Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 105. Aku Mau Kita Bercerai!

Share

105. Aku Mau Kita Bercerai!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-19 04:39:01

‘Apa dia begitu kedinginan?’ Siegran membatin canggung.

Meski sempat menolak, tapi akhirnya lelaki itu memeluk Amber. Selama ini Siegran hanya mengabdikan hidupnya untuk melayani River, jadi dia tak pernah punya hubungan spesial dengan wanita dan tak tahu harus bagaimana menghadapi Amber.

Diam-diam dia memandangi wajah Amber yang terlelap di dadanya. ‘Wanita ini … kenapa dia bisa langsung tidur padahal sedang bersama orang asing?’

Tanpa sadar, tatapan Siegran turun dan terpaku pada bibir Amber. Ya, bibir yang kemarin malam dengan panas menciumnya. Lipstik merah yang dibuat berantakan saat dia membalas ciuman wanita itu.

‘Tidak! Apa yang aku pikirkan?!’ batin Siegran buyar dari lamunan.

Perlahan, dia pun meregangkan pelukan. Dia menyandarkan Amber di kursi dan melangkupkan jasnya lebih tinggi untuk menyelimuti wanita itu.

‘Aku harus segera memperbaiki mobil ini,’ gemingnya yang lantas kembali berkutik dengan mesin.

Hampir satu jam, akhirnya Siegran berhasil membuat mobil itu menyala. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Selamat membaca teman-teman ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    106. Kiss Me!

    “Benar, Nyonya. Usia kandungan Anda sekarang mencapai minggu ketiga,” tutur Dokter menjelaskan.Adeline membeku mendengar fakta ini. Sungguh, dia tak pernah membayangkan bahwa akan mengandung seorang bayi. Dengan manik gemetar, Adeline meraba perut. ‘D-di sini, di sini ada bayi? Jika sudah tiga minggu … maka ini terjadi ketika River mabuk malam itu?’Ya, itu saat River kehilangan bukti dan saksi dalam kasus Freya. Pria tersebut sangat mabuk dan tak sengaja menghabiskan malam panas bersama Adeline.‘Aish, sial! Mengapa aku sangat ceroboh? Kami melakukannya tanpa persiapan dan aku tidak minum pil kontrasepsi!’ batin Adeline tegang.“Masa awal kehamilan sangat rentan, Nyonya. Anda bisa mudah kelelahan dan mual jika melihat makanan tertentu. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Jika Anda memperhatikan kesehatan, maka bayi Anda tentu akan sehat.” Dokter itu bicara dengan wajah binar. Namun, agaknya Adeline tidak menyimak penjelasan hingga dokter tadi menyentuh bahunya.“Nyonya? Anda baik-ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    107. Pria Misterius Itu Muncul Lagi

    ‘Sial! Apa yang harus aku lakukan? Ini bukan situasi bagus untuk berciuman.’Adeline menatap River tanpa kedip. Ekspresinya tampak tegang, jelas sekali dirinya tak nyaman dengan posisi ini. Akan tetapi, Adeline tak bisa menyerah atau River akan tahu kalau dia berbohong.Wanita itu akhirnya mengangkat dagu dengan angkuh, tangannya mulai menyusup ke belakang leher River dengan belaian yang menggelitik Hasrat. Dengan berani, Adeline pun mengikis jarak dan berniat memanggut bibir pria itu.Namun, belum sempat berciuman, River langsung melengos. Dia kembali melirik Adeline yang bingung, dan itu membuat seringai tipisnya terkuar.“Aku tidak ingin melakukannya jika kau terpaksa, istriku,” bisik River pelan, tapi Adeline bisa merasakan napasnya yang hangat.Pria itu pun bangkit, lalu mengacungkan jepit rambut Adeline yang dirampasnya tadi.“Pergilah dengan rambut terurai, aku tidak mau orang lain melihat punggungmu!” decaknya tegas.“A-apa?” Sang wanita menyambar dengan manik lebar.“Bersiapl

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    108. Wanitaku Duduk di Pangkuan Pria Lain

    “Sedang apa Anda di sini?!” Adeline bertanya dengan tatapan waspada.“Ah ….” Sang lawan bincang malah mendekat dan berisik di telinga Adeline. “Saya hampir kecewa kalau Princess tidak mengenali saya.”Ya, dia adalah pria Tiongkok, yang saat itu pernah bertemu dengan Adeline di lift rumah sakit tempat Sabrina dirawat. Adeline sontak menarik diri dan mengambil jarak darinya. Sejak awal dia sudah merasa ada yang aneh dengan pria ini, dan sekarang asumsinya bertambah kuat.“Jaga sikap Anda!” decak Adeline pelan, tapi matanya menatap tajam.“Princess terlihat cantik saat marah,” sahut pria tadi disertai seringai miring. “Saya sudah menduga warna merah memang paling cocok untuk Princess.”“Berhenti memanggil saya seperti itu. Permisi, saya ada urusan lain,” tukas Adeline dingin.Dia merasa tidak nyaman dan satu-satunya hal yang terpikir harus segera menjauh dari pria misterius ini. Namun, ketika Adeline hendak pergi, pria itu malah menahan pergelangan tangannya. Manik Adeline membesar, ali

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    109. Bicaralah Jika Ada Masalah

    ‘Sial! Aku tidak akan membiarkan bajingan itu!’ batin River terusik.Aura gelap seperti menyelimutinya, bahkan tatapannya amat tajam seolah ingin menusuk pria di ruang musik itu. River pun melangkah penuh amarah dan langsung merengkuh kerah pria tersebut.“Ah!” Sang wanita memekik dan lekas turun dari pangkuan pria tadi.“Apa-apaan ini? Siapa kau?!” Pria itu mendengus kesal pada River.Namun, ekspresi River kian dingin seakan berhasrat mematahkan tulang pria tersebut.“Beraninya kau—”“Apa yang terjadi? Mengapa kau tiba-tiba menyerang suamiku?!” Sang wanita mendecak murka.Saat itulah River menoleh ke arah si wanita. Maniknya sontak melebar begitu sadar bahwa wanita itu bukanlah Adeline. Ya, ternyata itu orang lain!Wajah River membeku saat membatin, ‘aish, sial! Jadi dia bukan Adeline? Gaun mereka hampir sama, jadi aku mengiranya Adeline!’“Mengapa kau diam saja, Tuan?! Apa yang kau lakukan tiba-tiba, hah?!” sentak wanita itu sekali lagi.Rasa canggung menghantam River. Dia yang masi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    110. Dia Selalu Mengawasiku

    [Tidak perlu buru-buru menemui saya, karena kita akan segera bertemu lagi, Princess.]Pesan teks di ponsel Adeline itu memancing rasa kesal membumbung di dada River. Sorot maniknya setajam elang saat melirik nomor tidak dikenal dari si pengirim pesan.“Kembalikan!” Adeline berkata tegas, bahkan tatapannya memicing sinis.Dia hendak merebut ponselnya, tapi River dengan cekatan mengangkat gawai itu ke atas sampai Adeline tak bisa meraihnya.“Jadi kalian bertukar nomor ponsel?” tukas River disertai seringai tipis.Adeline menyatukan alisnya dan lansung menyambar, “apa maksudmu?!”“Istriku, kau mau beralasan apa lagi? Princess? Panggilan yang sangat manis!” sahut River menunjukan pesan di layar ponsel tadi. “Jadi siapa pangeranmu?”Sontak, manik Adeline berubah selebar piring. Wajahnya berangsur pucat dengan leher tegang saat membaca pesan itu.‘Princess? Ja-jadi benar pria itu orang yang selama ini mengirim bunga. Tapi … mengapa dia melakukannya?’ batin Adeline buncah.Dia menurunkan pan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    111. Saya Tidak Akan Berhenti, Meski Anda Memohon!

    WARNING: Chapter ini mengandung adegan dewasa!“Ahh!” Amber tertegun begitu melihat lelaki yang memapahnya tersungkur di lantai.Dan saat dia mengangkat pandangan, maniknya terpaku pada pria yang sedari tadi ditunggunya. Ya, Siegran! Meski kepala Amber pusing, tapi dia jelas melihat orang itu memanglah Siegran. Pria itu bergegas datang usai mendapat pesan dari Amber.‘Cih! Bukankah tadi dia mengabaikan teleponku? Untuk apa dia datang sekarang?’ batin Amber menggigit bibir bawahnya.Sang pria melangkah ke arah Amber dengan tatapan cemas, lalu bertanya, “Anda baik-baik saja, Nona?”“Kau berubah pikiran? Jadi kau mau menemuiku?” sahut Amber asal bicara.“Kita pergi dulu dari sini.”Siegran berniat membawa Amber keluar, tapi tanpa diduga, teman lelaki yang tadi ditonjoknya malah menarik bahu Siergan. “Kau pikir bisa lolos dari kami? Jangan bermimpi!” sentak lelaki itu yang langsung memukul Siegran dengan kuat.Siegran yang tidak waspada, akhirnya terhuyung dan ambruk di meja yang penuh bo

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    112. Sampai Kapan Ayah Menghindari Saya?

    “Daftar tamu itu tidak ada yang mencurigakan, semua rekan-rekan Bastian dan aku juga mengenalnya.” River berkata seiring tatapannya yang berubah dingin. “Tapi ketika memeriksa CCTV, rekaman kamera hanya berakhir saat aku meninggalkanmu untuk bicara dengan Tuan Merco.”“Jadi, kamera pengawas di acara itu sengaja di rusak saat pria misterius itu mendatangiku?!” sahut Adeline menyimpulkan.“Benar.”Jawaban River seketika memicu ketegangan menjalari tubuh Adeline. Sekeras apapun wanita itu berpikir, dia tak bisa mengerti alasan pria itu mengganggunya.“Dia menemuimu, berarti kau melihat wajahnya ‘kan?” River mulai menyidik.Adeline menelan saliva dengan berat, lalu membalas, “ya, sebenarnya aku sudah dua kali bertemu dengannya. Pertama saat di rumah sakit tempat Sabrina dirawat. Aku mendengarnya bicara bahasa Tiongkok dan tingkahnya sangat aneh.”Manik Adeline gemetar saat dia menjeda ucapannya, dan itu membuat River cemas.“Apa dia menyakitimu?” tanya River menyatukan alisnya.Alih-alih

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    113. Putri Macam Apa Kau?

    “Ayah?!” Adeline memekik saat Heinry tak sadarkan diri. “A-ayah, bangunlah … Ayah!”Sebanyak apapun memanggil, tapi Heinry tak bergeming. Adeline pun buncah, tatapannya melayap ke arah pintu dan langsung teriak. “Tolong! Saya mohon, tolong … ada yang pingsan di sini!”Pekikan itu membuat petugas yang berjaga di luar langsung berlari masuk. Bahkan River yang menunggu di sana, juga bergegas menghampiri istrinya.“Adeline?!” tukas pria itu terbelalak.“Apa yang terjadi, Nyonya?” tanya seorang Sipir.Maniknya sontak membesar begitu menyadari Heinry tak sadarkan diri dan bercak darah berceceran di meja dan lantai.“To-tolong, Ayah tiba-tiba batuk dan muntah darah.” Suara Adeline terdengar gemetar.Sipir itu segera memanggil rekannya. Beberapa petugas polisi datang untuk membawa Heinry ke rumah sakit.Adeline tercengang melihat ayahnya diangkat ke brankar, dan River menyadari itu. Sang pria pun merengkuh bahu Adeline, lalu mendekapnya erat.“Kau baik-baik saja?” tukasnya yang hanya mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status