Share

Suami Disia-siakan

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jean benar-benar seperti seorang pembantu sekarang. Pulang mengantar Qila, dia langsung belanja beberapa kebutuhan rumah pun untuk isi kulkas selama beberapa hari ke depan. Sayur mayur, ikan, daging, semua tidak boleh ada yang terlewat. Bahkan pembalut pesanan Elisha pun, dia juga tidak lupa belikan.

Mengabaikan tatapan heran orang-orang di minimarket yang di dominasi perempuan. Jean hanya ingin menghindari perdebatannya dengan sang istri seperti pagi tadi. Dia tidak mau Qila menangis ketakutan karena kedua orang tuanya bertengkar. Dia harus menjaga baik-baik mental putri kecilnya. Walaupun ujung-ujungnya, dia sendiri yang merasa tersiksa.

Setelah tiba di rumah, Jean langsung menata semua belanjaannya ke dalam rak dapur. Sementara untuk bahan makanan, ia langsung cuci dan simpan di dalam kulkas dengan rapi. Pernah dia menata sayur dan daging-dagingan tidak sesuai tempatnya, dan hasilnya Elisha mengomel tanpa henti hari itu.

Tentu saja Jea
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semakin Menggila

    Jean menggigit bibirnya. "Tentunya dong. Nggak ada kata menyerah di dalam kamus papa. Kamu juga harus gitu, Qila sayang. Kamu harus banyak kamu harus bahagia dan gak boleh merasa sedih lagi! Gimana? Mau janji ama Papa?" tanya pria itu dengan nada yang kembali ceria seperti sedia kala. Dia tidak mau terus-menerus memasang topeng kesedihan di depan putrinya."Janji Pa," balas si cantik Qila, sambil mengulurkan jari kelingkingnya. Membuat pinki promise."Ya udah, sekarang kamu tidur ya! Udah malem banget soalnya, takut besok kamu malah kesiangan.""Qila mau tidur sama Papa," pintanya.Jean mengangguk. Menyetujui permintaan anaknya tersebut. "Ya udah, ayo sini!" Ia membantu Qila bangun dan menyiapkan bantal untuk putrinya istirahat.Setelah Qila tidur di sebelahnya, dengan cekatan Jean menyelimuti putrinya dengan bedcover agar tidak kedinginan. Ia juga tidak lupa memberikan kecupan sayang di kening anaknya. Hal yang tidak boleh dia lewatkan s

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kenapa ke Club?

    Setelah berkata seperti itu Dikta lalu menarik tangan sekretarisnya dan mengajaknya ke lantai dansa. Walaupun dari sini sana sedikit full tapi tidak menyurutkan keduanya untuk tetap berjoget menikmati alunan musik.Dikta merangkul pinggul Elisha, sementara tangan satunya ia angkat ke atas dan meninju-ninju mengikuti ketukan musik. Elisha yang awalnya hanya mengangguk-anggukkan kecil, mulai bergoyang. Tubuhnya meliuk dalam dekapan Dikta sebelum pada akhirnya mulai bergerak seirama dengan musik yang menghentak. Kepalanya menggeleng ke kanan dan kiri. Ia berteriak dan bersorak kegirangan.Ia yang tadinya sedikit canggung karena tak jago menari, malah berhasil membuat beberapa pasang mata terhibur karena gerak tarinya yang sedikit erotis. Bahkan tanpa ragu, Elisha melepas dia kancing teratas kemejanya hingga belahan dadanya yang sinyal sedikit menyembul keluar.Kadang Elisha juga sengaja menarik dasi Dikta untuk menggodanya. Gara-gara minuman keras, perempuan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Butuh Hiburan

    Walaupun minuman yang mereka pesan bukan yang mengandung kadar alkohol, tetap saja minuman yang mereka pilih tergolong mewah untuk ukuran club malam. Dan tentu saja harganya tidak murah."Ternyata, banyak orang stres ya di Ibu kota."Celetukan Nilam itu membuat Nana yang tadinya sibuk mengamati si bartender yang sedang membuat mocktail langsung memutar duduknya dan melihat ke arah yang dituju oleh Nilam."Kenapa kamu ngomong gitu?""Liat aja di sana! Banyak banget orang-orang yang butuh hiburan dan butuh sesuatu untuk melepaskan stres mereka."Nana mendesah panjang. "Yah mau gimana lagi, Nilam, namanya juga kota besar."Perempuan 20 tahun itu memperhatikan wajah-wajah pengunjung yang sedang sibuk berdansa. Tapi ada satu orang yang menarik perhatiannya, seorang wanita yang sepertinya pernah ia lihat sebelumnya.Wanita yang sedang berdansa dengan seseorang yang juga tampak tidak asing sebelumnya. Menari sembari meliuk-liuk

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Betah Di Sini

    "Siapa?"Pertanyaan Nana yang terdengar berbisik di telinga Nilam, nyaris saja membuat jantung mantan pembantu cantik itu copot. "Apa sih, Na! Lo bikin gue kaget aja!"Nana mengerutkan keningnya. Dia menatap Nilam yang merosot duduk di lantai sambil memegangi dadanya. "Lo yang aneh! Ngapain lo lari-lari tadi? Di panggil nggak nyahut pula?"Nilam mengulurkan tangannya agar Nana membantunya berdiri. Paham dengan isyarat sang sahabat, Nana pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Nilam."Kita turun dulu aja! Nanti gue ceritain kronologinya di bawah."Nana hanya menganggukkan kepalanya sambil mengikuti langkah kaki Nilam.Dan sesuai janji, Nilam pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Nana syok berat."Nilam! Lo nggak ngarang ceritakan? Orang yang ada di video ini beneran mantan majikan lo?""Gue emang nggak bisa liat wajahnya. Tapi dari postur tubuhnya, bajunya, rambutnya, gue yakin banget kala

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ketagihan Sentuhan Dikta (21+)

    Jika Nilam terpaksa pulang ke rumah karena sudah hampir dini hari. Berbeda dengan Dikta dan Elisha yang justru makin panas saja.Elisha yang sudah melepas semua bajunya, tampak bergerak naik turun dengan posisi women on top. Ia mengenggam jemari Dikta dengan kepala mendongak ke atas. Ia terus mendesah saat merasakan rahimnya disodok dengan begitu nikmat oleh rudal milik Dikta."Hhhh... Hhh... Dikta— ini enak banget. Ahh— rasanya, aku mau keluar lagi.""Keluarin aja Elisha sayang... Nggak usah sungkan," balas Dikta sambil menyeringai. Ia tampak begitu puas melihat wajah keenakan sang sekertaris."Nghhh... Hhhh..." Elisha terus mendesah. Kedua gunung kembarnya pun ikut bergoyang sesuai dengan irama gerakannya. Dibantu Dikta yang sesekali menaik turunkan pantatnya, membuat Elisha semakin dekat dengan orgasmenya yang ketiga.Dan—"Akhhhh..." Elisha mengerang nikmat. Tubuhnya bergetar beberapa kali ketika aliran kenikmatan tersebut ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Banyak Berubah

    "Kamu mau ke mana lagi, Nilam?"Nilam yang sengaja jalan mengendap-endap ke luar dari rumahnya, terpaksa berhenti melangkah saat mendengar suara sang Mama.Perempuan 20 tahun itu menengok ke arah bu Mala yang sudah menatapnya tajam dengan tangan terlipat di depan dada."Aku— ada urusan bentar Ma," balas Nilam disertai senyum lebar."Urusan apa, Nilam? Kemarin kamu pulang jam 1 malam. Sekarang— pagi-pagi gini udah mau pergi lagi? Nggak betah banget kamu di rumah?" Bu Mala menghampiri Nilam yang cuma bisa cengengesan karena diomeli."Aku mau ketemu ama seseorang dulu, Ma. Urgent soalnya.""Siapa? Dan ada perlu apa?" tanya sang Mama lagi. Dan itu wajar menurut bu Mala, sebab dia sedikit kapok dengan ulah anaknya beberapa bulan yang lalu. Yang ijinnya mau nginep di rumah teman, tau-tau malah jadi ART di rumah orang kaya."Aduh, Mama kok jadi over protective gini?" keluh Nilam dengan bahu yang melemas. "Biasanya kan enggak sedetail ini kalau nanya?""Mama kapok kamu bohongin kemarin-kemari

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Membongkar Kebusukan Elisha

    "Bu Elisha ada?" tanya Nilam setelah teringat dengan apa tujuannya ke sini."Elisha— dia...""Bu Elisha nggak pulang ya?" potong Nilam cepat.Jean menatap heran ke arah Nilam. Bagaimana gadis ini tau kalau Elisha tidak pulang?"Kamu tau di mana keberadaan Elisha? Soalnya sejak kemarin Qila nyariin dia terus," jawab Jean apa adanya.Nilam menelan ludah. Ucapan Jean membuat gadis itu yakin jika yang kemarin itu memang benar mantan bosnya."Sebenarnya, saya ketemu bu Elisha kemarin malam," lirih Nilam sedikit ragu. Tatapan khawatir Jean ketika membahas Elisha membuat Nilam sedikit tak enak untuk mengatakan yang sebenarnya."Kamu beneran tau di mana dia?"Nilam mengangguk."Kalian ketemu di mana?""Saya— ketemu Bu Elisha di club malam, Pak. Dia pergi sama seorang pria, dan— aku pikir pria itu adalah selingkuhannya," jawab Nilam dengan sejujur-jujurnya."A- apa kamu bilang? Elisha pergi ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Anak Yang Jadi Korban

    "Elisha!!""Pak! Bu!" Nilam yang tidak tahan mendengar pertengkaran mereka, akhirnya menyela. "Bapak sama Ibu mending masuk ke dalam aja deh! Bicarain semuanya di dalam. Nggak enak, dilihatin sama orang-orang!"Perempuan itu memperhatikan tetangga yang sibuk mengintip di balik gerbang. Dia jadi tidak enak hati karena pertengkaran kedua mantan majikannya jadi tontonan.Elisha menatap tajam ke arah Nilam. Ia benci sekali pada perempuan muda itu. "Ini semua gara-gara kamu, Nilam! Awas aja kamu! Aku nggak biarin kamu!" ancam Elisha sebelum pergi dari hadapan Jean dan juga Nilam.Ia berjalan dengan langkah menghentak menuju ke rumahnya. Dari wajahnya, tidak ada sedikitpun raut penyesalan di sana. Ia justru merasa perselingkuhan yang dia lakukan adalah hal wajar karena Jean tidak bisa memberikan sesuatu yang dia butuhkan.Nilam menyipitkan matanya. Memandang punggung Elisha seolah-olah ingin mengulitinya. 'Dia pikir aku takut apa? Enggak ya! Ta

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Persiapan Acara

    "Namanya... Ayunda." Jean mergerjap. "Ayunda?" "Iya. Dia anak perempuan dari mantan istriku yang pertama." "Di mana aku bisa mencarinya?" Pak Wijaya berusaha untuk duduk lebih tegap untuk menunjuk ke arah lemari pakaiannya. "Di dalam lemari itu ada foto kenanganku dengan Ayu. Aku meletakkannya didalam kotak kecil yang terbuat dari kayu." Jean menganggukkan kepalanya dan mengikuti arahan Pak Wijaya untuk mengambil benda tersebut. Setelah menemukan benda yang dicari, ia langsung menyerahkan kotak itu pada si empunya. Pak Wijaya sendiri nampak memandangi kotak itu dengan mata menerawang. Banyak momen indah antara ia dan sang putri yang sengaja ia simpan di dalam sana. "Ini fotonya... Dia cantik kan?" Jean menerima lembaran kertas tersebut dari tangan Pak Wijaya yang sedikit gemerar. "Dia anak ke sayangku, Jean. Satu-satunya harta yang aku miliki di dunia," ucap Pria itu lagi.

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kita Akhiri Saja

    "Mumpung semuanya belum terlambat, Nilam. Sebelum cinta kamu semakin besar, lebih baik kita akhiri aja.""Liat aku kak! Liat aku dan katakan kalau kamu emang beneran mau putus sama aku!" Nilam menangkap pipi Jean. Membuat wajah mereka berhadapan satu sama lain. "Aku tau kamu nggak mungkin kayak gini."Jean memasang ekspresi datarnya. Ia tatap Nilam dengan begitu intens seperti kemauan gadis itu. Siapa bilang ia tidak berani memandang langsung kedua manik indah Nilam?Beberapa detik berlalu, pandangan Nilam justru mulai buram karena air matanya. Entah kenapa ia merasa Jean sedang tidak main-main atas ucapannya."Kamu itu gadis yang baik. Kamu berhak dapat pasangan yang lebih pantas dariku.""Aku muak denger kalimat itu, kak," lirih Nilam dengan suara bergetar. Tenggorokannya terasa sakit karena berusaha untuk menahan tangis."Kamu harus percaya, kelak bakalan ada cowok yang bisa bikin kamu bahagia. Cowok yang sepadan sama kamu, co

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Jean

    "Gimana kabar kamu?"Nilam menggigit kecil bagian dalam bibirnya. Harusnya Jean tidak perlu bertanya begitu padanya. Karena sudah jelas, dia sedang tidak baik-baik saja."Buruk, kak." Nilam membalas dengan lesu."Oh.""Cuma 'oh' doang?" protes Nilam sedikit kecewa. "Lebih dari dua minggu kakak ngilang, nggak ngasih kabar, kepastian, ngeghosting anak orang selama itu dan tanggapan kakak cuma OH doang?" Nilam memiringkan duduknya, ia menatap Jean dengan raut tak percaya. "Aku hampir gila kak."Okey— air mata Nilam kembali keluar seperti kran. Mendadak dia jadi melow saat di depan Jean. Seperti bocah saja."Kamu kenapa nangis lagi?" balas Jean."Aku juga nggak tau kenapa air matanya keluar terus tiap ngomong ama kamu. Mungkin karena udah lama aku tahan." Nilam duduk di samping Jean dengan banyak tingkah. Padahal mereka sedang di jalan menuju ke rumah Nilam."Duduk yang bener Nilam! Kita lagi di mobil!" balas Jean s

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Nilam Ketahuan

    Nilam berjalan mondar-mandir di area pintu keluar mall. Bukannya dia caper atau kurang kerjaan, tapi dia sengaja berdiri di sana karena sedang menunggu Jean.Yup, kali ini mereka harus bicara. Dia tidak mau digantung dengan ketidakpastian seperti sekarang."Kak Je—" Nilam menutup mulutnya. Dia bisa saja meneruskan panggilannya. Tapi sayangnya, saat melihat Qila, dia reflek merungkan niatnya. 'Enggak Nilam! Lo nggak boleh egois. Kalau lo buat keributan di sini, kasian nanti sama Qila.''Tahan Nilam! Tahan!'Gadis dengan rambut di ikat di belakang tengkuk itu memilih untuk menjauh dan mengawasi Jean dengan sembunyi-sembunyi.Gadis itu memperhatikan ketiga orang tersebut yang sibuk menata barang yang mereka beli dan memasukkannya ke bagasi. Ia mengintip Jean dari kejauhan dengan gaya lucu karena beberapa kali hampir ketahuan. "Kali ini, lo nggak akan gue lepasin kak," gumam Nilam pada dirinya sendiri.*Nilam itu super nekat kalau sudah ada kemauan. Apa yang jadi tujuannya, benar-benar h

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mantan Yang Menarik

    "Kenapa baru sekarang?"Pertanyaan Elisha barusan membuat Jean kembali melirik ke arahnya."Kenapa nggak dari dulu kamu cari kerjaan yang tepat? Kenapa harus nunggu kita cerai dulu?""Emang penting bahas itu sekarang?" tukas Jean balik. "Bukannya kamu juga udah nyaman sama selingkuhan kamu.""Ya kalau kamu bisa nyukupin semua kebutuhanku dan Qila, mana mungkin dulu aku selingkuh." Elisha membalas sindiran Jean dengan kalimat barusan. Berharap Jean paham kalau dia turut andil dengan segala perbuatan yang dulu pernah ia lakukan."Anggap aja kita emang nggak jodoh," tutur Jean lagi. Sesekali pandangan matanya tertuju ke arah Qila yang sedang bermain dengan sangat riang tak jauh darinya.Elisha berdecak. Dia kadang tidak bisa memahami dengan betul isi kepala mantan suaminya ini."Oh ya, omong-omong soal Qila. Lain kali kalau mau ajak pergi jangan dadakan! Soalnya aku nggak bisa tiba-tiba ijin cuti gitu aja!""Ya harusnya kamu nggak perlu ikut kan? Toh, Qila pergi sama Papanya sendiri." Ia

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Sangat Menggoda (21+)

    "Ahh!" Nilam tersentak saat jari Dikta mulai menggerilya di area sensitifnya. Menggosok bibir kewanitaannya hingga membuat Nilam was-was."Di sini ada yang basah, Nilam."Gadis itu menggelengkan kepalanya. Menatap Dikta yang menyeringai puas ke arahnya."Kayaknya bagian ini minta dipuasin juga.""Diam! Jangan macam-macam lo!""Makanya, jangan cari gara-gara.""Di— Dikta jangan! Jangan! Aku mohon—" Nilam kian panik saat Dikta mulai melucuti dalamannya. Ia berusaha menutupi miliknya yang jadi pusat perhatian Dikta dengan tangannya. Tapi tentu saja, hal itu sama sekali tidak berpengaruh pada Dikta. Lelaki itu dengan mudah mencengkram kedua tangan Nilam dan menaruhnya di atas kepala.Rudal miliknya sudah siap menerobos masuk lubang surgawi milik Nilam. Tapi belum sempat itu terjadi, seseorang memanggil namanya dari arah luar."Pak! Pak Dikta! Pak Dikta!""PAK!!!!"Pemuda itu tersentak dari lamunann

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kenapa Baru Sekarang?

    "Kenapa baru sekarang?"Pertanyaan Elisha barusan membuat Jean kembali melirik ke arahnya."Kenapa nggak dari dulu kamu cari kerjaan yang tepat? Kenapa harus nunggu kita cerai dulu?""Emang penting bahas itu sekarang?" tukas Jean balik. "Bukannya kamu juga udah nyaman sama selingkuhan kamu.""Ya kalau kamu bisa nyukupin semua kebutuhanku dan Qila, mana mungkin dulu aku selingkuh." Elisha membalas sindiran Jean dengan kalimat barusan. Berharap Jean paham kalau dia turut andil dengan segala perbuatan yang dulu pernah ia lakukan."Anggap aja kita emang nggak jodoh," tutur Jean lagi. Sesekali pandangan matanya tertuju ke arah Qila yang sedang bermain dengan sangat riang tak jauh darinya.Elisha berdecak. Dia kadang tidak bisa memahami dengan betul isi kepala mantan suaminya ini."Oh ya, omong-omong soal Qila. Lain kali kalau mau ajak pergi jangan dadakan! Soalnya aku nggak bisa tiba-tiba ijin cuti gitu aja!""Ya har

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ciuman Panas Untuk Dikta (21+)

    "Hai sayang, gimana kabar kamu?" Nilam yang baru saja masuk kerja lagi setelah absen hampir seminggu, dibuat merinding gara-gara panggilan sayang yang Dikta tujukan padanya. "Sayang! Sayang! Emang gue cewek apaan sembarangan dipanggil sayang!" CEO tampan itu tertawa. "Kayaknya kamu beneran udah sehat. Buktinya, udah bisa segalak ini." Nilam mendengkus. Ia memilih diam dan fokus memperhatikan angka di lift yang menujukan sampai di lantai mana dia saat ini. "Kamu bolos nya lama banget, kan aku kangen." "Nggak tau malu!" "Kenapa harus malu! Kangen ini kan bukan kesalahan atau aib," balas Dikta sambil menarik sebelah sudut bibirnya. "Lo kan udah punya Bu Elisha, urus aja dia yang bener!" amuk Nilam sambil menatap Dikta dengan tajam. "Gimana ya..." Dikta menggaruk belakang kepalanya. "Aku udah mulai jenuh ama dia."

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jauhi Nilam!

    Jean mengangguk. "Saya nggak ada niatan sama sekali buat ninggalin dia."Bu Mala menggelengkan kepalanya. Anak muda jaman sekarang memang super keras kepala. Terutama si Jean, padahal dia sudah pernah menikah dan merasakan pahit manisnya berumah tangga. Tapi masih saja bersikeras untuk mendekati Nilam."Oke-oke. Tante ngerti kok. Yah anak jaman sekarang kan emang susah kalau sekedar dikasih teori aja.""Maafin saya Tante.""Enggak usah minta maaf," ucap Bu Mala lagi. "Yang penting kamu harus bisa buktiin kalau omongan kamu ini bener. Nggak sekedar tong kosong doang."Jean menganggukkan kepalanya. Dia menerima tawaran bu Mala dengan sangat terbuka. "Saya nggak akan bikin Tante kecewa.""Lebih tepatnya Nilam. Tante nggak mau, kamu buat dia kecewa.""Saya paham, Tante."Suasana tegang di antara kedua orang itu mulai mereda. Bahkan Bu Mala dengan senang hati mempersilahkan Jean untuk menikmati minumannya lagi.

DMCA.com Protection Status