"Bagaimana ini? Apa nanti Ken akan menuntut haknya sebagai suami?" Karina bertanya-tanya dalam hatinya.
"Apartemen ini hanya ada satu kamar. Mau tidak mau aku harus tidur disini," ucap Ken dalam hati.
Ting suara bel berbunyi. Karina segera membuka pintu. Abang kurir mengantarkan makanan pesanan Karina. Setelah dibayar, kurir itu langsung pergi lagi. Karina menyimpan makanan itu di meja kemudian pergi ke dapur untuk mengambil piring.
"Ken kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu. Maaf ya aku makanan online soalnya tidak ada bahan untuk masak di apartemen ini," kata Karina.
"Iya tidak apa-apa."
Mereka berdua makan sangat lahap sekali. Sepertinya mereka sangat lapar setelah seharian berada di acara pernikahannya. Selesai makan Kendrick membereskan piring kotor itu dan membawanya ke dapur.
"Ken biar aku aja," kata Karina yang akan merebut piring kotor dari tangan Ken.
"Sudah gapapa biar aku saja. Walaupun aku laki-laki tapi aku sudah terbiasa melakukan hal seperti ini," jelas Kendrick.
Sambil Ken mencuci piring, Karina membuka kulkas siapa tau ada cemilan untuk mereka malam ini. Ternyata kulkasnya tidak ada apa-apa. Wajar saja apartemen ini sudah lama tidak dipakai.
"Apa ini apartemen baru?" tanya Ken yang penasaran.
"Tidak Ken, udah hampir empat tahun ayah membeli apartemen ini untuk ku. Hanya saja jarang aku tempati makanya tidak apa-apa disini."
Ken hanya manggut-manggut. Setelah selesai mencuci piring mereka kembali ke sofa depan televisi.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00. Rasa kantuk sudah dirasakan Karina. Dia ketahuan menguap beberapa kali oleh Kendrick.
"Kamu tidur duluan aja, Karin," kata Kendrick.
"Terus kamu?" tanya Karina.
"Aku belum terlalu ngantuk."
"Tapi .... "
"Kamu tidur di kasur aja nanti biar aku tidur disini."
"Ngga Ken biar aku yang tidur di sofa," sela Karina.
"Udah aku saja yang tidur di sofa, aku gapapa kok. "
"Maaf ya Ken kamu harus tidur di sofa."
"Iya gapapa," jawab Kendrick sambil tersenyum.
Karina pun berjalan ke arah kasur. Dia langsung berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut. Sedangkan Kendrick masih asik menonton televisi yang menayangkan acara olahraga.
Entah jam berapa, Karina terbangun dari tidurnya karena haus. Dia melihat televisi masih menyala. Saat melihat ke arah sofa ternyata Kendrick sudah tidur.
"Sepertinya dia ketiduran sampai lupa mematikan televisi," ucap Karina.
Dia bangun dan mengambil air minum yang berada di pinggir televisi. Setelah minum Karina mematikan televisi. Dia melihat Kendrick seperti kedinginan. Karina pun mengambil selimut yang dia pakai tidur untuk menyelimuti Kendrick. Dan dia kembali tidur tanpa selimut.
**
Pagi hari yang berbeda untuk Kendrick dan juga Karina. Biasanya mereka bangun tidur seorang diri dikamar. Tapi kali ini ada yang menemani mereka tidur walaupun tidak satu ranjang.
Kendrick bengun lebih dulu dari Karina. Dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ini sebuah kebiasaan yang berbeda. Kendrick yang terbiasa bangun pagi dan Karina yang selalu bangun kesiangan.
Huam! Karina menguap sambil membuka matanya. Dia terperanjat saat melihat sinar matahari sudah mulai terlihat dari jendela kamarnya. Dia buru-buru bangun dan melihat ke arah sofa, ternyata Ken sudah tidak ada disana. Terdengar suara air jatuh dari kamar mandi, dan sepertinya Ken sedang mandi.
"Ya ampun kenapa aku bisa kesiangan begini, Ken bangun lebih awal dari aku." Karina terus berdialog sendiri.
"Kamu udah bangun, Karin" Suara Kendrick mengagetkan Karina.
"Eh iya Ken, kenapa kamu ga bangunin aku tadi?"
"Aku ga tega bangunkan kamu. Yasudah sekarang kamu mandi dulu gih,"
Karina segera berlalu ke kamar mandi. Sedangkan Kendrick dia memeriksa ponselnya dan memberitahu kalau dia masih izin untuk tidak mengajar di kampus.
Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk
Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary
Acara lounching produk terbaru perusahaan yang di pimpin Karina sudah selesai. Saat ini Karina sedang duduk santai di sofa yang ada di ruangannya ditemani sekertaris nya,Anna. Dua gelas jus jeruk dan cemilan tersedia depannya. Karina menyandarkan kepalanya sambil melihat ke langit-langit ruangan. Dia memikirkan takdir yang sudah menimpa padanya. "Aku masih tidak percaya jika pada ahirnya aku menikah dengan sahabatku sendiri," ucap Karina tiba-tiba. Anna yang sedang sibuk berkutik dengan laptop melihat ke arah Karina. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh atasannya. Anna banyak sekali menyimpan rahasia Karina. Selain sebagai sekertaris nya, Anna juga berperan sebagai teman curhat dikala Karina sedang ada dalam masalah. "Apa Lady Queen menyesali itu semua?" tanya Anna memastikan. "Aku tidak menyesal menikah dengan Kendrick. Hanya saja aku belum bisa mencintai Kendrick, mungkin begitupun dengan Kendrick. Jujur, sebenarnya aku ingin menikah dengan orang
"Assalamu'alaikum," ucap Kendrick dan Karina setelah menekan bel. "Waalaikumsalam," jawab bu Farah dari dalam. "Kalian udah sampai, ayo masuk." Ini adalah kunjungan pertama kali buat Karina. Ketika masuk Karina melihat suasana apartemen yang ditempati suami dan ibu mertuanya. Apartemennya bagus dan penataan setiap ruangannya juga baik. Karina kagum kepada Kendrick dan juga ibu mertuanya. "Ayo kalian duduk dulu biar ibu bikinin teh." "Tidak usah repot-repot, ibu. Biar aku saja yang buat," kata Karina. "Eh kamu ini apaan sih. Masa iya tamu yang harus menyajikan sendiri." Karina tersenyum, "aku bukan tamu ibu, aku menantu ibu. Aku gak mau ngerepotin ibu." Bu Farah sempat kaget mendengar Karina sudah menganggap dia sebagai ibu mertuanya. Bu Farah melirik ke arah Kendrick. Kendrick hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Alhamdulillah nak Karin, ahirnya kamu menyebut mu sebagai menantu ku. Aku senang dengernya,
Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur. Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya. "Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina. Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya. "Loh kakak mau kemana?" tanya Rania. "Kakak mau ke kamar
Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs
"Bulan depan kamu harus menikah, ayah sudah pilihkan calon suami untuk mu." Hampir saja es kopi yang sedang diminum seorang gadis berambut panjang itu tersembur mendengar kalimat yang di lontarkan oleh ayahnya. "Menikah, bulan depan?" Karina tercengang mendengar ayahnya meminta Karina menikah bulan depan. Apalagi saat ini ayahnya sudah menemukan calon suami untuk Karina. "Yang benar saja, ayah tidak bisa mengambil keputusan secepat itu," sambung Karina. Karina Fredikha Ibrani adalah anak pertama dari tuan Bram Ibrani dan juga nyonya Lisa Ibrani. Dia seorang gadis berumur 27 tahun yang sampai saat ini belum menikah. Entah apa yang membuat dia sulit jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Padahal banyak laki-laki yang yang selalu berusaha mendekati dirinya. Bagaimana tidak, Karina memiliki paras yang cantik, kulit putih berambut panjang dan memiliki bola mata coklat terlebih dia juga seorang CEO dari perusahaan cabang milik ayahnya. "Apakah k
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Karina. Dia bisa minta bantuan sama Kendrick untuk masalah yang dia hadapi saat ini. Dia bisa minta Kendrick untuk menjadi pacar pura-puranya untuk bertemu ayah Karina nanti malam. "Okay aku akan coba bicara sama Kendrick, semoga dia mau bantu aku." Karina buru-buru menuruni anak tangga untuk sampai kebawah. Di meja makan ayah, ibu dan juga Rania sudah menunggu untuk sarapan. "Pagi semua," sapa Karina. "Kenapa kakak lama sekali?" protes Rania. "Barusan ada yang menelfon kakak, maaf ya." Karina mengambil sepotong sandwich dan segelas susu. Dia menghabiskannya dengan terburu-buru. "Pelan-pelan Karin, nanti kamu keselek," kata ibunya. "Pagi ini aku ada meeting dengan client, mom," jawab Karina. Dengan cepat Karina menghabiskan sandwich dan juga segelas susunya. Kemudian dia pamit untuk berangkat duluan. "Yah, mom, aku berangkat duluan ya." "Yasudah kamu hati-hati, K
Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs
Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur. Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya. "Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina. Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya. "Loh kakak mau kemana?" tanya Rania. "Kakak mau ke kamar
"Assalamu'alaikum," ucap Kendrick dan Karina setelah menekan bel. "Waalaikumsalam," jawab bu Farah dari dalam. "Kalian udah sampai, ayo masuk." Ini adalah kunjungan pertama kali buat Karina. Ketika masuk Karina melihat suasana apartemen yang ditempati suami dan ibu mertuanya. Apartemennya bagus dan penataan setiap ruangannya juga baik. Karina kagum kepada Kendrick dan juga ibu mertuanya. "Ayo kalian duduk dulu biar ibu bikinin teh." "Tidak usah repot-repot, ibu. Biar aku saja yang buat," kata Karina. "Eh kamu ini apaan sih. Masa iya tamu yang harus menyajikan sendiri." Karina tersenyum, "aku bukan tamu ibu, aku menantu ibu. Aku gak mau ngerepotin ibu." Bu Farah sempat kaget mendengar Karina sudah menganggap dia sebagai ibu mertuanya. Bu Farah melirik ke arah Kendrick. Kendrick hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Alhamdulillah nak Karin, ahirnya kamu menyebut mu sebagai menantu ku. Aku senang dengernya,
Acara lounching produk terbaru perusahaan yang di pimpin Karina sudah selesai. Saat ini Karina sedang duduk santai di sofa yang ada di ruangannya ditemani sekertaris nya,Anna. Dua gelas jus jeruk dan cemilan tersedia depannya. Karina menyandarkan kepalanya sambil melihat ke langit-langit ruangan. Dia memikirkan takdir yang sudah menimpa padanya. "Aku masih tidak percaya jika pada ahirnya aku menikah dengan sahabatku sendiri," ucap Karina tiba-tiba. Anna yang sedang sibuk berkutik dengan laptop melihat ke arah Karina. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh atasannya. Anna banyak sekali menyimpan rahasia Karina. Selain sebagai sekertaris nya, Anna juga berperan sebagai teman curhat dikala Karina sedang ada dalam masalah. "Apa Lady Queen menyesali itu semua?" tanya Anna memastikan. "Aku tidak menyesal menikah dengan Kendrick. Hanya saja aku belum bisa mencintai Kendrick, mungkin begitupun dengan Kendrick. Jujur, sebenarnya aku ingin menikah dengan orang
Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary
Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk
"Bagaimana ini? Apa nanti Ken akan menuntut haknya sebagai suami?" Karina bertanya-tanya dalam hatinya. "Apartemen ini hanya ada satu kamar. Mau tidak mau aku harus tidur disini," ucap Ken dalam hati. Ting suara bel berbunyi. Karina segera membuka pintu. Abang kurir mengantarkan makanan pesanan Karina. Setelah dibayar, kurir itu langsung pergi lagi. Karina menyimpan makanan itu di meja kemudian pergi ke dapur untuk mengambil piring. "Ken kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu. Maaf ya aku makanan online soalnya tidak ada bahan untuk masak di apartemen ini," kata Karina. "Iya tidak apa-apa." Mereka berdua makan sangat lahap sekali. Sepertinya mereka sangat lapar setelah seharian berada di acara pernikahannya. Selesai makan Kendrick membereskan piring kotor itu dan membawanya ke dapur. "Ken biar aku aja," kata Karina
Acara sudah selesai. Semua tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara pernikahan Kendrick dan juga Karina. Ibu Kendrick pamit untuk pulang duluan diantar sama sopir dari keluarga tuan Bram. Sedangkan tuan Bram nyonya Lisa dan juga Anna pulang ke rumah. Tuan Bram menyarankan agar Karina dan juga Ken untuk bermalam di apartemen milik Karina. Tuan Bram memberikan waktu agar mereka bisa beristirahat setelah seharian dalam acara pernikahannya. Kebetulan apartemen itu tidak jauh dari tempat acara. Saat ini Ken dan juga Karina sudah berada di apartemen. Karena merasa gerah dan juga merasa badan lengket, Karina langsung pergi ke kamar mandi. "Ken kamu istirahat aja dulu, aku mau mandi dulu ga kuat gerah sama lengket badanku," kata Karina. "Yasudah kamu mandi duluan aja," balas Kendrick. Kendrick duduk di sofa depan televisi. Mata Ken berkeliling melih
Hari pernikahan pun tiba. Walaupun mereka terjebak dalam permainan sendiri, mereka tetap melakukan apa yang orang tua mereka inginkan. Kendrick yang membantu Karina menjadi pacar pura-puranya sebentar lagi akan menjadi suami beneran. Tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau sandiwara yang mereka lakukan akan membuat mereka menikah. Saat ini Kendrick sudah berada di depan penghulu yang disampingnya juga berada calon istri Kendrick, yaitu Karina. Dengan lancar dan tanpa kendala Kendrick mengucapkan ijab qobul. "Saya terima nikah dan kawinnya Karina Fredikha Ibrani binti Bram Ibrani dengan maskawin tersebut dibayar tunai." "Bagaimana para saksi, sah?" "Sah," jawab semua orang. "Alhamdulillah." Penghulu membacakan do'a untuk Karina dan juga Kendrick. "Sekarang kalian udah sah menjadi suami istri," kata penghulu.