Share

Bikin Hamil Aja Gimana?

last update Last Updated: 2024-10-04 18:12:17

"Pak Jean... Saya boleh minta sesuatu nggak?"

"Apa?" tanya Jean penasaran.

"Boleh saya lanjut beres-beres nggak? Biar saya cepat pulang ke rumah."

Jean yang mendengar kata-kata Nilam itu langsung melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh.

"Mau aku bantuin?"

"Enggak usah Pak. Tinggal dikit kok."

Jean memandangi Nilam tanpa bersuara. Rasa hati ingin sekali mencegah gadis itu untuk tetap bersamanya lebih lama. Tapi apa daya, itu juga sudah menjadi keputusan Nilam.

Kadang Jean bertanya-tanya dalam hati, kalau memang jatuh cinta yang kedua kalinya itu ada, kenapa hal itu bisa terjadi saat ia sudah memiliki keluarga yang harmonis? Dia merasa tidak adil karena hal tersebut.

Dia ingin terus bersama Nilam.

Tapi takdir dan keadaan tak mengijinkan.

"Eh? Bapak! Bapak ngapain?"

Nilam lagi-lagi dipeluk dari belakang oleh Jean. Tapi berbeda dengan pagi tadi, kini Jean tidak hanya memeluk pinggangnya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Lebih Memilih Pembantu

    "Mbak bohong!" tepis Qila tak percaya."Beneran Mbak Qila sayaang... Ngapain Mbak bohong?""Kemarin aja Mbak janji mau kerja lama di sini, tapi baru beberapa bulan Mbak malah resign. Kan Mbak pembohong!" Qila buang muka. Ngambeknya makin menjadi-jadi saja."Ehm..." Nilam melirik ke arah Jean. Meminta bantuan agar bisa membujuk Qila. Kalau Qila ngambkek begini saat ia angkat kaki dari rumah ini, ia bakal kepikiran dan nggak akan bisa tenang.Paham dengan maksud lirikan si pembantu, Jean pun mendekati Qila yang sedang cemberut dan memeluknya. Berusaha memberikan pengertian pada anak tunggalnya itu agar berhenti merajuk."Qila! Kamu jangan kayak gitu dong! Harusnya kamu do'a-in Mbak Nilam supaya dapat tempat kerja yang lebih baik di luar sana! Bukannya malah ngambek kayak gini sayang..." Jean mengusap usap punggung anaknya. Mencoba memberikan pengertian pada bocah berparas cantik tersebut."Tapi Mbak Nilam jahat Pa.""Qilaa

    Last Updated : 2024-10-04
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Elisha Terhadap Nilam

    "Ohh, jadi ini sifat asli kamu?" "Ibu dulu kan tadi yang mulai? Saya juga nggak bakal tinggal diem kalau ada yang ngerendahin saya Bu!" "Ckckck. Padahal aku pikir kamu gadis lugu dan baik hati, taunya sama aja. Munafik!" "Bu, orang diem nggak selamanya rela kalau direndahin kayak gini! Daripada nuduh orang munafik! Kenapa ibu nggak bercermin aja!" "Apa maksud kamu? Kenapa harus aku yang ngaca! Kenapa enggak kamu aja!" "Ya biar ibu bisa sadar kalau yang munafik selama ini itu siapa! Yang sok baik itu siapa! Saya— atau ibu!" "Hei! Maksud kamu apa bicara kayak gitu!" Elisha semakin murka. Hasrat ingin menjambak dan mencakar wajah Nilam semakin menjadi-jadi saja. "Udah miskin! Belagu! Sok tau pula!" "Sha! Jangan ngomong kayak gitu! Kan Nilam udah mau resign! Kenapa kalian malah berantem?" sela Jean sambil menahan istrinya. "Malu kalau sampai tetangga denger Sha!" "Ck!"

    Last Updated : 2024-10-05
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Fakta Yang Sebenarnya

    "Nilaaam! Dari mana aja kamu, hah?"Baru juga gadis itu masuk ke dalam rumah, tapi dia sudah disambut dengan suara keras yang berasal dari lantai dua."Ibuk..." Yap— suara tadi adalah milik ibu kandung Nilam. Namanya Bu Mala— usianya 55 tahun dan seorang janda. Perempuan bergaya casual khas ibu-ibu jaman sekarang. Parasnya hampir mirip Nilam, tapi versi tuanya."Ibu! Ibu! Sejak kapan kamu manggil Mama kayak gitu? Dan— darimana aja kamu? Kenapa baru pulang sekarang? Kenapa nggak pernah angkat telfon mama?"Satu sifat Bu Mala yang khas adalah, cerewet."Baru juga nyampek, Ma. Masa Mama udah marah-marah? Nggak kangen apa ama Nilam?" Nilam memeluk pinggang ibunya. Beberapa bulan tidak bertemu, bukannya di tanyain kabar, malah ia kena omel."Ya jelas kangen-lah! Makanya mama marah ke kamu. Pergi nggak bilang-bilang, balik juga nggak ngasih tau." Bu Mala memeluk balik putri kesayangannya. Kangen berat sama bocah bawel bernama Nilam ter

    Last Updated : 2024-10-05
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bertengkar Lagi

    Di meja makan, sudah tersaji banyak menu kesukaan Nilam. Ayam bakar, sayur asem, sambal terasi adalah tiga menu yang paling menarik perhatian gadis 20 tahun itu. Masakan Mamanya yang paling dia rindukan."Ehm, akhirnya aku bisa makan masakan mama lagi," Dengan mulut penuh makanan, Nilam memuji masakan Bu Mala. Dia terlihat lahap sekali saat menyantap semua makanan itu. "Aku pernah coba bikin menu ini di rumah majikanku, tapi nggak seenak buatan Mama."Cerita anaknya itu membuat Bu Mala mendelik tak percaya. "Apa? Kamu masak juga di sana?""Iya ma. Masak, bersih-bersih, semua pekerjaan Bibi aku kerjain tanpa terkecuali. Termasuk bersihkan kamar mandi."Bu Mala makin syok saat mendengar itu semua. Anak yang dari kecil ia manja, justru melakukan hal semacam itu di rumah orang lain. Sulit dipercaya."Kamu ini beneran aneh, Nilam. Libur kuliah bukannya ngelakuin hal yang bener malah jadi Babu di rumah orang lain," balas Bu Mala sambil menggele

    Last Updated : 2024-10-06
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Korban Yang Sebenarnya

    "ELISHA!" Suara teriakan Jean seketika menggema di rumah itu saking kerasnya. Hingga tidak hanya Elisha saja yang dibuat terkejut karena sentakan Jean, tapi juga Qila yang berada tak jauh dari tempat mereka berdua berdiri."Papa— Mama!"Kedua pasangan suami istri yang saling melemparkan tatapan dingin itu langsung menoleh ke arah Qila. Di mana, gadis kecil berusia 8 tahun itu tampak mulai berkaca-kaca dan ketakutan karena perselisihan di antara kedua orang tuanya."Qi— Qila...""Liat itu! Gara-gara kamu teriak-teriak kayak barusan, Qila jadi takut!" ucap Elisha yang masih sempat-sempatnya menyalakan sang suami karena putrinya menjadi ketakutan. "Udah sana urus Qila! Aku udah terlambat bekerja!"Jean benar-benar sudah tidak bisa berkata apapun lagi saat melihat istrinya memilih pergi daripada menenangkan anak mereka yang mulai menangis sesenggukan. Ia hanya dapat menghela nafas panjang, dan mulai mendekati Qila untuk menenangkan anak gadis

    Last Updated : 2024-10-06
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Suami Disia-siakan

    Jean benar-benar seperti seorang pembantu sekarang. Pulang mengantar Qila, dia langsung belanja beberapa kebutuhan rumah pun untuk isi kulkas selama beberapa hari ke depan. Sayur mayur, ikan, daging, semua tidak boleh ada yang terlewat. Bahkan pembalut pesanan Elisha pun, dia juga tidak lupa belikan. Mengabaikan tatapan heran orang-orang di minimarket yang di dominasi perempuan. Jean hanya ingin menghindari perdebatannya dengan sang istri seperti pagi tadi. Dia tidak mau Qila menangis ketakutan karena kedua orang tuanya bertengkar. Dia harus menjaga baik-baik mental putri kecilnya. Walaupun ujung-ujungnya, dia sendiri yang merasa tersiksa. Setelah tiba di rumah, Jean langsung menata semua belanjaannya ke dalam rak dapur. Sementara untuk bahan makanan, ia langsung cuci dan simpan di dalam kulkas dengan rapi. Pernah dia menata sayur dan daging-dagingan tidak sesuai tempatnya, dan hasilnya Elisha mengomel tanpa henti hari itu. Tentu saja Jea

    Last Updated : 2024-10-07
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semakin Menggila

    Jean menggigit bibirnya. "Tentunya dong. Nggak ada kata menyerah di dalam kamus papa. Kamu juga harus gitu, Qila sayang. Kamu harus banyak kamu harus bahagia dan gak boleh merasa sedih lagi! Gimana? Mau janji ama Papa?" tanya pria itu dengan nada yang kembali ceria seperti sedia kala. Dia tidak mau terus-menerus memasang topeng kesedihan di depan putrinya."Janji Pa," balas si cantik Qila, sambil mengulurkan jari kelingkingnya. Membuat pinki promise."Ya udah, sekarang kamu tidur ya! Udah malem banget soalnya, takut besok kamu malah kesiangan.""Qila mau tidur sama Papa," pintanya.Jean mengangguk. Menyetujui permintaan anaknya tersebut. "Ya udah, ayo sini!" Ia membantu Qila bangun dan menyiapkan bantal untuk putrinya istirahat.Setelah Qila tidur di sebelahnya, dengan cekatan Jean menyelimuti putrinya dengan bedcover agar tidak kedinginan. Ia juga tidak lupa memberikan kecupan sayang di kening anaknya. Hal yang tidak boleh dia lewatkan s

    Last Updated : 2024-10-07
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kenapa ke Club?

    Setelah berkata seperti itu Dikta lalu menarik tangan sekretarisnya dan mengajaknya ke lantai dansa. Walaupun dari sini sana sedikit full tapi tidak menyurutkan keduanya untuk tetap berjoget menikmati alunan musik.Dikta merangkul pinggul Elisha, sementara tangan satunya ia angkat ke atas dan meninju-ninju mengikuti ketukan musik. Elisha yang awalnya hanya mengangguk-anggukkan kecil, mulai bergoyang. Tubuhnya meliuk dalam dekapan Dikta sebelum pada akhirnya mulai bergerak seirama dengan musik yang menghentak. Kepalanya menggeleng ke kanan dan kiri. Ia berteriak dan bersorak kegirangan.Ia yang tadinya sedikit canggung karena tak jago menari, malah berhasil membuat beberapa pasang mata terhibur karena gerak tarinya yang sedikit erotis. Bahkan tanpa ragu, Elisha melepas dia kancing teratas kemejanya hingga belahan dadanya yang sinyal sedikit menyembul keluar.Kadang Elisha juga sengaja menarik dasi Dikta untuk menggodanya. Gara-gara minuman keras, perempuan

    Last Updated : 2024-10-08

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Honeymoon 21+

    "Sayang... Sayaaang...""Sayaaang ayo banguuun...""Hnggg?" Tidur Jean hari itu sedikit terganggu karena panggilan lembut Nilam. "Apa Nilam sayang?" Mau tak mau, ia membuka kedua matanya dan membiasakan sinar matahari menyilaukan pandangannya."Sayang, liat deh!" Nilam memegang pipi Jean yang masih sibuk memfokuskan penglihatannya, memaksa pria yang beberapa tahun lebih tua darinya ini untuk menatap langsung ke arahnya."Nilam? Ngapain kamu pake baju gitu?" Rasa kantuk Jean seketika lenyap, matanya bahkan nyaris mendelik saat melihat istrinya hanya memakai bikini.Yup— BIKINI! Warna pink pula. Ada hiasan pita di bagian dada pula. Dan celananya— kalau ditarik sedikit saja sudah ke mana-mana itu aurotnya Nilam."Iih! Kamu gimana sih?" Nilam yang tadinya berdiri di samping ranjang dengan posisi setengah membungkuk supaya bisa melihat wajah suaminya dari dekat langsung mundur. Dia duduk dengan posisi W di atas tempat tidur sambil memasang raut cemberut. "Katanya mau ngajakin renang pagi-p

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kamu Gak Apa Kan?

    Devi menatap Elisha dengan mata berkaca-kaca. Bukan karena kasihan—tapi karena ia bisa merasakan tulusnya penyesalan itu. Rasa bersalah yang tak hanya tertahan di kepala, tapi meresap hingga ke dalam tulang. Elisha mungkin tak lagi bersama Jean, tapi luka yang ditinggalkan masih menggores.“Sha… semua orang pernah buat kesalahan,” ucap Devi lirih. “Yang membedakan kita adalah gimana kita belajar dari situ.”Elisha hanya menunduk. Tangannya kembali meremas ujung selimut. Kali ini, ia tak lagi menahan air mata. Setetes jatuh, menyusul satu lagi. Tapi tak ada isakan, tak ada tangisan keras—hanya keheningan yang menyakitkan.“Aku cuma pengen jadi ibu yang layak buat Qila,” ucap Elisha lirih. “Aku gak bisa balikin waktu, tapi aku pengen punya kesempatan kedua. Meskipun kecil… meskipun aku harus mulai dari nol.”Devi meraih bahunya, menepuk pelan. “Dan kamu akan punya kesempatan itu, Sha. Kamu udah jalanin hukumannya, kamu udah bayar semua. Yang penting sekarang, kamu harus semangat. Kamu j

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kabar Pernikahan Jean

    Di saat begitu, tiba-tiba saja suara dari televisi kecil yang menggantung di sudut ruangan terdengar lebih jelas. Awalnya hanya sekilas suara pembawa berita yang menyebut nama-nama populer di dunia bisnis, tapi tak lama, gambar wajah Jean dan Nilam terpampang jelas di layar.Devi yang tadinya menunduk menepuk-nepuk punggung balita, refleks mendongak ke arah TV.“Eh, itu bukannya?” gumam Devi.Elisha pun spontan ikut menoleh. Pandangannya langsung tertumbuk pada tayangan berita infotainment yang menampilkan potongan-potongan video pernikahan mewah. Ada kilatan blitz kamera, dekorasi bunga warna peach dan putih, dan tentu saja—sosok Jean yang mengenakan setelan jas putih elegan, berdiri di samping seorang wanita cantik bergaun pengantin berwarna senada.“Jean, pengusaha muda sukses sekaligus duda beranak satu, hari ini resmi menikahi Ayunda Nilam Wijaya anak dari pengusaha properti Wijaya dan ibunya Bu Mala, pemilik franchise minuman terkenal di Indonesia. Pernikahan mereka digelar seca

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari-hari Elisha

    Suara anak-anak menyanyi riang memenuhi aula kecil yang terang oleh cahaya matahari yang menyusup dari jendela. Di tengah kerumunan anak-anak itu, berdiri seorang wanita dengan senyum keibuan—rambutnya dikuncir sederhana, seragam berwarna abu-abu yang dikenakan pun tak bisa menyembunyikan aura keibuannya.Elisha...Mantan istri Jean itu kini tengah menjalani kegiatannya yang seperti biasa. Dan karena hari ini hari senin, ia dapat jadwal mengajar untuk anak-anak panti asuhan sebagai bentuk kontribusi sosialnya“Ayo, kita ulang lagi dari bagian reff-nya ya, pelan-pelan, satu-satu.”Elisha mengangkat tangannya memberi aba-aba. Tangannya menggenggam ukulele kecil, yang ia petik lembut untuk mengiringi anak-anak menyanyi. Suaranya sabar, tidak pernah meninggi, bahkan ketika beberapa anak mulai tak fokus."Bunda, aku lupa nadanyaaa,” rengek salah satu anak.Elisha tertawa kecil. “Nggak apa-apa, kita ulang bareng-bareng. Kita belajar pelan-pelan ya, sayang.”Anak-anak kembali tertawa, suasan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Dihantui Rasa Iri

    "Liat deh, Dikta!"Dikta yang sedang bersantai sambil bermain ponsel, dikejutkan dengan kedatangan ibunya yang heboh. Di tangan kanannya Bu Sinta membawa sebuah ponsel yang hendak ditunjukkan padanya."Liat ini deh, Nak!" Bu Sinta memberikan hapenya pada Dikta."Apa ini Ma?" tanya pria berambut sedikit panjang itu."Itu acara pernikahan Jean dan Nilam kemarin."Dikta yang tadinya tak begitu tertarik dengan kabar yang akan di sampaikan oleh Mamanya, seketika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel pintar tersebut.Di dalamnya ada beberapa foto pernikahan Nilam yang meriah. Dari proses pengikatan janji suci hingga resepsi. Foto-foto itu di posting di akun IG bu Mala. Tentu saja caption yang menyayat hati."Akhirnya Nilam nikah juga ya," ucap Bu Sinta kagum. "Tapi sayang, suaminya itu duda. Musuh kamu pula."Dikta terdiam. Ucapan sang Mama terdengar nyelekit tapi ada benarnya. Yang dimaksud musuh di sini bukanlah musuh di persidangan, tapi rival sesama CEO perusahaan."Padahal Nilam masi

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Bulan Madu 21+

    "Kayaknya, ga usah nunggu lama, aku bakal hamil deh, Yang." Jean yang sudah dilanda rasa kantuk itu seketika membuka lagi kelopak matanya, karena mendengar ucapan Nilam barusan. "Kenapa?" Ia melirik ke arah sang istri yang sedang membalut tubuhnya menggunakan bedcover hingga sebatas leher. "Gimana enggak, kamu jago banget nembaknya. Rahimku berasa penuh gara-gara kamu keluar beberapa kali tadi." Jean seketika jadi salting. Ucapan Nilam yang terdengar Nilam itu benar-benar membuatnya salah tingkah. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk perut Nilam. "Ya bagus dong, supaya Qila gak terlalu lama menunggu punya adiknya." Nilam meringis kecil. Ia sedikit kegelian saat Jean mengusap pelan perutnya yang rata. "Aku juga seneng banget kalau punya anak dari ibu se gemesin dan secantik kamu," lanjut Jean sambil mengecup pipi Nilam. "Kamu maunya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Nilam kemudian. Sejujurnya dia memang sudah sangat mengantuk, ditambah aktivitas panas keduanya beberapa waktu

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Malam Indah (21+)

    "Capeknya..." Kasur yang empuk adalah tempat yang paling Nilam impikan sejak beberapa jam yang lalu. Punggungnya benar-benar sudah pegel karena terus berdiri di acara resepsi. Kakinya juga. Kalau bukan Tuhan yang nyiptain, kakinya udah patah sih kayaknya. "Ganti baju dulu, Nilam sayang. Kamu juga belum bersih-bersih." Jean yang mengikuti gadis itu di belakangnya, mulai melepaskan jas pengantinnya. FYI, mereka emang langsung nyewa satu kamar hotel yang berada di gedung yang sama dengan acara resepsi karena permintaan Nilam. Maklum, kaum mager seperti Nilam ga bakal sanggup kalau setelah resepsi harus pulang dulu ke rumah atau apartemen. Apalagi jaraknya hampir 2 jam dari sini. "Mager sayang. Maunya langsung tidur." "Emang kamu ga sumpek pake gaun gitu?" Nilam membuka matanya. Ia melihat ke arah Jean yang sedang menyingsingkan lengan kemeja panjangnya. "Ya sumpek sih. Tapi beneran mager banget ini." Jean menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum maklum sambil menarik kedua pergelanga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Terbaik

    Setelah Nana dan Reno pamit, Jean menoleh pada Nilam yang dari tadi terus tersenyum sambil menyambut para tamu. Tapi ia tahu, senyuman itu mulai terasa dipaksakan. “Sayang, kamu kelihatan capek.” Nilam sempat menggeleng kecil, masih ramah melambai ke tamu lain. “Nggak kok. Aku gak apa-apa.” Jean tersenyum tipis, lalu mengisyaratkan pada salah satu panitia untuk membawakan segelas air putih. Tak lama, air itu datang bersamaan dengan dua kursi yang langsung diletakkan agak ke sisi, masih dekat pelaminan tapi sedikit lebih tenang. “Duduk dulu, ya!” bisik Jean seraya menggandeng tangan istrinya. Nilam sempat ragu, tapi akhirnya menurut. Sepatunya yang berhak tinggi sudah terasa menyiksa dari tadi. Ia duduk pelan-pelan sambil menarik napas dalam. “Thanks, sayang,” ucapnya tulus. Jean ikut duduk di sebelahnya, lalu meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Hari ini milik kita berdua. Tapi aku gak mau kamu maksain diri demi kelihatan kuat. Nikmati aja, ya?” Nilam tersenyum lembut.

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Hari Pernikahan Jean dan Nilam

    Hari H pun tiba. Suasana pernikahan Nilam dan Jean dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Rangkaian bunga yang indah dan dekorasi yang bersinar menambah nuansa romantis di ruang pernikahan. Kedua pasangan itu berdiri di panggung resepsi dengan senyuman yang tak terus terkembang di wajah masing-masing, sama-sama siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. "Kamu cantik banget." Nilam tersenyum malu, entah sudah berapa kali Jean mengatakan itu padanya hari ini. Dan yeah, gadis itu memang terlihat sangat cantik sekaligus anggun. Gaun pengantin warna putihnya begitu pas di tubuh ramping Nilam, rambutnya sengaja di sanggul ala modern. "Kamu juga keren banget," balas Nilam sambil memandang ke arah suaminya. Yah, beberapa saat yang lalu mereka telah mengikat janji suci pernikahan dengan di saksikan para tamu undangan. Manik gelap Nilam menatap lekat ke arah Jean yang begitu gagah dengan setelan jas warna putih, dasi hitam, dan sepatu fantofel. Terlihat sederh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status