Ada satu hal yang membulatkan tekad Mika kembali ke Indonesia setelah delapan tahun lamanya berada di Italia, yakni membalaskan dendamnya terhadap Sakti. Kalau perlu sampai sosoknya enyah dari muka bumi ini. Sayangnya, di tengah aksinya yang sudah berjalan sebagian, dirinya menemukan hal yang membuatnya dilanda sebuah penyesalan. Bahwa apa yang ia sangkakan berbanding terbalik dengan kenyataan. Akankah penyesalan itu mampu membuat Mika melupakan dendamnya? Atau justru malah semakin memperkuat tekadnya?
Lihat lebih banyakSakti yang pagi ini tengah membantu Oma Vivi mengupas wortel di dapur langsung menyingkir saat mendapatkan telepon dari salah satu drivernya yang mengabarkan jika barang yang dikirimkan untuk supermarket A tiba-tiba berubah layu dan menghitam saat hendak dibongkar.Sontak Sakti tidak bisa menyembunyikan kekagetan juga keheranannya pasca menerima foto yang dikirimkan drivernya. Bagaimana bisa sayuran segar yang dua jam lalu tampak baik-baik saja kini seperti itu keadaannya. Ini benar - benar tidak biasa."Oma, aku pergi sebentar, ya. Ada kerjaan," pamit Sakti sebelum undur diri.Tanpa basa-basi Sakti langsung menuju ke Supermarket A. Banyak hal yang harus diurusnya seperti mencari tahu penyebabnya atau meminta maaf kepada pihak Supermarket atas hal yang baru saja terjadi.Namun maaf saja tidak cukup, entah bagaimana caranya Sakti harus memberikan solusi mengenai ini. Pihak supermarket jelas tidak mau mengambil resiko untuk ini karena ia t
Mika buru-buru membuka emailnya setelah sepuluh menit lalu ia menerima pesan dari detektif suruhannya. Di sana terdapat informasi lengkap mengenai sosok yang diincarnya selama ini.Tertulis jika sejak delapan tahun lalu sosok yang ia cari telah berpindah kota. Bogor menjadi alamat terakhir yang tertera di KTP nya. Namun ada satu hal yang agak aneh. Sang detektif hanya menuliskan SMA sebagai pendidikan terakhir, bukan sekolah administrasi negara seperti yang terakhir diketahuinya.Seingat Mika, dulu laki-laki ini menjadi satu-satunya murid SMA di sekolahnya yang berhasil memasuki sekolah tersebut, lengkap dengan beasiswa sebagai fasilitasnya. Tidak mengherankan memang, karena sudah sejak kelas satu laki-laki yang dulu gemar berkaca mata bulat ini memang sering mengharumkan nama sekolah dalam berbagai jenis Olimpiade akademik.Semua murid yang dulu menertawai keculunan dan kepolosannya mendadak dibuat iri kala itu, karena gambaran masa depan sudah pasti, mengingat
Tidak ada kilatan kamera tidak ada media yang mengerubunginya, tidak ada jeritan fan yang memekakkan telinganya. Pendaratan dirinya dari Italia berjalan sesuai rencana. Gamis dan kerudung lebar serta cadar yang dikenakannya pasti membuat siapa pun pangling jika perempuan yang saat ini menenteng Hermes Picotin22 adalah salah satu model kenamaan asal Indonesia yang sukses berkarier di Italia.Tempat yang pertama ia tuju bukan rumahnya, melainkan apartemen yang delapan tahun lalu diberikan neneknya sebagai kado ulang tahunnya.Mika mengumpat pelan, menyadari kode aksesnya masih sama. Padahal ia sudah meminta Risa untuk mengubahnya sejak ia memasrahkannya. Sementara itu Risa yang sedang bersiap untuk berangkat kerja tampak kaget hingga menjatuhkan tas yang dipegangnya tatkala mendapati sosok dengan tampilan serba asing itu berdiri tak jauh darinya bersama dengan enam koper di belakangnya."B aja bisa nggak lihatnya?"Suara itu tidak asing baginya, su
"Gimana, Ris? Lo udah dapet?""Ya ampun, Mik! Lo bangunin gue jam tiga pagi cuman nanyain gue udah dapet apa belum? Ada masalah apa lo sama siklus menstruasi gue?" gerutu Risa menunjukkan betapa kesalnya dirinya atas ulah Mika."Maksud gue, lo udah dapet detektif apa belum, dodol?""Mik, lo pikir nyari detektif yang qualified itu mudah? Ini Jakarta, Mik. Dan gue enggak punya koneksi, mana ada yang mau kasih info kalau yang nanya SPG rokok kayak gue? Gue ini masyarakat kasta bawah, Mik. Lagian ya, lo itu bego apa gimana? Bapak lo itu lawyer, Mik. Tersohor se-antero Jakarta. Lo tinggal ngomong ke Bapak lo udah pasti dapat. Lagian siapa sih yang mau lo selidikin? Lo ada musuh di Jakarta? Haters?""Enggak usah kepo, lo?""Ya, gimana gue nggak kepo, orang lo juga aneh, bangunin gue jam tiga pagi cuman buat nanya begituan? Emang nggak bisa ditunda besok pagi gitu?""Kelamaan, Ris. Di sini baru jam sepuluh mal
"Lusa cucu Nenek pulang dari Milan. Kamu harus menyempatkan waktu agar bisa melihatnya secara langsung, Oma ingin kamu kenalan dengan dia.”Pemuda yang saat ini sedang duduk bersebelahan dengan wanita berusia enam puluhan sembari memasukkan kukis jahe ke dalam toples - toples kecil untuk dibagikan kepada penghuni panti jompo esok hari hanya mengangguk sembari mengulas senyum tipis."Kenapa cuma kenalan? Kenapa enggak sekalian kamu suruh nikung aja itu Mika dari calon tunangannya?" sahut Opa Dion yang sedari tadi ikut duduk membundar bersama mereka di ruang keluarga."Kamu ini! Jangan mengajari Sakti macam-macam. Dan lagi, kamu itu mestinya enggak usah ikut campur dalam urusan percintaannya Mika. Kamu lupa kalau Sandra dan Thomas sudah menyetujui rencana pertunangan mereka?" tegas Oma Vivi."Namanya juga usaha, siapa tau Sakti ada jodoh dengan Mika. Bukan begitu, Sak?" canda Opa Dion.Lagi-lagi hanya senyum tipis yang Sakti hadirkan untuk mena
"Lusa cucu Nenek pulang dari Milan. Kamu harus menyempatkan waktu agar bisa melihatnya secara langsung, Oma ingin kamu kenalan dengan dia.”Pemuda yang saat ini sedang duduk bersebelahan dengan wanita berusia enam puluhan sembari memasukkan kukis jahe ke dalam toples - toples kecil untuk dibagikan kepada penghuni panti jompo esok hari hanya mengangguk sembari mengulas senyum tipis."Kenapa cuma kenalan? Kenapa enggak sekalian kamu suruh nikung aja itu Mika dari calon tunangannya?" sahut Opa Dion yang sedari tadi ikut duduk membundar bersama mereka di ruang keluarga."Kamu ini! Jangan mengajari Sakti macam-macam. Dan lagi, kamu itu mestinya enggak usah ikut campur dalam urusan percintaannya Mika. Kamu lupa kalau Sandra dan Thomas sudah menyetujui rencana pertunangan mereka?" tegas Oma Vivi."Namanya juga usaha, siapa tau Sakti ada jodoh dengan Mika. Bukan begitu, Sak?" canda Opa Dion.Lagi-lagi hanya senyum tipis yang Sakti hadirkan untuk mena...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen