Share

Terjebak Ikatan Pernikahan
Terjebak Ikatan Pernikahan
Penulis: M ria

Pertemuan yang Tak Terduga

Alexander Blackwood, terhanyut dalam efek alkohol yang memabukkan, melangkah masuk ke dalam kamar hotel yang bukan miliknya. Saat matanya menangkap sosok wanita yang tertidur di atas tempat tidur, pikirannya terhanyut dalam ilusi bahwa dia adalah kekasihnya.

"Akhirnya, aku menemukanmu." Ucap Alexander dengan suara serak

Dengan gerakan gemulai, dia mendekati tempat tidur dan meraih tubuh wanita dengan penuh nafsu.

"Kau selalu menjadi milikku." Ucap Alexander seraya menatap aneh ke wanita tersebut.

Wanita itu, terbangun dari tidurnya dengan keterkejutan yang mendalam, matanya memancarkan ketakutan yang tak terbendung.

"Tidak! Hentikan! Kamu salah orang!"

Namun, Alexander, terjebak dalam dunianya yang mabuk, mengabaikan seruan wanita itu.

"Jangan khawatir, sayang. Aku di sini untukmu." Ucap Alexander penuh gairah.

Dia mencoba mencium bibir wanita itu, tetapi wanita itu dengan putus asa mencoba menolaknya. Alexander yang merasa kesal karena ditolak, membuat mencengkeram tangan wanita tersebut.

"Kau lupa bahwa aku adalah pacar mu, apa karena kamu berada di Amerika sehingga melupakan pacar mu hah. " Bentak Alexander dengan tatapan tajam nya.

"Tolong, dengarkan aku! Kamu keliru!" Ucap wanita tersebut panik.

Alexander, terpesona dalam keadaan mabuknya, menanggapi kata-kata wanita dengan senyuman yang mengerikan, seolah menunjukkan bahwa dia tidak tertarik mendengarkan penolakan.

"Oh, sayang maafkan aku,kau selalu memainkan peran dengan baik." Ucap Alexander dengan senyum nakal.

Dia meraih wajah wanita dengan kasar, memaksanya untuk menatap matanya yang penuh nafsu. Wanita tersebut hanya bisa terdiam seraya meneteskan airmata nya.

"Aku merindukanmu begitu banyak, pacarku. Aku sangat merindukan mu Emily. " Ucap Alexander dengan suara yang penuh penegasan.

Wanita itu, terdampar di bawah cengkeraman Alexander yang kuat, merasa terjepit di antara ketakutan dan keputusasaan. Dia mencoba sekali lagi untuk menyadarkan pria itu dari kebingungannya yang mabuk.

"Tolong, kamu tidak mengerti! Aku bukan dia!" Ucap Wanita dengan suara gemetar.

Namun, seruan wanita itu hanya mengejek di telinga Alexander, yang telah sepenuhnya tenggelam dalam khayalannya yang mabuk. Alexander menghela nafas kasar nya, ia berfikir mungkin dia dengan Emily sudah tiga tahun tak bertemu jadi wajar saja Emily seperti ini.

"Kau selalu seperti ini, bermain sulit. Tapi tak perlu khawatir, aku akan membuatmu melepaskan dirimu, kita akan melepaskan kerindukan ini dan menikmati malam panjang ini sayang." Ucap Alexander dengan suara penuh hasrat.

"Ya Tuhan bantu aku, siapa pria ini kenapa dia bisa masuk kedalam kamar ku dan kenapa dia beranggapan bahwa aku kekasih nya." Batin Wanita tersebut.

Sementara Alexander terus melepaskan kancing kemejanya dengan gerakan yang semakin kasar, wanita itu semakin panik dan ketakutan. Dia merasakan dunianya runtuh di hadapannya, kecemasan melanda setiap serat tubuhnya.

"Tolong, dengarkan aku dengan baik! Aku bukanlah pacarmu, aku adalah Sarah." Ucap Wanita tersebut.

Namun, kata-katanya hanya hilang di tengah hiruk-pikuk keadaan yang semakin memburuk. Alexander, terhanyut dalam kegelapan alkohol, mengabaikan penjelasan wanita itu, menganggapnya sebagai bagian dari permainan yang dimainkan oleh pacarnya.

Wanita tersebut adalah Sarah seorang mahasiswi yang kabur dari rumahnya karena berdebat dengan ayahnya yang selalu membela ibu tirinya dan menyalahkan Sarah. Hal tersebut membuat Sarah harus tidur di hotel ini dalam beberapa hari.

"Jangan berpura-pura, sayang. Aku tahu kau menikmatinya juga." Ucap Alexander dengan suara mendominasi.

Wanita itu, putus asa dalam upaya untuk membebaskan dirinya dari cengkeraman Alexander, terus berteriak bahwa dia adalah Sarah, seorang mahasiswi yang seharusnya tidak berada di situ.

"Sarah, aku adalah Sarah! Tolong, hentikan ini!".ucap Wanita dengan suara yang penuh keputusasaan.

Dalam keadaan mabuk dan terobsesi dengan kepercayaan bahwa wanita itu adalah kekasihnya, Alexander melanjutkan dengan kebrutalannya. Dengan kekuatan yang kasar, dia mencium paksa Sarah, yang tidak mampu melakukan apa pun selain menangis dan meronta-ronta dalam ketakutan yang tak terkendali.

"Tolong... hentikan... kamu salah..." Ucap Sarah dengan suara tertekan.

Namun, suaranya hanya teredam oleh ciuman yang kasar dari Alexander, yang semakin memperdalam ketidakberdayaan Sarah. Dia mencoba menolak dan mendorong Alexander, tetapi pria itu terlalu kuat dan terlalu terhanyut dalam fantasi mabuknya untuk berhenti.

"Tolong, aku... aku tidak bisa..." Ucap Sarah.

Dalam keadaan mabuk dan terhanyut dalam hasratnya yang tak terkendali, Alexander merasa semakin terjebak dalam dunianya sendiri. Dia ingin segera melepaskan hasratnya kepada Sarah, tanpa memperdulikan penolakan dan ketidakberdayaan wanita itu.

"Aku tak bisa menahannya lagi..." Ucap Alexander dengan suara yang penuh keinginan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status