Share

Puncak Kerinduan

"Masih ada pesan dari Bibi kamu, enggak?" tanya Arnes melirik ke arah ponsel yang Sheila letakkan di pangkuannya.

Gadis itu menggeleng dengan cepat. Sudah nyaris seminggu terakhir tak ada satupun pesan dari bibi atau pamannya yang bernada ancaman. Semua hilang setelah keduanya bertemu dengan pasangan suami istri itu. Sepertinya ultimatum sang dokter berhasil menghentikan semua permainan licik keluarga Sheila.

"Bagus, kabari aku jika mereka masih macam-macam!" katanya menegaskan.

Belajar dari pengalaman, Arnes tak ingin lagi kecolongan. Selain karena ini menyusahkan, tentu ia sendiri tak mau gadisnya terlihat muram juga sedih. Walau bagaimanapun, janjinya untuk melindungin dan menjaga Sheila harus tetap diutamakan.

"Kalian lagi apa?" tanya Mia yang sudah cantik, pertanda akan segera berangkat kerja.

"Oh, ini sarapan!" jawab Arnes berusaha untuk meluapkan semua rasa gugup.

Hubungan gelapnya dengan Sheila sampai detik itu belum sedikitpun tercium ke permukaan. Selain karena kesibukan san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status