Keesokan harinya, Naufal akhirnya memilih untuk pergi lagi ke villa tempat Solana dan kedua anak kembarnya tinggal.
Tampak Solana sedang berjalan bersama kedua keponakannya, sambil bercanda riang. Ada dua ekor anjing jenis alaskan malamute, yang bertubuh besar dan berbulu lebat mengikuti di belakang mereka. "Haaii," sapa Naufal sok akrab. Tampak Solana langsung memicingkan mata, dan memberikan tatapan curiga pada Naufal. Melihat Mommy Ocha seperti itu, tentu saja Raja yang merasa satu - satunya laki - laki, langsung bersikap melindungi. "Om, yang teman lama Mommy Ocha itu ya?" tanya Raja, sambil berdiri di depan Solana dan Ratu Adik kembarnya. Naufal langsung tersenyum haru, melihat anak laki - lakinya bersikap sangat berani untuk melindungi dua wanita kesayangannya. Ternyata didikan Solana, memang sangat bagus. "Iya nak, sini peluk Om," pinta Naufal dengan mata berkaca - kaca. "Maaf Om, tapi kata Mommy dan Ibu guru di sekolah, kami tidak boleh sembarangan mendekati orang yang baru dikenal!" tolak Raja tegas. "Ya, kamu memang harus mengenal Om. Kalau begitu, kamu, Adik kamu dan Mommymu mau nggak ikut Om jalan - jalan? Supaya kita bisa saling kenal?" tanya Naufal. Tapi tiba - tiba saja, dua ekor anjing bertubuh besar itu menggeram seolah ingin memberi isyarat pada Naufal kalau mereka tidak suka dengan pertanyaan Naufal itu. "Oke, tenang anjing - anjing baik. Perkenalkan aku Om Naufal, aku baik dan sangat mengenal Mommy Ocha yang kalian sayangi itu. Oke?" bujuk Naufal gugup. Naufal melirik ke arah Solana, tapi gadis itu memilih diam dan tidak perduli. "To-tolong Solana, kamu tahu kan Abang sangat takut dengan anjing?" "Ck, merepotkan saja! Boba, Bola, sudah jangan takut - takuti dia! Aku mengenal baik orang ini!" ucap Solana, dengan wajah kesal. Tampak kedua makhluk bertubuh besar itu langsung tenang, dan bermanja kepada Solana yang juga terlihat menyukai mereka. Naufal langsung terlihat lega, dan dia tersenyum pada gadis kecil bernama Ratu. "Hallo, kamu Ratu Wulan Farika kan? Kalau nama Abang kembar kamu, Raja Damar Ferdinan. Abang kamu lahir lebih dulu lima menit dari kamu, Om benarkan?" tanya Naufal. Ratu yang lebih ramah, langsung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Lihat, ini Om ada bawakan boneka untuk kamu. Lalu ini ada robot yang bisa dirakit sendiri, untuk Abang Raja," bujuk Naufal. Tampak Ratu ragu, lalu gadis kecil itu menatap Solana. "Kamu dan Abang Raja masuk ya ke dalam rumah. Nanti saja kita lihat - lihat tanaman dan yang lain. Oke?" bujuk Solana. Raja dan Ratu langsung mengangguk patuh, lalu keduanya kembali ke rumah bersama Boba dan Bola yang bertindak seperti pengawal pribadi. Setelah memastikan Raja dan Ratu sudah memasuki rumah, baru Solana menatap Naufal dengan tatapan geram. "Abang mau apalagi! Kan aku sudah bilang, kalau semua anggota keluargaku yang lain sudah meninggal!" bentak Solana. "Tidak semua Solana, karena aku tahu Raja dan Ratu adalah anakku dengan Shashi! Tega kamu ya, mau menutupi fakta ini!" balas Naufal. Awalnya Solana nampak kaget, tapi akhirnya dia tersenyum tipis dan berkata. "Kalau iya, memang Abang mau apa! Lagipula di akta kelahiran Raja dan Ratu, hanya ada nama Kak Shashi sebagai Ibu tunggal! Sebab kondisinya saat melahirkan, adalah seorang janda cerai hidup!" sahut Solana. Hal itu sukses membuat seorang Naufal menjadi uring - uringan! "Baiklah, aku mengaku salah karena sudah menceraikan Shashi tanpa tahu kalau dia sedang hamil. Tapi kenapa Shashi malah tidak memberitahu aku, saat tahu dia sedang hamil!" ucap Naufal, tidak mau kalah. Solana tertawa sumbang, dan dia menatap Naufal sinis sambil berkata. "Aku yang kala itu masih SMP, pergi menemani Kak Shashi untuk ke rumah mewahmu itu! Tapi apa kau tahu, bagaimana sambutan Mami dan Kakakmu yang terhormat!" Naufal langsung buang muka, karena dia sudah bisa membayangkan apa yang dulu terjadi pada mantan Adik iparnya ini dan mantan istrinya. "Kenapa tidak jawab? Malu ya, punya Mami dan Kakak perempuan yang sangat terhormat tapi minim adab!" cecar Solana. "Maaf Ocha, a-aku benar - benar patah hati setelah bercerai dengan Shashi Kakakmu. Jadi aku memilih pergi ke luar negeri, untuk melanjutkan kuliah S3. Sambil menenangkan diri juga, dan berusaha meredam semua kenangan pernikahan kami yang sangat indah," ucap Naufal gugup. "Jangan pangggil aku Ocha, karena hanya orang - orang yang dekat denganku boleh memanggil aku dengan panggilan itu! Kau tidak akan pernah masuk ke dalam golongan orang - orang itu!" "Lagipula kau sebagai laki - laki sangat lemah! Sangat tunduk di bawah perintah Mamimu, yang jelas - jelas saat itu salah! Kalau kau memang mencintai Kak Shashi, seharusnya kau perjuangkan keutuhan pernikahan kalian yang kau bilang memiliki kenangan indah itu!" teriak Solana. "Astaghfirullah, kenapa marah - marah Neng Ocha! Ayo tenang dulu, atau mau masuk ke rumah?" tanya Bik Asih. "Usir dia Bik, dan tolong Pak Rahmat jangan biarkan pria ini kembali lagi ke sini! Karena dia sangat mengganggu, aku nggak suka!" jawab Solana, sambil menunjuk - nunjuk ke arah Naufal. Bik Asih dan suaminya yang bernama Pak Rahmat, langsung mengangguk paham. Karena mereka belum pernah melihat Solana semarah ini. "Pak, maaf sekali kalau saya akan dianggap tidak sopan. Tapi tolong Bapak pergi ya, dan jangan datang lagi," pinta Pak Rahmat. Naufal hanya diam, dan tetap menatap ke arah Solana yang pergi ke arah rumah bersama Bik Asih. "Pak, bisa kita bicara?" tanya Naufal, setelah memastikan Solana dan Bik Asih sudah masuk ke rumah. "Bisa Pak, ayo kita ngopi di dekat taman bunga. Karena di sana cantik sekali, hasil tangan dingin Neng Ocha," jawab Pak Rahmat. Naufal mengangguk setuju, lalu dia mengikuti langkah Pak Rahmat menuju ke taman bunga yang ternyata sangat indah sekali. "Perkenalkan saya Pak Rahmat, kalau Bapak namanya siapa ya? Silahkan duduk Pak," tanya Pak Rahmat. Naufal duduk, dan dia tersenyum saat memandang taman dengan aneka bunga - bunga indah tumbuh subur. "Saya Naufal, dulu saya adalah Kakak iparnya Solana. Tapi sayang saya terlalu lemah, sampai harus bercerai dengan sosok wanita hebat seperti Shashi," jawab Naufal. Pak Rahmat tersenyum tipis, dan beliau menuangkan kopi hitam dari dalam ceret ke gelas yang setelah itu beliau berikan kepada Naufal. "Silahkan diminum Pak Naufal." "Iya, terima kasih Pak Rahmat. Kebetulan saya juga belum sempat sarapan, karena tadi terlalu bersemangat ingin bertemu Raja dan Ratu. Baru kemarin saya tahu, kalau Raja dan Ratu adalah anak kandung saya dan Shashi," ucap Naufal dengan wajah sendu. Pak Rahmat menganggukkan kepalanya, dan masuk sebentar ke dalam rumah. Lalu tidak lama beliau keluar lagi, dengan membawa aneka cemilan yang terlihat menggugah selera. "Silahkan dimakan Pak Naufal. Ini buatan Neng Ocha dan Ratu, mereka memang sering masak bersama kalau lagi malam weekend seperti semalam," ujar Pak Rahmat. Naufal mengangguk, lalu mengambil satu buah donat dengan hiasan selai coklat dan buah strawberry. Setelah makan satu suapan, Naufal langsung tersenyum haru. Karena sangat mirip dengan buatan ...“Kedua anak kembar kakak anda berhasil kami selamatkan, Nona Solana. Namun, mohon maaf, nyawa Nyonya Sashi tidak tertolong,” ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu berhasil meruntuhkan dunia seorang Solana.Bagai petir di siang bolong, kalimat sederhana itu benar – benar mampu membuat dunia Solana seolah berhenti berputar. Ibu Solana langsung jatuh pingsan, untung Pak Surya suaminya berhasil menangkap tubuh Ibu Enny sebelum jatuh terhempas ke lantai rumah sakit yang dingin. Sedingin tubuh Sashi, yang sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Bagaimana tidak, kakaknya yang bernama Sashi telah diceraikan oleh suaminya. Keluarga dari Naufal benar – benar membenci Sashi, dan tidak pernah menginginkan kakak dari Solana itu menjadi anggota keluarga mereka.Hingga pada akhirnya mertua Sashi berhasil membujuk Naufal agar mau menceraikan Sashi. Tanpa mereka ketahui bahwa Sashi sedang mengandung anak Naufal. Solana dan kedua orang tuanya tidak ada pilihan lain, selain men
Braaakkkk ... Terdengar suara benda dibanting dengan keras. Hal itu membuat Solana tersenyum, karena dia tahu tujuannya sudah tercapai. Ditambah lagi, pihak penerbit komik baru saja memberi kabar kalau komik tersebut baru saja dilaunching. Dan berita baiknya adalah, komik langsung laku keras. Karena Solana memang sudah memiliki nama yang tersohor, di dunia kepenulisan. "Sia**n, siapa pelaku berotak mesum yang sudah dengan berani membuat komik ini!" "Hei, Bro! Kenapa kamu marah-marah?" Terdengar suara seseorang yang sepertinya juga dikenali oleh Solana.Itu adalah suara Roy, salah satu sahabat baik Naufal. Sementara dua lagi bernama Fandy dan Tristan. "Kalian lihat ini, bagaimana bisa komik p*rn seperti ini bisa sampai ke kantor! Lalu lebih gil* lagi, tokoh utamanya adalah aku! Bahkan nama PT. Srisesa Prima Medic, juga terpampang jelas disana! Padahal aku sedang pusing, karena baru saja mendapat kabar bahwa truk kontainer yang sedang memuat pipa kapiler hasil produksi dari perusah
“Ya, ini aku. Kamu masih ingat denganku?” Sambil bangkit dari tempat duduknya Naufal menatap lekat Solana yang kini sudah terlihat sangat cantik dan … dewasa. Sangat berbeda dengan Solana yang dia kenal lima enam tahun yang lalu. Saat di mana Naufal baru menjadi suami dari Shashi, kakak perempuan Solana satu – satunya.“Hmm, tentu saja aku masih ingat. Silakan duduk,” sahut Solana berusaha mengendalikan dirinya yang sempat panik karena kedatangan mantan kakak iparnya itu.Hampir saja Solana bersikap arogan, padahal belum tahu apa tujuan Naufal mengunjungi dirinya. Karena Solana yakin bahwa Naufal tidak mungkin bisa mengetahui soal komik itu dengan mudah. Jelas dirinya tidak mencantumkan identitas apa pun dalam komik itu.Solana juga telah membayar mahal perusahaan percetakan yang menerbitkan komik tersebut, untuk menutup mulut tentang identitas dirinya yang asli. “Kalian sekarang tinggal di sini?” tanya Naufal memancing. Karena sejak kedatangannya tadi, dia tidak melihat satupun ang
Alih – alih menjawab pertanyaan mantan kakak iparnya, Solana justru hanya diam mematung dan tidak tahu apa yang saat ini harus dia lakukan.Ini benar – benar di luar perkiraannya. Solana mengira menyimpan Si Kembar dari hiruk pikuk dunia luar akan berhasil. Namun nyatanya Naufal datang tanpa diundang dan sebentar lagi rencananya akan berantakan. Itu sudah pasti.“Mommy! Kami hari ini pulang cepat. Ah, aku sangat lapar!” seru si anak lelaki yang bernama Raja.Solana hanya bisa tersenyum canggung. Sambil sesekali melirik ke arah Naufal yang masih menatap lekat kedua keponakannya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.“Kalau begitu kalian segera ganti pakaian, lalu minta Bi Asih ambilkan makan siang, ya?” sahut Solana benar – benar tidak ingin kedua anak ini terlalu lama berada di hadapan Naufal.Solana sudah bisa merasakan perubahan sikap kakak iparnya. Solana yakin dia akan menanyakan perihal dua anak itu sampai dia puas.“Siap, Mommy! Tapi ….” Kalimat si anak perempuan yang bernama Rat
Tidak seperti saat Roy mencari informasi mengenai urutan perjalanan paket yang berisi komik itu. Tugas dari Naufal kini benar – benar terlalu mudah untuk dilakukan oleh timnya.Kalau kemarin dia harus melacak hampir semua cctv seluruh penjuru kota demi menemukan siapa yang pertama kali mengantar paket itu ke pihak jasa pengiriman. Saat ini dia tinggal membobol sedikit data penduduk yang bernama Solana Bestari Salsabila, maka semua data riwayat hidup serta data keluarganya ada semua di sana.Memang benar kalau sudah akan mendapat hoki, maka itu tidak akan pernah pergi kemana. Roy kali ini yakin akan mendapatkan privat jet itu sesegera mungkin. Atau bahkan malam nanti dia pasti sudah akan menjadi pemilik baru benda mahal itu.Sepulang dari kantor Naufal, Roy langsung memberikan perintah untuk memulai penyelidikan kepada tim hacker andalannya.Malamnya, saat Roy akan menjemput sang istri yang masih berada di restoran, tiba – tiba orang andalannya menghubungi dan mengatakan bahwa apa yang
"Pak Surya dan Ibu Enny, meninggal dalam kecelakaan. Yang menjadi pelaku penabrakan adalah Ibu Dewi, Mami kandungmu!" jawab Roy tegas. Naufal langsung terdiam, seolah mencerna lama untuk informasi mengejutkan yang baru saja dia dapatkan dari Roy. "Tunggu, maksudnya Mamiku menabrak Ayah Surya dan Bunda Enny?" tanya Naufal gamang. "Benar Naufal, memang begitulah kenyataannya! Tapi dengan uang sepuluh milyar, Solana mau menerima ajakan Damai dari Mamimu!""Tapi aku yakin saat itu sebenarnya Solana terpaksa melakukan perdamaian! Karena dia realistis, hidup di usia remaja dengan tanggungan dua anak kembar membutuhkan mental yang sehat dan didukung dengan finansial yang mumpuni!""Memang Solana sudah bekerja saat itu, tapi gaji seorang penulis novel online tidak akan cukup membiayai pengeluaran untuk sepasang anak kembar yang membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya yang tidak sedikit! Jadi aku mohon padamu, jangan salahkan atau tuduh Solana sembarangan!" ucap Roy ketus. "Oke bro, aku t
Keesokan harinya, Naufal akhirnya memilih untuk pergi lagi ke villa tempat Solana dan kedua anak kembarnya tinggal. Tampak Solana sedang berjalan bersama kedua keponakannya, sambil bercanda riang. Ada dua ekor anjing jenis alaskan malamute, yang bertubuh besar dan berbulu lebat mengikuti di belakang mereka. "Haaii," sapa Naufal sok akrab. Tampak Solana langsung memicingkan mata, dan memberikan tatapan curiga pada Naufal. Melihat Mommy Ocha seperti itu, tentu saja Raja yang merasa satu - satunya laki - laki, langsung bersikap melindungi. "Om, yang teman lama Mommy Ocha itu ya?" tanya Raja, sambil berdiri di depan Solana dan Ratu Adik kembarnya. Naufal langsung tersenyum haru, melihat anak laki - lakinya bersikap sangat berani untuk melindungi dua wanita kesayangannya. Ternyata didikan Solana, memang sangat bagus. "Iya nak, sini peluk Om," pinta Naufal dengan mata berkaca - kaca. "Maaf Om, tapi kata Mommy dan Ibu guru di sekolah, kami tidak boleh sembarangan mendekati orang yan
"Pak Surya dan Ibu Enny, meninggal dalam kecelakaan. Yang menjadi pelaku penabrakan adalah Ibu Dewi, Mami kandungmu!" jawab Roy tegas. Naufal langsung terdiam, seolah mencerna lama untuk informasi mengejutkan yang baru saja dia dapatkan dari Roy. "Tunggu, maksudnya Mamiku menabrak Ayah Surya dan Bunda Enny?" tanya Naufal gamang. "Benar Naufal, memang begitulah kenyataannya! Tapi dengan uang sepuluh milyar, Solana mau menerima ajakan Damai dari Mamimu!""Tapi aku yakin saat itu sebenarnya Solana terpaksa melakukan perdamaian! Karena dia realistis, hidup di usia remaja dengan tanggungan dua anak kembar membutuhkan mental yang sehat dan didukung dengan finansial yang mumpuni!""Memang Solana sudah bekerja saat itu, tapi gaji seorang penulis novel online tidak akan cukup membiayai pengeluaran untuk sepasang anak kembar yang membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya yang tidak sedikit! Jadi aku mohon padamu, jangan salahkan atau tuduh Solana sembarangan!" ucap Roy ketus. "Oke bro, aku t
Tidak seperti saat Roy mencari informasi mengenai urutan perjalanan paket yang berisi komik itu. Tugas dari Naufal kini benar – benar terlalu mudah untuk dilakukan oleh timnya.Kalau kemarin dia harus melacak hampir semua cctv seluruh penjuru kota demi menemukan siapa yang pertama kali mengantar paket itu ke pihak jasa pengiriman. Saat ini dia tinggal membobol sedikit data penduduk yang bernama Solana Bestari Salsabila, maka semua data riwayat hidup serta data keluarganya ada semua di sana.Memang benar kalau sudah akan mendapat hoki, maka itu tidak akan pernah pergi kemana. Roy kali ini yakin akan mendapatkan privat jet itu sesegera mungkin. Atau bahkan malam nanti dia pasti sudah akan menjadi pemilik baru benda mahal itu.Sepulang dari kantor Naufal, Roy langsung memberikan perintah untuk memulai penyelidikan kepada tim hacker andalannya.Malamnya, saat Roy akan menjemput sang istri yang masih berada di restoran, tiba – tiba orang andalannya menghubungi dan mengatakan bahwa apa yang
Alih – alih menjawab pertanyaan mantan kakak iparnya, Solana justru hanya diam mematung dan tidak tahu apa yang saat ini harus dia lakukan.Ini benar – benar di luar perkiraannya. Solana mengira menyimpan Si Kembar dari hiruk pikuk dunia luar akan berhasil. Namun nyatanya Naufal datang tanpa diundang dan sebentar lagi rencananya akan berantakan. Itu sudah pasti.“Mommy! Kami hari ini pulang cepat. Ah, aku sangat lapar!” seru si anak lelaki yang bernama Raja.Solana hanya bisa tersenyum canggung. Sambil sesekali melirik ke arah Naufal yang masih menatap lekat kedua keponakannya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.“Kalau begitu kalian segera ganti pakaian, lalu minta Bi Asih ambilkan makan siang, ya?” sahut Solana benar – benar tidak ingin kedua anak ini terlalu lama berada di hadapan Naufal.Solana sudah bisa merasakan perubahan sikap kakak iparnya. Solana yakin dia akan menanyakan perihal dua anak itu sampai dia puas.“Siap, Mommy! Tapi ….” Kalimat si anak perempuan yang bernama Rat
“Ya, ini aku. Kamu masih ingat denganku?” Sambil bangkit dari tempat duduknya Naufal menatap lekat Solana yang kini sudah terlihat sangat cantik dan … dewasa. Sangat berbeda dengan Solana yang dia kenal lima enam tahun yang lalu. Saat di mana Naufal baru menjadi suami dari Shashi, kakak perempuan Solana satu – satunya.“Hmm, tentu saja aku masih ingat. Silakan duduk,” sahut Solana berusaha mengendalikan dirinya yang sempat panik karena kedatangan mantan kakak iparnya itu.Hampir saja Solana bersikap arogan, padahal belum tahu apa tujuan Naufal mengunjungi dirinya. Karena Solana yakin bahwa Naufal tidak mungkin bisa mengetahui soal komik itu dengan mudah. Jelas dirinya tidak mencantumkan identitas apa pun dalam komik itu.Solana juga telah membayar mahal perusahaan percetakan yang menerbitkan komik tersebut, untuk menutup mulut tentang identitas dirinya yang asli. “Kalian sekarang tinggal di sini?” tanya Naufal memancing. Karena sejak kedatangannya tadi, dia tidak melihat satupun ang
Braaakkkk ... Terdengar suara benda dibanting dengan keras. Hal itu membuat Solana tersenyum, karena dia tahu tujuannya sudah tercapai. Ditambah lagi, pihak penerbit komik baru saja memberi kabar kalau komik tersebut baru saja dilaunching. Dan berita baiknya adalah, komik langsung laku keras. Karena Solana memang sudah memiliki nama yang tersohor, di dunia kepenulisan. "Sia**n, siapa pelaku berotak mesum yang sudah dengan berani membuat komik ini!" "Hei, Bro! Kenapa kamu marah-marah?" Terdengar suara seseorang yang sepertinya juga dikenali oleh Solana.Itu adalah suara Roy, salah satu sahabat baik Naufal. Sementara dua lagi bernama Fandy dan Tristan. "Kalian lihat ini, bagaimana bisa komik p*rn seperti ini bisa sampai ke kantor! Lalu lebih gil* lagi, tokoh utamanya adalah aku! Bahkan nama PT. Srisesa Prima Medic, juga terpampang jelas disana! Padahal aku sedang pusing, karena baru saja mendapat kabar bahwa truk kontainer yang sedang memuat pipa kapiler hasil produksi dari perusah
“Kedua anak kembar kakak anda berhasil kami selamatkan, Nona Solana. Namun, mohon maaf, nyawa Nyonya Sashi tidak tertolong,” ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu berhasil meruntuhkan dunia seorang Solana.Bagai petir di siang bolong, kalimat sederhana itu benar – benar mampu membuat dunia Solana seolah berhenti berputar. Ibu Solana langsung jatuh pingsan, untung Pak Surya suaminya berhasil menangkap tubuh Ibu Enny sebelum jatuh terhempas ke lantai rumah sakit yang dingin. Sedingin tubuh Sashi, yang sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Bagaimana tidak, kakaknya yang bernama Sashi telah diceraikan oleh suaminya. Keluarga dari Naufal benar – benar membenci Sashi, dan tidak pernah menginginkan kakak dari Solana itu menjadi anggota keluarga mereka.Hingga pada akhirnya mertua Sashi berhasil membujuk Naufal agar mau menceraikan Sashi. Tanpa mereka ketahui bahwa Sashi sedang mengandung anak Naufal. Solana dan kedua orang tuanya tidak ada pilihan lain, selain men