Hubungan yang dilandasi dengan kepura-puraan, justru terasa begitu nyata. Keraguan yang ada di hati tersingkirkan dengan perlahan karena kebersamaan mereka.Harmoni yang tidak dapat menolak setiap kali Aiken menyentuhnya kembali tenggelam dalam dekapan hangat dan sentuhan nikmat yang pria itu berikan. Meski dia tidak dapat mengingat apapun tapi dia tidak munafik sama sekali karena dia pun menyukai apa yang mereka lakukan.Mereka tenggelam dalam percintaan yang terasa tak pernah usai. Mereka melakukannya karena mereka berdua saling membutuhkan. Harmoni tidak ingat Kapan malam pertamanya dengan Aiken tapi dia rasa dia juga menikmati malam pertama mereka berdua.Mereka sudah melewatkan malam bergairah selama beberapa kali, hal itu membuatnya berpikir jika mereka akan memiliki seorang bayi sebentar lagi. Sebagai pasangan suami istri seharusnya itu adalah hal yang paling dinantikan.Harmoni sedang menyisir rambutnya karena mereka berdua baru saja selesai dari kamar mandi. Aiken pun sedang
Aiken dan Haromi sedang menikmati makan malam mereka di sebuah restoran yang berada di dekat sisi pantai. Aiken membohongi dirinya jika mereka sering menghabiskan waktu di tempat itu.Dia juga membohongi Harmoni akan makanan kesukaannya. Semuanya berjalan cukup lancar, Harmoni sangat menikmati kebersamaan mereka juga makanannya. Malam ini dia merasa begitu bahagia.“Apa kau menyukai makanan itu?” Aiken berbasa basi walau sesungguhnya dia bisa melihat jika Harmoni sangat menikmati makanannya.“Tentu saja, Aiken. Terima kasih telah mengajak aku ke sini dan memberikan malam yang indah untukku.”“Aku sangat senang kau menikmati malam kita berdua, Harmoni!” Aiken mengangkat gelasnya, begitu juga dengan Harmoni.Mereka bersulang lalu menikmati makan malam mereka kembali. Aiken belum menyadari jika mereka sedang diintai oleh sekelompok orang diluar sana. Sekelompok orang sudah berkumpul, mereka pun sedang bersiap-siap tapi terget mereka bukan Aiken, melainkan Harmoni yang mereka cari selama
Harmoni tak dapat melawan, dia hanya bisa pasrah saat hendak ditangkap. Dia benar-benar butuh penjelasan kenapa hal itu bisa terjadi dengannya dan dia pun ingin tahu kenapa dia bisa menggunakan senjata api.Kecurigaannya pada Aiken semakin besar. Pria itu pasti membohonginya apalagi tidak banyak yang Aiken katakan padanya. Kemampuan yang dia miliki, kenapa Aiken tidak memberitahu?“Kami sudah mendapatkannya, Tuan!” Anak buah Danzel memberi laporan karena mereka telah berhasil mendapatkan Harmoni.“Bagus. Bawa dia padaku dan bunuh laki-laki itu. Kalian akan mendapatkan bayaran yang besar jika kalian berhasil membawakan kepalanya padaku!” Tidak disangka, sekali tepuk dua lalat mati dan ini adalah keuntungan besar bagi dirinya.“Baik, Tuan!” Laporan berakhir, beberapa orang diperintahkan untuk membawa Harmoni.Senjata apinya telah dilucuti. Kedua tangannya pun telah berada di belakang dan seseorang sedang memegangi dirinya. Harmoni didorong keluar, dia akan langsung dibawa ke organisasi.
Aiken membawa Harmoni ke rumah sakit untuk mengobati lukanya. Selain itu, Aiken juga meminta keadaan Harmoni diperiksa. Luka di kepalanya memang sudah sembuh, tapi dia ingin tahu bagaimana dengan amnesia yang dialami oleh Harmoni.Lagi pula sejak saat itu dia belum pernah membawa Harmoni ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.Peluru yang terdapat di lengan Harmoni sudah dikeluarkan. Dia tidak menunjukkan rasa sakit sama sekali. Mungkin karena dia sudah terbiasa. Dia sendiri tidak tahu dan banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.Kenapa dia bisa menyerang dan kenapa dia memiliki kemampuan untuk memegang sebuah senjata? Dia merasa kemampuan itu pasti sudah dia miliki sejak lama dan dia yakin dulu dia melakukan pekerjaan yang berbahaya.Rasa penasaran memenuhi hatinya. Rasanya sudah tidak sabar untuk bertanya pada Aiken. Setelah dia pikir pun, sampai sekarang dia belum tahu apa pekerjaan Aiken dan kenapa orang-orang itu mengincarnya.Dia telah menjalani serangkaian pemeriksaan da
Stuart telah selesai, dia telah menangkap salah satu anak buah Danzel yang sengaja dibiarkan hidup. Kekacauan yang terjadi di restoran pun sedang dibereskan. Beberapa Polisi datang dan terlibat dengan kekacauan itu. Mereka bahkan membantu Stuart tapi pria itu pergi setelah dia mendapatkan anak buah Danzel. Yang lain dia biarkan dikejar oleh Polisi karena dia tidak mau lagi terlibat sebab dia tidak mau masalah itu semakin panjang apalagi tugas yang dia jalankan sudah selesai.Seorang pria dikeluarkan dari dalam mobil setelah mereka tiba di markas. Pria itu ditarik keluar, Stuart memerintahkan anak buahnya untuk membawa tawanan ke dalam karena dia harus memberi laporan. "Aku telah mendapatkan salah satu dari mereka dalam keadaan hidup, Master.""Bagus. Jaga orang itu baik-baik dan jangan sampai lepas. Besok aku akan menyapanya jadi bawa dia ke markas!""Dia berada di sini sekarang!""Bagus, Stuart. Lalu bagaimana dengan kekacauan yang terjadi. Apa kau telah membereskannya?""Seperti
"Kurang ajar!" Danzel memukul meja setelah dia mendengar anak buahnya tidak ada satupun yang kembali dalam keadaan selamat. Mereka semua mati dan yang lebih membuatnya kesal adalah, para polisi mulai mencurigai dirinya. Dia tidak takut dengan mereka, dia hanya tidak suka berurusan dengan mereka karena uang yang akan dia keluarkan nanti tidaklah sedikit. Padahal anak buahnya telah memberi laporan Jika dia telah mendapatkan Harmoni tapi kenapa keadaan justru berbalik? Dia hampir merayakan kemenangan yang hampir dia dapatkan tapi semua itu justru gagal. "Beberapa orang polisi ingin bertemu denganmu, Tuan!" Berita yang sangat menyebalkan. Hanya untuk membunuh seorang Harmoni dan pria idiot itu, kenapa sampai harus seheboh ini? "Aku akan menemui mereka tapi panggilkan Joy kemari. Aku ingin berbicara dengannya jadi segera panggil dia!" Sekarang dia hanya bisa mengandalkan Joy saja. Dia yakin dia bisa membawa Harmoni kembali dengan mudah. Tidak butuh waktu lama, Joy sudah berada di da
Karena mereka tidak jadi pergi ke markas, Aiken membawa Harmoni pulang ke rumah kedua orang tuanya. Ibunya yang meminta. Dia telah mendengar apa yang terjadi jadi dia ingin mendengar dari putranya apa sebenarnya yang terjadi.Harmoni disambut dengan baik oleh Aleandra walaupun dia bukanlah menantunya. Dia akan membantu putranya untuk tetap bersandiwara meskipun sebenarnya dia tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh Aiken.Memang rasanya sedikit canggung tapi kebaikan yang ditunjukkan oleh ibu Aiken membuat rasa canggung itu sirna dengan perlahan. “Mom, apa Archer ada di rumah?” Dia pulang untuk menemui adiknya.“Adikmu ada di dalam kamar, pergilah lihat!”“Dia pasti berada di dalam lemari lagi!”“Seharusnya kau sudah tahu jika itu adalah rumah kedua baginya.”“Kenapa tidak dibuang saja, Mom? Jangan membiarkan dirinya terbiasa tinggal di dalam lemari!” Mendengar apa yang Aiken ucapkan membuat Harmoni menyipitkan kedua matanya. Tinggal di dalam lemari? Sepertinya ini pertama kali d
Joy telah membuat surat lamaran dan telah berada di Smith Corporation. Entah dengan cara itu dia dapat bertemu dengan Harmoni atau tidak, tapi dia harus mencobanya. Mungkin saja Aiken akan membawa Harmoni ke tempat itu dan jika tak bisa maka dia akan mencari cara lain tapi yang jadi masalahnya sekarang, apakah dia akan diterima atau tidak?!Dia telah memalsukan semua identitas agar tidak ada yang mengenali dirinya. Dia masuk ke dalam markas musuh jadi dia harus berhati-hati. Kebetulan saat itu memang sedang merekrut beberapa karyawan baru. Joy bergabung dengan mereka dan sebisa mungkin dia tidak melakukan hal yang mencurigakan. Stuart yang mewawancarai semua karyawan baru itu. Joy melihat sana sini, Stuart jadi curiga dengan gelagatnya. Seharusnya Joy dapat menahan diri tapi dia sudah seperti seseorang yang ingin mencari sesuatu. "Nona Melody, apa tujuanmu masuk ke dalam perusahaan ini?" Stuart melihat data diri Joy dengan seksama. "Tentu saja untuk bekerja. Dapat bergabung dengan
“Mommy, Mommy dimana?” Tangisan Anak kecil itu terdengar dan dia terus mencari keberadaan ibunya.Aleandra dan Aiken berlari menghampiri anak laki-laki itu yang berdiri di depan gerbang. Sebuah ransel kecil berada di punggung dengan sebuah mainan robot yang telah patah.Penampilannya sedikit kotor dan pakaian yang dia kenakan terlihat compang camping karena terdapat beberapa robekan.Bisa dilihat, kehidupan yang dijalani olehnya tidaklah terlalu baik bahkan sepatu kecil yang dia pakai sudah usang dan berlubang.Aiken bergegas menghampirinya, dia langsung berjongkok di hadapan anak laki-laki yang tampak ketakutan karena melihat penampilannya yang berantakan.Aiken melihat rupa anak laki-laki itu dengan teliti. Yang dikatakan oleh Stuart sangat benar, anak laki-laki itu sedikit mirip dengan Harmoni.“Mana ibumu?” Dia melihat sekitar tapi tidak ada siapapun.“Axel tidak tahu, Mommy tidak ada!” Anak laki-laki bernama Axel itu menghapus air matanya.“Axel, namamu Axel?” Aiken memegangi ked
“Aiken,” bisikan itu mengejutkan, Aiken terbangun dari tidurnya dan mencari sesuatu.Walau samar, dia seperti mendengar suara Harmoni memanggil dirinya tapi wanita itu tidak berada di sana. Rupanya hanyalah mimpi dan mimpi itu terus dia alami setiap malam.Bayang-bayang harmoni dalam hidupnya tidak bisa hilang begitu saja walaupun kebersamaan mereka terjadi sesaat saja. Dia selalu merindukannya dan dia tidak bisa melupakan apa yang pernah mereka lakukan bersama.Dia mengingat kebersamaan mereka di Pulau asing itu. Setiap detik kebersamaan mereka masih jelas di dalam ingatan tapi hal itu mulai memudar seiring berjalannya waktu.Aiken mengusap wajah dan kembali menjatuhkan diri ke atas ranjang. Sudah tiga tahun lamanya Harmoni perginya, hidupnya benar-benar berubah. Sekarang tidak saja adiknya yang seperti tarzan, dia pun sudah malas merapikan penampilannya. Rambutnya pun sudah panjang begitu juga dengan jenggotnya. Ketika dia bersama dengan Archer, ibunya pun sulit mengenali mereka ka
Beberapa waktu telah berlalu. Tidak ada kabar akan keberadaan Harmoni. Joy mendatangi tempat itu dengan seikat bunga. Dia tidak bertanya pada Aiken karena dia tahu pria itulah yang paling kehilangan.Dia juga tahu kenapa Aiken tidak memberinya kabar. Pria itu pasti sudah berusaha mencari keberadaan Harmoni.Tumpukan puing sudah berserakan akibat dibongkar. Tidak ada yang tersisa. Semuanya hancur kecuali sebuah lemari yang terlihat menghitam akibat terbakar. Lemari itu tempat Danzel menyimpan senjata api dan hanya itu satu-satunya yang tidak begitu hancur.Joy meletakkan bunga yang dia bawa. Air mata tak dapat dia tahan, semua itu gara-gara dirinya yang lengah. Seharusnya dia langsung menyembunyikan diri setelah berhasil meloloskan diri tapi dia justru kembali ke rumahnya.Dia tidak menyangka, Danzel akan mendatanginya begitu cepat lalu menangkap dirinya. Jika bukan karena kelalaiannya itu, maka Harmoni tidak akan pergi dengan cara seperti itu.“Maaf,” Air mata menetes. Rasanya tidak
Semua puing sudah dibongkar, mereka tidak juga menemukan Harmoni. Jasadnya tidak ada, jejak kematiannya pun tidak ada. Mereka menghabiskan waktu belasan jam untuk mencari tapi nihil. Hujan mulai mengguyur. Cuaca tidak mendukung dan semua anak buahnya mulai kelelahan.Joy tidak mau dibawa ke rumah sakit, dia tetap bertahan di sana karena dia ingin tahu bagaimana dengan nasib Harmoni. Dia masih berharap ada keajaiban tapi sudah lama mereka mencari, tidak ada tanda-tanda mereka akan menemukan Harmoni walau serpihan tubuhnya saja. "Berhenti mencari!" Perintah yang diucapkan oleh Aiken mengejutkan Joy. "Apa maksudmu? Apa kau menyerah?""Tidak ada gunanya, mereka sudah kelelahan tapi tidak ada hasil!""Harmoni masih hidup, kau tidak boleh berhenti mencarinya!" Joy merangkak mendekatinya, dia harap pria itu tidak menyerah. Aiken tidak menjawab. Apa lagi yang bisa mereka lakukan? Hampir semua puing sudah disingkirkan tapi tidak ada yang mereka temukan. Aiken melangkah pergi, dengan peras
“Harmoni!” Joy berteriak dengan keras setelah ledakan itu terjadi.Api membumbung tinggi, membakar apa saja yang ada di dekatnya. Setelah ledakan itu, mereka harus melarikan diri dan melindungi diri agar mereka tidak terkena ledakan senjata peluru yang mengarah ke sembarang tempat.Beberapa pistol tertembak secara otomatis akibat panas dan beberapa ledakan kembali terjadi.Joy meringkuk dalam persembunyian. Dia tak berhenti menyebut nama Harmoni karena dia tidak yakin sahabatnya itu bisa selamat akibat ledakan yang bertubi-tubi.“Mana Harmoni, Katakan padaku!” Aiken mendesaknya agar memberi tahu dimana Harmoni berada. Dia masih belum tahu jika Harmoni berada di dalam ruangan yang meledak karena Joy belum mengatakannya secara rinci. Joy hanya menggeleng. Dia tak sanggup mengatakan jika Harmoni berada di dalam ruangan itu yang sudah hancur berkeping-keping akibat ledakan. Sangat mustahil bagi Harmoni untuk selamat dan jika sampai hal itu terjadi, itu terjadi karena sebuah keajaiban.
Kedatangan Aiken benar-benar tidak terduga. Danzel bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi. Pria itu menerjang masuk, menyerang anak buahnya yang melawan. Sungguh kurang ajar, rupanya Harmoni membawa pria itu serta.Harmoni menyeret tubuhnya dengan susah payah untuk mendekati Joy. Selagi Danzel sibuk, dia harus membebaskan sahabatnya itu. Walaupun keadaannya sudah babak belur dan tak memungkinkan tapi dia tetap berusaha.Dia bahkan berteriak ketika mengangkat tubuhnya agar dapat berdiri. Rasa sakit di seluruh tubuh, dia tahan mati-matian sampai dia berhasil berdiri.“Kau harus pergi, Joy. Kau harus segera menyelamatkan dirimu!” Suaranya bergetar, darah menetes dari lengannya.“Kita akan pergi bersama, Harmoni. Kita berdua akan pergi bersama!”“Tidak. Aku tidak mau mempersulit hidupmu lagi. Selamatkanlah dirimu dan jangan pedulikan aku. Sekalipun aku bisa lolos dari Danzel, tapi aku tidak akan bisa lolos dari Aiken Smith.”“Kenapa kau begitu bodoh, Harmoni. Kenapa kau mengikut
Dia tidak peduli dengan apa yang terjadi dengannya, yang harus dia lakukan adalah menyelamatkan Joy dan membunuh Danzel. Dia harap Joy masih hidup sehingga dia memiliki kesempatan untuk menyelamatkan sahabat baik yang telah berkorban untuk membantunya. Harmoni terpaksa mengikuti keinginan Danzel agar pria itu tidak membunuh Joy. Dia tidak diberi kesempatan untuk berpikir karena dia diawasi. Dia mendapatkan pilihan yang sulit, antara menyelamatkan nyawa Joy atau menghianati Aiken. Dia harus memilih salah satunya sampai akhirnya dia terpaksa menghianati Aiken untuk menyelamatkan nyawa Joy. Dia tahu pria itu pasti akan sangat marah dan membenci dirinya karena penghianatan itu tapi itu lebih baik daripada dia membiarkan Joy mati begitu saja. Dia tidak akan hidup dengan tenang jika dia tidak melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa Joy. Dia tidak peduli akan hubungannya dengan Aiken asalkan dia dapat menyelamatkan Joy dan dia pun sudah tak peduli dengan nyawanya. Motor yang dia ba
Serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh Harmoni, membuat kekacauan di rumah mereka. Archer yang sudah terkapar di atas lantai membuat Aleandra sangat marah. Aiken memegang tangan adiknya. Dia tidak melakukan perlawanan. Dia merasa semua yang terjadi tidaklah benar. Tidak mungkin Harmoni melakukan hal itu. Suara tembakan itu membangunkan Maximus. Dia bergegas keluar dari kamar dan terkejut melihat apa yang telah terjadi. Pria itu sangat marah karena Putra keduanya sudah bersimbah darah. Maximus berlari keluar dan lagi-lagi dia terkejut ketika melihat orang yang telah membuat kekacauan itu. Harmoni tidak luput, dia diserang habis-habisan oleh Aleandra dengan anak buah yang berjaga di luar. Dia menyerang mereka sambil menuju pintu karena dia harus melarikan diri sebab misinya telah selesai. Telinga Aiken seolah tuli. Suara tembakan semakin lama semakin tak terdengar. Dia mendadak linglung, dia masih belum bisa menerima itu. Dia memegangi tangan adiknya tanpa melakukan apa pun
Aiken tidak menaruh curiga sama sekali. Dia telah menghubungi pelayannya untuk menanyakan keadaan Harmoni. Pelayannya berkata Harmoni sedang tidur. Mendengarnya membuatnya sangat lega. Setelah selesai dengan adiknya, dia akan segera pulang.“Jadi bagaimana, apa kau telah menangkap orang yang hendak membunuhmu? Jika kau belum melakukannya, aku yang akan pergi menangkapnya!”“Tidak perlu, Kakak. Dia sudah berada di markas!”“Wow, begitu cepat?” Dia tahu Archer tidak akan berlama-lama.“Sangat mudah menangkapnya karena dia tidak tahu aku telah menyadari jika dialah pelakunya. Bagaimana denganmu, apa kau sudah menangkap musuhmu?”“Kau tahu, pemilik organisasi itu melarikan diri. Harmoni sedang sakit, aku harus menjaga Harmoni terlebih dahulu barulah aku bisa fokus mencari dirinya,” setelah menggagalkan misi Danzel, dia memang berencana untuk mencari pria itu karena telah melarikan diri darinya.Namun, keadaan Harmoni yang tidak memungkinkan harus membuatnya menunda hal itu terlebih dahul