Share

Bisakah Ia Percaya?

Author: Rey Asha
last update Last Updated: 2024-05-23 21:31:32

“Berani sekali kau pulang selarut ini.”

Andrea meringis kala telinganya menangkap suara Margaret yang menegurnya sinis. Wanita berusia lebih dari setengah abad itu duduk di sofa emas ruang tengah seraya menonton televisi bersama dengan kedua saudari tirinya.

Melihat ibu dan saudari tirinya berada di rumah pada akhir pekan bukanlah pemandangan yang sering terjadi. Mengingat betapa senangnya mereka berada di bawah sorotan dan keramaian, biasanya mereka berpesta sampai pagi dan pulang dalam keadaan mabuk. Unggahan foto atau video mereka minum di bar, berpesta di yacht maupun di klub ternama tersebar di sosial media.

“Aku pergi dengan Leo,” tukas Andrea.

Rebecca menyantap buah-buahan kering, meliriknya penuh cibiran. “Sampai selarut ini? Jangan mencoreng nama baik Cavendish dengan bepergian bersama kekasih baristamu.”

Andrea menghela napas gemetar, mencoba menghalau perkataan Rebecca. Sirat merendahkan saat adik tirinya menyebut kata ‘barista’ nyaris membuat amarahnya menggelegak. Andai g
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Sedikit Demi Sedikit

    Membawa Andrea ke salah satu toko buku terbesar di London merupakan salah satu keputusan terbaik yang pernah Leo lakukan. Aroma buku yang sangat terasa di udara memancing senyum lepas dari sang hawa. Senyum yang hampir tidak pernah ia saksikan saat mereka berduaan.Barisan rak berisi buku dengan ketebalan berbeda juga warna sampul yang kontras menarik atensi Andrea. Gadis berhelai jelaga itu langsung menaik-turunkan bahunya antusias selayaknya anak kecil yang mengunjungi taman bermain.“Kau senang?” Pertanyaan itu terlontar dengan nada geli, memandangi Andrea yang melempar pandangan ke sekeliling untuk memutuskan bagian gedung mana yang akan dijelajahi lebih dulu.Andrea mengangguk antusias. Sedetik kemudian, gadis itu menoleh. “Bukankah kita akan membicarakan persiapan pernikahan? Kenapa membawaku ke sini?”Sudut bibirnya tertarik tanpa bisa ditahan. Sepercik kepuasan terbit kala mengetahui ialah alasan di balik senyum Andrea hari ini. “Seingatku kau sering membaca novel saat mampir

    Last Updated : 2024-05-24
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Sampai Batasnya

    “Aku tidak percaya ini,” gerutu suara rendah beraksen Inggris di sebelah Andrea. “Aku hanya pergi beberapa minggu untuk kegiatan kampus dan kau sudah resmi bertunangan dengan pria asing yang tidak kukenal.”Andrea mengembuskan napas panjang, mengulum senyum tipis. “Kukira Margaret sudah memberitahumu.”Ia berdiri bersama kerumunan orang yang menunggu lampu lalu lintas berubah hijau sebelum menyeberang. Samar-samar mendengar pemusik jalan memainkan accordion dengan indah, berharap ada orang yang berbaik hati menyisihkan beberapa uang koin mereka. Jalanan selalu penuh sesak di hari libur.Karena ada pekerjaan mendesak yang membutuhkan Leo sebagai pemilik kafe, pria itu tidak bisa menemaninya mengepas gaun pengantin. Andrea memberengut kala mengingat Leo masih enggan mengatakan pekerjaan apa yang sangat mendesak hingga tidak bisa dijadwal ulang. Sebagai ganti sang tunangan, adik bungsu tirinya, Julianlah yang menemaninya ke butik siang ini.“Memberitahu apanya? Ibu tahu persis aku menenta

    Last Updated : 2024-05-25
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Rengkuhan Hangat

    Leo tengah berdiskusi dengan Daniel tentang masa depan kafe dan meminta sahabat lamanya membantu mencari gedung yang cocok untuk resepsi pernikahan saat ponselnya berdering. Ia menyetel nada dering khusus untuk orang-orang penting. Dan melodi yang mengalun lembut di kafe itu adalah milik Andrea.“Ya, Darling?” sapanya sembari mengabaikan Daniel yang menatapnya penuh ingin tahu. Topik tentang asmara selalu menarik perhatian pria keturunan Jepang itu.“Kumohon … aku membutuhkanmu sekarang.”Leo bersumpah jantungnya merosot ke perut kala mendengar suara lirih dari seberang sambungan. Kewaspadaannya melonjak, menyambar kunci mobil di atas meja lalu berlari ke parkiran. Tidak dihiraukan Daniel yang turut berteriak panik. Saat ini, tidak ada yang lebih penting daripada berada di sisi Andrea sesegera mungkin.“Kau di mana?” tanyanya tenang. Ia menyalakan mesin mobil, siap untuk membelah lalu lintas secepat mungkin.“Di rumah. Kumohon, Leo, bisakah kau menjemputku sekarang? Aku tidak ingin ber

    Last Updated : 2024-05-25
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Obrolan Tengah Malam

    “Nomor itu … apa Ruth selalu meneleponmu saat tengah malam?” Ia berusaha menjaga agar suaranya tidak gemetar, tetapi sia-sia.Leo menyapu layar ponsel untuk mematikan telepon Ruth, kemudian mengembuskan napas berat. “Kadang-kadang, tapi tidak pernah kujawab kecuali berurusan dengan kafe.”Hatinya mencelos. Tidak hanya Rebecca yang mendatangi Leo untuk bicara buruk tentangnya, Ruth diam-diam mendekati Leo juga. Tampaknya pekerjaan Leo sebagai barista, atau setidaknya itulah yang diketahui oleh saudari tirinya, tidak membuat mereka gentar. Manusia yang gila harta memang mengerikan.Namun, bukan harta maupun titel yang direnggut yang menjadi ketakutan Andrea. Lebih daripada pekerjaan dan status sosial, gagasan kehilangan Leo jauh lebih menyeramkan. Entah sejak kapan, Leo telah menjadi bagian dari rutinitasnya. Pria bernetra senada zaitun itu telah menjadi bagian dirinya.Dan … Andrea tidak sanggup kehilangan Leo.“Andrea, Darling? Bernapas untukku,” titah Leo lembut.Tulang rusuknya seak

    Last Updated : 2024-05-26
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Sisi Lain

    “Kau memakai kacamata? Tumben sekali.”“Diamlah. Kau sudah mendapatkan tempat yang kuminta?”“Tentu saja. Mau kau kunjungi hari ini?”“Iya. Omong-omong, salah satu temanmu bekerja di perusahaan media, bukan?”Andrea mengerjap saat sayup-sayup obrolan dengan nada berbisik menyapa indra pendengaran. Dalam hati, ia mengumpat pada seseorang yang meninggalkan tirai dalam keadaan terbuka, membuat cahaya matahari yang memancar ganas jatuh tepat di mata.Ia melempar pandangan ke sekeliling. Ruangan yang didominasi dengan abu-abu itu tampak lebih terang. Meja yang ada di sisi berlawanan dengan jendela penuh dengan buku, alat tulis dan laptop yang sedang dalam mode tidur. Keningnya mengernyit bingung kala mendapati suara kompor dinyalakan.‘Aku bukan di kamarku!’Andrea terkesiap, melonjak bangun dari posisi berbaringnya. Sontak langsung melihat pakaiannya di balik selimut. Kaus kebesaran dengan celana pendek. Masih lengkap.Masih dalam keadaan bingung, ia berusaha mengingat kejadian semalam. B

    Last Updated : 2024-05-27
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Jadi Aku ....

    “Aku bersumpah anak baru itu adalah perempuan paling menyebalkan yang pernah kutemui!” Itulah yang pertama kali menyapa telinga saat Andrea mengangkat telepon grup dari teman-temannya. “Gadis itu berlagak selayaknya Ratu Kantor saat ia mendapatkan posisi sebagai sekretaris bos. Memangnya ia tidak tahu kalau posisi sekretarislah yang paling menderita?”Andrea menatap ponselnya seolah Lily bisa keluar dari sana. Ia mengulum kekeh, sudah terbiasa dengan ledakan amarah Lily jika berurusan dengan salah satu teman kerjanya. “Apa lagi yang ia lakukan padamu, Lily?”“Jangan gunakan nada sok bijak itu padaku, Andrea.” Lily mengecamnya dari seberang telepon. Ia bisa mendengar kekehan Darren juga. “Setelah ditunjuk menjadi sekretaris, ia berpikir bahwa dunia telah berada dalam genggaman. Bagaimana bisa gadis itu berpikir setelah keberuntungan kecil, ia bisa memerintah seenaknya di tempat kerja? Aku bekerja lebih lama darinya.”Ada suara klakson mobil dan obrolan samar para pejalan kaki dari sambu

    Last Updated : 2024-05-28
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Yang Tersembunyi

    “Julian, apa yang kaulakukan di sini?”Andrea memandang adik bungsu tirinya terkejut. Pasalnya, ia tidak pernah berkata akan menginap di flat Leo atau memberikan alamat sang tunangan pada Julian. Mengamati sang adik dari atas sampai bawah, Andrea menyadari Julian tengah menenteng jas jinjing.“Aku bertanya pada Rebecca kafe tempat tunanganmu bekerja dan bertanya padanya di mana kau menginap beberapa hari ini,” aku Julian muram.Senyumnya terkulum saat Julian enggan menatapnya lurus. Perasaan bersalah masih menghantui Julian bak badai di musim panas. Mundur selangkah seraya melebarkan pintu, Andrea mengisyaratkan pada Julian agar masuk.“Duduk saja dulu,” katanya seraya menuang air ke gelas. “Jadi, apa yang membawamu kemari?”Julian menjalin jemari di atas lutut, memandang Andrea dengan penuh sesal dan suram. Tas yang ditenteng oleh adiknya, kini diletakkan di kaki sofa.“Aku tahu mungkin permintaan maafku tidak ada gunanya bagimu, tapi aku tetap ingin mengucapkannya, Kak.” Julian memb

    Last Updated : 2024-05-29
  • Terjerat Cinta Sang Barista   Datangnya Seseorang dari Masa Lalu

    Senyum Andrea mengembang saat menemukan kotak bekal di dalam tasnya. Karena bangun terlambat, ia tidak sempat menyiapkan sarapan atau memasak bekal untuk makan siang. Satu-satunya alasan mengapa kotak bekal itu ada pasti karena ulah Leo.Pikirannya sibuk memikirkan cerita Julian sepanjang malam. Kepalanya memunculkan beragam kemungkinan skenario. Menerka pergerakan Margaret dan saudari tirinya yang ingin menguasai rumah megahnya di Kensington.Saat Leo bertanya bagaimana kunjungan Julian malam itu, Andrea bercerita singkat tentang betapa menyesalnya sang adik bungsu. Sama sekali tidak menyinggung tingkah Margaret yang mencurigakan pada calon suaminya.Menepis pikiran tentang ibu tiri, Andrea meraih kotak bekal dari dalam tas. Sudut bibirnya tertarik samar. Aroma telur yang menggugah selera berpadu dengan daging barbekyu. Tidak hanya makan siang, ia juga menemukan termos berisi teh chamomile yang diletakkan bersisian dengan kotak bekal.Andrea terkesiap kaget. Ada secarik kertas kecil

    Last Updated : 2024-05-30

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Benang Kusut Yang Bercabang

    “Per kemarin, Logan Blackhill sudah tidak menetap di London.” Itulah hal pertama yang dilaporkan oleh Roger sesampainya sang detektif di kafe Wisteria. “Pihak hotel sudah membenarkan kalau kamar yang dihuni oleh Logan kosong dan ia tidak terlihat lagi di kota ini.”“Akhirnya ada kabar baik minggu ini,” gumam William rendah. “Yakin kalau ia benar-benar pergi dan bukannya menyembunyikan diri?”Roger mengangguk lamat. “Kelihatannya begitu. Tidak ada lagi alasan yang mengikatnya di kota ini. Bahkan pembayaran di kasinonya sudah dilunasi.”Leo menyimak penjelasan sang detektif dengan senyum terkulum. Keberhasilannya sudah dipastikan malam itu. Saat Logan tak berkutik di bawah ancamannya. Namun, mendengar kabar bahwa taktiknya benar-benar berhasil memberikan kepuasan yang berbeda.Menyenangkan, tentu saja. Ternyata kemampuannya bernegosiasi dengan menyelipkan taktik persuasif—dalam kasus Logan agak sedikit ekstrem—belum menumpul. Setidaknya, Logan cukup bijak untuk tidak menguji batasan Leo

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Kembali Sedia Kala

    Langkah kaki menggema di kediaman mereka kala Andrea melintasi flat menuju ruang kerja. Cahaya yang menyusup pada bagian bawah pintu menunjukkan bahwa seseorang mengingkari janji untuk tidur lebih awal bersamanya dan memilih bekerja. Mendesah panjang, Andrea mengetuk pintu tiga kali,“Selamat malam, Tuan Leo Howard.” Andrea melongokkan kepala dari balik pintu. Matanya langsung bertemu dengan netra senada zaitun Leo yang dibingkai dengan kacamata. “Boleh aku bicara dengan suamiku?”Leo mengulum senyum, melepaskan kacamatanya. “Keduanya adalah suamimu, Darling.”Andrea melangkah lebih dalam ke ruang kerja, berhenti tepat di depan meja sang pria. Ia menjawab uluran tangan Leo, memutari meja lalu duduk di pangkuan sang suami. Sudut bibirnya tertarik lebih dalam ketika Leo menyapukan bibir di pelipisnya lamat.“Sayangnya, Tuan Leo Howard dan suamiku adalah dua pria yang berbeda,” guraunya. “Tuan Leo Howard akan bersikeras mengerjakan laporan dari William lalu sibuk mengkalkulasikan data da

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Paku Terakhir

    Andrea tidak bisa berhenti melihat jam dinding setelah menerima pesan terakhir dari Leo. Semakin lama jarum jam berputar, semakin tercekik dirinya. Panik membelenggu batin kala sang pria bersikeras ingin bertemu dengan Logan untuk bicara. Seberapa keras ia berusaha untuk membujuk Leo agar membatalkan niatnya pun berakhir sia-sia. Julianlah yang menjemputnya dari kantor, kali ini bukan atas suruhannya melainkan karena titah Leo untuk menjaga sang kakak. Cemasnya kian mengimpit dada saat sosok sang suami absen dari kafe. William dan Daniel berusaha untuk menenangkannya dengan senyum tipis.“Tenang saja, suamimu itu lebih tangguh daripada gurita cincin biru.” William menepuk bahunya ringan, menyeringai lebar. “Ia mungkin tampak tidak berbahaya, tapi racunnya bisa membunuh dua puluh enam orang dewasa. Bahkan orang lain tidak akan menyadari gigitannya sampai alat pernapasan mereka gagal berfungsi.”Gurauan William berhasil menarik sudut bibir Andrea tipis. Ia tidak tahu kemampuan Leo seba

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Sisi Gelap Leo Howard

    Leo menggulirkan ibu jari di layar ponsel. Sudut bibirnya tertarik samar. Pesan lain dari Andrea yang mengingatkannya untuk berhati-hati dan tidak menantang bahaya. Kalau sang hawa akan menunggunya di kafe seperti biasa.Ia mengetik pesan balasan. ‘Aku akan kembali sebelum kafe tutup.’Sejak meluapkan gelisah dan cemasnya kemarin lusa, Andrea telah kembali seperti sedia kala. Dugaannya benar. Logan memang sengaja mencari Andrea, mengancamnya. Yang luput dari hipotesisnya adalah kemungkinan bahwa bajingan itu akan menggunakan namanya agar Andrea mengikuti keinginan Logan untuk kembali.Malang bagi Logan, Leo bukanlah sembarang pria yang patuh saat diancam.Awalnya, Leo berniat mengusir Logan dengan mengirim pria itu kembali ke Amerika. Namun, niat itu terpaksa diurungkan setelah mempertimbangkan ketakutan Andrea selama beberapa hari setelah kemunuculannya. Bagaimana Andrea selalu waspada terhadap sekitar. Bagaimana Andrea mencoba menjauh darinya karena tidak mau Leo disakiti oleh baji

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Meluap Habis

    “Darling, bisakah kita bicara sebentar?”Gerakan tangan Andrea yang tengah menumpuk piring setelah makan malam terhenti di udara. Cemas sontak menyergap benak. Kalimat itu selalu mengundang resah karena akhir pembicaraan biasanya tidak selalu baik. Bukankah banyak pasangan kekasih yang menemui akhir hubungan setelah pertanyaan itu dilontarkan?Namun, Andrea telah mengantisipasi hal ini akan terjadi cepat atau lambat. Sudah beberapa hari setelah ia menghindari Leo dengan gamblang. Menghindari ajakan sang pria untuk menghabiskan waktu bersama, bahkan menolak untuk diantar-jemput dan melakukan tradisi mereka. Sentuhan ringan pun berkurang drastis.Andrea tahu kalau mengelak bukanlah keputusan yang bijak, tetapi terlampau sibuk dengan benang kusut dalam kepala juga suara yang senantiasa berteriak dalam pikiran membuat sisi rasionalnya terpaksa dinomorduakan.“Apakah mendesak?” balasnya seraya membasahi bibir gugup, mencoba menjaga agar suaranya tidak gemetar. “Aku perlu mencuci piring dulu

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Jurang Berjarak

    Leo bersumpah ada yang aneh dengan Andrea.Saat ia kembali dari kios yang menjual ayam dan membeli teh susu yang Andrea suka untuk melengkapi pagi sang hawa, wanita itu duduk dengan tegang di bangku panjang. Ekspresinya mengeras. Matanya memandang kejauhan. Bahkan saat Leo duduk di sampingnya, Andrea tidak langsung bereaksi.“Darling, kau baik-baik saja?” tanyanya seraya menggapai jemari sang istri yang ternoda oleh saus dari pai daging lantaran menggenggamnya terlalu erat.Andrea terkesiap. Mulutnya nyaris menganga, matanya membelalak. Selama beberapa detik, wanita itu bereaksi seolah ia adalah penjahat yang siap menyergap. Respons itu sudah cukup meningkatkan kewaspadaan Leo terhadap sekitar.Apa yang sebenarnya dilihat Andrea hingga sang hawa terpekur baga

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Antara Ego dan Keselamatan

    Langit London yang mendung dengan awan hitam yang menggulung berkebalikan dengan suasana hati Andrea yang sumringah. Untuk pertama kalinya setelah beberapa minggu, ia bisa menghirup udara segar. Perjalanan dari rumah menuju kantor dan kafe tidak dihitung.“Kau banyak tersenyum pagi ini,” cetus Leo mengamati rupa sang istri. Sebelah lengannya merangkul pinggang Andrea protektif.Senyum Andrea mengembang. “Ini kencan pertama setelah menikah, bukan?”Sebelah alis Asher terangkat, termenung sejenak. “Ah … kelihatannya aku melalaikan salah satu kewajibanku. Mulai sekarang, kita jadwalkan untuk berkencan tiap seminggu atau dua minggu sekali, bagaimana?”Andrea terkekeh pelan. Niatnya bukan menyinggung sang suami dengan mengungkit kencan mereka yang nyaris nihil setelah menikah. Ia memahami kesibukan Leo yang sangat menyita waktu. Inginnya semata-mata mengungkapkan perasaan gembira setelah benaknya terkekang.“Tidak perlu memaksakan diri,” sahut Andrea. “Aku cukup senang dengan kencan kita di

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Momen Romantis

    Leo menghela napas panjang sembari menurunkan kacamatanya. Menyandarkan punggung ke sofa, ia mendapati cahaya jingga sang surya telah pudar digantikan oleh sinar temaram sang purnama.Menoleh pada wanita yang dengan sibuk dengan buku bacaannya di seberang sofa, bibirnya tertarik tanpa bisa ditahan ketika menangkap rupa damai istrinya. Sesuatu yang jarang ia lihat belakangan ini kecuali saat Andrea tidur dan tenggelam dalam novelnya karena kehadiran Logan.Sudah tiga jam berlalu sejak mereka kembali. Leo meminta waktu sebentar pada Andrea untuk memeriksa laporan yang diminta oleh William—ia bersumpah temannya yang satu itu mulai memanfaatkan kesempatan dari perjanjian mereka dan perlahan-lahan menyeretnya kembali bekerja.Leo ingat Andrea hanya mengangguk paham kemudian meraih novelnya yang masih setengah seles

  • Terjerat Cinta Sang Barista   Gemuruh Perasaan

    Andrea mengempaskan diri di kursi berlengan yang berada di sebelah rak buku. Novel fantasi romansa yang beberapa saat lalu tengah dibaca, kini diletakkan di atas meja kayu kecil berdampingan dengan secangkir teh yang masih mengepul.“Jadi, Logan sudah kembali?” tanya Lily dari seberang sambungan. “Apa lagi yang diinginkan si brengsek itu kali ini.”Inilah alasannya menutup buku meski tak rela. Ia sedang berada di tengah pertarungan pedang antara sang prajurit dengan bandit untuk menjaga perbatasan saat ponselnya berdering nyaring. Namun, identitas penelepon berhasil membuatnya mengurung kesal.Andrea menduga Lily dan Darren mengetahui kabar tentang kembalinya Logan dari Julian, mengingat si adik bungsu dan temannya yang berkacamata terbilang dekat. Tidak butuh waktu lama sama Lily ikut menden

DMCA.com Protection Status