Share

Bukan Perempuan Lemah Yang Dulu

Teriakan Vania membuat orang-orang yang sibuk berlarian sepanjang lorong itu berhenti. Mereka seakan lupa dengan hal yang harus dilakukannya demi suksesnya even besar itu.

Kaki-kaki itu justru melangkah mendekat dan berhenti tepat di depan pintu ruang rias dengan tatapan beku pada sepasang insan yang berlomba mereguk nikmatnya dunia.

Lelaki itu terkejut saat pintu terbuka. Ia langsung menarik miliknya dan dengan tergesa memakai kembali celana dinasnya.

“Bu–bukan seperti yang kalian lihat. Dia … dia menjebakku,” ucap lelaki itu. Jarinya menunjuk ke arah Andini yang berusaha menutup tubuh polosnya dengan gaun yang masih dalam jangkauannya.

“Aku memintamu mengantarnya pulang. Tapi kenapa kamu justru mencelakai dia?”

Vania mematikan ponselnya dan mendekati Andini. Diraihnya taplak meja yang ada di dalam ruangan itu, untuk menutup bagian yang masih terekspos.

Namun tanpa di duganya, Andini mencekal tangannya. Dari wajah frustasinya, Vania tak bisa menebak apa yang diinginkannya. Sebua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status