Harmoni sedang tidur ketika Aleandra datang bersama dengan suaminya. Maximus tidak terlalu peduli tapi istrinya yang heboh. Lagi pula putra mereka sudah dewasa. Aiken sudah bisa mengambil keputusan dan tahu apa yang dia lakukan tapi dia tak bisa menolak keinginan istrinya untuk mengunjungi putra mereka.Dia bahkan ditarik paksa untuk keluar dari lemari padahal dia ingin menikmati waktunya bersantai. Apa boleh buat, mau tidak mau dia mengikuti istrinya tapi pembunuh bayaran yang bersama dengan Putra mereka tidak terlihat sama sekali.“Mana dia, Aiken? Biarkan kami menemui dirinya dan jangan coba-coba menyembunyikan keberadaan wanita itu!” Ucap Aleandra ketika tidak menemukan keberadaan Harmoni.“Mom, Harmoni sedang tidur. Kami terdampar di pulau beberapa hari jadi dia kurang beristirahat apalagi kami harus tidur di atas pasir jadi biarkan saja dia beristirahat .”“Kau begitu baik dengan seorang pembunuh bayaran, Aiken. Jangan terlalu tenggelam dalam permainan karena itu sangat berbahay
Joy kembali mencari keberadaan Harmoni. Dia yakin rekannya itu masih hidup. Dia curiga jika Aiken Smith telah menangkap Harmoni dan menjadikannya tawanan. Dia harap Harmoni dapat menyelamatkan dirinya meski dia sudah mendengar jika tidak ada satu musuh pun yang bisa selamat.Apakah Harmoni menghilang karena telah dihabisi oleh Aiken Smith? Atau jangan-jangan dia sudah berada di markas pria itu dan sedang di introgasi? Apapun caranya, dia harus menemukan keberadaan Harmoni dan membebaskan dirinya.Semua terjadi karena kesalahan yang dia lakukan. Jika dia tidak salah mengenali target maka kejadian itu tidak akan pernah terjadi tapi siapa yang dapat mengenali mereka berdua?Rupa mereka yang sama benar-benar mengecoh. Dia mendapatkan informasi jika yang bisa membedakan mereka berdua hanyalah siat mereka yang jauh berbeda. Joy sedang mengintai di sebuah klub malam yang dimiliki oleh Aiken. Mungkin saja dia bisa bertemu dengan pria itu. Dia akan mengikutinya secara diam-diam jika memang
Aiken mendapatkan telepon dari Stuart jika ada hal penting yang harus dia lakukan. Hari ini dia harus pergi ke kantor tapi dia ragu untuk membawa Harmoni. Dia belum mendapatkan informasi dari organidasi mana Harmoni berasal dan siapa saja sekutunya jadi dia harus waspada karena dia khawatir seseorang yang mengenal Harmoni melihatnya.Jangan sampai Harmoni dibawa pergi secara diam-diam tanpa sepengetahuannya. Dia tidak boleh kehilangan Harmoni begitu saja karena dia adalah petunjuk penting.“Apa kau bisa datang, Master?” Tanya Stuart karena Aiken belum memberikan jawaban.“Aku akan pergi ke sana jadi persiapkan saja semuanya!”“Baiklah. Aku akan memberi mereka kabar untuk segera datang!”Aiken memandangi Harmoni yang sedang sibuk melihat barang-barang yang ada di dalam lemari. Semua barang yang diberikan terlihat bagus tapi dia tidak merasa senang menerima semua barang-barang itu.Hatinya tertuju pada tempat lain dan dia sedang mencari jawaban kenapa dia merasakan hal seperti itu. Har
Aiken telah kembali sebelum makan siang. Dia menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat agar dia dapat pulang sehingga dia bisa menemani Harmoni. Dia sengaja melakukannya supaya Harmoni tidak tenggelam dalam perasaan takut.Seharusnya dia tidak perlu memperdulikan hal itu. Lagi pula, Harmoni tidak akan bisa pergi ke mana-mana sebab ada anak buahnya.Dia ingin mengajak Harmoni makan siang bersama. Di tengah perasaan gundah yang Harmoni rasakan, dia tahu dia harus membuat Harmoni nyaman bersama dengannya. Dengan begitu Harmoni tidak akan pergi kemanapun karena dia telah mempercayai dirinya.Tak ada yang aneh ketika dia kembali meski dia tidak melihat keberadaan Harmoni. Dia pikir wanita itu sedang tidur atau sedang melakukan sesuatu. Aiken pergi ke dalam kamar tapi dia tidak mendapati Harmoni.“Harmoni!” Aiken memanggilnya sambil mencarinya ke balkon kamar. Dia pun tak menemukan Harmoni di sana oleh karena itu dia keluar dari kamar sambil berteriak.“Ke mana wanita itu?!” Teriakannya
Harmoni duduk di sisi ranjang, sedangkan Aiken membersihkan kakinya dengan obat antiseptik. Akibat berjalan cukup jauh membuat kaki Harmoni mengalami luka-luka. “Sakit!” Harmoni menarik kakinya yang sedang diobati oleh Aiken.“Salahmu sendiri. Kenapa kau pergi padahal aku sudah mengingatkan!”“Aku hanya ingin coba-coba!” Rasa penasarannya justru tidak membuahkan hasil tapi memang dia yang salah.Seandainya dia mengambil arah yang berbeda maka dia akan menemukan kota dan dia tidak akan tersesat seperti yang terjadi.“Jangan melakukan hal seperti ini lagi. Hari ini kau masih beruntung tapi lain kali aku tidak yakin!”“Maaf,” Harmoni menunduk, dia jadi merasa bersalah.“Tidak perlu meminta maaf tapi berjanjilah kau tidak akan pergi kemanapun tanpa sepengetahuanku. Aku pasti akan membawamu pergi jadi bersabarlah.”“Aku hanya ingin mencari tahu jati diriku saja, Aiken. Aku pikir mungkin akan ada yang mengenalku di luar sana dan mungkin saja setelah bertemu dengan orang itu, aku dapat meng
Hubungan yang dilandasi dengan kepura-puraan, justru terasa begitu nyata. Keraguan yang ada di hati tersingkirkan dengan perlahan karena kebersamaan mereka.Harmoni yang tidak dapat menolak setiap kali Aiken menyentuhnya kembali tenggelam dalam dekapan hangat dan sentuhan nikmat yang pria itu berikan. Meski dia tidak dapat mengingat apapun tapi dia tidak munafik sama sekali karena dia pun menyukai apa yang mereka lakukan.Mereka tenggelam dalam percintaan yang terasa tak pernah usai. Mereka melakukannya karena mereka berdua saling membutuhkan. Harmoni tidak ingat Kapan malam pertamanya dengan Aiken tapi dia rasa dia juga menikmati malam pertama mereka berdua.Mereka sudah melewatkan malam bergairah selama beberapa kali, hal itu membuatnya berpikir jika mereka akan memiliki seorang bayi sebentar lagi. Sebagai pasangan suami istri seharusnya itu adalah hal yang paling dinantikan.Harmoni sedang menyisir rambutnya karena mereka berdua baru saja selesai dari kamar mandi. Aiken pun sedang
Aiken dan Haromi sedang menikmati makan malam mereka di sebuah restoran yang berada di dekat sisi pantai. Aiken membohongi dirinya jika mereka sering menghabiskan waktu di tempat itu.Dia juga membohongi Harmoni akan makanan kesukaannya. Semuanya berjalan cukup lancar, Harmoni sangat menikmati kebersamaan mereka juga makanannya. Malam ini dia merasa begitu bahagia.“Apa kau menyukai makanan itu?” Aiken berbasa basi walau sesungguhnya dia bisa melihat jika Harmoni sangat menikmati makanannya.“Tentu saja, Aiken. Terima kasih telah mengajak aku ke sini dan memberikan malam yang indah untukku.”“Aku sangat senang kau menikmati malam kita berdua, Harmoni!” Aiken mengangkat gelasnya, begitu juga dengan Harmoni.Mereka bersulang lalu menikmati makan malam mereka kembali. Aiken belum menyadari jika mereka sedang diintai oleh sekelompok orang diluar sana. Sekelompok orang sudah berkumpul, mereka pun sedang bersiap-siap tapi terget mereka bukan Aiken, melainkan Harmoni yang mereka cari selama
Harmoni tak dapat melawan, dia hanya bisa pasrah saat hendak ditangkap. Dia benar-benar butuh penjelasan kenapa hal itu bisa terjadi dengannya dan dia pun ingin tahu kenapa dia bisa menggunakan senjata api.Kecurigaannya pada Aiken semakin besar. Pria itu pasti membohonginya apalagi tidak banyak yang Aiken katakan padanya. Kemampuan yang dia miliki, kenapa Aiken tidak memberitahu?“Kami sudah mendapatkannya, Tuan!” Anak buah Danzel memberi laporan karena mereka telah berhasil mendapatkan Harmoni.“Bagus. Bawa dia padaku dan bunuh laki-laki itu. Kalian akan mendapatkan bayaran yang besar jika kalian berhasil membawakan kepalanya padaku!” Tidak disangka, sekali tepuk dua lalat mati dan ini adalah keuntungan besar bagi dirinya.“Baik, Tuan!” Laporan berakhir, beberapa orang diperintahkan untuk membawa Harmoni.Senjata apinya telah dilucuti. Kedua tangannya pun telah berada di belakang dan seseorang sedang memegangi dirinya. Harmoni didorong keluar, dia akan langsung dibawa ke organisasi.
Tidak ada CCTV yang bisa diretas membuat Aiken tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana. Dia memerintahkan anak buahnya untuk mengintai karena hanya itu yang bisa dilakukan untuk melihat apa yang terjadi di dalam sana. Dia tidak boleh gegabah. Rencana itu bisa gagal jika dia menyergap tanpa perhitungan. Pengorbanan yang dilakukan oleh Harmoni tidak boleh sia-sia tapi saat itu harmoni berada di dalam masalah karena sekumpulan anak buah Danzel akan menikmati tubuhnya. Anak buahnya mengintip dari sebuah lubang yang terdapat di jendela. Dia melihat sekumpulan laki-laki sedang tertawa dan mengelilingi sesuatu. Dia melihat dengan baik dan sangat terkejut karena anak buah Danzel sedang memukuli Harmoni. Tidak main-main, wajah Harmoni dibuat babak belur dan mereka pun tidak ragu memukul kepala Harmoni menggunakan gagang pistol. Hal itu terjadi karena Harmoni menendang bagian vital salah satu dari mereka yang hendak memperkosa dirinya. Karena marah, Mereka pun mengeroyok Harmoni d
"Apa kau bilang?" Danzel sangat terkejut mendengar laporan dari anak buahnya. Bukan pertemuan anak buahnya dengan Harmoni yang membuatnya terkejut tapi keberadaan Harmoni di tempat itu. Entah kebetulan atau tidak tapi tidak seharusnya Harmoni berada di tempat itu di mana rencana besar akan dijalankan. Dia Jadi curiga jika Harmoni memang telah mengetahui rencana besarnya dari Baron. Bisa saja sebelum Baron mati dia telah memberitahu Harmoni akan rencana itu dan sekarang dia jadi curiga, jangan-jangan Harmoni sengaja bergabung ke dalam organisasi karena ingin menggagalkan rencana besarnya. Harmoni sengaja keluar dari organisasi di waktu yang tepat dan bergabung dengan musuh. Dia tahu setiap anggota yang hendak mengundurkan diri akan dilenyapkan oleh karena itulah dia bergabung dengan Aiken Smith. Dia pasti menawarkan sesuatu pada pria itu untuk mendapatkan perlindungan. Sekarang semakin jelas. Harmoni memberontak dan ingin menggagalkan rencana besarnya. Jangan katakan pula dia melak
Mereka berdua sedang mengintai dari balik persembunyian. Orang-orang itu terlihat semakin banyak. Mereka tidak saja berada di luar tapi mereka juga masuk ke dalam bangunan dan mereka seperti sedang mencari sebuah tempat strategis.Harmoni menarik Aiken agar mereka tidak terlihat. Dia memang menyamar tapi tidak dengan Aiken. Jika salah satu dari orang-orang itu melihat Aiken maka situasi akan menjadi kacau.Mereka tidak boleh membuat keributan di tempat ramai seperti itu apalagi orang-orang itu sedang membuat sebuah rencana. Jangan sampai keberadaan mereka berdua jusrtu membuat rencana mereka berubah. “Hei, kenapa kau menarikku?”“Ssst, mereka akan mengenalimu jika kita tidak bersembunyi dengan benar!” Beberapa dari orang-orang itu baru saja melewati mereka. “Ck, seharusnya aku menyamar juga!” Aiken menggosok janggutnya. Jika dia tahu akan ada yang datang, dia pasti sudah menyamar.Harmoni melihat sekitarnya, dia melihat seorang wanita yang terlihat sibuk memperhatikan bangunan itu.
Mereka sudah berada di sebuah lapangan yang luas yang dikelilingi oleh bangunan prasejarah. Tempat itu adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap harinya. Seperti yang Aiken katakan, tempat itu memiliki banyak jendela dan bangunan itu memiliki bentuk dan rupa yang sama. Matahari bersinar dengan begitu terik. Tapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka berdua untuk menjelajahi tempat itu. Mungkin saja ada sesuatu yang akan mereka dapatkan setelah melihat-lihat tempat itu. Harmoni berjalan berputar, agar dia dapat melihat tempat itu dengan baik. Di tempat terbuka seperti itu di mana semuanya terlihat sama, bagaimana seseorang akan tahu jika ada seorang pembunuh bayaran sedang bersembunyi di salah satu jendela bangunan yang ada? “Jalan yang benar!” Aiken memegangi tangannya agar Harmoni tidak berjauhan dengannya. Ini pertama kali dia bersama dengan seorang wanita di tempat terbuka seperti itu. Anggap mereka sedang berkencan walaupun Harmoni sedang menyamar
Harmoni duduk sendiri, dengan beberapa kertas yang berserakan di atas meja. Dia menulis sesuatu di kertas itu dan membacanya dengan baik tapi dia kembali menghancurkannya karena dia tidak mengerti sama sekali. Teka-teki yang diucapkan oleh kakaknya, itulah yang ingin dia tahu. Dia sudah banyak mendengar dari Joy jika kakaknya adalah orang kepercayaan Danzel tapi kakaknya justru mati secara misterius. Dia yakin teka-teki itu memiliki arti dan pesan yang ditinggalkan oleh kakaknya agar dia tidak mencari keadilan, mungkin ada yang dikhawatirkan oleh kakaknya. Harmoni kembali membaca teka-teki yang telah dia tulis tapi pikirannya buntu. Selain tidak jago dalam memecahkan teka-teki, dia pun tidak mengerti sama sekali bagian akhir dari teka-teki itu. Mungkin akan ada sesuatu yang terjadi di tanggal 5 tapi apa?"Ck, sial!" Harmoni menggumpal kertas hingga remuk lalu melemparkannya. Dia sudah melakukan hal seperti itu berkali-kali dan melihat apa yang dia lakukan membuat Aiken menggeleng
Aiken buru-buru kembali ketika dia mendengar adiknya diserang oleh orang yang tidak dikenal. Dia juga mendengar jika adiknya terluka akibat penyerangan itu. Dia yakin yang menyerang adiknya adalah orang-orang dari organisasi di mana Harmoni bekerja.Mereka cukup cerdik sehingga keberadaan mereka sulit dilacak. Tak adanya petunjuk membuatnya buta untuk mencari keberadaan mereka. Tanpa banyak bicara, Aiken mencari adiknya di dalam kamar. Seperti biasa, Archer selalu tak terlihat. Sepertinya tempat tidur itu hanya sebagai hiasan saja karena dia tidak akan pernah berbaring di sana walaupun dalam keadaan sakit sekalipun.“Archer!” Dia mulai memanggil sambil mengetuk pintu lemari, “Keluar sekarang, aku ingin berbicara denganmu!” Dia tahu adiknya pasti berada di sana. Akan tetapi, tidak ada suara sama sekali.Aiken berjalan ke arah lemari lain dan kembali mengetuk. Dia pun memanggil adiknya dan lagi-lagi tak ada jawaban. Dia memeriksa seluruh lemari yang ada di dalam kamar sampai dia menem
Kali ini Joy yang tidak kembali. Danzel menggebrak meja. Dia berteriak kepada para anak buahnya yang dianggap tidak becus sama sekali. Padahal dia mengutus Joy karena dia pikir Joy dapat membawa Harmoni kembali tapi apa yang terjadi? Dia pun menghilang begitu saja. "Aku ingin kalian mencari Joy sampai ketemu!" Dia kembali berteriak sambil memukul meja. Entah apa yang terjadi, bisnisnya bisa terancam. Selain gagal membunuh Archer Smith, Harmoni adalah ancaman terbesar yang bisa menggagalkan rencana besar yang akan dilakukan beberapa bulan lagi karena dia pemegang kartu As atas rencana itu. Dia sudah gagal satu kali untuk menyingkirkan Archer dan jika dia kembali mengalami kegagalan maka dia akan rugi besar dan yang paling buruk adalah, tidak akan ada lagi yang mempercayai organisasinya. Telepon yang berdiri di atas meja membuat Danzel berkeringat dingin. Dia duduk dengan perlahan dan dengan tangan gemetar, Danzel mengambil gagang telepon itu. "Tu-Tuan," Keringat menetes, dia
Harmoni baru saja berkonsultasi dengan dokter saraf yang dipanggil oleh Aiken. Banyak yang ditanyakan oleh dokter itu tapi tak banyak yang bisa dia bicarakan. Dia sendiri tidak tahu berapa usia dan asalnya dan hal itu membuat mereka berada di jalan buntu. Harmoni sampai stress akibat pertanyaan yang tak kunjung berhenti. Dia berteriak marah dengan dokter itu karena dia seperti dipaksa. Bukannya mendapatkan ingatan, dia justru tertekan dengan terapi yang dia jalani. Aiken membawa Harmoni ke dalam kamar. Dia meminta Harmoni untuk beristirahat dan dia pergi menemui dokter itu lagi untuk berbicara dengannya. "Apa kau tidak memiliki cara lain untuk mengembalikan ingatannya?" Pasti ada cara lain yang bisa mereka lakukan. "Terapi hipnotis mungkin bisa dilakukan, Tuan. Tapi ada baiknya kau mencari seseorang yang kenal dengannya agar dapat merangsang ingatannya.""Seseorang yang mengenalnya?" Pikirannya tertuju pada wanita yang dia tawan itu. "Benar. Jika dia melewatkan waktunya bersam
"Harmoni," panggilan seseorang mengejutkan Harmoni. Dia seperti baru terbangun dari tidurnya dan dia pun sangat heran karena mendapati kakaknya berada di hadapannya saat ini. "Kakak?" Dia tampak linglung, antara mimpi dan nyata. "Kenapa memandang Kakak seperti itu? Apa kau sudah tidak mengenali kakakmu sendiri?" "Bu-bukan seperti itu tapi bukankah Kakak sudah tiada? Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?" "Ya, ini adalah mimpimu. Aku minta maaf karena tidak bisa menjadi kakak yang baik tapi aku ingin kau hidup dengan baik. Ingatlah selalu dengan pesan yang selalu aku uku ucapkan!" "Pesan apa yang Kakak ucapkan padaku?" Dia mencoba menghampiri kakaknya yang berjalan pergi. Semua terasa begitu nyata, dia tidak yakin jika dia sedang bermimpi. "Aku selalu memintamu untuk hidup dengan baik seandainya terjadi sesuatu denganku, Harmoni. Jangan pernah mencari tahu apa yang telah terjadi denganku. Ikhlaskan saja dan jangan menantang mereka. Kau harus melupakan aku dan jangan pernah men