Share

Bab 99 Kekecewaan Risa

“Sudah lama menunggu?” tanya Adnan sangat lembut, menatap Risa yang telah berdiri di depan pintu perusahaan. Pria tampan itu turun dari mobil dengan pembawaan anggun.

“Tidak juga, kok. Ada apa tiba-tiba ingin makan siang bersama?”

Risa Abdullah tidak menduga kalau telepon tadi adalah ajakan untuk makan siang bersama. Calon suaminya itu tidak biasanya bersikap seramah ini, meski memang pada dasarnya dia belum begitu mengenalnya, tapi tindakannya kali ini terbilang cukup agresif.

“Kenapa memangnya? Tidak boleh?” selidik Adnan, menaikkan sebelah alisnya dengan gaya yang menggoda.

Sang wanita keringat gelisah. “Bukan begitu. Tapi tidak biasanya kamu mau repot-repot begini, kan? Apalagi jalanan dari kantormu ke tempatku sering macet.”

“Sebentar lagi kita akan menikah, bukan? Macet bukanlah masalah besar. Ayo, sekalian saja aku traktir teman-temanmu dan berkenalan dengan mereka.”

Risa kaget, salah tingkah. “A-apa?”

“Bukankah ini waktu yang pas? Dulu sempat tidak jadi berkenalan dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status