Hari pernikahan pun tiba. Walaupun mereka terjebak dalam permainan sendiri, mereka tetap melakukan apa yang orang tua mereka inginkan. Kendrick yang membantu Karina menjadi pacar pura-puranya sebentar lagi akan menjadi suami beneran. Tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau sandiwara yang mereka lakukan akan membuat mereka menikah.
Saat ini Kendrick sudah berada di depan penghulu yang disampingnya juga berada calon istri Kendrick, yaitu Karina. Dengan lancar dan tanpa kendala Kendrick mengucapkan ijab qobul.
"Saya terima nikah dan kawinnya Karina Fredikha Ibrani binti Bram Ibrani dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
"Bagaimana para saksi, sah?"
"Sah," jawab semua orang.
"Alhamdulillah." Penghulu membacakan do'a untuk Karina dan juga Kendrick. "Sekarang kalian udah sah menjadi suami istri," kata penghulu.
Walaupun ragu dan juga masih ada rasa canggung, Karina bersalaman pada Kendrick. Kemudian Kendrick mengecup kening Karina.
Orang tua Kendrick dan Karina bahagia melihat putra putrinya sudah resmi menikah. Begitu pun dengan Anna, dia terharu sekaligus bahagia. Ahirnya kakak satu-satunya sudah menikah.
Sekarang Kendrick dan juga Karina sudah berada di kursi pelaminan. Semua orang tersanjung melihat pengantin baru ini. Benar-benar cocok dan serasi. Karena tidak sabar Anna buru-buru menghampiri Karina ke pelaminan untuk mengucapkan selamat.
"Kakak, happy wedding for you. Aku bahagia ahirnya kakak menikah juga," kata Rania sambil terharu.
"Oke sekarang kakak tidak akan bangun tengah malam lalu pindah ke kamar aku saat mati lampu, sekarang udah ada kak Ken yang akan selalu siap menemani kakak, haha."
Plak! Karina memukul tangan Anna karena malu. Kendrick hanya tersenyum saja melihat tingkah adik berkaka ini.
"Happy wedding ya sayang semoga kamu bahagia selalu," ucapan selamat keluar dari mulut nyonya Lisa.
Begitupun dengan tuan Bram dan juga ibunya Ken, bu Farah. Mereka mengucapkan selamat atas pernikahan Kendrick dan Karina.
Semakin lama para tamu undangan berdatangan. Dari mulai rekan kerja Ken, rekan bisnis Karina dan juga para sahabat dan rekan kerja orang tua mereka.
Di tengah banyak nya tamu undangan, ada dua orang yang tidak asing lagi bagi Karina. Mereka menghampiri Karina dan memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick.
"Happy wedding bestie," ucap mereka bersamaan.
Mereka adalah teman dekatnya Karina yang sudah seperti sodara. Mereka juga udah menikah lebih dulu dari Karina.
"Kenapa semua ini mendadak sekali, untung saja aku bisa pulang ke Indonesia. Coba kalau suamiku lagi sibuk kerja, aku pasti tidak bisa datang kesini," ucap Olivia.
"Benar, aku juga lagi diluar kota. Pas aku dapat kabar kamu akan menikah aku langsung beli tiket pesawat untuk bisa datang kesini," sambung Riyana.
"Makasih ya udah bisa datang walaupun kalian sedang ada diluar," ucap Karina.
Setelah saling menyapa mereka mengambil beberapa foto bersama pengantin baru ini. Setelah itu mereka menikmati hidangan yang sudah disajikan.
"Acaranya benar-benar mewah," kata Kendrick.
"Ini semua berkat ayah dan mom, karena mereka selalu tau apa yang aku inginkan," kata Karina sambil tersenyum bahagia.
Ken tersenyum melihat Karina yang sudah tidak terpuruk lagi. Kendrick memandang Karina cukup lama. Karina yang menggunakan gaun pengantin ditambah riasan di wajahnya, terlihat sangat cantik.
"Kamu sangat cantik Karin, aku beruntung menikah dengan mu. Aku janji, aku akan berusaha mencintaimu dan membahagiakan mu dengan caraku sendiri," janji Ken dalam hati dirinya sendiri.
Acara sudah selesai. Semua tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara pernikahan Kendrick dan juga Karina. Ibu Kendrick pamit untuk pulang duluan diantar sama sopir dari keluarga tuan Bram. Sedangkan tuan Bram nyonya Lisa dan juga Anna pulang ke rumah. Tuan Bram menyarankan agar Karina dan juga Ken untuk bermalam di apartemen milik Karina. Tuan Bram memberikan waktu agar mereka bisa beristirahat setelah seharian dalam acara pernikahannya. Kebetulan apartemen itu tidak jauh dari tempat acara. Saat ini Ken dan juga Karina sudah berada di apartemen. Karena merasa gerah dan juga merasa badan lengket, Karina langsung pergi ke kamar mandi. "Ken kamu istirahat aja dulu, aku mau mandi dulu ga kuat gerah sama lengket badanku," kata Karina. "Yasudah kamu mandi duluan aja," balas Kendrick. Kendrick duduk di sofa depan televisi. Mata Ken berkeliling melih
"Bagaimana ini? Apa nanti Ken akan menuntut haknya sebagai suami?" Karina bertanya-tanya dalam hatinya. "Apartemen ini hanya ada satu kamar. Mau tidak mau aku harus tidur disini," ucap Ken dalam hati. Ting suara bel berbunyi. Karina segera membuka pintu. Abang kurir mengantarkan makanan pesanan Karina. Setelah dibayar, kurir itu langsung pergi lagi. Karina menyimpan makanan itu di meja kemudian pergi ke dapur untuk mengambil piring. "Ken kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu. Maaf ya aku makanan online soalnya tidak ada bahan untuk masak di apartemen ini," kata Karina. "Iya tidak apa-apa." Mereka berdua makan sangat lahap sekali. Sepertinya mereka sangat lapar setelah seharian berada di acara pernikahannya. Selesai makan Kendrick membereskan piring kotor itu dan membawanya ke dapur. "Ken biar aku aja," kata Karina
Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk
Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary
Acara lounching produk terbaru perusahaan yang di pimpin Karina sudah selesai. Saat ini Karina sedang duduk santai di sofa yang ada di ruangannya ditemani sekertaris nya,Anna. Dua gelas jus jeruk dan cemilan tersedia depannya. Karina menyandarkan kepalanya sambil melihat ke langit-langit ruangan. Dia memikirkan takdir yang sudah menimpa padanya. "Aku masih tidak percaya jika pada ahirnya aku menikah dengan sahabatku sendiri," ucap Karina tiba-tiba. Anna yang sedang sibuk berkutik dengan laptop melihat ke arah Karina. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh atasannya. Anna banyak sekali menyimpan rahasia Karina. Selain sebagai sekertaris nya, Anna juga berperan sebagai teman curhat dikala Karina sedang ada dalam masalah. "Apa Lady Queen menyesali itu semua?" tanya Anna memastikan. "Aku tidak menyesal menikah dengan Kendrick. Hanya saja aku belum bisa mencintai Kendrick, mungkin begitupun dengan Kendrick. Jujur, sebenarnya aku ingin menikah dengan orang
"Assalamu'alaikum," ucap Kendrick dan Karina setelah menekan bel. "Waalaikumsalam," jawab bu Farah dari dalam. "Kalian udah sampai, ayo masuk." Ini adalah kunjungan pertama kali buat Karina. Ketika masuk Karina melihat suasana apartemen yang ditempati suami dan ibu mertuanya. Apartemennya bagus dan penataan setiap ruangannya juga baik. Karina kagum kepada Kendrick dan juga ibu mertuanya. "Ayo kalian duduk dulu biar ibu bikinin teh." "Tidak usah repot-repot, ibu. Biar aku saja yang buat," kata Karina. "Eh kamu ini apaan sih. Masa iya tamu yang harus menyajikan sendiri." Karina tersenyum, "aku bukan tamu ibu, aku menantu ibu. Aku gak mau ngerepotin ibu." Bu Farah sempat kaget mendengar Karina sudah menganggap dia sebagai ibu mertuanya. Bu Farah melirik ke arah Kendrick. Kendrick hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Alhamdulillah nak Karin, ahirnya kamu menyebut mu sebagai menantu ku. Aku senang dengernya,
Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur. Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya. "Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina. Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya. "Loh kakak mau kemana?" tanya Rania. "Kakak mau ke kamar
Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs
Huam! Karina menguap dengan tanpa membuka matanya. Dia merasakan nyaman sekali memeluk guling saat ini. "Kenapa gulingnya nyaman banget," ucap Karina dengan mata masih tertutup. Saat ingin bergeser tubuhnya seperti terkunci karena susah bergerak. Karina pun membuka matanya. Betapa terkejutnya saat melihat dirinya dan Ken saling berpelukan. "Ken!" teriak Karina karena kaget. Kendrick pun langsung terbangun karena kaget, "apa ada apa?" tanya Kendrick tanpa melepaskan pelukannya. Plak! Karina memukul tangan Kendrick. "Kenapa kamu malah memeluk ku? Kan aku udah bilang jangan tidur melewati batas!" protes Karina. "Yang tidur melewati batas itu aku atau kamu? Lihat sebelah sana masih luaskan dan kamu terus bergeser kesini," Kendrick menunjuk guling yang menjadi pembatas. &nbs
Malam ini sangat dingin sekali. Diluar hujan sangat deras sejak tadi sore. Suara petir nyaris terus terdengar diiringi turunnya air hujan. Suasana seperti ini membuat orang-orang tidak ingin bergerak dari tempat tidur. Menarik selimut dan menutup mata untuk tertidur. Tapi berbeda dengan dengan Karina. Dia sangat takut jika mendengar suara petir. Biasanya dia langsung menuju kamar Rania jika turun ujan. Tapi sekarang keadaannya berbeda, Karina sudah memiliki suami yang tidak mungkin dia tinggalkan sendiri di kamarnya. "Hujan deras sekali suara petir juga terus terdengar aku takut sekali," ucap lirih Karina. Dikamar Karina hanya sendrian. Kendrick sedang pergi ke dapur mengambil air minum. Karina berniat untuk pergi ke kamar Rania. Baru saja membuka pintu dia melihat Rania melewati kamarnya. "Loh kakak mau kemana?" tanya Rania. "Kakak mau ke kamar
"Assalamu'alaikum," ucap Kendrick dan Karina setelah menekan bel. "Waalaikumsalam," jawab bu Farah dari dalam. "Kalian udah sampai, ayo masuk." Ini adalah kunjungan pertama kali buat Karina. Ketika masuk Karina melihat suasana apartemen yang ditempati suami dan ibu mertuanya. Apartemennya bagus dan penataan setiap ruangannya juga baik. Karina kagum kepada Kendrick dan juga ibu mertuanya. "Ayo kalian duduk dulu biar ibu bikinin teh." "Tidak usah repot-repot, ibu. Biar aku saja yang buat," kata Karina. "Eh kamu ini apaan sih. Masa iya tamu yang harus menyajikan sendiri." Karina tersenyum, "aku bukan tamu ibu, aku menantu ibu. Aku gak mau ngerepotin ibu." Bu Farah sempat kaget mendengar Karina sudah menganggap dia sebagai ibu mertuanya. Bu Farah melirik ke arah Kendrick. Kendrick hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Alhamdulillah nak Karin, ahirnya kamu menyebut mu sebagai menantu ku. Aku senang dengernya,
Acara lounching produk terbaru perusahaan yang di pimpin Karina sudah selesai. Saat ini Karina sedang duduk santai di sofa yang ada di ruangannya ditemani sekertaris nya,Anna. Dua gelas jus jeruk dan cemilan tersedia depannya. Karina menyandarkan kepalanya sambil melihat ke langit-langit ruangan. Dia memikirkan takdir yang sudah menimpa padanya. "Aku masih tidak percaya jika pada ahirnya aku menikah dengan sahabatku sendiri," ucap Karina tiba-tiba. Anna yang sedang sibuk berkutik dengan laptop melihat ke arah Karina. Dia tau apa yang sedang dirasakan oleh atasannya. Anna banyak sekali menyimpan rahasia Karina. Selain sebagai sekertaris nya, Anna juga berperan sebagai teman curhat dikala Karina sedang ada dalam masalah. "Apa Lady Queen menyesali itu semua?" tanya Anna memastikan. "Aku tidak menyesal menikah dengan Kendrick. Hanya saja aku belum bisa mencintai Kendrick, mungkin begitupun dengan Kendrick. Jujur, sebenarnya aku ingin menikah dengan orang
Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary
Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk
"Bagaimana ini? Apa nanti Ken akan menuntut haknya sebagai suami?" Karina bertanya-tanya dalam hatinya. "Apartemen ini hanya ada satu kamar. Mau tidak mau aku harus tidur disini," ucap Ken dalam hati. Ting suara bel berbunyi. Karina segera membuka pintu. Abang kurir mengantarkan makanan pesanan Karina. Setelah dibayar, kurir itu langsung pergi lagi. Karina menyimpan makanan itu di meja kemudian pergi ke dapur untuk mengambil piring. "Ken kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu. Maaf ya aku makanan online soalnya tidak ada bahan untuk masak di apartemen ini," kata Karina. "Iya tidak apa-apa." Mereka berdua makan sangat lahap sekali. Sepertinya mereka sangat lapar setelah seharian berada di acara pernikahannya. Selesai makan Kendrick membereskan piring kotor itu dan membawanya ke dapur. "Ken biar aku aja," kata Karina
Acara sudah selesai. Semua tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara pernikahan Kendrick dan juga Karina. Ibu Kendrick pamit untuk pulang duluan diantar sama sopir dari keluarga tuan Bram. Sedangkan tuan Bram nyonya Lisa dan juga Anna pulang ke rumah. Tuan Bram menyarankan agar Karina dan juga Ken untuk bermalam di apartemen milik Karina. Tuan Bram memberikan waktu agar mereka bisa beristirahat setelah seharian dalam acara pernikahannya. Kebetulan apartemen itu tidak jauh dari tempat acara. Saat ini Ken dan juga Karina sudah berada di apartemen. Karena merasa gerah dan juga merasa badan lengket, Karina langsung pergi ke kamar mandi. "Ken kamu istirahat aja dulu, aku mau mandi dulu ga kuat gerah sama lengket badanku," kata Karina. "Yasudah kamu mandi duluan aja," balas Kendrick. Kendrick duduk di sofa depan televisi. Mata Ken berkeliling melih
Hari pernikahan pun tiba. Walaupun mereka terjebak dalam permainan sendiri, mereka tetap melakukan apa yang orang tua mereka inginkan. Kendrick yang membantu Karina menjadi pacar pura-puranya sebentar lagi akan menjadi suami beneran. Tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau sandiwara yang mereka lakukan akan membuat mereka menikah. Saat ini Kendrick sudah berada di depan penghulu yang disampingnya juga berada calon istri Kendrick, yaitu Karina. Dengan lancar dan tanpa kendala Kendrick mengucapkan ijab qobul. "Saya terima nikah dan kawinnya Karina Fredikha Ibrani binti Bram Ibrani dengan maskawin tersebut dibayar tunai." "Bagaimana para saksi, sah?" "Sah," jawab semua orang. "Alhamdulillah." Penghulu membacakan do'a untuk Karina dan juga Kendrick. "Sekarang kalian udah sah menjadi suami istri," kata penghulu.