Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur.
Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya.
"Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina.
Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya.
"Loh kakak mau kemana?" tanya Rania.
"Kakak mau ke kamar
Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs
"Bulan depan kamu harus menikah, ayah sudah pilihkan calon suami untuk mu." Hampir saja es kopi yang sedang diminum seorang gadis berambut panjang itu tersembur mendengar kalimat yang di lontarkan oleh ayahnya. "Menikah, bulan depan?" Karina tercengang mendengar ayahnya meminta Karina menikah bulan depan. Apalagi saat ini ayahnya sudah menemukan calon suami untuk Karina. "Yang benar saja, ayah tidak bisa mengambil keputusan secepat itu," sambung Karina. Karina Fredikha Ibrani adalah anak pertama dari tuan Bram Ibrani dan juga nyonya Lisa Ibrani. Dia seorang gadis berumur 27 tahun yang sampai saat ini belum menikah. Entah apa yang membuat dia sulit jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Padahal banyak laki-laki yang yang selalu berusaha mendekati dirinya. Bagaimana tidak, Karina memiliki paras yang cantik, kulit putih berambut panjang dan memiliki bola mata coklat terlebih dia juga seorang CEO dari perusahaan cabang milik ayahnya. "Apakah k
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Karina. Dia bisa minta bantuan sama Kendrick untuk masalah yang dia hadapi saat ini. Dia bisa minta Kendrick untuk menjadi pacar pura-puranya untuk bertemu ayah Karina nanti malam. "Okay aku akan coba bicara sama Kendrick, semoga dia mau bantu aku." Karina buru-buru menuruni anak tangga untuk sampai kebawah. Di meja makan ayah, ibu dan juga Rania sudah menunggu untuk sarapan. "Pagi semua," sapa Karina. "Kenapa kakak lama sekali?" protes Rania. "Barusan ada yang menelfon kakak, maaf ya." Karina mengambil sepotong sandwich dan segelas susu. Dia menghabiskannya dengan terburu-buru. "Pelan-pelan Karin, nanti kamu keselek," kata ibunya. "Pagi ini aku ada meeting dengan client, mom," jawab Karina. Dengan cepat Karina menghabiskan sandwich dan juga segelas susunya. Kemudian dia pamit untuk berangkat duluan. "Yah, mom, aku berangkat duluan ya." "Yasudah kamu hati-hati, K
Malam pun tiba, Kendrick sedang memandang dirinya di depan cermin. Hati dan pikirannya tidak bisa tenang. Bagaimana pun juga ini kali pertamanya dia berkunjung ke rumah perempuan. "Kenapa aku deg-degan begini ya? Apa yang harus aku lakukan nanti?" Kendrick bertanya pada dirinya sendiri. Ting! Suara ponsel Kendrick berbunyi. "Kamu dimana?" tanya Karina lewat pesan. "Aku masih di apartemen, ini baru mau berangkat." "Oke, aku tunggu." Kendrick menarik nafas dan menenangkan dirinya. Di tengah perjalanannya Kendrick berhenti sebentar di toko roti. Dia membeli beberapa roti untuk dia bawa ke rumah Karina sebagai buah tangan. Setelah sampai di rumah Karina, satpam membukakan gerbang untuk Kendrick biar bisa memasukkan mobilnya. Karina sudah berdiri menunggu kedatangan Kendrick di depan pintu rumahnya. "Hai Ken," teriak Karina. Kendrick melihat ke arah Karina. Dia terpesona dengan penampilan Karina malam ini. Karina
Setelah selesai sarapan Rania pamit duluan untuk pergi ke kampus karena ada kelas pagi hari ini. Kemudian Karina pun berangkat ke kantor menggunakan mobil pribadinya. Sedangkan tuan Bram masih belum bergerak dari meja makan. "Loh kamu belum berangkat?" tanya nyonya Lisa yang baru selesai membereskan meja makan. "Aku kan nunggu kamu," kata tuan Bram. "Aku? Ngapain kamu nungguin aku?" tanya nyonya Lisa heran. "Aku akan ngajak kamu ketemu dengan ibunya Ken." Nyonya Lisa semakin bingung. Tuan Bram menjelaskan tujuan pertemuan itu. "Sejak malam aku melihat Ken, aku langsung menyuruh orang-orang ku untuk mencari tau latar belakang kehidupan Ken. Aku juga udah menemukan ibunya Ken dan pagi ini kita akan ketemu sama dia. Kita bahas soal pernikahan Kirana dan Ken." Tuan Bram menjelaskan. "Apa ini tidak terlalu buru-buru?" "Tidak sama sekali. Lagian Karina dan Ken sudah kenal lama, jadi mereka udah gak perlu lagi untuk saling men
Semua orang sudah berada di ruangan Karina. Kendrick dan Karina saling pandang dan bertanya pada diri mereka masing-masing. Apa tujuan tuan Bram dan nyonya Lisa dengan pertemuan ini. "Ayah sebenarnya ada apa ini?" "Jadi begini Karin, Ken tujuan kita bertemu disini ada yang akan kita bicarakan pada kalian. Oh iya barusan kita udah ketemu sama ibunya Ken," ucap nyonya Lisa. "Kita udah sepakat kalau tiga hari lagi kalian akan menikah," kata tuan Bram. "Menikah!" Kendrick dan Karina kaget mendengarnya. "Begini Karin dan juga Ken, ternyata ibunya Ken itu sahabat lamanya saya. Dan kita udah mengobrol panjang lebar dengan bu Farah, ahirnya kita juga sudah menyepakati kalau kalian akan menikah tiga hari lagi." "Ayah, mom ini apa-apaan sih. Kenapa kalian memutuskan sesuatu tanpa persetujuan kita?" ujar Karina. "Karena kami tau Karin, kalau kami bertanya kepada kalian soal pernikahan pasti kalian akan menunda-nunda terus. Lagian apa yang
Hari pernikahan pun tiba. Walaupun mereka terjebak dalam permainan sendiri, mereka tetap melakukan apa yang orang tua mereka inginkan. Kendrick yang membantu Karina menjadi pacar pura-puranya sebentar lagi akan menjadi suami beneran. Tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau sandiwara yang mereka lakukan akan membuat mereka menikah. Saat ini Kendrick sudah berada di depan penghulu yang disampingnya juga berada calon istri Kendrick, yaitu Karina. Dengan lancar dan tanpa kendala Kendrick mengucapkan ijab qobul. "Saya terima nikah dan kawinnya Karina Fredikha Ibrani binti Bram Ibrani dengan maskawin tersebut dibayar tunai." "Bagaimana para saksi, sah?" "Sah," jawab semua orang. "Alhamdulillah." Penghulu membacakan do'a untuk Karina dan juga Kendrick. "Sekarang kalian udah sah menjadi suami istri," kata penghulu.
Acara sudah selesai. Semua tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara pernikahan Kendrick dan juga Karina. Ibu Kendrick pamit untuk pulang duluan diantar sama sopir dari keluarga tuan Bram. Sedangkan tuan Bram nyonya Lisa dan juga Anna pulang ke rumah. Tuan Bram menyarankan agar Karina dan juga Ken untuk bermalam di apartemen milik Karina. Tuan Bram memberikan waktu agar mereka bisa beristirahat setelah seharian dalam acara pernikahannya. Kebetulan apartemen itu tidak jauh dari tempat acara. Saat ini Ken dan juga Karina sudah berada di apartemen. Karena merasa gerah dan juga merasa badan lengket, Karina langsung pergi ke kamar mandi. "Ken kamu istirahat aja dulu, aku mau mandi dulu ga kuat gerah sama lengket badanku," kata Karina. "Yasudah kamu mandi duluan aja," balas Kendrick. Kendrick duduk di sofa depan televisi. Mata Ken berkeliling melih
Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs
Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur. Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya. "Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina. Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya. "Loh kakak mau kemana?" tanya Rania. "Kakak mau ke kamar
"Assalamu'alaikum," ucap Kendrick dan Karina setelah menekan bel. "Waalaikumsalam," jawab bu Farah dari dalam. "Kalian udah sampai, ayo masuk." Ini adalah kunjungan pertama kali buat Karina. Ketika masuk Karina melihat suasana apartemen yang ditempati suami dan ibu mertuanya. Apartemennya bagus dan penataan setiap ruangannya juga baik. Karina kagum kepada Kendrick dan juga ibu mertuanya. "Ayo kalian duduk dulu biar ibu bikinin teh." "Tidak usah repot-repot, ibu. Biar aku saja yang buat," kata Karina. "Eh kamu ini apaan sih. Masa iya tamu yang harus menyajikan sendiri." Karina tersenyum, "aku bukan tamu ibu, aku menantu ibu. Aku gak mau ngerepotin ibu." Bu Farah sempat kaget mendengar Karina sudah menganggap dia sebagai ibu mertuanya. Bu Farah melirik ke arah Kendrick. Kendrick hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Alhamdulillah nak Karin, ahirnya kamu menyebut mu sebagai menantu ku. Aku senang dengernya,
Acara lounching produk terbaru perusahaan yang di pimpin Karina sudah selesai. Saat ini Karina sedang duduk santai di sofa yang ada di ruangannya ditemani sekertaris nya,Anna. Dua gelas jus jeruk dan cemilan tersedia depannya. Karina menyandarkan kepalanya sambil melihat ke langit-langit ruangan. Dia memikirkan takdir yang sudah menimpa padanya. "Aku masih tidak percaya jika pada ahirnya aku menikah dengan sahabatku sendiri," ucap Karina tiba-tiba. Anna yang sedang sibuk berkutik dengan laptop melihat ke arah Karina. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh atasannya. Anna banyak sekali menyimpan rahasia Karina. Selain sebagai sekertaris nya, Anna juga berperan sebagai teman curhat dikala Karina sedang ada dalam masalah. "Apa Lady Queen menyesali itu semua?" tanya Anna memastikan. "Aku tidak menyesal menikah dengan Kendrick. Hanya saja aku belum bisa mencintai Kendrick, mungkin begitupun dengan Kendrick. Jujur, sebenarnya aku ingin menikah dengan orang
Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary
Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk
"Bagaimana ini? Apa nanti Ken akan menuntut haknya sebagai suami?" Karina bertanya-tanya dalam hatinya. "Apartemen ini hanya ada satu kamar. Mau tidak mau aku harus tidur disini," ucap Ken dalam hati. Ting suara bel berbunyi. Karina segera membuka pintu. Abang kurir mengantarkan makanan pesanan Karina. Setelah dibayar, kurir itu langsung pergi lagi. Karina menyimpan makanan itu di meja kemudian pergi ke dapur untuk mengambil piring. "Ken kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu. Maaf ya aku makanan online soalnya tidak ada bahan untuk masak di apartemen ini," kata Karina. "Iya tidak apa-apa." Mereka berdua makan sangat lahap sekali. Sepertinya mereka sangat lapar setelah seharian berada di acara pernikahannya. Selesai makan Kendrick membereskan piring kotor itu dan membawanya ke dapur. "Ken biar aku aja," kata Karina
Acara sudah selesai. Semua tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara pernikahan Kendrick dan juga Karina. Ibu Kendrick pamit untuk pulang duluan diantar sama sopir dari keluarga tuan Bram. Sedangkan tuan Bram nyonya Lisa dan juga Anna pulang ke rumah. Tuan Bram menyarankan agar Karina dan juga Ken untuk bermalam di apartemen milik Karina. Tuan Bram memberikan waktu agar mereka bisa beristirahat setelah seharian dalam acara pernikahannya. Kebetulan apartemen itu tidak jauh dari tempat acara. Saat ini Ken dan juga Karina sudah berada di apartemen. Karena merasa gerah dan juga merasa badan lengket, Karina langsung pergi ke kamar mandi. "Ken kamu istirahat aja dulu, aku mau mandi dulu ga kuat gerah sama lengket badanku," kata Karina. "Yasudah kamu mandi duluan aja," balas Kendrick. Kendrick duduk di sofa depan televisi. Mata Ken berkeliling melih
Hari pernikahan pun tiba. Walaupun mereka terjebak dalam permainan sendiri, mereka tetap melakukan apa yang orang tua mereka inginkan. Kendrick yang membantu Karina menjadi pacar pura-puranya sebentar lagi akan menjadi suami beneran. Tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau sandiwara yang mereka lakukan akan membuat mereka menikah. Saat ini Kendrick sudah berada di depan penghulu yang disampingnya juga berada calon istri Kendrick, yaitu Karina. Dengan lancar dan tanpa kendala Kendrick mengucapkan ijab qobul. "Saya terima nikah dan kawinnya Karina Fredikha Ibrani binti Bram Ibrani dengan maskawin tersebut dibayar tunai." "Bagaimana para saksi, sah?" "Sah," jawab semua orang. "Alhamdulillah." Penghulu membacakan do'a untuk Karina dan juga Kendrick. "Sekarang kalian udah sah menjadi suami istri," kata penghulu.