Share

82

Ratu tahu, Dewa sedang melamarnya. Meski caranya tidak romantis seperti kebanyakan pasangan lainnya, Ratu senang saja dan tidak merasa terbebani. Toh Ratu tidak berharap yang muluk-muluk tentang lamaran dari Dewa.

"Raja tahu?" tanya Ratu saat telah tiba di kafe yang menurut Dewa masuk ke dalam jajaran rekomendasi.

Tempatnya lumayan jauh. Jarak tempuhnya sekitar satu jam. Namun semuanya terbayarkan dengan keindahan yang di suguhkan. Berada di tempat atas, Ratu bisa melihat pemandangan kota Semarang dengan kerlap-kerlip lampu. Jalanan kota Semarang terpampang dengan indahnya.

"Tahu tapi nggak tahu kalau secepat ini. Katakanlah aku terburu tapi kalau nggak dari sekarang aku ngomong ke kamu, takut kamu di ambil orang."

Ratu tertawa kecil. Jenis tawa biasa yang tidak berunsur mengejek atau hinaan di dalamnya. Pure tawa yang tidak pernah Ratu perlihatkan kepada orang asing. Dewa yang Ratu pikir sempurna, tenyata sama saja seperti kebanyakan manusia pada umumnya.

"Emangnya aku mau ke mana?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status