Terjerat Cinta Atasan Nakal

Terjerat Cinta Atasan Nakal

last updateLast Updated : 2025-04-06
By:  SkaviviUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 ratings. 9 reviews
29Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Kau benar-benar gila, Tuan! Kau membuatku cinta tapi kini kau...” Kabar buruk menjebak Rania Zaskia Putri ke dalam pernikahan kontrak dengan atasan ibunya, Joe Abrizam Sky. Di tengah badai masalah yang datang silih berganti, sebagai seniman muda, Rania pun ikut memanfaatkan Joe sebagai batu loncatan menuju cita-citanya, meski kemudian masa lalu Joe yang telah lenyap membawa perkara baru dalam hidup Rania! Realino dan Sabrinna seolah-olah menjadi gula dan racun, dan Rania terjerat tipu daya atasannya. Mungkinkah Rania bebas dari jeratan atasannya yang nakal atau membuat babak baru kehidupan?

View More

Latest chapter

Free Preview

Tiba Di Jakarta

“Separah apa sih Ibu sekarang? Kenapa nggak dipulangkan sama bosnya dan di kasih pesangon? Kenapa aku yang perlu ke sini!” Denyut kehidupan sangat terasa di kota Jakarta. Terutama di stasiun, ratusan kaki bergerak melambat ke pintu keluar dan masuk. Sore ini. Aku—Rania Zaskia Putri, tiba di Jakarta untuk merawat Ibu yang sakit di rumah majikannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Tapi sungguh aku benci kepadatan kota ini, aku benci hawa panas dan sesak yang begitu kuat membelai kulit meskipun ini adalah kali ke empat aku menginjak wilayah yang tidak pernah absen di berbagai stasiun televisi nasional dengan pemberitaan yang bermacam-macam. Ibu sakit, raganya sudah tidak mampu menjadi tulang punggung keluarga. Meski begitu jiwanya yang keras dan mulutnya yang ceriwis itu tetap bisa mendesakkan sebuah tanggung jawab ngeri yang aku sendiri tidak menyangkalnya. Aku di suruh menggantikannya sebagai pembantu seorang pria dewasa, meneruskan pekerjaan yang tidak layak untuk gelar sarjana...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Mak Iyah
semangat thor untuk novel barunya
2025-03-22 05:08:46
2
default avatar
hej42107
ceritanya bikin ketar-ketir
2025-03-21 23:14:43
1
user avatar
Claresta Ayu
double up dong mb vi....
2025-03-17 14:29:44
2
user avatar
Claresta Ayu
penasaran sama sabrina mantan kekasihnya joe. seperti apa kisah percintaan mereka, sampai² joe tidak mau membahasnya lagi??
2025-03-17 14:29:15
1
user avatar
Bamban Arimurti
Semangat bestie, sukses untuk karya barunya
2025-03-16 15:30:36
1
user avatar
Skavivi
Komentar di sini yuk buat yang sudah baca.
2025-03-14 23:37:25
0
user avatar
Claresta Ayu
Setelah sekian purnama akhirnya karya mb Vivi launching lagi disini. Selalu suka sama karya²mu mb, sukses selalu.
2025-03-12 16:08:40
1
user avatar
Lenie
bagus banget
2025-03-10 10:28:28
1
user avatar
LP addict.
Ayo di baca dan di sayangi kisah Rania & Joe ini. :⁠-⁠)
2025-03-08 23:17:56
2
29 Chapters
Tiba Di Jakarta
“Separah apa sih Ibu sekarang? Kenapa nggak dipulangkan sama bosnya dan di kasih pesangon? Kenapa aku yang perlu ke sini!” Denyut kehidupan sangat terasa di kota Jakarta. Terutama di stasiun, ratusan kaki bergerak melambat ke pintu keluar dan masuk. Sore ini. Aku—Rania Zaskia Putri, tiba di Jakarta untuk merawat Ibu yang sakit di rumah majikannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Tapi sungguh aku benci kepadatan kota ini, aku benci hawa panas dan sesak yang begitu kuat membelai kulit meskipun ini adalah kali ke empat aku menginjak wilayah yang tidak pernah absen di berbagai stasiun televisi nasional dengan pemberitaan yang bermacam-macam. Ibu sakit, raganya sudah tidak mampu menjadi tulang punggung keluarga. Meski begitu jiwanya yang keras dan mulutnya yang ceriwis itu tetap bisa mendesakkan sebuah tanggung jawab ngeri yang aku sendiri tidak menyangkalnya. Aku di suruh menggantikannya sebagai pembantu seorang pria dewasa, meneruskan pekerjaan yang tidak layak untuk gelar sarjana
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more
Kedatangan Maut
Aku meletakkan sepucuk surat yang Ibu katakan sebagai daftar hutangnya kepada Joe dan surat pribadinya untuk Bapak—surat permohonan cerai. Aku jamin surat-surat itu akan membuat keributan sengit yang berdampak pada kebencian.“Sehari saja nggak ada masalah di dunia ini. Orang-orang sepertiku pasti senang.” Aku memutuskan menyandarkan punggung pada tembok, dua hari ini seperti mimpi buruk yang membuatku sulit istirahat dengan santai. Kamar Ibu memang memakai air conditioner yang sejuk, sesuatu yang lebih berkelas daripada kamarku yang hanya memakai kipas angin karakter di bawah harga seratus ribu. Tetapi aku merasa seperti berada ruang arsip yang menyimpan sejarah panjang Indonesia, yang membuatku ingin cepat-cepat keluar dari sana. “Apa susahnya...” “Biaya kuliahmu sebagian hutang dari dia, Ran!” sahut Ibu dengan cepat. Aku jadi tidak yakin kalau Ibu betul-betul sakit jika marah begitu. “Tolong Ibulah, Ran. Cuma kamu satu-satunya yang bisa bantu!” Sial. Jadi aku di suruh secepa
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more
Bermain Pilihan
Tubuhku terjatuh di ranjang empuk setelah didorong dengan kasar oleh Joe. Ranjang ini nyaman, beralaskan kain halus tanpa corak. Rasanya aku ingin tidur-tiduran di sini, nyenyak pasti tidurku. Tapi secepat mungkin aku bangkit, menentang kekuasaannya dengan cepat. “Kamu memang akan menjadi bos saya, ya. Tapi perlakukan aku seperti orang asing saja. Tidak perlu ada sentuhan fisik begini. Sialan! Aku bukan binatang jalang.” Joe mengernyit heran. Jelas dia tidak tahu maksudku, dia pasti hanya memahami seni berhitung dan mengatur karyawan. “Siapa yang menganggap kamu binatang jalang? Kamu sendiri!” Aku mengepalkan kedua tangan sambil menatap Joe dengan berani setelah dia menganggap ucapanku tidak sepenting niat hatinya membawaku ke kamarnya.“Ini penting, dengar sajak ini.” Aku memuntahkan sajak Chairil Anwar berjudul Aku, Joe layaknya meresapi baik-baik ucapanku dan memahaminya. Aku sungguh-sungguh berlari ke sini tanpa berniat menebus peluru yang dilepaskan Ibu. Aku tidak mau ku
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more
Aku Mati Kata
Joe Abrizam Sky agaknya memang pria serampangan yang bisa bersenang-senang dengan banyak perempuan tanpa menggunakan perasaan. Pria yang tidak mempedulikan kesehatan seksual. Pria yang tidak peduli tubuh perempuan itu milik siapa, dan tidak peduli diberi izin atau tidak. Pria ini mungkin pengelana yang sedang mencari wadah yang tepat untuk melekatkan hasratnya yang tinggi. Mencari rumah yang nyaman untuk digenapi. Dan rumah itu jelas bukan aku sekalipun malam ini aku kurang mahir melawan ciuman yang mendadak. Joe mengusap bibirku yang basah dengan ibu jarinya seraya mengangkat tubuhnya yang menindihku. “Keluar!” “Tuan penjahat!” Aku membetulkan pakaianku seraya bangkit dan menamparnya. Tak kulihat pembalasan, Joe justru membiarkan aku keluar kamar dan membanting pintu kamarnya kuat-kuat. Aku mengatur napas, berusaha tidak terhanyut oleh rasa bibirnya yang lembut dan sentuhan tangannya yang pintar di dadaku. Di kamar, aku segera membersihkan diri dan mengurus Ibu sebisa
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more
Obesesi Tuan Joe
Jika direnungkan kembali, tidak rugi bila aku menikah dengan Joe. Bila aku memasrahkan diri terjebak dalam permainannya. Aku akan tetap menjadi Rania Zaskia Putri yang merana, yang tidak merdeka dalam memilih pilihan meski perutku akan kenyang, pakaianku akan menawan dan isi dompetku tidak kering kerontang. Untuk sesaat gambaran tentang masa depan bersama Joe menyelinap di benakku. Aku resah. Sialnya mengapa aku justru berpikir dengannya adalah permainan panas yang menjanjikan kenikmatan dunia? Aku menurunkan sedikit kaca mobil seraya menghela napas. Setelah diskusi panas di ruang kerjanya, Joe mengajakku untuk berbelanja.Menyenangkan juga rayuannya. “Menurut tuan, operasi dan kemoterapi bisa membuat Ibu hidup lebih lama?” “Itu tergantung daya tahan dan daya juang Bu Minah.” Joe membiarkan fokus kemudinya beralih kepadaku sejenak. “Bu Minah satu-satunya orang tuamu bukan?” tukasnya dengan ragu. Aku mengulum bibir sambil menggeleng. “Aku masih punya Bapak dan adik.” Mataku mena
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more
Rania Si Mat Keluh
Joe menatapku dengan wajah terkejut, lalu tanpa mempedulikan sekitarnya, dia tetap mengoceh hal-hal yang seharusnya aku lakukan dan aku patuhi sebagai calon istrinya kelak. Aku menghela napas, banyak sekali peraturannya. Namun satu yang paling sering Joe ingatkan, aku harus banyak-banyak bersabar. Bersabar katanya? Halo, sabar hanya untuk orang-orang penyabar, sedangkan aku? Aku sabar kok meski kadang-kadang. Joe tersenyum cerdik seraya berbisik, “Kamu jangan berpikir keras, Rania. Santai saja, cukup aku yang kacau sekarang.” Aku melengos pergi untuk menyudahi tingkahnya, namun Joe tetap getol memberi kegelisahan. “Bicaramu tadi terlalu kasar, kamu bisa aku hukum!” Aku segera menoleh, “Aku bicara kenyataan, apa serunya menikahi laki-laki impoten? Mirip agar-agar begitu?” Tatapanku pindah ke kaki jenjangnya yang terbungkus celana jins lalu pindah ke wajahnya. Rahang Joe mengeras, ekspresinya yang santai berubah drastis seolah tertekan sesuatu. “Apa kamu lupa dengan
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
Merasakan Kehadiranmu
“Apakah tuan akan menambah daftar panjang hutang Ibu dengan judul belanja baju baru di plaza Senayan?” tanyaku sewaktu perjalanan pulang. “Untuk ini tidak sama sekali.” Joe tersenyum simpul, tidak masalah kalau saja setumpuk baju baru itu hanya akan teronggok di lemari. “Cadangan kesabaranku masih banyak. Kamu mau apalagi setelah ini?” “Mau pulang. Ibu tidak ada yang jaga!” Joe menghela napas dengan pasrah. “Kamu sungguh-sungguh percaya Bu Minah tidak ada yang menjaganya?” Pertanyaan itu membuatku semakin mengerti, aku mudah dibodohi dan aku percaya. “Kakimu halus seperti cara berpikirmu, Rania. Manis sekali!” Joe mengacak-acak rambutku sambil tersenyum lebar. “Pakai rok tadi untuk malam nanti, di kamarku!” Huh, betapa ingin aku mempertanyakan bahwa permintaan itu benar-benar nyata, benar-benar boleh dimiliki gadis sepertiku? Sungguh anugerah. ”Jam berapa undangan itu, tuan?” “Sepuluh!” Aku mengangguk, Joe tertawa. Idih, apanya yang lucu? “Kamu peduli dengan B
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more
Berikan Aku Anak
Kupikir, jika aku menikah—baik demi melunasi hutang dan kesehatan Ibu, atau meringankan beban Joe yang dianggap gay dan impoten itu—aku tetap perlu mengenali Joe secara pribadi. Artinya aku harus ramah seperti customer service. Astaga... Sibuk sekali hidupku kini. Selain lebih rajin memasak dan merapikan rambut, aku perlu mengenali seseorang yang ingin sekali aku jotos lagi. Joe hanya duduk manis di kursi dapur setelah semalam aku sudah menjadi kawan tidurnya. Joe pula memintaku agar menganggap rumah yang baru sebulan ditempatinya sebagai rumahku juga. Aku langsung tertarik untuk membeli beberapa lukisan, hiasan meja, patung-patung abstrak nan lucu atau piring-piring klasik khas tionghoa untuk memberi sentuhan seni di rumahnya yang sepi. Aku akan mengemukakan pendapat ini setelah makan siang nanti. “Kenapa tuan hanya melihat saja? Mengapa tidak membantu aku memasak?” “Hmm...” Joe meletakkan ponselnya di meja seraya pindah ke sampingku. “Apa ini salah satu kesepakatan di dapur? K
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
Joe Yang Mengatur
Kesepakatan bersama Joe dan Ibu pada akhirnya menjadi bagian dari hidupku, sekarang aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada kebebasan. Aku tahu ini sembrono, mirip waktu aku tidur dengannya. “Ayo, ke bawah.” Joe menghampiriku yang duduk di sofa ruang kerjanya. “Kamu terlihat tidak ikhlas mendatangi surat perjanjian tadi, Rania.” Joe terkekeh, memprovokasi perasaanku. “Boleh aku berterima kasih dengan mencium tanganmu sekarang?” Aku mengangguk, lalu melihat Joe berlutut bagai pangeran yang hendak melamar kekasihnya dan mencium punggung tanganku mesra. “Milikku.” Joe tersenyum. “Besok kita pergi ke rumah sakit, sekarang aku harus pergi kerja. Bisa kamu baik-baik di rumah?” Alisku berkerut, dan butuh beberapa detik sebelum memutuskan untuk memintanya agar tidak usah pulang saja. Joe kembali terkekeh sebelum berdiri. “Aku yang mengaturmu, Rania! Pergilah ke kamar Ibumu.” Aku mengangguk tanpa bertele-tele, tapi Joe segera mendekat untuk mencegahku pergi dari ruang ker
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more
Sialnya Aku
Sepotong kegelisahan mengiringi jawaban atas pertanyaanku yang gamblang. Joe mengangkat bahu seolah menyepelekan tindakannya yang tidak akan menyakitiku.“Aku serius dengan usaha ini, Ran. Kalau saja aku menyakitimu, mungkin aku terlalu marah dengan kesalahanmu!” “Kesalahanku? Contohnya?” “Selingkuh.” Sebagai mantan mahasiswa seni rupa kontemporer yang cinta mati pada pekerjaan dan hobinya, selingkuh dengan manusia tidak pernah aku lakukan.Selingkuhanku biasanya berupa imajinasi, patung, lukisan dan pekerjaan-pekerjaan yang membuatku menjadi palugada berhati riang gembira yang berujung gila sesaat. Dan mantanku akan marah-marah tak karuan, lalu pergi mencari pelampiasan. Huhuhu. “Aku tebak, tuan pernah diselingkuhi?” “Untuk kondisiku, itu sudah pasti!” Joe mendengus tidak senang. “Jangan dibahas, aku tidak senang.”Aku juga tidak senang, cerita perselingkuhan selalu menjadi cerita rumit yang jarang berakhir dengan kedamaian hati. Dan payahnya ‘monster’ itu akan hidup lebih lama
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status