Share

Bab 38

Prang!

Sanjaya berlari ke dapur saat mendengar suara benda jatuh.

“Ma!” pekik Sanjaya saat melihat istrinya mematung di depan minibar. Sementara, di lantai pecahan cangkir berserakan dimana-mana.

“Papa.” Mendengar suara Sanjaya, Dahlia menoleh dengan memegangi dada. Tadinya dia berniat untuk membuatkan Sanjaya kopi. Tapi, tiba-tiba saja jantungnya berdebar dan bayangan Danendra sekelebat muncul di pelupuk mata, membuat cangkir yang dia pegang meluncur begitu saja.

“Firasat Mama, kok, nggak enak, ya?” imbuh Dahlia yang menatap suaminya intens.

Sanjaya menarik tangan istrinya. “Sini ikut Papa!” kata Sanjaya yang membimbing Dahlia ke arah meja makan. Sanjaya lalu menarik kursi untuk Dahlia duduk.

“Istighfar!” Sanjaya mengambilkan segelas air untuk Dahlia. “Ini minum dulu!”

Dahlia meneguk air pemberian suaminya hingga tandas.

“Seharusnya kalau Mama capek bilang sama Papa. Biar Papa buat kopi sendiri.”

“Mama nggak Papa kok, Pa. Hanya saja….” Dahlia menggantung ucapannya.

“Hanya apa?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status