Share

Bukan Wanita Murahan

"Jadilah kekasihku."

"Ha?"

Syarat macam apa itu? Apa Yoga menganggapku seperti wanita murahan? Seenaknya memintaku menjadi kekasihnya.

Aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti dua minggu lalu.

"Apa kau sudah gila? Aku tidak mau menjadi kekasihmu!" tolakku tegas.

"Baiklah, tidak masalah... Kalau begitu aku permisi."

Sungguh aku tak tahu permainan apa yang sedang Yoga coba mainkan saat ini. Seakan tengah menguji kesabaranku.

"Tunggu!"

Yoga baru bergegas pergi, tetapi aku mencegahnya.

"Apa tidak ada syarat lain?" tanyaku ragu-ragu.

"No!"

Yoga sungguh keterlaluan. Dia manusia terlicik yang pernah aku temui. Mengalahkan Aditya.

"Keterlaluan!" gumamku.

"What?" Tapi masih bisa didengar oleh Yoga.

"keterlaluan... Kau manusia tak punya hati nurani. Apa kau tidak bisa melihat penderitaan para warga? Setidaknya gunakan akal sehatmu jika hatimu tak berfungsi!" seruku berapi-api.

Kini aku melupakan rasa hormatku terhadap Yoga. Aku mengenyampingkan kemanusiaan.

"Justru karena hatiku be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status