Share

Urusan Hati Belum Selesai

“Tekanan darahnya agak tinggi, Ma. Soal mualnya, apa Mama punya riwayat asam lambung?” tanya Sashi setelah mengecek tekanan darah Rihana.

Sashi selalu membawa stestokop dan alat pengukur tekanan darah di tasnya untuk berjaga-jaga jika suatu saat dibutuhkan. Sebagai seorang dokter, dia memang harus selalu siap sedia.

“Ah … ya, mama punya asam lambung. Mungkin karena akhir-akhir ini mama suka makan terlambat, jadinya kambuh,” ucap Rihana menjawab pertanyaan Sashi lantas melirik Nanda.

Nanda mengulum senyum, tidak menyangka sang mama bisa berakting juga.

“Apa mualnya masih? Aku buatkan jahe jika memang masih tidak nyaman,” ujar Sashi sambil melepas alat pengukur tekanan darah dari lengan Rihana.

“Boleh juga, sepertinya itu enak.”

Sashi tersenyum lebar, hingga kemudian pamit ke dapur setelah mengemas alatnya lagi.

Nanda duduk di samping Rihana setelah Sashi pergi, hingga mendapatkan tarikan telinga dari sang mama.

“Ma!” pekik Nanda meski tidak terlalu keras.

Rihana melepas jarinya dari t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
fathimah
hatinya sashi benar2 baiiik, gak tega an lihat orang tua sedih
goodnovel comment avatar
wardah
bener apa kata Sashi dia dianggap musuh sama Clara
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Harusnya Nanda bersikap tegas sama Clara deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status