luas. Sejak saat itu, kesinisan pegawai lain terhadap Kelly mulai berkurang. Meski tetap saja ada beberapa pegawai wanita yang terang-terangan menunjukkan sikap tak suka pada Kelly.“Biarkan saja. Mereka itu penggemar Tuan Ian. Siapa pun yang dekat dengan Tuan Ian dianggap musuh oleh mereka.” Ria menyahut saat Kelly berkeluh kesah padanya saat makan siang.“Memangnya Tuan Ian belum menikah, ya?”“Setauku belum. Tapi, entahlah.”Keduanya berhenti berbincang saat melihat Gracia menghampiri salah satu pegawai wanita yang sering memandang
“Karena Anda menyetujui perjanjian ini, maka pernikahan akan diadakan satu minggu dari sekarang.”Kelly terpaku di tempat. Pernikahan? Ia melamar kerja di perusahaan ini. Dan surat yang ditandatanganinya barusan adalah surat perjanjian kerja."T-tunggu dulu, Pak--"Namun sayang, sebelum ia bertanya lebih lanjut, pengacara perusahaan yang barusan bicara padanya telah keluar dari ruangan.Dengan tubuh gemetar, wanita cantik berkulit putih bersih itu membuka kembali lembaran kertas yang tadi ia setujui.Matanya terbelalak saat membaca satu pasal yang bertuliskan bahwa ia akan dinikahkan dengan cucu pemilik perusahaan.Gadis berusia 25 tahun itu sangat terkejut. Ia yang memutuskan keluar negeri karena ingin bekerja dan membanggakan keluarga, justru terjebak dalam pernikahan dadakan.Bayangan rumitnya pernikahan dengan sang cucu konglomerat seketika membuat kepalanya pusing."Bagaimana bisa?!" teriak Kelly sebelum akhirnya jatuh pingsan.Kesadaran wanita itu baru pulih satu jam berikutnya.
Cittt!Mobil sport yang dikendarai Brandon langsung berhenti tiba-tiba.Tubuh Kelly sampai terdorong ke depan. Brandon mengerem mendadak dan menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Apa katamu? Hamil?” Mata Brandon menatap tajam sambil melirik perut Kelly yang rata.Sedikit gentar, Kelly mengangguk singkat.Ini mungkin gila, tapi Kelly yakin, keluarga seperti Richmont pasti tidak akan mempertaruhkan nama besar mereka dengan memiliki menantu yang telah hamil di luar nikah.Namun detik berikutnya, Kelly mengerutkan kening mendengar Brandon tergelak geli."Oh, Tuhan. Granny benar-benar keterlaluan kali ini!" ucap lelaki itu di sela tawanya. "Bagaimana mungkin Granny memilih gadis bodoh seperti ini untuk menikah denganku?""Hey, tutup mulutmu!" Kelly membalas dengan wajah bersungut-sungut. Ia bukan gadis polos. Ia hanya sedang apes saja bertemu dengan keluarga Richmont yang menjebaknya."Kalau kamu sudah mengenal Granny, aku jamin kamu tidak akan berani mengeluarkan alibi bodoh itu."Brandon
Kelly jarang sekali melihat Brandon di mansion. Entah kapan lelaki itu pergi dan pulang. Kalaupun bertemu, mereka sangat jarang saling menyapa.Otomatis, Kelly lebih sering berkomunikasi dengan Ian. Melalui sahabat Brandon itu, Kelly jadi tau bahwa jika tidak bekerja, Brandon akan menghabiskan waktu bersama Gracia.Setelah seminggu bekerja, berita tentang Kelly yang sebenarnya adalah pegawai Nyonya Eliza yang sedang belajar di perusahaan Brandon tersebar luas. Sejak saat itu, kesinisan pegawai lain terhadap Kelly mulai berkurang. Meski tetap saja ada beberapa pegawai wanita yang terang-terangan menunjukkan sikap tak suka pada Kelly.“Biarkan saja. Mereka itu penggemar Tuan Ian. Siapa pun yang dekat dengan Tuan Ian dianggap musuh oleh mereka.” Ria menyahut saat Kelly berkeluh kesah padanya saat makan siang.“Memangnya Tuan Ian belum menikah, ya?”“Setauku belum. Tapi, entahlah.”Keduanya berhenti berbincang saat melihat Gracia menghampiri salah satu pegawai wanita yang sering memandang
Brandon memberi kode pada Ian untuk pergi. Ia menggenggam tangan Gracia dan menuntunnya masuk ke dalam lift. Akhirnya, Ian mengikuti setelah sebelumnya memberikan tatapan peringatan pada para karyawan yang mengusik Kelly.Sebenarnya, Gracia masih sangat penasaran. Tetapi, ia harus memakai strategi untuk mengetahui apa yang terjadi pada Brandon selama ia pergi. Wanita cantik itu menatap Brandon dengan penuh cinta.Keduanya larut dalam kerinduan. Saling berbalas ucapan dan sentuhan sayang. Hingga akhirnya Ian tak tahan untuk tidak protes.“Ehm!” ian berdehem keras. “Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku?”“Ada apa denganmu, Ian? Gracia membalas keluhan sahabat Brandon. “Sejak pagi, sepertinya wajahmu terlihat tegang terus.”Ian mendengus kasar, lalu menyindir Gracia. “Bagaimana tidak tegang jika tiba-tiba ada yang datang tanpa kabar dan dengan keras kepala tetap menginginkan posisi wakil CEO?”“Cukup, Ian!” sentak Brandon tegas.Setelah berdecak kesal, Ian keluar saat pintu lift te
“Bubar!”Kelly dan ketiga wanita muda di depannya tersentak kaget. Ian berdiri di belakang mereka dengan wajah garang.“Jangan ganggu Kelly bekerja. Ingat itu!” Ian mengancam para wanita yang langsung menunduk dan menjauh.Dari balik punggung Ian, Kelly melihat wanita-wanita pergi ke meja masing-masing dengan masih meliriknya sinis.“Maaf atas sambutan yang kurang enak.” Ian mengembuskan napas berat. “Aku sedang berjuang memperbaiki suasana bekerja yang kondusif di tempat ini.”Kelly hanya tersenyum dan mengangguk berbarengan. Padahal dengan Ian membelanya di depan seluruh karyawan, ia pasti akan lebih mendapat cibiran sebagai anak baru kesayangan bos HRD.“Ini, tolong fotokopi untuk rapat satu jam lagi. Nanti Ria akan membantumu.” Ia mengenalkan wanita di sampingnya kepada Kelly dan kemudian pergi ke salah satu ruangan.Kelly langsung menyukai Ria. Wanita energik dengan potongan rambut lelaki dan make up natural. Bahkan gayanya pun terlihat maskulin dengan blazer dan celana panjang.
“Gracia adalah ... tunangan Brandon.”Selepas kepergian keluarga Richmont, Kelly duduk sendirian di sofa ruang keluarga. Ia berusaha mencerna, bahwa Brandon ternyata memiliki tunangan yang tidak direstui keluarga Richmont.Dan kini, entah karena alasan apa, keluarga kaya raya itu ingin ia menjauhkan Brandon dari tunangannya.Bahkan Eliza menawari uang satu milyar pada Kelly jika berhasil membuat Brandon dan Gracia putus hubungan."Argh! Problem orang kaya, kenapa pelik sekali?!" ujar Kelly seraya menjenggut rambutnya, frustrasi.Pusing memikirkan masalah Brandon, Kelly mengalihkan perhatian pada ponselnya. Beberapa pesan dari keluarganya baru terbaca. Ia mengembuskan napas berat sebelum menekan tombol video call.“Haii, Kel.” Louis, salah satu kakak Kelly langsung menjawab. ”Di mana ini?”“Mmm ... galeri, Kak.” Kelly terpaksa berbohong. “Sedang jalan-jalan santai menikmati desain bangunan modern.”Tak lama kemudian, dua kakak Kelly yang lain ikut bergabung. Mereka menanyakan bagaimana
“Sial!” Kelly mengumpat dalam hati.Wanita cantik itu berdiri di depan cermin. Ia meraba bibir bawahnya yang sedikit bengkak akibat lumatan Brandon barusan.Sementara setelah melontarkan kata cibiran, lelaki itu melenggang pergi dengan santainya. Brengsek!Ini bukan ciuman pertama Kelly. Tetapi, ia kesal diperlakukan kasar. Bertambah satu alasan Kelly untuk membalas dendam pada Brandon sekarang.“Aku harus segera menyelesaikan misi keluarga kaya ini.” Kelly mendengus pelan sambil berdandan. “Setelah Brandon mendapatkan uang perwaliannya, ia pasti akan setuju untuk langsung bercerai.”Kemudian, setelah memastikan riasannya cukup memukau, meski tipis... Ia segera keluar dari kamar.Ternyata, Brandon menunggu di depan pintu. Lelaki itu segera menyamai langkah dan menggenggam tangan Kelly.Tentu saja Kelly berontak, namun Brandon lebih kuat menahannya. “Pengacara harus melihat kita sebagai pasangan suami-istri sungguhan. Romantis dan saling mencintai.” Brandon berkata, seolah memberi alas
“Ini kamarmu.”Brandon membuka satu pintu di apartemennya.Kelly bersorak dalam hati. Ia senang, sebab ternyata mereka tidak tidur satu kamar.“Dan pelajari ini.” Brandon memberikan satu dokumen ke tangan Kelly.Kelly membuka dan membaca sekilas. Isinya tentang skenario pertemuan Kelly dan Brandon. Dari awal kencan, hingga Brandon melamar Kelly. Semua kebohongan yang terencana rapi.'Benar-benar tipikal orang kaya yang memiliki rencana rapi!' dengus gadis itu dalam hati.“Pernikahan kita adalah pernikahan terbuka. Jadi, kita tidak ikut campur dengan urusan masing-masing. Aku masih bisa memiliki kekasih dan kamu ... aku tidak perduli kamu mau apa.” Brandon berkata tegas.Dengan tatapan malas, Kelly mengangguk. “Syukurlah. Aku mau tetap bekerja."“Tak masalah. Kamu akan bekerja di perusahaanku." Mata Brandon yang tajam lalu mengarah padanya, "Tetapi, tetap rahasiakan statusmu!”Kepala Kelly kembali mengangguk. Tanpa kata lagi, Brandon keluar dari kamar dan membanting pintu di belakangny
Cittt!Mobil sport yang dikendarai Brandon langsung berhenti tiba-tiba.Tubuh Kelly sampai terdorong ke depan. Brandon mengerem mendadak dan menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Apa katamu? Hamil?” Mata Brandon menatap tajam sambil melirik perut Kelly yang rata.Sedikit gentar, Kelly mengangguk singkat.Ini mungkin gila, tapi Kelly yakin, keluarga seperti Richmont pasti tidak akan mempertaruhkan nama besar mereka dengan memiliki menantu yang telah hamil di luar nikah.Namun detik berikutnya, Kelly mengerutkan kening mendengar Brandon tergelak geli."Oh, Tuhan. Granny benar-benar keterlaluan kali ini!" ucap lelaki itu di sela tawanya. "Bagaimana mungkin Granny memilih gadis bodoh seperti ini untuk menikah denganku?""Hey, tutup mulutmu!" Kelly membalas dengan wajah bersungut-sungut. Ia bukan gadis polos. Ia hanya sedang apes saja bertemu dengan keluarga Richmont yang menjebaknya."Kalau kamu sudah mengenal Granny, aku jamin kamu tidak akan berani mengeluarkan alibi bodoh itu."Brandon
“Karena Anda menyetujui perjanjian ini, maka pernikahan akan diadakan satu minggu dari sekarang.”Kelly terpaku di tempat. Pernikahan? Ia melamar kerja di perusahaan ini. Dan surat yang ditandatanganinya barusan adalah surat perjanjian kerja."T-tunggu dulu, Pak--"Namun sayang, sebelum ia bertanya lebih lanjut, pengacara perusahaan yang barusan bicara padanya telah keluar dari ruangan.Dengan tubuh gemetar, wanita cantik berkulit putih bersih itu membuka kembali lembaran kertas yang tadi ia setujui.Matanya terbelalak saat membaca satu pasal yang bertuliskan bahwa ia akan dinikahkan dengan cucu pemilik perusahaan.Gadis berusia 25 tahun itu sangat terkejut. Ia yang memutuskan keluar negeri karena ingin bekerja dan membanggakan keluarga, justru terjebak dalam pernikahan dadakan.Bayangan rumitnya pernikahan dengan sang cucu konglomerat seketika membuat kepalanya pusing."Bagaimana bisa?!" teriak Kelly sebelum akhirnya jatuh pingsan.Kesadaran wanita itu baru pulih satu jam berikutnya.