Share

Menyusun Rencana

"Kenapa semua diam? Apa masakanku tidak enak?" tanya Mia dengan senyum manis yang dibuat begitu menggoda.

Siapapun yang melihat keluarga kecil mereka malam itu tak akan menyangka bahwa telah terjadi peperangan dalam diam. Ya, tak ada suara yang muncul di meja makan, kecuali peraduan antara sendok dan piring. Semua mulut terkunci, hanya wanita cantik bergincu merah terang yang berani bersuara.

"Astaga... kalau kalian diam terus, rumah ini jadi membosankan!" serunya setengah kesal.

Tapi baik Arnes ataupun Sheila tetap menutup mulut. Keduanya tak bisa lagi berkata-kata. Makan malam yang harusnya enak, terasa hambar di lidah. Suasana yang hangat, berubah dingin dengan semua sikap Mia.

"Baiklah, kalau begitu... aku akan pergi dari sini! Ku beri kalian waktu untuk menikmati suasana," katanya seraya mengambil tas mewahnya dan pergi meninggalkan rumah.

Suara deru mobilnya kembali terdengar. Sayup-sayup menghilang, lalu disusul bunyi gerbang yang kembali ditutup oleh petugas keamanan. Namun su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status