Share

Chapter 29 | [21++] Penculikan Clara

Author: Els Arrow
last update Last Updated: 2023-06-07 01:03:13

"Eugh..," Bella melenguh saat ada sebuah tangan bergerak nakal di atas dadanya.

Perlahan kelopak matanya membuka, ia mendapati Sean di sampingnya tengah menatapnya sayu. Lelaki itu menelusupkan tangannya ke bawah kepala Bella, menjadikan lengan kekarnya sebagai bantalan untuk wanita itu, dan menekan kepala Bella untuk lebih dekat dengannya.

Bibir keduanya menyatu, saling memagut dan menggigit sama lain. Lidah keduanya sama-sama membelit, merasakan hangatnya rongga mulut yang memabukkan.

"Aaahh..," Desahan Bella lolos saat Sean menelusupkan tangannya pada pangkal pahanya.

Jemarinya bergerak lincah di sana, hingga membuat sang empu menggelinjang hebat. Tubuh Bella bergetar, merasakan sensasi surgawi yang di berikan oleh Sean.

"Kita akan melakukannya, Bell. Nikmatilah ... Biar pikiranmu segar setelah ini, lalu kita akan membicarakan rencana balas dendam," bisik Sean sembari mengecup basah telinga Bella.

"Ye-Yeah, aku mau. Aku juga menyukainya, Sayang. Aku menyukai permainanmu," ujar Bel
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 30 | Berhasil Kabur

    Di sisi lain Naresh baru saja sampai di apartemen Bella, lelaki itu melangkah cepat menuju unit kekasihnya, pikirannya hanya di penuhi wanita itu. Tanpa tahu istrinya sedang dalam bahaya.Ting!Pintu terbuka. Naresh langsung mencari keberadaan Bella, pandangan netranya mengedar ke seluruh penjuru apartemen. Sepersekian detik kemudian Bella keluar dari kamarnya hanya dengan mengenakan bikini warna merah menyala yang sangat menggoda."Selamat malam, Sayang. Malam ini menginap di sini saja, ya. Aku kangen banget sama kamu," ujar Bella."Kamu tadi telepon aku katanya ada hal penting?!""Hal pentingnya, ya, ini. Malam ini kita harus saling memuaskan dan melewatinya bersama sampai besok pagi. Dari kemarin kamu nggak ada waktu, loh, buat aku."Naresh membuang pandangannya ke lantai. Ia ingin marah namun tidak sampai hati, apalagi melihat kekasihnya sudah siap melayaninya seperti ini. Sementara Bella langsung melangkah mendekati Naresh yang masih tidak bergeming di dekat pintu, wanita itu lang

    Last Updated : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 31 | Mau Menyerah

    "Ini aku Kenzie, Cla. Kamu jangan khawatirkan apapun, aku akan melindungi kamu," bisiknya.Tubuh Clara lemas seiring dengan bunyi sirine polisi yang membawa angin segar bagi pernapasannya. Ada dua mobil polisi dan satu mobil pribadi berhenti tepat di depan markas tempat ia di sekap. Wanita cantik itu baru menyadari jika di sekelilingnya adalah hutan."Kamu bisa jalan? Ayo kita keluar pelan-pelan, ada Tante Anne juga di sana.""Mama?""Iya, ayo kita ke sana."Kenzie mengandeng kedua bahu Clara, lelaki itu berjaga-jaga seandainya temannya itu akan pingsan. Di depannya telah banyak polisi dan beberapa bodyguard berpencar, tidak seberapa lama kemudian satu rombongan polisi ke luar dari markas tersebut dengan membawa seorang laki-laki yang beberapa saat lalu hendak melecehkannya."Dia yang telah membawaku ke sini, Ken. Dia juga hampir melecehkan aku," isak Clara."Dia akan mendapat balasan yang setimpal," balas Kenzie dan langsung membawa Clara masuk ke mobil.Di dalam mobil, Anne tengah d

    Last Updated : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 32 | Bimbang

    Naresh terbangun saat mendengar deringan telepon yang memekakkan telinganya, tangannya meraba-raba meja, dengan mata yang masih sulit terbuka. Ia langsung menempelkan ponselnya ke telinga tanpa melihat siapa si penelpon."Halo," ucapnya serak."Turun, Naresh. Aku ada di lobi," jawab seseorang di seberang telepon.Deg!Naresh sontak membuka kedua matanya lebar-lebar, ia menatap layar pipih di tangannya. Di layar ponsel tersebut, terpampang nama Kenzie dan detik waktu yang terus berjalan."Kau ngapain di sini? ini masih jam dua, gila!""Cepat turun atau aku yang naik."Naresh menggeram kesal, "iya-iya. Tunggu sebentar."TUT!Naresh mematikan sambungan teleponnya dengan asal. Lelaki itu lantas bangun dan beranjak menuju kamar mandi guna membasuh tubuhnya yang lengket karena sisa percintaannya dengan Bella. Sekitar tiga puluh menit, Naresh sudah siap turun.Ia membangunkan kekasihnya untuk berpamitan, namun sayangnya wanita itu masih betah menutup mata. Dengan berat hati akhirnya Naresh m

    Last Updated : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 33 | Mie nyemek

    "Argh..! SIAL..!"Belum selesai kebingungan Bella terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Naresh di sampingnya. Beberapa menit lalu wanita itu menerima telepon dari Sean yang mengabarkan bahwa lelaki itu sedang di kantor polisi.Benar-benar menyebalkan. Paginya harus di awali dengan suasana yang menjengkelkan. Bagaimana bisa Clara kabur? Bukankah Sean bilang akan mengikat wanita itu? Kalau sudah begini, ia bisa-bisa ikut terseret."Tidak! Aku tidak boleh terseret, aku harus ke kantor polisi dan meminta Sean menutup mulut."Bella bergegas turun setelah menyambar tas mininya, dirinya bahkan belum sempat membenahi penampilan. Pikirannya terlalu kacau memikirkan nasibnya ke depan.Setelah menempuh dua puluh menit perjalanan, Bella sudah menghentikan mobilnya di parkiran kantor polisi. Wanita itu berusaha mengatur deru napas juga detak jantungnya. "Tenang ... Aku harus tenang. Datang ke sana, minta Sean tutup mulut, dan pulang. Yeah, aku harus bisa!" gumamnya bermonolog.Bella keluar

    Last Updated : 2023-06-07
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 34 | Gejolak Hati

    Naresh berbalik badan dan mengurungkan niatnya menemui Clara. Padahal tadi niatnya adalah meminta maaf dan berbicara empat mata dengan istrinya itu. Moodnya langsung menurun melihat Kenzie dengan lancangnya mendekati Clara."Apa-apaan Kenzie tadi?! Menawarkan sesuatu seolah aku nggak bisa kasih buat Clara. Mana Clara juga diam saja, sama-sama sialan mereka," gerutunya sambil menjalankan mobil.Tujuannya kali ini adalah apartemen Bella, dirinya masih belum kapok menjalin hubungan dengan kekasihnya itu. Seperti biasa, Naresh langsung berjalan menuju unit milik kekasihnya setelah sampai di sana. Ting!Pintu terbuka. Naresh langsung melangkah menuju kamar dan merebahkan diri di ranjang. Ia tidak peduli kemana Bella saat ini, mungkin wanita itu tengah berbelanja, pikirnya."Aku nggak mau Clara dekat sama Kenzie, aku nggak suka melihat meraka akrab," gumamnya lagi.Netranya menatap ke langit-langit. Ia teringat ucapan Mamanya tentang warisan, berati menceraikan Clara sekarang ataupun sembi

    Last Updated : 2023-06-08
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 35 | Perang Batin

    Tok! Tok! Tok!Naresh yang tengah bersiap di kamarnya tak ayal tersentak kaget saat ada yang mengetuk pintu, ujung netranya melirik pada pintu kamar mandi, istrinya belum keluar dari sana. Alhasil dengan berat hati pria itu berjalan menuju pintu dan membukanya."Ada apa?""Maaf, Tuan. Di bawah ada Tuan Kenzie yang ingin bertemu dengan Nona Clara," ucap seorang pelayan."Hem, kau boleh pergi."Pelayan tersebut mengangguk, "permisi, Tuan."Naresh menutup pintu. Kepalanya melongok ke bawah, dan benar saja Kenzie tengah duduk di ruang tamu sendirian. Ia akhirnya melangkahkan kaki menuju tangga guna menemui Kenzie."Ada apa kau pagi-pagi mencari istriku, Ken?""Clara mana?"Naresh terkekeh. "Ada apa kau cari istriku? Kalau ada sesuatu bicara saja, nanti aku sampaikan.""Aku beliin dia mie nyemek kesukaannya, aku rasa moodnya bisa meningkat kalau makan mie ini.""Kami sudah sarapan bubur tadi pagi, lagian istriku itu masih sakit. Nggak baik terlalu banyak makan mie," tukas Naresh.Naresh se

    Last Updated : 2023-06-08
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 36 | Pulang ke Rumah Naresh

    Clara turun dari mobil dengan langkah tegap. Kaki jenjangnya melangkah perlahan melewati beberapa petak makam yang masih basah lantaran air hujan. Aroma bunga kenanga menguar terkena angin menambah sakral suasana sore ini, dress hitam yang melekat sempurna di tubuh Clara juga nampak melambai-lambai.Clara meletakkan setangkai bunga sedap malam kesukaan Papanya, memanjatkan doa, dan lantas menyiramkan air ke atas pusara. Wanita cantik berwajah sayu itu juga melakukan hal yang sama pada makam Mamanya.Setelahnya, Clara menekuk kaki dan duduk bersila dengan nyaman di tengah-tengah pusara. Kedua tangannya sama-sama menempel pada nisan orang tuanya."Papa, selamat ulang tahun. Di tanggal yang sama ini pula, Papa juga meninggalkan aku di dunia ini, dan memasrahkan aku pada Mama Anne. Beliau sangat baik padaku, namun putranya ... Ah, pasti Papa bisa melihatnya sendiri dari atas sana."Clara mengalihkan pandangan pada pusara sang Mama, "wejangan Mama sudah berhasil aku terapkan. Walaupun rasa

    Last Updated : 2023-06-08
  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 37 | Bimbang ||

    Naresh melajukan mobilnya dengan perasaan bimbang, ada rasa tidak puas saat Clara tidak lagi mengkhawatirkannya. Bahkan kini keinginannya bertemu Bella sudah sirna, dengan berat hati akhirnya Naresh memutar laju mobilnya ke sebuah club milik sahabatnya.Dentuman keras musik bertalu dengan gemerlapnya dunia malam. Suaranya memekakkan telinga, namun tidak bagi setiap insan yang menari-nari di bawahnya.Naresh memarkirkan mobil dan lantas menyerahkan kuncinya kepada salah satu bodyguard di sana untuk di parkirkan. Kemudian ia berjalan memasuki club dengan langkah tegap."Wah wah wah!" sapa seorang pria dengan postur tubuh tinggi kekar. Pria tersebut tidak henti-hentinya bertepuk tangan sampai jaraknya dengan Naresh benar-benar dekat."Sudahi tepuk tanganmu, Raymond. Aku pusing mendengarnya," ucap Naresh.Raymond Christense, sahabat baik sekaligus salah satu rekan Naresh di dunia pebisnis. Lelaki dengan tato di seluruh badan kecuali wajahnya itu juga pemilik club terbesar di pusat kota. P

    Last Updated : 2023-06-09

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 114 | Ikhlas — End

    Paris, Prancis."Aku tidak bisa menunggu lagi, Ray. Aku harus pulang!""Kondisimu sudah stabil?""Bahkan aku sudah merasa sehat dari satu minggu yang lalu."Seorang lelaki berbadan besar itu tak ayal terkekeh mendengar jawaban sahabatnya tersebut. Akhirnya ia memutuskan mengantarkan sahabatnya ke Bandara pagi ini."Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah sampai, Naresh," ucapnya."Aku akan langsung menghubungimu. Terima kasih atas bantuannya," jawab Naresh seraya memeluk erat tubuh besar Raymond.Yeah! Setelah kejadian kebakaran itu Naresh mengalami luka bakar lumayan parah dan juga benturan yang membuatnya tidak sadarkan diri. Sedangkan Raymond juga mengalami luka bakar, tetapi masih tergolong ringan. Itulah yang membuat Raymond berinisiatif membawa sahabatnya ke Prancis.Naresh mengalami koma selama satu Minggu, lelaki tampan itu meraih kesadarannya pada Minggu kedua, dan itu bertepatan saat Clara meninggalkan Italia. Makanya Raymond masih menahan sahabatnya.Namun, Raymond tetap me

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 113 | Rindu Menyiksa

    Clara menuju ruang meeting bersama dengan Anne, kedua wanita berbeda usia itu sepakat untuk melantik petinggi perusahaan yang baru. Sebenarnya ini adalah tugas Naresh, tetapi lagi-lagi Clara yang harus melakukannya.Beberapa kali wanita cantik itu tampak menghela napas. Bohong kalau ia tidak rapuh. Justru saat ini hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan kepingannya pula yang menusuknya hingga berdarah-darah."Kamu baik-baik saja, Cla?" tanya Kenzie yang turut hadir dalam rapat ini."Iya," jawab Clara, singkat."Kalau dulu, mungkin aku akan mengatakan kamu harus mengikhlaskan Naresh dan mulailah menata hidup baru denganku. Namun, sekarang ... aku ingin mengatakan kamu harus kuat. Jika kamu percaya Naresh akan kembali, maka tidak ada yang mustahil. Semesta pasti mendengar doamu, Cla. Dan setiap doa pasti dikabulkan. Jika bukan sekarang, berarti nanti."Clara mengulas senyum tipis. Lelaki yang sempat membuatnya trauma ini sudah berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa minggu lalu K

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 112 | Fakta Tentang Clara

    Clara menyembunyikan alat tes kehamilannya di dalam tas, kemudian ia lekas keluar kamar guna mencari Hilda. Beruntung pengawalnya itu masih duduk di ruang tamu. "Hilda ...."Wanita itu terperanjat saat melihat Nona-nya sedang berlari menuruni tangga. "Hati-hati, Nona!" ucapnya dan langsung menghampiri Clara."Kenapa wajahmu?" tanya Clara."Saya khawatir kalau Nona jatuh.""Ah, kamu ini. Sudah, ayo antarkan aku ke rumah sakit."Hilda membelalakkan mata."Nona sakit?!" tanyanya dengan nada serius."Ish! Apaan, sih?! Sudahlah nggak usah banyak tanya. Lebih baik kamu cepat siapkan mobil, mumpung Mama lagi tidur.""Baik, Nona," sahutnya dan lantas berlari menuju parkiran.Clara yang melihatnya tak ayal tersenyum, meskipun hanya senyuman tipis. Karena wanita cantik tentu juga memikirkan kondisi janinnya. Kasihan kalau ikut stres.•Beberapa menit kemudian, Clara sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju Dokter Kandungan tanpa ditemani oleh Hilda. Sengaja, karena wanita cantik itu be

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 111 | Kehidupan Baru

    Keadaan berubah gaduh saat beberapa Polisi kembali masuk ke dalam restoran, sementara Clara sudah tidak sadarkan diri. Namun, Hilda dengan sigap memberitahukan kepada teman-temannya untuk segera mencari jawaban atas cincin itu.Clara membuka mata dan mendapati bahwa dirinya sedang terbaring di kamar hotel. Perlahan wanita cantik itu berusaha menegakkan tubuhnya, sesekali netranya menelisik ke sekeliling."Hilda ...!"Hening! Sama sekali tidak ada jawaban."Hilda ...!" Clara kembali berteriak lebih lantang.Sekejap kemudian pengawal wanitanya itu masuk kamar dengan napas terengah-engah dan langsung menuju ke dekatnya."Ada apa, Nona? Ada sesuatu yang Anda butuhkan?""Bagaimana pencariannya? Apa ada titik terang?!" tanyanya dengan raut penuh harap."Maaf, Nona. Mereka mengatakan belum mendapatkan apa-apa," jawabnya dengan kepala menunduk."Apa?! Dari tadi masih belum mendapatkan apa-apa?! Sebenarnya kalian bisa bekerja tidak?!"Hilda semakin dalam menundukkan kepalanya. Sementara Clara

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 110 | Barang Bukti

    Clara terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing, bola mata coklatnya mengedar ke sekeliling, dan hanya menemukan Hilda yang duduk di samping ranjangnya. Wanita cantik itu menekan sisi pelipis dengan sebelah tangan, sekejap kemudian tangisnya kembali meledak saat teringat Naresh."Nona, apa ada yang sakit? Sebentar, saya akan panggilkan Dokter.""Aku mau suamiku, Hilda."Deg!Hilda yang tadinya hendak beranjak, langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangannya menggenggam erat lengan Clara."Para bodyguard dan kepolisian sudah mencari Tuan Naresh dan Tuan Raymond, tapi kebanyakan korban tidak dikenali, Nona. Saat ini mereka sedang menunggu hasil DNA, dan semoga saja Tuan Naresh tidak termasuk salah satu korban. Semoga Tuan Naresh selamat," ucap Hilda berusaha menenangkan."Tapi kemana perginya suamiku kalau dia masih selamat, Hilda?!""Nona, besok kita akan mencari tahu. Ini masih gelap, dan mereka berjanji subuh nanti hasil DNA korban sudah keluar. Jika tidak ada yang cocok den

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 109 | Insiden

    Matahari tepat berada di atas kepala, Clara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan jarumnya menunjukkan pukul setengah dua belas. Pesawat yang ia dan Naresh tumpangi baru saja mendarat di Bandara.Naresh dan Clara langsung menuju mobil yang menjemputnya, keduanya langsung dibawa ke sebuah hotel yang terletak di kawasan ellite pusat kota. Hotel bintang lima ini berdiri menjulang di tengah-tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Ibu kota Italia.Yeah! Negara itu menjadi tujuan bulan madu mereka. Clara sudah membayangkan akan mengunjungi banyak tempat wisata dan tempat bersejarah. Ia juga ingin mencoba banyak restoran pasta bersama suaminya."Mau istirahat sekarang?" tanya Naresh.Clara menggeleng. Ia lantas menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk berwarna putih itu dan memejamkan matanya sejenak."Aku nggak capek, kok, Mas. Lagian aku tadi udah tidur di pesawat.""Yakin? Atau kamu mau bercinta?" Naresh langsung mengungkung tubuh mungil itu, hal itu tak ayal membuat Clara ter

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 108 | Pergi Bulan Madu Kedua

    Matahari sudah tenggelam sepenuhnya di ujung barat, Naresh dan Clara baru saja keluar dari kamar lantaran pelayan yang memanggilnya atas perintah Anne. Ternyata wanita paruh baya itu sudah bersiap di meja makan."Mama ternyata sudah menunggu kita, Mas," ucap Clara saat hendak menuruni tangga."Memang sudah jamnya makan malam 'kan? Wajar kalau Mama menunggu kita.""Ih! Dasar nggak peka. Aku tuh nggak enak sama Mama," ucap Clara dengan berbisik."Kenapa memangnya?""Harusnya kita duluan yang hadir di meja makan, bukan malah Mama yang menunggu. Ini semua gara-gara kamu!"Naresh menoleh dengan pandangan tidak terima. Bisa-bisanya dirinya malah disalahkan."Kok malah aku?""Iya, lah. Kamu dari tadi nahan aku buat keluar, dan akhirnya kita telat 'kan? Sudahlah, aku mau turun duluan."Naresh masih melongo melihat Clara yang meninggalkannya seorang diri di sini. Lelaki itu menatap punggung istrinya yang semakin jauh dengan pandangan penuh tanda tanya.Memangnya apa salahnya? Bukankah Clara ta

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 107 | [21++]

    "Eugh ..."Clara melenguh sambil mengerjapkan kelopak matanya. Wanita cantik itu merasakan sesuatu yang berbeda pada area sensitifnya, sebuah sentuhan yang membuatnya sontak bergairah. Benar saja. Saat ia membuka lebar kelopak matanya, suami tampannya itu tengah bermain-main di puncak dadanya. Layaknya bayi yang kelaparan, lelaki tampan itu menyusu dengan begitu lahap."M-Mas ...""Kenapa, Cla?" tanya Naresh dengan masih terus menyusu di sana."Kamu nggak tidur?"Naresh menggeleng. Mulutnya masih penuh dengan buah kenyal itu, sementara tangan sebelahnya asyik memelintir buah stroberi ranum pada buah satunya."Aaaahh ...."Desahan itu tak dapat terelakkan. Clara sungguh menikmatinya, apalagi saat merasakan celana dalamnya lembab. Iris coklat itu menoleh ke arah meja, keningnya mengerut saat mendapati masih jam satu siang. Berarti dirinya hanya tidur tiga puluh menit."Mas, a-aku masih ngantuk," ujar Clara."Tidur saja, Cla. Kenapa malah bangan kalau masih ngantuk?""Aku mau pipis, mak

  • Terjebak Pernikahan Kontrak dengan Pewaris Tampan   Chapter 106 | Keputusan Clara - Sensasi Baru

    Clara meraup bibir merah alami milik Naresh. Menyesapnya dan sesekali memberikan gigitan manjanya di bibir kenyal itu. Naresh yang terhenyak tentu saja kelabakan, apalagi saat Clara memasukkan lidah hangatnya, dan menyapu seluruh rongga mulut lekaki itu."Aku juga mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Aaahh ... kita akan memulainya lagi. Yeah, kau dan aku. Kita akan memulai lagi dari awal," ucap Clara saat baru saja melapas pagutannya."I-Itu artinya?""Kita tidak akan bercerai, karena kita saling mencinta. Bukankah tugas dua orang yang saling mencintai adalah saling menjaga? Kita juga saling menyayangi 'kan, Mas? Itu artinya kita harus bersama-sama melewati badai ini. Kita juga akan membuat Naresh junior dan Clara junior lagi," ujar Clara dengan suara lirih.Naresh sontak tergelak mendengarnya, tidak terasa air matanya juga menetes. Seluruh beban yang menghimpit dadanya beberapa saat lalu telah terangkat. Semua ketakutan akan perpisahan yang menghantuinya beberapa saat lalu juga tela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status