Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 113. Putri Macam Apa Kau?

Share

113. Putri Macam Apa Kau?

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 23:20:37

“Ayah?!” Adeline memekik saat Heinry tak sadarkan diri. “A-ayah, bangunlah … Ayah!”

Sebanyak apapun memanggil, tapi Heinry tak bergeming. Adeline pun buncah, tatapannya melayap ke arah pintu dan langsung teriak. “Tolong! Saya mohon, tolong … ada yang pingsan di sini!”

Pekikan itu membuat petugas yang berjaga di luar langsung berlari masuk. Bahkan River yang menunggu di sana, juga bergegas menghampiri istrinya.

“Adeline?!” tukas pria itu terbelalak.

“Apa yang terjadi, Nyonya?” tanya seorang Sipir.

Maniknya sontak membesar begitu menyadari Heinry tak sadarkan diri dan bercak darah berceceran di meja dan lantai.

“To-tolong, Ayah tiba-tiba batuk dan muntah darah.” Suara Adeline terdengar gemetar.

Sipir itu segera memanggil rekannya. Beberapa petugas polisi datang untuk membawa Heinry ke rumah sakit.

Adeline tercengang melihat ayahnya diangkat ke brankar, dan River menyadari itu. Sang pria pun merengkuh bahu Adeline, lalu mendekapnya erat.

“Kau baik-baik saja?” tukasnya yang hanya mendapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    114. Hello, Princess!

    ‘T-tidak mungkin. Kenapa dia bisa ada di sini?!’ batin Adeline amat tegang. Sorot matanya terpaku pada lelaki yang tak lain adalah orang yang menemuinya di acara inagurasi Bastian kemarin. Ya, lelaki yang memberinya bunga mawar merah! ‘Mustahil dia mengikutiku sampai ke sini. Mengapa? Se-sebenarnya untuk apa dia di sini?!’ Manik Adeline bergetar. Semua orang di ruangan tersebut heran karena Leah tiba-tiba mengundangnya. Dilihat dari ekspresi mereka yang bingung, agaknya mereka tidak mengenal lelaki tersebut. Hans yang duduk di kursi paling ujung pun bertanya, “siapa dia?!” “Ayah, bagaimana mungkin kau tidak mengenali cicitmu sendiri?” sahut Leah yang sontak membuat semua orang tercengang. “A-apa kau bilang?!” Hans kembali menyambar dengan kening mengerut. Dia sama sekali tak mengerti ucapan Leah. Termasuk Jade dan Anais, sebab mereka tak pernah melihat lelaki itu sebelumnya. “Salam, Kakek buyut. Saya Frederick Chen-putra dari Denver Herakles!” tukas lelaki tadi menunduk hormat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    115. Karena Saya Menyukai Princess

    Manik Adeline membesar mendengar sapaan konyol Frederick. Wajahnya tegang, dan River jelas menyadarinya.“Apa yang kau katakan?!” River bertanya dengan gigi terkatup. Tatapannya tampak tajam seakan ingin menikam Frederick dengan pisau makannya.Namun, sang lawan bincang tak menggubris sedikitpun. Dia tak mengalihkan pandang dari Adeline hingga membuat Leah juga heran.“Sepupu, aku bicara denganmu!” tukas River lebih menekan nadanya.Baru saat itulah Frederick tersenyum miring. Dia menoleh ke arah River sembari bertanya, “ah … maksudku, apa wanita ini istrimu?”Alih-alih langsung menjawab, River malah menaikkan sebelah alisnya.“Sebaiknya kau jaga matamu dengan baik!” sahut River amat dingin.Leah yang mendengar River bicara tak sopan, langsung mengerutkan kening. “Apa maksudmu? Kau baru bertemu sepupumu dan ingin merundungnya?!” Wanita tua itu menyambar. “Jangan kira karena ayahmu mewarisi tahta Herakles, kau jadi besar kepala.”“Nenek—”“Saya tidak apa-apa, Nenek.” Frederick sengaja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    116. Kita Tidak Ada Hubungan Apapun!

    “Dasar gila!” Adeline mendecak dengan gigi terkatup.Namun, Frederick yang mendengarnya malah merasa tertantang. Dia menarik dagu Adeline agar menatap dirinya.“Dilihat dari dekat, bola mata Princess sangat indah,” tuturnya menatap nanar.Adeline yang merasa jijik langsung melengos. “Singkirkan tanganmu!”Baru beberapa bulan dia lepas dari Ludwig, Adeline tak pernah menyangka akan ada pria yang sama bejatnya.“Sebaiknya kau lepaskan sebelum aku teriak!” Wanita itu mengancam, tapi lagi-lagi hanya direspon dengan senyuman lembut Frederick.Lelaki itu membelai wajah Adeline seraya berkata, “sayang sekali, Princess. Saya bukan orang yang suka mengikuti perintah. Saya sudah menanti pertemuan kita sejak lama, mana mungkin saya melepas Princess begitu saja?”Sial, tubuh Adeline merinding saat jari kasar pria itu menuruni leher dan menjelajahi tulang selangkanya.“Aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya dan apa tujuanmu. Kita tidak tidak pernah bertemu sebelumnya, jadi kenapa kau melakukan ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    117. Tidak Ada Ampun Untuk Perselingkuhan

    “Sedang apa kalian?” Anais bertanya.Ya, ibu River itu tak sengaja memergoki Adeline dan Frederick.Wajah Adeline menegang, tapi beruntung ikatan dasi yang melilit tangannya berhasil lepas. “Mengapa kau di sini, Adeline?” Kening Anais mengerut, heran sebab putri menantu dan keponakannya ada di satu ruang tertutup.Adeline menelan saliva dengan berat, lalu menjawab, “sa-saya tadi menunggu River, tapi—”“Istri Sepupu ingin menyapa saya, Bibi.” Frederick tiba-tiba menyambar.Adeline sontak melebarkan maniknya. Tatapannya menghujam tajam, murka pada lelaki itu. Namun, alih-alih menanggapi, Anais justru bungkam. Dia sebisa mungkin tidak ingin berhubungan dengan putra Denver karena masa lalunya dulu.Dia mengalihkan tatapan pada Adeline dan langsung mengernyit.“Apa yang kau pegang, Adeline?” Sorot mata Anais terpaku pada dasi Frederick yang digenggam sang menantu.‘Aish, sial! Kenapa aku tidak langsung membuangnya tadi?!’ batin Adeline buncah.Lidah Adeline terasa kelu, bingung harus men

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    118. Morning Kiss?

    Warning: chapter ini mengandung adegan dewasa!‘Mustahil! Bagaimana bisa dia memiliki ini?!’Ekspresi Adeline berubah tegang begitu memutar video dirinya saat terikat di ranjang kamar Frederick. Ya, tanpa wanita itu sadari, rupanya Frederick merekam semua insiden tadi melalui kamera dari kontak lensa di matanya.Adeline menggertakkan gigi seraya mengumpat dalam hati. ‘Sialan! Sebenarnya siapa pria gila ini?!’Dia amat kesal sekaligus tertekan, sebab Frederick mengancamnya akan memberitahu keluarga Herakles mengenai video memalukan itu, jika dia mengadu pada River.“Apa ada masalah?” River bertanya saat memperhatikan raut wajah sang istri yang tak tenang.Adeline buyar dari ketegangan dan lantas menjawab, “ah? I-ini hanya pekerjaan di Picasso Hotel.”River menngernyit, dia merasa sang istri menyembunyikan sesuatu.“Katakan yang sebenarnya!” Pria itu menyidik.“A-aku tidak berbohong. Ini hanya masalah kontrak kerja sama dengan seorang investor asing,” balas Adeline berdalih.Setiap kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    119. Saya Kira Hubungan Kita Istimewa

    Iris River melebar begitu mendengar ucapan Adeline. Kali ini dia tahu bahwa istrinya tidak asal bicara.‘Brengsek!’ umpatnya tajam saat beralih melirik Frederick.Di situasi tegang itu, Leah tiba-tiba menyambar, “jaga ucapanmu! Mengapa cucuku melecehkanmu? Kau pasti berbohong!”Manik Adeline gemetar saat Leah meragukannya. Tapi alih-alih membantah, dia malah berpaling ke arah Anais.“Maafkan saya, Mommy. Tadi malam saya tidak jujur,” tuturnya yang seketika membuat Anais merapatkan alisnya.“Sebenarnya saat itu Tuan Frederick memaksa saya masuk ke kamarnya, lalu mengikat saya di ranjang. Maaf saya tidak langsung bicara karena tadi malam belum ada bukti.” Suara Adeline terdengar getir, tapi dia berusaha tetap tenang.Adeline mengangkat ponsel, lalu memutar video dirinya tersebut di hadapan semua orang. Ya, Adeline membuang rasa takut dan malunya, demi menjatuhkan Frederick!Rupanya ancaman Frederick malah menjadi boomerang untuknya sendiri. Dia hanya diam dan terus terpaku pada Adeline.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    120. Mari Kita Tidur Bersama

    Gelenyar merah mengalir dari sudut bibir Frederick, tapi lelaki itu malah berbisik, “Sepupu, Princess sangat basah karenaku.”Sial, emosi River langsung meledak. Dia merengkuh kerah Frederick dan menonjoknya sekuat tenaga hingga sepupunya tersungkur ke lantai.“Shh argh ….” Frederick mendesis, tapi sorot mata River kian tajam seperti orang kerasukan.Dirinya kembali menarik Frederick dan berniat meninjunya lagi. Akan tetapi, orang-orang berteriak dan polisi yang memborgol Frederick tadi segera menahan River.“Tenang, Tuan. Apa yang Anda lakukan?!” tukas Polisi itu menarik River menjauh.“Lepaskan, saya harus menghajar bajingan itu!” River menghempas tangan Polisi tadi sampai menyingkir darinya.Amarahnya membumbung karena Frederick malah terus menyeringai. River pun berjalan ke arahnya seraya bergumam, “tamatlah riwayatmu, brengsek!”Namun, Adeline segera menahan tangan River untuk menghentikannya.“Menyingkir, Adeline!” dengus River memerintah.“Tidak, sudah cukup, River!” sambar Ade

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    121. Kau Harus Dihukum, Kucing Kecil!

    River yang tengah meneguk segelas alkohol, kini tercengang. Dia mendengar jelas ucapan Adeline, tapi malah bertanya, “kau bilang apa?”Wajah Adeline memerah, dirinya yakin sang suami sedang mengejeknya. Namun, karena terlanjur mengatakannya, Adeline sekarang tak bisa mengelak.“Aku tahu kau mendengarnya,” sahut wanita itu menyelidik.Tapi River malah mengangkat kedua bahunya, tanda tidak tahu apapun.Adeline pun mendesis, “cih! Aku bilang mari kita tidur bersama. Kau dan aku.”Seketika itu, manik River berbinar. Dia meletakkan gelasnya, lalu berjalan menghampiri Adeline.‘Tunggu aku, kucing kecil!’ batinnya dengan tatapan lekat.Adeline yang masih berdiri di tengah tangga tampak tegang.“A-aku tidak memaksa, aku hanya bertanya jika kau tidak keberatan … uhh!”River segera membungkam bibir Adeline dengan ciumannya. Wanita itu tersentak, tapi dia tidak sempat protes karena River mengulum penuh bibirnya yang merah. Pria tersebut mengigit nakal bawah bibir Adeline, tapi entah mengapa itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    279. S2: Ending

    ***Malam itu River dan Adeline menghadiri pesta kemenangan di I&S Hotel. Presiden baru San Pedro itu mengundang keluarga Herakles secara khusus, sebab berhasil memenangkan pemilihan berkat andil besar River.Sebuah limosin hitam mewah berhenti di depan I&S Hotel. Dan itu menarik perhatian banyak tamu di sana. Terlebih saat River muncul menawan dengan balutan jas hitamnya. Meski mulai berumur, tapi ketampanan pria itu tetap paripurna.Dia menjulurkan tangan pada Adeline yang baru keluar dari limosinnya. Semua pasang mata juga tertuju pada wanita itu, yang tampil anggun dengan dress hitam elegan.“Astaga, mereka pasti pasangan paling serasi sepanjang abad. Meski sudah memiliki tiga anak remaja, tapi Tuan River dan Nyonya Adeline tetap bersinar!” bisik seorang perempuan yang memegang gelas wine.Teman di sebelahnya pun membalas pelan. “Kau benar. Aku benar-benar iri melihat mereka. Kapan aku punya suami seperti Tuan River? Aku sudah lelah dengan status lajang bertahun-tahun.”“Ehei! Kau

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    278. S2: Aku Lebih Mencintaimu

    “Saya mohon maaf, Tuan. Saya bersalah karena menempatkan Tuan Muda Johan dalam bahaya,” tukas Siegran dengan leher tegang.Dia bersiap menerima hukuman dari River. Padahal Siegran sendiri tahu seberapa cemasnya River dengan putranya yang satu itu.Namun, alih-alih menyahut dengan kata-kata, River malah bangkit dan menatap Siegran yang diserang tegang sejak tadi.“Baguslah!” katanya yang sontak memicu Siegran mengernyit.“Ma-maaf?” Siegeran menyahut bingung.Dia mengira telinganya salah dengar, tapi saat melihat raut wajah River, agaknya tuannya tersebut memang memujinya.“Aku percaya pada penilaianmu,” tukas River yang lantas memasukan kedua tangan ke saku celananya. “Johan memang berbeda dengan Jenson. Sejak kecil, dia tumbuh di dunia yang keras, penuh darah dan beragam senjata mematikan untuk bertahan hidup. Karena itu aku tak heran kalau dia tidak bisa diam saja saat ada situasi genting.”Siegran terdiam, tapi alisnya berangsur mendapuk saat melihat seringai tipis di bibir River.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    277. S2: Dia Harus Merasakan Akibatnya Karena Berani Menantangku!

    ***Berita kematian Sabrina Daniester sampai ke telinga Sebastian sehari sebelum pemilihan. Seorang asisten yang baru melaporkan berita itu, malah dilempar asbak oleh calon presiden tersebut.“Apa maksudmu, hah? Tidak mungkin Nyonya ma … tidak! Kau tidak tahu Sabrina Daniester orang seperti apa. Di wanita hebat yang punya segalanya. Ada banyak pengawal berkemampuan tinggi yang mengurusnya. Dan aku baru saja menemui Nyonya beberapa hari lalu. Mana mungkin? Mana mungkin sekarang dia mati?!” Sebastian mendengus tak percaya.Memang tak ada berita yang tersebar ke media, sebab secara resmi Sabrina Daniester masihlah tawanan yang ada di penjara.“Mo-mohon maaf, Tuan. Laporan dari penjaga yang tersisa, ada seorang pria yang menyerang Rather Hall kemarin malam,” tutur Asisten Sebastian ragu-ragu.Lawan bincangnya memicing kian berang dan lantas menimpali. “Apa kau bilang? Seorang pria? Maksudmu satu orang?!”“Be-benar, Tuan. Orang itu datang membawa jasad Tuan Frederick, lalu menghabisi beber

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    276. S2: Aku Tidak Perlu Mengotori Tanganku

    Alih-alih kembali ke mansion Devante, River malah membawa mayat Frederick ke mobilnya. Dia memacu kendaraan itu amat kencang menembus jalanan malam yang sepi.‘Sekarang aku akan mengakhiri semuanya. Dendam masa lalu itu harus selesai, demi Adeline dan anak-anakku!’ batin pria tersebut menatap tajam.Maniknya melirik Frederick yang tergeletak di kursi belakang.‘Dia pasti sudah lama merencanakan pembalasan dendam. Kali ini aku yang akan menyelesaikan segalanya!’ sambung River yang lantas menginjak gas kian dalam.Hingga setelah lama mengemudi, River bisa melihat bangunan megah yang dikelilingi tembok besar. Di pintu masuknya ada gerbang yang tertutup. Akan tetapi River tak peduli. Dia terus melesatkan mobilnya dan menabrak gerbang yang ada di depan. Suara gubrakan keras terdengar saat bemper mobil River menghantam gerbang itu. Hal ini membuat beberapa penjaga di sana tersentak kaget.“Sial! Orang gila mana yang berani masuk sembarangan?!” tukas salah satu penjaga di sana.Rekannya yang

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    275. S2: Aku Terlalu Meremehkanmu

    “Hah, sial!” Fredercik mengumpat tajam.Alisnya mendapuk dengan seringai miring saat River menahan mata tajam belatinya dengan sebelah tangan. Ya, tanpa peduli telapak tangannya berlumuran darah, River tetap mencengkeramnya seolah itu bukanlah apa-apa.“Aku tidak akan mengampunimu!” cecarnya yang lantas memutar tangan Frederick hingga belatinya berbalik arah.Tanpa ragu, River semakin menekannya hingga benda tajam itu menusuk dada Frederick. Namun, sialnya sang sepupu dengan keras mendorongnya menjauh, hingga River tak sampai menekan belatinya terlalu dalam.“Argh, brengsek!” Frederick mengumpat keras sambil mencabut belati itu dari dadanya.Akan tetapi dirinya tak menduga bahwa di depan sana River sudah mengeluarkan pistol dan mengacungkan padanya.“Hah … aku terlalu meremehkanmu. Rupanya kau masih gesit meskipun sudah tua!” Frederick mencecar geram.Tapi tanpa menjawab apapun, River langsung melesatkan peluru pada paha Frederick. Lelaki tersebut mengernyit sambil berdiri dengan tump

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    274. S2: Kau Akan Lenyap di Tanganku!

    ‘Sial! Bajingan yang membawa Adeline benar-benar Frederick!’ batin River dengan amukan membengkak.Tanpa ragu, dia langsung menginjak gas dan membanting setir untuk memotong jalan. Nyaris saja mobil dari arah depan menghantamnya, tapi sang pengemudi mati-matian menginjak rem sebelum menabrak mobil River.“Dasar, bajingan sialan! Jika tidak bisa menyetir, jangan bawa mobil!” cecar pengemudi itu mengeluarkan kepala dari jendela.River tak meggubris. Di kepalanya hanya ada Adeline. Ya, River tahu seberapa gilanya Frederick. Dia sudah menyaksikan Jenson yang tergantung di atap, lantas apa yang akan dilakukan pria itu pada istrinya sekarang?“Brengsek! Aku akan membunuhnya jika menyentuh Adeline seujung rambut saja!” tukas River menatap amat tajam.Sial sekali mobil Frederick melaju amat cepat, hingga dia ketinggalan jauh. Namun, itu bukan masalah. River menginjak gas amat dalam, melaju kencang menyalip beberapa mobil yang menghalangi jalannya.‘Aish, sial! Dia pasti mau membawa Adeline k

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    273. S2: Akhirnya Kita Bertemu Lagi!

    ‘Adeline, apa yang terjadi? Apa itu kecelakaan?’ batin River ragu-ragu.Dia coba menghubungi sopir yang mengemudi mobil wanita itu, sialnya tetap nihil. Anteknya tersebut tidak mengangkat panggilan juga.Tanpa buang waktu, River pun melacak ponsel Adeline. Dari system, gawai sang istri berada tak jauh dari Picasso Hotel.Kening pria itu mengernyit ketika perasaan buruk menyerangnya. Dia tahu anteknya yang bersama Adeline bukan orang ringkih. Hingga tanpa ragu, dia pun beranjak pergi ke lokasi wanita tersebut.Baru masuk mobilnya, River pun menghubungi Siegran yang sudah berada di depan vila sekitar hutan La Daga.“Siegran, jika situasi terlalu berbahaya, kau cukup awasi sekitar. Kita tunda penyerangan. Aku tidak bisa datang karena Adeline dalam bahaya!” tukasnya disertai tatapan tajam.Dari seberang, tangan kanannya itu pun menjawab, “Tuan, orang kita sudah menyusup ke dalam. Tapi Frederick tidak ada di markas. Dari perbincangan anak buahnya, Frederick masih ada di pusat San Pedro!”

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    272. S2: Ini Bukan Penyerangan Biasa

    “Jadi mereka semua bekerja sama?!” tukas River menyeringai tajam.Tanpa mengangkat pandangan, pria itu lantas berkata, “Siegran, segera bongkar kebusukan Sebastian dan Howard Company!”Ya, dia langsung mengambil keputusan, setelah mengetahui calon presiden itu bertemu Frederick di Rather Hall. River tahu betul bahwa tempat itu property pribadi keluarga Daniester yang disembunyikan. Jadi sudah pasti Sabrina Daniester ada di sana juga.“Lakukan itu sehari sebelum pemilihan. Dengan begitu, mereka tidak punya waktu untuk memperbaiki citranya,” sambung River meletakkan tab tadi ke meja.“Saya mengerti, Tuan. Lalu bagaimana dengan Frederick dan Sabrina? Mereka pasti merencanakan penyerangan lagi. Anak-anak Anda akan dalam bahaya, terutama Nona Jennifer. Sejak insiden penculikan Tuan Muda Jenson, Frederick selalu mengawasi akademi balet La Huerta.” Siegran berkata cemas.River menyatukan alisnya dengan tatapan garang.“Aku tahu. Sampai hari pemilihan, anak-anak tidak akan keluar dari mansion

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    271. S2: Aku Tidak Sabar Melihat Wajah River Reiner yang Kacau!

    “Apa ini? Tidak disangka Calon Presiden ikut dalam pertemuan seperti ini,” ujar Frederick dengan tatapan sinis.Ya, orang yang datang memanglah Sebastian Howard. Alih-alih menjawab, lelaki dengan perut buncit itu malah melangkah ke dekat Sabrina.“Nyonya, apa maksudnya ini? Saya pikir ini pertemuan privat, tapi kenapa ada orang lain di sini?” katanya protes.Mendengar sindiran tersebut, Frederick seketika menyeringai sinis. Dia mengepulkan asap rokoknya, lalu mematikan dengan kasar ke asbak yang ada di meja.“Sabrina, Sebenarnya siapa yang ‘orang lain’ di sini?” decaknya memicing berang.Sabrina melirik Sebastian seraya berkata tegas. “Diam dan duduklah. Waktu kita tidak banyak. Kalian sendiri tahu, siapa orang yang kita hadapi!”“Tapi, Nyonya—”“Kau berani menentangku?!” sentak Sabrina lebih tajam sebelum Sebastian menyelesaikan perkataannya.Hanya dengan satu kalimat itu, Sebastian langsung bungkam. Frederick pun tercengang karena Sebastian yang seorang calon presiden dan pemilik Ho

DMCA.com Protection Status