Terjangan ombak yang cukupbesar menghantam kapal yacht yang mereka tumpangi sehingga membuat kapal itu bergoyang dengan keras. Kapal itu sudah akan kembali ke pelabuhan karena rute perjalanannya memang tidaklah jauh.Cuaca sedikit buruk, langit tampak mendung dan angin pun berhembus begitu kencang. Ombak yang begitu besar menggulung di atas air lalu menghantam kapal yacht itu kembali.Kapal itu kembali bergoyang dengan keras, Harmoni yang sedang tidur jadi terbangun. Dia merintih kesakitan sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyeri.Kurang ajar. Dia tidak akanmemaafkan pria itu. Harmoni beranjak dari tempat tidur. Aiken sudah tidak ada di sana. Dia bergegas menyambar gaunnya dan mengenakannya dengan terburu-buru.Dia juga mencari keberadaan pistolnya karena dia akan membunuh Aiken Smith yang telah merenggut kesuciannya tapi dia tidak menemukan benda itu dimanapun.“Sial!” Harmoni mengumpat. Lebih baik dia pergi terlebih dahulu tapi nanti, dia akan kembali dan membuat perhitungan k
Joy menunggu di dekat pelabuhan. Dia mengawasi para tamu yang turun dari atas kapal dari jarak yang cukup jauh. Dia sangat berharap Harmoni dapat melarikan diri setelah melewatkan malam tak menyenangkan itu dengan Aiken Smith.Tidak seharusnya dia salah orang, tapi siapa yang bisa membedakan antara Aiken dan Archer? Mereka berdua kembar identik yang memiliki rupa sama sehingga membuat siapapun sulit membedakan mereka berdua tapi dia pernah mendengar gosip, jika Archer seperti seorang idiot sedangkan Aiken tidak.Seharusnya dia meminta video kepada Harmoni bukannya sebuah foto karena dengan sebuah foto, akan sulit membedakan mereka berdua tapi dia juga tidak tahu seidiot apa Archer Smith. Joy memantau menggunakan sebuah teropong. Dia melihat satu persatu orang yang turun dari atas kapal yacht itu tapi dia belum melihat keberadaan Harmoni. Dia juga berusaha mencari keberadaan Aiken, tapi pria itu pun tidak terlihat.Ke mana sebenarnya Harmoni pergi? Apa telah terjadi sesuatu dengannya
Harmoni benar-benar tidak mengingat apa pun. Dia bahkan tidak ingat apa yang telah terjadi dengan mereka semalam dan apa yang telah mereka lakukan. Aiken pun tidak membunuhnya karena tujuannya tapi karena kebohongannya membuat Harmoni mengekorinya terus menerus. Mereka sedang mencari air bersih juga sesuatu yang dapat mereka makan di pulau itu sebelum malam benar-benar tiba. Mereka harus bertahan sampai anak buahnya menemukan mereka. Pulau itu begitu luas. Mereka tidak mungkin menjelajahinya apalagi mereka tidak tahu bahaya yang ada di pulau itu. Asalkan menemukan air dan makanan, itu sudah cukup. “Kakiku sakit, bisakah kita berhenti sebentar?” Pinta Harmoni padanya. Mereka berdua tidak menggunakan alas kaki dan pakaian mereka pun sudah compang-camping. “Sudah aku katakan padamu, tunggu saja di sisi pantai tapi kau tetap ingin mengikuti aku!” “Aku tidak mau kau pergi sendirian. Bagaimana jika kau tidak kembali lagi?” “Kenapa? Apa kau mengkhawatirkan aku?” “Mengkhawatirk
Joy kembali ke organisasi karena dia tidak menemukan keberadaan Harmoni. Dia harus memberikan laporan pada pemilik organisasi jika mereka kehilangan pembunuh terbaik yang mereka miliki dan dia pun harus memberitahu jika misi mereka telah gagal. Seorang pria dengan postur tubuh yang cukup tinggi telah menunggu kedatangannya. Pria itu berkulit hitam dengan kepalanya yang tak memiliki rambut. Pria itu adalah Denzel Ward dan dialah pemilik organisasi itu.Seseorang membayarnya dengan harga yang cukup tinggi untuk melenyapkan Archer Smith dan pekerjaan itu sia serahkan kepada Joy juga Harmoni. Kini dia menunggu kabar baik tapi Joy justru menghampirinya dengan tergesa-gesa. "Aku harap kau memberikan kabar baik untukku, Joy. Kau tahu aku tidak terima kabar buruk apalagi kegagalan!""Maaf, Sir. Kali ini aku benar-benar harus menyampaikan kabar tak menyenangkan untukmu, " Joy berdiri cukup jauh dari pria itu. Dia terlihat begitu waspada apalagi dia sangat tahu Denzel akan membunuh siapapun t
Api unggun sudah menyala. Kali ini mereka tidak perlu tidur di sisi sungai lagi karena mereka telah menemukan tempat untuk menyimpan air bersih. Mereka pun sudah memiliki makanan karena Aiken berhasil menangkap beberapa ekor ikan menggunakan tombak kayu yang dia buat seadanya. Mereka berdua berada di sisi pantai, menikmati makan malam mereka. Di situasi seperti itu, dapat menikmati ikan bakar sudah seperti menikmati hidangan mewah dari restoran saja. Harmoni yang kelaparan makan begitu banyak. Aiken membersihkan tulang ikan untuknya. Dia memperlakukan Harmoni seolah-olah wanita itu benar-benar dia cintai. Dia memang sudah gila tapi anggap dia sedang berakting agar Harmoni percaya jika mereka berdua benar-benar suami istri. “Tidak perlu terburu-buru, Harmoni,” dia kembali memberikan sepotong ikan bakar yang baru saja matang. “Maaf, aku benar-benar lapar dan aku tidak bisa menahannya,” semenjak mereka terdampar, yang dia makan hanyalah buah-buahan yang tidak begitu enak itu
“Di sini!” Harmoni melompat di bibir pantai sambil melambaikan kedua tangannya pada beberapa kapal yang tampak mendekati Pulau itu.Pagi sudah menjelang, dia terbangun karena mendengar suara kapal. Aiken masih tidur. Harmoni tidak sempat membangunkannya karena dia takut kapal-kapal itu pergi tanpa melihat keberadaan mereka.Suara teriakannya kini membuat Aiken terbangun. Pria itu beranjak dengan perlahan, Harmoni masih melompat sambil berteriak memanggil kedua kapal yang semakin mendekat."Kenapa kau berteriak?" Harmoni berpaling, mendengar suaranya. “Ada kapal yang datang!” Harmoni berlari menghampiri dengan wajah berseri.“Bagus!” Dia yakin mereka adalah anak buahnya.“Cepat pakai bajumu!” Harmoni melemparkan pakaian Aiken dengan wajah memerah karena di atas tubuh pria itu terdapat bercak merah yang dibuat olehnya.Dia kembali berlari ke sisi pantai dan kembali melompat supaya terlihat oleh orang-orang yang ada di atas kapal itu. Aiken begitu santai. Dia menghampiri Harmoni sambil
Aiken benar-benar membawa Harmoni pulang ke rumahnya. Pakaian yang dapat digunakan oleh Harmoni pun sudah berada di dalam lemari. Semua kebutuhannya telah tersedia dan hal itu dilakukan supaya Harmoni tidak menaruh curiga akan hubungan mereka berdua.Sebelum dia mengetahui siapa orang yang telah memerintahkan Harmoni untuk membunuh adiknya maka dia tidak akan membiarkan Harmoni pergi begitu saja. Dia pun akan membuat hitungan dengan Harmoni setelah dia mendapatkan pelakunya.Harmoni melangkah masuk, mengikuti dirinya. Semua terlihat begitu asing. Tidak ada yang dapat dia ingat sama sekali bahkan tidak ada sedikitpun perasaan yang muncul di hati setelah menginjakkan kaki di rumah itu.Walaupun dia hilang ingatan, seharusnya dia merasa familiar dengan rumah itu tapi kenapa dia tidak merasakannya? Dia merasa sangat asing apalagi para pelayan memandangi dirinya dengan tatapan aneh, tapi tak ada satupun yang berani berbicara.“Pergilah mandi. Aku akan memerintahkan mereka untuk menyiapkan
Harmoni sedang tidur ketika Aleandra datang bersama dengan suaminya. Maximus tidak terlalu peduli tapi istrinya yang heboh. Lagi pula putra mereka sudah dewasa. Aiken sudah bisa mengambil keputusan dan tahu apa yang dia lakukan tapi dia tak bisa menolak keinginan istrinya untuk mengunjungi putra mereka.Dia bahkan ditarik paksa untuk keluar dari lemari padahal dia ingin menikmati waktunya bersantai. Apa boleh buat, mau tidak mau dia mengikuti istrinya tapi pembunuh bayaran yang bersama dengan Putra mereka tidak terlihat sama sekali.“Mana dia, Aiken? Biarkan kami menemui dirinya dan jangan coba-coba menyembunyikan keberadaan wanita itu!” Ucap Aleandra ketika tidak menemukan keberadaan Harmoni.“Mom, Harmoni sedang tidur. Kami terdampar di pulau beberapa hari jadi dia kurang beristirahat apalagi kami harus tidur di atas pasir jadi biarkan saja dia beristirahat .”“Kau begitu baik dengan seorang pembunuh bayaran, Aiken. Jangan terlalu tenggelam dalam permainan karena itu sangat berbahay
Tom masih saja tidak mau memberitahu siapa yang telah membunuh Kakak Harmoni. Dia berusaha mempertahankan kesetiaannya agar dia tidak menghianati Danzel. Harmoni semakin kesal dibuatnya. Dia memecut tubuh pria itu dengan tali cambuk berdiri. Dia bahkan memerintahkan anak buah Aiken untuk membantunya. Dia harus mendapatkan jawaban akan kematian kakaknya. Segala cara akan dia lakukan untuk mendapatkan informasi itu. Pada"Kau tidak akan mendapatkan apa pun, Harmoni. Aku tidak akan pernah memberitahu dirimu siapa yang telah membunuh kakakmu!" Dia berteriak setelah mendapatkan satu cambukan dari anak buah Aiken"Kau tidak akan mati dengan mudah. Aku bersumpah tidak akan membiarkan kau mati dengan mudah.""Aku tidak peduli! Ha... Ha... Ha!" Dia justru tertawa terbahak walaupun dia kembali mendapatkan cambukan. "Aku masih ingat bagaimana dengan keadaannya dulu. Kami semua mengeroyoknya dan memukulnya sampai babak belur. Dia memohon pada kami untuk tidak membunuhnya tapi apa kau tahu apa
Anak buahnya sudah tidak bisa menjawab tapi sambungan telepon mereka masih tersambung. Danzel dapat mendengar suara ledakan juga beberapa letusan senjata api. Dia mencoba memanggil orang kepercayaannya tapi tidak ada lagi jawaban.Tiba-tiba saja suasana menjadi hening. Yang terdengar hanya laju mobil saja. Tidak ada yang menyadari jika ponsel anak buahnya terpental di sisi jalan dan berada di rerumputan.“Apa kau mendengar aku, Tom?!” Danzel berteriak, memanggil orang kepercayaannya itu.Dia melakukannya cukup lama sampai akhirnya dia tak mau melakukannya lagi dan mengumpat penuh emosi.“Kurang ajar!” Ponsel dilempar, benda itu membentur dinding hingga hancur berkeping-keping.Semua gara-gara Joy. Dia tidak akan membiarkan wanita itu hidup dengan nyaman setelah menghancurkan seluruh rencananya. Dia pun akan menghancurkan Harmoni yang telah begitu berani mengkhianati dirinya.Danzel keluar dari ruangan. Dia memerintahkan anak buahnya yang tersisa untuk mengikuti dirinya. Saatnya mela
Telepon berdering, Danzel tampak frustasi. Dia tahu itu pasti dari kliennya yang melihat kejadian itu karena berita itu disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi.Anak buahnya sedang membuat kekacauan. Mereka menyerang semua orang yang ada di sana dan menargetkan sang wakil presiden. Kepanikan orang-orang membuatnya kesulitan melihat musuh tapi itu berapa saat saja karena secara tidak terduga, anak buahnya diserang oleh sekelompok orang yang muncul secara tiba-tiba.Kedua mata melotot, Danzel terkejut melihat itu tapi yang membuatnya lebih terkejut adalah kemunculan Aiken dan Harmoni yang menyerang anak buahnya.“Kurang ajar!” Danzel memukul meja. Dia berusaha berbicara dengan anak buahnya tapi suara mereka tidak terdengar jelas.“Joy, apa kau mendengar aku?!” Dia mencari Joy tapi dia juga tak bisa mendengar suara Joy. Lama-lama rekaman mulai kacau. Itu karena Joy yang mengacaukannya supaya Danzel tidak melihat terlalu jauh apa yang dia lakukan.Danzel kembali mengump
Danzel hanya mengawasi dari jauh. Dia mempercayai para anak buahnya untuk melakukan misi itu. Bagaimanapun dia adalah pemilik organisasi jadi dia tidak pernah terlibat secara langsung dalam misi yang dijalankan. Dia hanya perlu menunggu kabar baik dari para anak buahnya. Dia pastikan semuanya dapat berjalan dengan lancar. Dia juga memberi perintah pada orang kepercayaannya untuk memantau joy. Sudah banyak orang berkerumun di tempat bersejarah itu karena wakil Presiden akan berorasi di sana. Rencana itu tentu saja bukan direncanakan satu atau dua bulan sebelumnya tapi telah direncanakan oleh Danzel begitu lama. Dia mendapatkan bayaran yang cukup besar untuk misi itu. Setiap misi yang dia dapatkan tentu mempertaruhkan reputasinya. Tidak saja dituntut untuk berhasil tapi dia pun tidak boleh mengecewakan klien yang mempercayai dirinya dalam misi tersebut. Dia memantau melalui CCTV yang telah diretas oleh Joy. Tugas Joy adalah menunjukkan pada Danzel apa yang terjadi di tempat itu tapi
“Apa yang kau lakukan, Joy?” Danzel mencurigainya. Dia tahu Joy baru saja dari ruangannya.“A-aku mencarimu, Sir,” Joy berusaha menenangkan diri. “Kau mencariku, untuk apa?” Danzel memandangi tas yang dibawa oleh Joy. Firasatnya mengatakan jika anak buahnya itu telah melakukan sesuatu. “Aku hanya ingin memberikan laporan kepadamu jika situasi sudah cukup aman. Kita sudah bisa menjalankan rencana kita.”“Baiklah, pergilah berkumpul dengan yang lain. sebentar lagi kita akan menuju lokasi!”“Baik, Sir,” Joy melangkah pergi, melewati dirinya.Tatapan mata Danzel Mengikuti Joy. Entah kenapa dia curiga dengan anak buahnya itu. Gerak-geriknya terlihat mencurigakan. Terus terang saja, dia mulai meragukan Joy. Apakah ada yang pernah melarikan diri setelah ditangkap oleh Aiken Smith? “Sir, apa kau tidak menaruh rasa curiga terhadap dirinya?” Tanya orang kepercayaannya yang selalu bersama dengannya.“Entahlah. Aku rasa dia memang harus dicurigai," dia semakin meragukan Joy saja. “Sebaikny
Joy bertugas meretas sistem milik Danzel untuk menemukan nama orang yang hendak membunuh Archer.Dia harus menemukan identitas orang itu terlebih dahulu sebelum dia pergi melakukan misinya dengan Danzel dan anak buahnya. Joy melakukannya ketika tidak ada siapapun yang bersama dengannya. Dia harus berhati-hati dan tidak hanya itu saja, dia telah memasang CCTV agar Harmoni dapat memantau tempat itu. Sebuah earphone telah terpasang di telinganya. Dia melihat situasi terlebih dahulu dan setelah itu dia mengendap dengan perlahan menuju ruangan Danzel. Dia kembali memasang CCTV setiap kali dia melewati lorong. Dia berhenti dan bersembunyi ketika mendengar suara orang berbicara. "Kamera ke-5 sudah terpasang, apa kalian sudah bisa melihatnya?" Joy bertanya pada Harmoni yang sedang mengawasi dan sedang berbicara dengannya. "Roger!" Mereka telah melihat rekaman dari kamera ke-5 yang baru saja dipasang. Harmoni sedang bersama dengan Aiken. Dia bukan ahli dalam bidang itu jadi dia memerluka
Kembalinya Joy membuat mereka lebih serius. Harmoni selalu mendapatkan informasi dari Joy dan tak hentinya dia meminta Joy untuk berhati-hati. Dia pun sedang menunggu kabar dari Stuart. Dia ingin tahu apakah Stuart telah berhasil mengamankan keluarga Joy atau tidak karena dia harus menyampaikan kabar itu pada sahabat baiknya. Joy perlu berkonsentrasi supaya Denzel tidak mencurigai dirinya. Jika keluarganya sudah diamankan maka Joy dapat berkonsentrasi dengan penuh. "Bagaimana, Harmoni. Apa keluargaku sudah berhasil diamankan?" Sebentar lagi dia akan pergi ke markas karena Denzel memintanya untuk datang. "Tunggulah sebentar lagi, aku yakin Stuart akan segera memberi aku kabar!" "Kau tahu, aku sangat berharap pria itu dapat meyakinkan keluargaku dan membawa mereka pergi!" Terus terang saja dia khawatir keluarganya tidak mempercayai Stuart. "Jika kau mencemaskan hal itu, kenapa kau tidak menghubungi Stuart saja? Bukankah kalian sudah saling bertukar nomor ponsel?" "A-ak
Seperti yang Harmoni katakan, markas milik Danzel telah hancur satu. Meskipun itu bukanlah markas utama tapi itu sudah cukup membuat Danzel rugi. Dia tidak kembali ke markas itu karena dia tahu di mana Danzel berada. Dia pergi ke markas utama tapi dia bertindak sehati-hati mungkin. Dia berdandan terlebih dahulu agar terlihat menyedihkan. Dia harus berpura-pura seperti seorang tawanan yang baru saja melarikan diri. Itu supaya dia dapat menipu Danzel. Begitu ada yang melihatnya, Joy langsung dicegat dengan sebuah senjata api. Dia dihentikan dan tidak boleh melangkah lebih jauh. "Beraninya kau kembali setelah kau mengkhianati organisasi?" Ujung senjata api sudah menempel di dada Joy. "Siapa yang mengkhianati organisasi? Apa kau tidak melihat apa yang terjadi denganku?""Kau pergi terlalu lama, bukankah kau melakukannya karena kau ingin menghianati organisasi seperti Harmoni?""Jika aku ingin menghianati organisasi lalu untuk apa aku kembali? Jangan membuang waktuku karena ada inform
Joy memperhatikan Harmoni dan Aiken yang sedang berbicara dengan serius. Pria itu sudah datang, karena Harmoni yang memintanya.Sungguh pemandangan yang tak bisa dipercayai oleh Joy karena Harmoni begitu lengket dengan pria itu. Padahal mereka hampir membunuhnya tapi sekarang Harmoni justru memiliki hubungan dengannya. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Joe dapat menebaknya tapi dia juga penasaran. Dia tahu Harmoni sedang membujuk Aiken Smith untuk melepaskan dirinya. Dia rasa pria itu tidak akan melakukannya dengan mudah dan memang, Aiken sedikit ragu untuk mengabulkan keinginan itu."Kenapa aku harus terburu-buru melepaskan sahabatmu itu, Harmoni?" Bukannya tidak ingin menepati janjinya untuk melepaskan Joy tapi permintaan Harmoni lah yang membuatnya ragu. Dia meminta Joy dilepaskan hari ini juga dan dia tahu mereka berdua telah berbicarakan sesuatu karena dia melihatnya dari rekaman CCTV yang dia sembunyikan tanpa diketahui oleh siapapun. Sayangnya mereka cukup pintar sehing