Share

86

Acara ngidam telah selesai. Tutup buku dan Raja harus menghela napas lega. Leora anteng kembali bak bayi dalam gendongan Ibunya. Jika sudah terlelap begini, kecantikan alaminya terpancar. Keanggunannya menguar, berbanding terbalik saat sudah terbuka kedua matanya. Raja ibaratkan sebagai malaikat pencabut nyawa.

Kepala Raja menggeleng. Itu candaan dan entah mengapa enak saja kalau mengatai Leora yang aneh-aneh itu. Dasarnya memang suka ndagel, misalnya Leora mendengar, Raja jamin tidak ada kemarahan melainkan tawa yang tak berkesudahan. Toh itu juga alasan kenapa Raja jatuh cinta terus-menerus kepada Leora.

Helaan napas Raja terembus. Memasok udara sebanyak mungkin untuk masuk ke dalam rongga dadanya. Pemandangan di luar sana gelap karena malam hari tidak terlihat. Raja kembali mengingat deretan isi pesan dengan Papinya yang intinya menunggu kepulangannya. Belum lagi soal Era yang diketahui Papinya. Raja harus menyiapkan jawaban paling logis karena Papinya tidak mudah di kecoh.

Raja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status