Share

Chapter 26 | Menemani Clara - TRAUMA

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-06 18:15:02

Satu minggu telah berlalu, kondisi Clara juga sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun tidak dapat di pungkiri masih ada ketakutan yang membekas saat ia berdekatan dengan Naresh. Banyak kegiatan positif yang ia lakukan guna menghilangkan bayangan mengerikan itu, dan hari ini bertepatan dengan jadwalnya ke psikiater.

Naresh sudah bersiap di mobil. Sebenarnya Clara bisa merasakan perubahan Naresh selama satu minggu ke belakang ini. Suaminya itu menjadi lebih lembut dan tidak terlalu memaksakan kehendaknya.

"Sudah siap?" tanya Naresh saat Clara baru saja duduk di sampingnya.

Wanita itu hanya menimpalinya dengan anggukan.

"Jangan khawatirkan apapun, aku akan menemanimu, Cla. Kalau perlu aku nanti akan ikut masuk."

"Kalau Dokter bilang aku harus menjauhi penyebab stres, berarti kita harus berjauhan."

"Tidak! Aku akan meminta Dokter menyarankan hal lain. Pokoknya kamu nggak boleh menjauhiku, Cla."

"Dasar gila," gumam Clara, lirih.

Sementara Naresh hanya mengedikkan bahunya cuek, lelaki itu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 27 | Dukungan Anne

    Pagi ini Naresh di kejutkan dengan kedatangan Mamanya, apalagi saat Anne datang dengan Kenzie, semakin menambah jantungnya yang berdetak kencang. Rencananya mengunjungi Bella sontak saja batal, ingin membuat alasan pekerjaan pun rasanya percuma jika sang Mama ada di sini."Loh, Mama sudah datang? Kok cepet banget?" ucap Clara yang baru saja turun dari lantai atas. Naresh semakin bingung di buatnya. Jadi Clara juga tahu? Berarti di sini hanya dirinya yang nampak seperti orang bingung yang tidak tahu apa-apa? Ah, benar-benar situasi yang menyebalkan bagi Naresh."Gimana kondisi kamu, Sayang? Kamu nggak lupa minum obatnya 'kan?"Clara mengulas senyum lebar, "semuanya aman, Mah. Aku juga nggak lupa, kok. Ayo langsung ke ruang makan saja, Mah, Ken, pasti kalian belum sarapan 'kan?" "Sebenarnya aku tadi sudah mau sarapan di tempat Tante Anne, Cla. Namun sayang sekali Tante sangat merindukan menantunya, jadi kita langsung kemari tanpa sempat sarapan," tutur Kenzie.Anne sontak meninju leng

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 28 | Kemarahan Bella

    Beberapa hari kemudian.Siang ini Clara sudah bersiap dengan setelan santainya dan dandanan cantik. Ia sadar, tidak mungkin dirinya akan terus terjebak dalam trauma. Ia harus bisa bangkit, tetap bersinar, dan memperbaiki pernikahannya yang memilukan."Aku akan niatkan kejadian itu untuk melayani Mas Naresh yang pertama kalinya. Setelah ini aku harus bisa bangkit dan membuat Mas Naresh takluk. Aku akan membuat Mas Naresh tidak bisa lepas dariku!" gumamnya.Lihatlah! Wanita cantik itu sudah menyadari kekuatannya. Clara sudah mengambil keputusan besar sesuai arahan sang Mama mertua untuk biduk rumah tangganya, ia sudah pernah jatuh, mustahil kalau dirinya akan menyerah semudah ini."Jika aku menyerah, maka hanya aku yang akan terpuruk. Mas Naresh akan mendatangi Bella dan mengajak wanita itu menikah, lalu mereka akan hidup bahagia. Aku sudah lemah selama beberapa hari ini, maka sekarang akan aku tunjukkan kekuatan istri sah yang sebenarnya," gumamnya lagi.Clara menatap pantulan wajahnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 29 | [21++] Penculikan Clara

    "Eugh..," Bella melenguh saat ada sebuah tangan bergerak nakal di atas dadanya.Perlahan kelopak matanya membuka, ia mendapati Sean di sampingnya tengah menatapnya sayu. Lelaki itu menelusupkan tangannya ke bawah kepala Bella, menjadikan lengan kekarnya sebagai bantalan untuk wanita itu, dan menekan kepala Bella untuk lebih dekat dengannya.Bibir keduanya menyatu, saling memagut dan menggigit sama lain. Lidah keduanya sama-sama membelit, merasakan hangatnya rongga mulut yang memabukkan. "Aaahh..," Desahan Bella lolos saat Sean menelusupkan tangannya pada pangkal pahanya.Jemarinya bergerak lincah di sana, hingga membuat sang empu menggelinjang hebat. Tubuh Bella bergetar, merasakan sensasi surgawi yang di berikan oleh Sean."Kita akan melakukannya, Bell. Nikmatilah ... Biar pikiranmu segar setelah ini, lalu kita akan membicarakan rencana balas dendam," bisik Sean sembari mengecup basah telinga Bella."Ye-Yeah, aku mau. Aku juga menyukainya, Sayang. Aku menyukai permainanmu," ujar Bel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 30 | Berhasil Kabur

    Di sisi lain Naresh baru saja sampai di apartemen Bella, lelaki itu melangkah cepat menuju unit kekasihnya, pikirannya hanya di penuhi wanita itu. Tanpa tahu istrinya sedang dalam bahaya.Ting!Pintu terbuka. Naresh langsung mencari keberadaan Bella, pandangan netranya mengedar ke seluruh penjuru apartemen. Sepersekian detik kemudian Bella keluar dari kamarnya hanya dengan mengenakan bikini warna merah menyala yang sangat menggoda."Selamat malam, Sayang. Malam ini menginap di sini saja, ya. Aku kangen banget sama kamu," ujar Bella."Kamu tadi telepon aku katanya ada hal penting?!""Hal pentingnya, ya, ini. Malam ini kita harus saling memuaskan dan melewatinya bersama sampai besok pagi. Dari kemarin kamu nggak ada waktu, loh, buat aku."Naresh membuang pandangannya ke lantai. Ia ingin marah namun tidak sampai hati, apalagi melihat kekasihnya sudah siap melayaninya seperti ini. Sementara Bella langsung melangkah mendekati Naresh yang masih tidak bergeming di dekat pintu, wanita itu lang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 31 | Mau Menyerah

    "Ini aku Kenzie, Cla. Kamu jangan khawatirkan apapun, aku akan melindungi kamu," bisiknya.Tubuh Clara lemas seiring dengan bunyi sirine polisi yang membawa angin segar bagi pernapasannya. Ada dua mobil polisi dan satu mobil pribadi berhenti tepat di depan markas tempat ia di sekap. Wanita cantik itu baru menyadari jika di sekelilingnya adalah hutan."Kamu bisa jalan? Ayo kita keluar pelan-pelan, ada Tante Anne juga di sana.""Mama?""Iya, ayo kita ke sana."Kenzie mengandeng kedua bahu Clara, lelaki itu berjaga-jaga seandainya temannya itu akan pingsan. Di depannya telah banyak polisi dan beberapa bodyguard berpencar, tidak seberapa lama kemudian satu rombongan polisi ke luar dari markas tersebut dengan membawa seorang laki-laki yang beberapa saat lalu hendak melecehkannya."Dia yang telah membawaku ke sini, Ken. Dia juga hampir melecehkan aku," isak Clara."Dia akan mendapat balasan yang setimpal," balas Kenzie dan langsung membawa Clara masuk ke mobil.Di dalam mobil, Anne tengah d

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 32 | Bimbang

    Naresh terbangun saat mendengar deringan telepon yang memekakkan telinganya, tangannya meraba-raba meja, dengan mata yang masih sulit terbuka. Ia langsung menempelkan ponselnya ke telinga tanpa melihat siapa si penelpon."Halo," ucapnya serak."Turun, Naresh. Aku ada di lobi," jawab seseorang di seberang telepon.Deg!Naresh sontak membuka kedua matanya lebar-lebar, ia menatap layar pipih di tangannya. Di layar ponsel tersebut, terpampang nama Kenzie dan detik waktu yang terus berjalan."Kau ngapain di sini? ini masih jam dua, gila!""Cepat turun atau aku yang naik."Naresh menggeram kesal, "iya-iya. Tunggu sebentar."TUT!Naresh mematikan sambungan teleponnya dengan asal. Lelaki itu lantas bangun dan beranjak menuju kamar mandi guna membasuh tubuhnya yang lengket karena sisa percintaannya dengan Bella. Sekitar tiga puluh menit, Naresh sudah siap turun.Ia membangunkan kekasihnya untuk berpamitan, namun sayangnya wanita itu masih betah menutup mata. Dengan berat hati akhirnya Naresh m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 33 | Mie nyemek

    "Argh..! SIAL..!"Belum selesai kebingungan Bella terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Naresh di sampingnya. Beberapa menit lalu wanita itu menerima telepon dari Sean yang mengabarkan bahwa lelaki itu sedang di kantor polisi.Benar-benar menyebalkan. Paginya harus di awali dengan suasana yang menjengkelkan. Bagaimana bisa Clara kabur? Bukankah Sean bilang akan mengikat wanita itu? Kalau sudah begini, ia bisa-bisa ikut terseret."Tidak! Aku tidak boleh terseret, aku harus ke kantor polisi dan meminta Sean menutup mulut."Bella bergegas turun setelah menyambar tas mininya, dirinya bahkan belum sempat membenahi penampilan. Pikirannya terlalu kacau memikirkan nasibnya ke depan.Setelah menempuh dua puluh menit perjalanan, Bella sudah menghentikan mobilnya di parkiran kantor polisi. Wanita itu berusaha mengatur deru napas juga detak jantungnya. "Tenang ... Aku harus tenang. Datang ke sana, minta Sean tutup mulut, dan pulang. Yeah, aku harus bisa!" gumamnya bermonolog.Bella keluar

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 34 | Gejolak Hati

    Naresh berbalik badan dan mengurungkan niatnya menemui Clara. Padahal tadi niatnya adalah meminta maaf dan berbicara empat mata dengan istrinya itu. Moodnya langsung menurun melihat Kenzie dengan lancangnya mendekati Clara."Apa-apaan Kenzie tadi?! Menawarkan sesuatu seolah aku nggak bisa kasih buat Clara. Mana Clara juga diam saja, sama-sama sialan mereka," gerutunya sambil menjalankan mobil.Tujuannya kali ini adalah apartemen Bella, dirinya masih belum kapok menjalin hubungan dengan kekasihnya itu. Seperti biasa, Naresh langsung berjalan menuju unit milik kekasihnya setelah sampai di sana. Ting!Pintu terbuka. Naresh langsung melangkah menuju kamar dan merebahkan diri di ranjang. Ia tidak peduli kemana Bella saat ini, mungkin wanita itu tengah berbelanja, pikirnya."Aku nggak mau Clara dekat sama Kenzie, aku nggak suka melihat meraka akrab," gumamnya lagi.Netranya menatap ke langit-langit. Ia teringat ucapan Mamanya tentang warisan, berati menceraikan Clara sekarang ataupun sembi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status