Share

80

Penulis: Lavender
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-06 17:27:02

Kehidupan yang tiap-tiap orang jalani itu berbeda-beda. Ada yang lahir maka ada yang mati. Ada pertemuan berarti ada perpisahan. Semua yang ada di dunia ini, baik yang sudah terjadi mau pun akan terjadi, punya takarannya masing-masing. Kita sebagai manusia tidak bisa memprediksi bahkan membuat rencana yang terlalu mulus. Tidak bisa! Kita bukan tangan kanan Tuhan yang akan dengan mudah mendapatkan apa yang kita mau. Kita hanyalah bidak-bidak di papan catur yang Tuhan mainkan.

Dari kalimat ini saja seharusnya Era sadar jika perpisahannya dengan Raja juga bagian dari rencana Tuhan. Semuanya telah tertulis walau tidak adil. Namun sekali lagi jika menyadari, kesalahan itu bukankah lahir dari Era sendiri? Era yang mendorong Raja untuk pergi di saat lelaki itu dengan setia menemaninya. Jadi kalau di pikir-pikir lagi, bukan sepenuhnya salah Raja. Di samping garis takdir yang tidak mengizinkan mereka bersama, perilaku Era sendiri yang telah membuat dirinya kehilangan cintanya.

Cih, cinta? Era
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    81

    Arra tidak bisa berbuat banyak. Hasratnya menghilang begitu saja entah ke mana. Ucapan Langit cukup meremas jantungnya dan meninggalkan rasa sakit yang tak berkesudahan. Ya, memang Arra bukan perempuan baik-baik seperti yang Langit mau. Tapi setidaknya Langit tahu siapa yang telah membuatnya menjadi seperti ini. Andai Langit mau menerima dirinya dan menjalin hubungan yang lebih serius daripada yang mereka bayangkan, mungkin Arra tidak akan sesakit ini. Lebih lagi, rasa sakit itu di barengi dengan fakta baru jika Langit sedang merajut tali kasih bersama perempuan lain. Kenapa Langit tidak bisa bersama dengan dirinya namun bisa dengan orang lain? Kenapa fakta ini tidak adil sekali untuk Arra ketahui? Kenapa hanya Arra yang mencintai saat keduanya sudah begitu dekat? Kenakan hanya Arra saja?"Beberapa hal bisa dilihat bahkan saat mereka tidak terlihat." Suara Langit kembali terdengar. Arra belum beranjak dari ruangan Langit meski harga dirinya baru saja di injak-injak. "Beberapa orang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    82

    Ratu tahu, Dewa sedang melamarnya. Meski caranya tidak romantis seperti kebanyakan pasangan lainnya, Ratu senang saja dan tidak merasa terbebani. Toh Ratu tidak berharap yang muluk-muluk tentang lamaran dari Dewa. "Raja tahu?" tanya Ratu saat telah tiba di kafe yang menurut Dewa masuk ke dalam jajaran rekomendasi.Tempatnya lumayan jauh. Jarak tempuhnya sekitar satu jam. Namun semuanya terbayarkan dengan keindahan yang di suguhkan. Berada di tempat atas, Ratu bisa melihat pemandangan kota Semarang dengan kerlap-kerlip lampu. Jalanan kota Semarang terpampang dengan indahnya."Tahu tapi nggak tahu kalau secepat ini. Katakanlah aku terburu tapi kalau nggak dari sekarang aku ngomong ke kamu, takut kamu di ambil orang."Ratu tertawa kecil. Jenis tawa biasa yang tidak berunsur mengejek atau hinaan di dalamnya. Pure tawa yang tidak pernah Ratu perlihatkan kepada orang asing. Dewa yang Ratu pikir sempurna, tenyata sama saja seperti kebanyakan manusia pada umumnya."Emangnya aku mau ke mana?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    83

    Raja patut berterima kasih kepada Leora. Karenanya, arti hidup yang sesungguhnya Raja temukan. Maknanya begitu mendalam sampai-sampai Raja takut kehilangan. Hm, jika sekali lagi harus melepaskan atau dilepaskan oleh Leora, rasanya Raja takkan sanggup. Bukan lebay tapi memang seperti itu kondisi hatinya. Di bawah guyuran air shower, Malang masih dingin walau hari beranjak siang. Benak Raja terus menggaung apa-apa saja yang harus dirinya lakukan pada hidupnya. Menyiapkan rencana untuk masa depan dirinya dan anaknya kelak. Bagaimana, ya menjelaskannya? Raja selalu bingung jika itu mengenai keinginnnya.Raja sudahi mandinya. Membungkus tubuhnya dengan handuk, Raja bergegas keluar dari kamar mandi dan mendapati Leora yang sedang menyiapkan sarapan untuk keduanya. "Terus ini makan pagi apa siang, Yang?" Raja bertanya. Ndagel seperti biasanya. "Aslinya aku kangen masakan kamu, Yang."Leora balas dengan cengiran. Pasangan ini kalau lagi sama-sama warasnya, hal-hal aneh akan mereka lakukan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    84

    Akhirnya Raja putuskan untuk kembali ke Jakarta. Padahal dalam hati Raja masih berkeinginan untuk menjelajahi Malang. Masih ada banyak rencana yang harus Raja lakukan bersama Leora, mengunjunginya beberapa tempat wisata lagi dan pulang setelah di rasa cukup. Tapi manusia mana pernah punya rasa puas, 'kan? Selalu kurang dan ingin melakukan banyak hal lagi. "Siapa? Langit?" tanya Leora seraya menyodorkan minuman dingin untuk Raja. Makan pagi yang kesiangan mereka baru saja usai. "Mas kalau sama Adik sendiri kenapa suka banget ngeselin ngasih jawabannya?""Ngeselin gimana, Yang?" Raja teguk minuman yang Leora beri. Lalu memakan potongan buah yang ada di atas piring. "Langit juga suka ngeselin. Dia kalau minta apa-apa selalu dadakan. Kan aku juga kaget, Yang. Bingung mau mulai dari mana dulu. Susah banget dia tuh belajar tegas. Padahal demi dirinya sendiri.""Emang dia minta apa?" Leora kepo. "Coba nanti aku bantu." Leora hanyalah seorang Kakak ipar. Tapi Raja percaya jika Ratu mau pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    85

    Sejak bersama dengan Dewa, Ratu lebih banyak stay di kost lelaki tersebut. Pulang ke rumah menjadi hal yang malas untuk Ratu lakukan. Selain sepi dan sunyi, Dewa tidak bisa tinggal di sana lantaran peraturan dari komplek. Jadi lebih baik dirinya saja yang ngungsi ke sini. Bebas dan banyak pasangan yang tinggal bersama. Di tambah kost ini adalah milik Dewa yang dikelolanya sejak dulu. Ratu adalah calon Ibu kost. Yang sesekali telah Dewa kenalkan kepada penghuni kost lainnya.Malu, sih, tapi mau bagaimana lagi. Dewa bukan orang yang mudah di tolak keinginnnya. Jika sudah berkata A maka selamanya akan seperti itu. Tidak mudah berubah apa pun yang terjadi. Bagusnya karena Dewa bukan lelaki yang gampang terpengaruh. Dewa tipe orang yang lebih mengutamakan penjelasan ketimbang mengedepankan emosi. Didikan Om Krisna tidak ada yang gagal. Kedua anaknya menjadi lelaki yang penuh tanggung jawab."Yakin nggak mau aku jemput?" Ratu menggeleng. Sudah paling benar pulang sendiri karena Dewa ada uru

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    86

    Acara ngidam telah selesai. Tutup buku dan Raja harus menghela napas lega. Leora anteng kembali bak bayi dalam gendongan Ibunya. Jika sudah terlelap begini, kecantikan alaminya terpancar. Keanggunannya menguar, berbanding terbalik saat sudah terbuka kedua matanya. Raja ibaratkan sebagai malaikat pencabut nyawa. Kepala Raja menggeleng. Itu candaan dan entah mengapa enak saja kalau mengatai Leora yang aneh-aneh itu. Dasarnya memang suka ndagel, misalnya Leora mendengar, Raja jamin tidak ada kemarahan melainkan tawa yang tak berkesudahan. Toh itu juga alasan kenapa Raja jatuh cinta terus-menerus kepada Leora. Helaan napas Raja terembus. Memasok udara sebanyak mungkin untuk masuk ke dalam rongga dadanya. Pemandangan di luar sana gelap karena malam hari tidak terlihat. Raja kembali mengingat deretan isi pesan dengan Papinya yang intinya menunggu kepulangannya. Belum lagi soal Era yang diketahui Papinya. Raja harus menyiapkan jawaban paling logis karena Papinya tidak mudah di kecoh. Raja

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    87

    Dan Dinda masih dengan keraguannya. Bimbang menyelimuti tekadnya untuk maju atau mundur atau tetap di sini saja. Di sisi lain, ada dorongan dari dalam dirinya untuk bergegas hengkang. Membawa serta anaknya yang sudah ada di depan mata lalu meninggalkan tempat ini. Hidupnya harus di mulai lagi dari awal, dari titik terendah dan melupakan yang pernah terjadi. Mengubur dalam-dalam harapan demi harapan yang tak kunjung datang. Biarkan angin membungkusnya dan terbang ke tempat yang seharusnya singgah. Sayang, semua ragu yang ada di hati Dinda lenyap. Saat kedua kakinya berdiri tegap di hadapan Langit yang mengulaskan senyum manisnya. Hendak memeluk namun langsung urung. Ada bocah perempuan kecil berusia tujuh tahun. Rambutnya kuncir kuda di sisi kanan dan kiri. Kulitnya putih bersih dan matanya bening. Ada wajah Dinda di sana. Sama-sama cantik dan menarik.Langit berjongkok masih dengan senyum yang belum luntur. Tangan kanannya terjulur mengusap kepala bocah perempuan itu."Aku Langit. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    88

    Raja sampai Jakarta di tengah malam. Udaranya dingin maksimal karena ini sudah memasuki musim kemarau. Bersama Leora yang sedang memakan donatnya, Raja tunggu sopir pribadinya untuk segera meluncur setelah di beri tahu jika Raja telah berada di stasiun."Masih lama?" Adalah tanya dari Leora yang entah ke berapa kalinya. Raja hanya bisa memberinya gelengan sebagai jawaban paling ampuh. "Kamu sudah nggak nyaman banget, ya?" Raja elusi kepala Leora perlahan dan sedikit memberinya pijatan. "Kalau memang mual atau merasakan apa pun, bilang ya."Kalau tidak khawatir, bukan Laraja Putra Anggoro namanya. Lelaki yang berstatus sebagai suaminya ini selalu merespons segala sesuatunya tentang Leora secara berlebihan. Dan Leora hanya bisa memahami saja. "Aku pasti langsung bilang." Menelan donatnya cepat-cepat. "Kalau ayam goreng dengan kentang selalu enak. Di tambah dengan jasmine tea."Leora praktikkan caranya dalam meneguk teh yang lezat itu bagaimana."Oh, ini maksudnya mau minta sesuatu gi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    99

    Langit tiba di Jakarta. Membawa Dinda dan anaknya. Meski Dinda terlihat ragu dan takut dalam langkahnya meninggalkan pelataran bandara, tapi Langit meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dinda percaya Langit, sepenuhnya tanpa rasa ragu.Yang jadi masalah adalah diri Dinda sendiri. Apakah Dinda orang yang tepat untuk Langit? Apakah semesta mau menerima hubungan mereka sedangkan Dinda banyak luka di masa lalu. Apakah mereka pantas untuk bersama? Semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Dinda dan belum ditemukan jawaban yang tepat."Kalau kamu ragu sama diri kamu sendiri, seenggaknya kamu lihat aku, Din." Langit genggam tangan Dinda saat masuk ke dalam mobil. "Ada aku yang mau sama kamu dan cukup kuatkan aku kalau kamu bakal selalu ada di samping aku. Kalau kamu ragu tapi pergi yang kesusahan itu aku, Din. Jadi, bisa, 'kan jangan ragukan perasaanku buat kamu?"Setulus itu Langit dalam mencintai Dinda dan nggak ada yang bisa Langit lakukan kalau Dinda nggak ada di sampingnya.

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    98

    Kalau di kasih pilihan, semua orang di muka bumi ini maunya punya kisah yang bagus. Nggak ada satu pun di antara mereka yang mau kisahnya berakhir tragis. Jangankan tragis, putus dan berpisah dari orang yang selalu ada bareng kita di setiap harinya aja dunia udah runtuh. Apalagi dipisahkan dengan maut. Jadi kalau ada pilihan bagus buat berakhir indah maka jawabannya adalah ya.Tapi yang namanya takdir siapa yang tahu, sih? Jalannya aja udah nggak ketebak. Itu rahasia Tuhan dan selalu jadi misteri. Manusia itu cuma bidak-bidak dalam permainan catur. Dari awal bermain sampai akhirnya di mana Tuhan yang jadi penentunya. Jadi jangan terlalu sombong ketika mendapatkan sesuatu yang lebih."Kok ada, sih orang kayak gitu?" tanya Ratu kepada Ratu yang baru selesai bercerita. "Padahal mbak udah sebaik ini dan ngasih banyak fasilitas buat dia. Tapi kenapa balesannya bikin geleng-geleng kepala, sih?"Leora nggak mau ambil pusing soal karyawan yang membawa kabur uangnya. Leora cuma kecewa kenapa n

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    97

    Langit sadar, yang paling mengerti tentang diri kita adalah diri sendiri. Namun begitu Langit juga tahu ada Dinda yang selalu memahami dirinya tanpa diminta dan diberi penjelasan secara gamblang. Dinda lebih dewasa dari yang Langit kira. Selain statusnya yang janda, Dinda sudah ditimpa banyak masalah dalam hidupnya. Jadi wajar kalau wanita satu anak itu telah mengambik banyak pelajaran dari perjalanan di hidupnya."Ngapain?" tanya Dinda saat melihat Langit berdiri di depan pintu masuk apartemennya. "Kamu mau bikin suasana makin kacau?"Hari masih pagi. Mentari belum sepenuhnya menyinari bumi. Udara pagi hari di Malang segar dan sejuk. Yang bisa Langit lakukan hanyalah menunduk dan menggelengkan kepalanya atas tanya yang Dinda ajukan. Baru setelah beberapa menit dan menarik napasnya dalam-dalam, Langit memberanikan diri menautkan matanya pada Dinda."Aku udah biasa," kata Langit yang dibalas kerutan dahi oleh Dinda. "Tapi kali ini aku menolak menerimanya."Dinda makin nggak ngerti ke m

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    96

    "Sebenarnya aku punya banyak ketakutan," aku Leora malam itu pada Raja yang sedang membaca beberapa berkas kantor. Helaan napas Leora yang berat dan diembuskan dengan kasar membuat Raja paham jika istrinya sedang tidak baik-baik saja. Ada yang Leora rasakan dan hendak dibagi pada Raja. Maka menutup berkas dan sepenuhnya memfokuskan diri pada Leora segera Raja lakukan."Tentang apa?" balas Raja bertanya. Raja larikan jarinya ke kepala Leora dan mengusap rambutnya yang halus. "Kamu bisa memulainya dari hal yang paling ringan sampai nanti menemukan jawaban ketakutan apa yang membuatmu gelisah."Leora menoleh dengan senyum. Wajahnya ayu nan teduh. Sehingga siapa pun yang memandangnya akan suka dan terbuai. Raja tatapi dalam-dalam netra gelap Leora yang cerah."Banyak. Terlalu banyak sampai aku nggak bisa ngungkapin perasaan apa yang aku rasain. Aneh, 'kan istrimu ini?" kekeh Leora setelah menilai dirinya sendiri."Anggap aja itu kelebihanmu. Kalau kamu nggak unik, kita nggak ada terjebak

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    95

    Dalam hidup apa benar-benar ada yang namanya akhir bahagia?Kalau pertanyaan itu ditujukan pada Langit, maka mulutnya akan terkunci rapat. Langit aja belum sepenuhnya mengerti tentang arti hidup kok malah ditanya soal kebahagiaan. Langit walaupun umurnya sudah terbilang matang buat nikah, ternyata nikah juga nggak segampang balikin tangan atau kayak yang orang lain lakukan. Mereka menikah setelah ketemu dan menjalani hubungan dengan orang yang menurutnya tepat. Lah Langit? Mubeng dulu kayak bianglala."Jadi kapan mau bawa Dinda ketemu mami sama papi, Lang?" Radit Anggoro semakin berumur semakin berkharisma. Aura kewibawaan bapak tiga anak itu terlihat dengan jelas. Langit yang ditanya kayak gitu cuma bisa nelen nasi dan ayamnya bulat-bulat. Untung nggak kesedak."Kalau udah di rasa siap, pi," jawaban Langit bukan jawaban tegas yang mau di dengar Radit. "Papi sendiri belum ngasih restu," lanjutannya bikin Radit diam. Langit ada benarnya juga."Kamu udah izin waktu itu. Papi izinin."

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    94

    Hidup Raja ya begitu-begitu saja. Nggak ada yang istimewa atau yang wajib dikepoi sama semua orang. Walau sebagai seorang suami bersikap hangat, Raja tetaplah Raja yang dingin dengan orang luar. Nggak pandang bulu siapa orangnya. Yang nggak Raja kenal atau terlalu akrab, Raja nggak mau terlalu banyak terlibat. Say hai saja sudah cukup. Selebihnya jalani kehidupan masing-masing tanpa saling merepotkan."Mami sama papi jadi dateng, Ra?" Raja bertanya pada Leora yang sedang menyiapkan kopinya. "Pasti rempong, deh."Raja duduk di kursinya dengan kedua tangan membuka koran paginya. Bukan asal Raja ngomong. Semua orang yang bekerja di rumahnya juga tahu gimana mami dan papinya kalau datang ke rumahnya. "Namanya juga orang tua ke anak, wajar," jawab Leora sambil meletakkan kopi dihadapan Raja. "Kamu kenapa sensi banget tiap mami sama papi ke sini? Nggak seneng orang tua kamu datang berkunjung? Kenapa nggak kamu aja yang pulang ke rumah mami papi?"Nah, salah satu keribetan yang Raja miliki

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    93

    Tolok ukur kebahagiaan seseorang itu gimana, sih?Pertanyaan semacam itu kerap mampir ke benak Dewa. Termasuk hari ini saat dirinya akan menjemput Ratu untuk makan siang bersama. Dewa juga manusia biasa. Punya rasa penasaran dan keingintahuannya sering membludak. Kayak misalnya: Ratu bahagia nggak, ya sama aku? Ratu udah ngerasa cukup belum, ya sama aku? Aku ini pilihan yang Ratu mau atau cuma sekadar alat menutupi rasa cintanya kepada Langit dan masih banyak lagi. Misal diluapkan dalam sebuah obrolan, Dewa yakin sehari semalam nggak bakal kelar. Lawan bicaranya butuh waktu berhari-hari buat memecahkan masalah ini dan mencari tahu jawabannya. Belum lagi meyakinkan Dewa kalau itu cuma rasa takutnya aja yang sedang menyelimuti."Jadi orang pemikir emang nggak enak banget!" gerutu Dewa kepada dirinya sendiri yang sedang menyetir di tengah kepadatan kendaraan lain siang itu. "Udah sejauh ini kok gue bisa mikir Ratu bahagia apa enggak? Kalau orangnya denger bisa melayang ini kepala gue."

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    92

    Kalau wanita bisa patah hati, pria juga bisa bahkan bisa lebih hancur berkeping-keping lebih daripada wanita. Cinta pria itu nyata tulusnya walaupun banyak mulut-mulut bajingan di luar sana yang jual omongan. Bukan berarti semua pria berengsek dan bernilai sama. Ada istilah soal high value women maka pria juga punya harga yang sama untuk dirinya sendiri. Nggak cuma wanita doang yang punya nilai. Sayangnya ketutup sama para bajingan yang demen nyakitin wanita. Langit cuma tersenyum kecil mendengar curahan hatinya sang asisten. Nggak aneh kok kalau Yudha senang ngomel sana sini soal asmaranya. Padahal Langit juga butuh di say hallo untuk hari-harinya. Tapi buat apa, sih? Langit bukan remaja yang baru jatuh cinta kok. Langit sadar soal nilai yang ada di dalam dirinya. Itu semua nggak lepas dari didikan kedua orang tuanya."Hidup kenapa harus ada plot twistnya, sih?" Yudha bertanya setelah mondar-mandir kayak setrikaan panas. "Gue mau heran tapi nggak siap juga dengar jawaban: hidup ema

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    91

    "Menurut kamu Tuhan itu baik nggak?" tanya Ratu pada Dewa yang bersiap untuk terlelap. "Kadang aku pengen marah sama Tuhan," sambung Ratu tanpa berkedip menatap ke depan.Malam sudah larut. Di usir dari apartemen Langit, Ratu dan Dewa nggak gagal pesta. Mereka minum wine sendiri di rumahnya dengan alunan musik lembut dan dansa ala kadarnya. Mereka tertawa bersama dan sesekali terbahak-bahak. Sekarang waktunya bagi mereka berbagi kisah untuk hari ini. Padahal mereka satu kantor, cuma beda ruangan. Tapi beban hari ini tetap jadi topik saat mau tidur."Bagiku Tuhan itu baik. Kenapa?" Dewa pandangi wajah istrinya yang ayu natural tanpa polesan make up. Memang dasarnya Ratu ini cantik dan anggun. Bermake up atau tidak, dasarnya ayu tetaplah ayu. "Kamu pasti punya alasan kenapa marah sama Tuhan."Ratu menarik napasnya dalam-dalam. Mengembuskan perlahan dan tersenyum kecil."Aku pernah punya rencana. Konyolnya aku selalu yakin kalau setiap rencana yang aku susun bakal berhasil. Aku selalu pe

DMCA.com Protection Status