Tidak seperti saat Roy mencari informasi mengenai urutan perjalanan paket yang berisi komik itu. Tugas dari Naufal kini benar – benar terlalu mudah untuk dilakukan oleh timnya.
Kalau kemarin dia harus melacak hampir semua cctv seluruh penjuru kota demi menemukan siapa yang pertama kali mengantar paket itu ke pihak jasa pengiriman. Saat ini dia tinggal membobol sedikit data penduduk yang bernama Solana Bestari Salsabila, maka semua data riwayat hidup serta data keluarganya ada semua di sana.Memang benar kalau sudah akan mendapat hoki, maka itu tidak akan pernah pergi kemana. Roy kali ini yakin akan mendapatkan privat jet itu sesegera mungkin. Atau bahkan malam nanti dia pasti sudah akan menjadi pemilik baru benda mahal itu.Sepulang dari kantor Naufal, Roy langsung memberikan perintah untuk memulai penyelidikan kepada tim hacker andalannya.Malamnya, saat Roy akan menjemput sang istri yang masih berada di restoran, tiba – tiba orang andalannya menghubungi dan mengatakan bahwa apa yang diinginkan oleh Naufal kini sudah Roy dapatkan.Dengan penuh semangat, Roy melajukan mobilnya cepat untuk menjemput sang istri. Setelah mengantarnya sampai rumah, tanpa mengulur waktu lebih lama lagi, Roy langsung mencoba untuk menghubungi Naufal untuk mengajaknya bertemu. Namun sialnya, nomor Naufal tidak bisa dihubungi. Terpaksa Roy harus segera bertolak menuju rumah kediaman Naufal.Sampainya di sana ternyata Naufal sudah istirahat di dalam kamarnya.“Nak Roy tumben sekali datang malam – malam begini,” ucap Dewi dengan sangat ramahnya.Dewi memberikan perintah kepada salah satu maid di rumahnya untuk memanggil Naufal yang sedang istirahat di dalam kamarnya di lantai dua rumah yang sangat besar itu.“Ada urusan sedikit dengan Naufal, Tante,” jawab Roy sopan.Meski sebenarnya Roy sedikit tidak menyukai ibu dari Naufal ini, namun tetap saja dirinya harus tetap bersikap sopan.Apalagi kalau ada kakak perempuan Naufal, mungkin Roy benar – benar akan segera pergi dari rumah ini dan mengurungkan niatnya untuk bertemu Naufal.Namun mengingat dia akan mempunyai privat jet, tentu saja dia harus menahan ketidaksukaannya sedikit saja malam ini.“Oh, kalau begitu tunggulah sebentar. Dia pasti segera turun.”“Iya, Tante.”“Roy! Kenapa tidak menelepon saja?” Tiba – tiba Naufal muncul dari lantai dua dan saat ini sedang menuruni satu persatu anak tangga.“Kalau ponselmu bisa dihubungi, aku pasti tidak mungkin sampai di sini,” cetus Roy kesal karena memang sebelumnya dia sudah berusaha menelepon Naufal namun nomor pria itu sedang dalam keadaan tidak aktif.“Benarkah?” Naufal baru teringat kalau dia sendiri lupa di mana dia menaruh ponselnya setelah pulang kerja tadi.“Ck! Kamu harus ikut aku sebentar,” ucapnya pelan saat Dewi beranjak dari tempat duduk menuju dapur.Roy langsung berdiri dari sofa, bergegas keluar agar bisa segera memberi tahu apa yang telah dia dapatkan malam ini.“Apa kamu sudah berhasil menemukannya?” tanya Naufal sepertinya sudah mempunyai feeling bahwa Roy pasti sudah mendapatkan sesuatu.“Tentu saja! Mereka benar – benar putramu, Fal!” seru Roy menggebu menyampaikan bahwa anak kembar yang saat ini diasuh oleh Solana adalah benar putra dari sahabatnya ini.Naufal menghentikan langkahnya. Lampu taman yang menghiasi halaman rumah megah itu seolah menjadi pusat benda yang telah menghipnotis dirinya.Namun yang sebenarnya terjadi bukan itu. Logikanya saat ini masih belum bisa menerima apakah mungkin benar apa yang telah dikatakan oleh Roy?“Fal! Malah diam! Kamu mendengarkanku atau tidak?” seru Roy yang mulai kesal karena informasinya seakan tidak membuat Naufal merasa puas.Padahal jelas inilah yang diinginkan oleh sang CEO. Naufal menaruh curiga bahwa mungkin anak kembar itu adalah anak – anaknya dari Shashi yang telah meninggal. Dan nyatanya apa yang dia perkirakan itu memang benar adanya.Lalu apa lagi? Kenapa justru Naufal terlihat seperti orang yang tidak mau menerima fakta itu?“Kamu bilang apa tadi, Roy? Mereka putra dan putriku? Tapi ….”“Ya! Mereka adalah anak – anakmu. Hasil buah cintamu dengan Shashi. Sayangnya Shashi harus meninggal karena pendarahan. Keterbatasan biaya membuat nyawa mantan istrimu tidak tertolong,” potong Roy menjelaskan apa yang dia dengar dari anak buahnya.“Aku masih belum memegang datanya, tapi aku meminta timku untuk memberiku garis besar dari informasi itu,” lanjut Roy.Meski dia tidak bisa menceritakan semuanya secara detail, namun Roy jelas masih mengingat garis besar dari hasil temuan tim andalannya.Alih – alih merasa senang Naufal justru saat ini benar – benar merasa terpukul atas kabar apa yang baru saja dia dengar dari sang pemilik perusahaan intel itu.“Jadi selama ini aku menelantarkan anak – anakku? Berarti di masa lalu aku telah menceraikan istriku yang sedang mengandung?” tanya Naufal namun terdengar seperti dirinya yang sedang menghakimi seseorang. Tidak, dia sedang menghakimi dirinya sendiri.Dadanya terasa sangat sakit. Dia bahkan tidak sadar bahwa air mata kini mulai membanjir di wajahnya yang tampan.“Fal, bukan seperti itu. Kamu tidak tahu, tentu saja kamu tidak salah, Fal!”“Ini bukan soal tahu atau tidak tahu, Roy! Ini bicara soal fakta, faktanya aku telah menjadi seorang pecundang. Bahkan aku tidak menafkahi anak – anakku selama ini.”Roy terdiam. Nyatanya fakta ini benar – benar menjadi hantaman dalam jiwa seorang Naufal. Roy bisa merasakan penyesalan seperti apa yang saat ini dirasakan oleh sahabatnya ini.Naufal duduk di sebuah kursi taman samping rumah mewah itu. Menundukkan kepala hingga terasa berat saat dia akan mendongakkannya kembali.“Aku harus apa, Roy?” lirih Naufal terdengar sangat menyedihkan. Bahkan Roy saat ini pun malah merasa bersalah karena dia terlalu bersemangat menjalankan misi ini demi mendapatkan satu unit privat jet milik Naufal.Roy tidak tahu bahwa ternyata Naufal adalah pria sejati yang selalu menggunakan hatinya dalam menyikapi semua hal. Lain dengan dirinya yang hanya mengandalkan logikanya saja.“Aku belum merasakan bagaimana mempunyai seorang anak. Tapi yang pasti kamu harus melakukan apa yang semestinya kamu lakukan, Fal. Kembalilah ke villa dan temui mereka. Minta maaf dan tebus semua hal yang belum lakukan untuk mereka.”“Apa Solana akan menerimaku? Pantas saja dia mengirimkan komik itu. Aku baru tersadar, aku yakin itu adalah wujud amarahnya padaku juga … keluargaku yang telah menyulitkan semuanya.” Naufal semakin merasa sedih saat mengingat bagaimana marahnya dirinya kepada sang pengirim komik fulgar itu.Namun setelah dia mengetahui ini semua, dia merasa pantas dipermalukan. Bahkan mungkin lebih dari ini pun Naufal tidak akan melawan.“Ada satu hal lagi yang mungkin akan membuatmu semakin terpukul, Fal. Awalnya aku tidak yakin soal hal ini. Tapi timku tidak mungkin melakukan kesalahan hanya mencari data riwayat hidup seseorang.”“Apa maksudmu, Roy? Jangan berbelit dan malah membuatku semakin pusing!”“Ini tentang penyebab kematian kedua mantan mertuamu.”“Memangnya kenapa dengan mereka?”"Pak Surya dan Ibu Enny, meninggal dalam kecelakaan. Yang menjadi pelaku penabrakan adalah Ibu Dewi, Mami kandungmu!" jawab Roy tegas. Naufal langsung terdiam, seolah mencerna lama untuk informasi mengejutkan yang baru saja dia dapatkan dari Roy. "Tunggu, maksudnya Mamiku menabrak Ayah Surya dan Bunda Enny?" tanya Naufal gamang. "Benar Naufal, memang begitulah kenyataannya! Tapi dengan uang sepuluh milyar, Solana mau menerima ajakan Damai dari Mamimu!""Tapi aku yakin saat itu sebenarnya Solana terpaksa melakukan perdamaian! Karena dia realistis, hidup di usia remaja dengan tanggungan dua anak kembar membutuhkan mental yang sehat dan didukung dengan finansial yang mumpuni!""Memang Solana sudah bekerja saat itu, tapi gaji seorang penulis novel online tidak akan cukup membiayai pengeluaran untuk sepasang anak kembar yang membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya yang tidak sedikit! Jadi aku mohon padamu, jangan salahkan atau tuduh Solana sembarangan!" ucap Roy ketus. "Oke bro, aku t
Keesokan harinya, Naufal akhirnya memilih untuk pergi lagi ke villa tempat Solana dan kedua anak kembarnya tinggal. Tampak Solana sedang berjalan bersama kedua keponakannya, sambil bercanda riang. Ada dua ekor anjing jenis alaskan malamute, yang bertubuh besar dan berbulu lebat mengikuti di belakang mereka. "Haaii," sapa Naufal sok akrab. Tampak Solana langsung memicingkan mata, dan memberikan tatapan curiga pada Naufal. Melihat Mommy Ocha seperti itu, tentu saja Raja yang merasa satu - satunya laki - laki, langsung bersikap melindungi. "Om, yang teman lama Mommy Ocha itu ya?" tanya Raja, sambil berdiri di depan Solana dan Ratu Adik kembarnya. Naufal langsung tersenyum haru, melihat anak laki - lakinya bersikap sangat berani untuk melindungi dua wanita kesayangannya. Ternyata didikan Solana, memang sangat bagus. "Iya nak, sini peluk Om," pinta Naufal dengan mata berkaca - kaca. "Maaf Om, tapi kata Mommy dan Ibu guru di sekolah, kami tidak boleh sembarangan mendekati orang yan
“Kedua anak kembar kakak anda berhasil kami selamatkan, Nona Solana. Namun, mohon maaf, nyawa Nyonya Sashi tidak tertolong,” ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu berhasil meruntuhkan dunia seorang Solana.Bagai petir di siang bolong, kalimat sederhana itu benar – benar mampu membuat dunia Solana seolah berhenti berputar. Ibu Solana langsung jatuh pingsan, untung Pak Surya suaminya berhasil menangkap tubuh Ibu Enny sebelum jatuh terhempas ke lantai rumah sakit yang dingin. Sedingin tubuh Sashi, yang sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Bagaimana tidak, kakaknya yang bernama Sashi telah diceraikan oleh suaminya. Keluarga dari Naufal benar – benar membenci Sashi, dan tidak pernah menginginkan kakak dari Solana itu menjadi anggota keluarga mereka.Hingga pada akhirnya mertua Sashi berhasil membujuk Naufal agar mau menceraikan Sashi. Tanpa mereka ketahui bahwa Sashi sedang mengandung anak Naufal. Solana dan kedua orang tuanya tidak ada pilihan lain, selain men
Braaakkkk ... Terdengar suara benda dibanting dengan keras. Hal itu membuat Solana tersenyum, karena dia tahu tujuannya sudah tercapai. Ditambah lagi, pihak penerbit komik baru saja memberi kabar kalau komik tersebut baru saja dilaunching. Dan berita baiknya adalah, komik langsung laku keras. Karena Solana memang sudah memiliki nama yang tersohor, di dunia kepenulisan. "Sia**n, siapa pelaku berotak mesum yang sudah dengan berani membuat komik ini!" "Hei, Bro! Kenapa kamu marah-marah?" Terdengar suara seseorang yang sepertinya juga dikenali oleh Solana.Itu adalah suara Roy, salah satu sahabat baik Naufal. Sementara dua lagi bernama Fandy dan Tristan. "Kalian lihat ini, bagaimana bisa komik p*rn seperti ini bisa sampai ke kantor! Lalu lebih gil* lagi, tokoh utamanya adalah aku! Bahkan nama PT. Srisesa Prima Medic, juga terpampang jelas disana! Padahal aku sedang pusing, karena baru saja mendapat kabar bahwa truk kontainer yang sedang memuat pipa kapiler hasil produksi dari perusah
“Ya, ini aku. Kamu masih ingat denganku?” Sambil bangkit dari tempat duduknya Naufal menatap lekat Solana yang kini sudah terlihat sangat cantik dan … dewasa. Sangat berbeda dengan Solana yang dia kenal lima enam tahun yang lalu. Saat di mana Naufal baru menjadi suami dari Shashi, kakak perempuan Solana satu – satunya.“Hmm, tentu saja aku masih ingat. Silakan duduk,” sahut Solana berusaha mengendalikan dirinya yang sempat panik karena kedatangan mantan kakak iparnya itu.Hampir saja Solana bersikap arogan, padahal belum tahu apa tujuan Naufal mengunjungi dirinya. Karena Solana yakin bahwa Naufal tidak mungkin bisa mengetahui soal komik itu dengan mudah. Jelas dirinya tidak mencantumkan identitas apa pun dalam komik itu.Solana juga telah membayar mahal perusahaan percetakan yang menerbitkan komik tersebut, untuk menutup mulut tentang identitas dirinya yang asli. “Kalian sekarang tinggal di sini?” tanya Naufal memancing. Karena sejak kedatangannya tadi, dia tidak melihat satupun ang
Alih – alih menjawab pertanyaan mantan kakak iparnya, Solana justru hanya diam mematung dan tidak tahu apa yang saat ini harus dia lakukan.Ini benar – benar di luar perkiraannya. Solana mengira menyimpan Si Kembar dari hiruk pikuk dunia luar akan berhasil. Namun nyatanya Naufal datang tanpa diundang dan sebentar lagi rencananya akan berantakan. Itu sudah pasti.“Mommy! Kami hari ini pulang cepat. Ah, aku sangat lapar!” seru si anak lelaki yang bernama Raja.Solana hanya bisa tersenyum canggung. Sambil sesekali melirik ke arah Naufal yang masih menatap lekat kedua keponakannya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.“Kalau begitu kalian segera ganti pakaian, lalu minta Bi Asih ambilkan makan siang, ya?” sahut Solana benar – benar tidak ingin kedua anak ini terlalu lama berada di hadapan Naufal.Solana sudah bisa merasakan perubahan sikap kakak iparnya. Solana yakin dia akan menanyakan perihal dua anak itu sampai dia puas.“Siap, Mommy! Tapi ….” Kalimat si anak perempuan yang bernama Rat
Keesokan harinya, Naufal akhirnya memilih untuk pergi lagi ke villa tempat Solana dan kedua anak kembarnya tinggal. Tampak Solana sedang berjalan bersama kedua keponakannya, sambil bercanda riang. Ada dua ekor anjing jenis alaskan malamute, yang bertubuh besar dan berbulu lebat mengikuti di belakang mereka. "Haaii," sapa Naufal sok akrab. Tampak Solana langsung memicingkan mata, dan memberikan tatapan curiga pada Naufal. Melihat Mommy Ocha seperti itu, tentu saja Raja yang merasa satu - satunya laki - laki, langsung bersikap melindungi. "Om, yang teman lama Mommy Ocha itu ya?" tanya Raja, sambil berdiri di depan Solana dan Ratu Adik kembarnya. Naufal langsung tersenyum haru, melihat anak laki - lakinya bersikap sangat berani untuk melindungi dua wanita kesayangannya. Ternyata didikan Solana, memang sangat bagus. "Iya nak, sini peluk Om," pinta Naufal dengan mata berkaca - kaca. "Maaf Om, tapi kata Mommy dan Ibu guru di sekolah, kami tidak boleh sembarangan mendekati orang yan
"Pak Surya dan Ibu Enny, meninggal dalam kecelakaan. Yang menjadi pelaku penabrakan adalah Ibu Dewi, Mami kandungmu!" jawab Roy tegas. Naufal langsung terdiam, seolah mencerna lama untuk informasi mengejutkan yang baru saja dia dapatkan dari Roy. "Tunggu, maksudnya Mamiku menabrak Ayah Surya dan Bunda Enny?" tanya Naufal gamang. "Benar Naufal, memang begitulah kenyataannya! Tapi dengan uang sepuluh milyar, Solana mau menerima ajakan Damai dari Mamimu!""Tapi aku yakin saat itu sebenarnya Solana terpaksa melakukan perdamaian! Karena dia realistis, hidup di usia remaja dengan tanggungan dua anak kembar membutuhkan mental yang sehat dan didukung dengan finansial yang mumpuni!""Memang Solana sudah bekerja saat itu, tapi gaji seorang penulis novel online tidak akan cukup membiayai pengeluaran untuk sepasang anak kembar yang membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya yang tidak sedikit! Jadi aku mohon padamu, jangan salahkan atau tuduh Solana sembarangan!" ucap Roy ketus. "Oke bro, aku t
Tidak seperti saat Roy mencari informasi mengenai urutan perjalanan paket yang berisi komik itu. Tugas dari Naufal kini benar – benar terlalu mudah untuk dilakukan oleh timnya.Kalau kemarin dia harus melacak hampir semua cctv seluruh penjuru kota demi menemukan siapa yang pertama kali mengantar paket itu ke pihak jasa pengiriman. Saat ini dia tinggal membobol sedikit data penduduk yang bernama Solana Bestari Salsabila, maka semua data riwayat hidup serta data keluarganya ada semua di sana.Memang benar kalau sudah akan mendapat hoki, maka itu tidak akan pernah pergi kemana. Roy kali ini yakin akan mendapatkan privat jet itu sesegera mungkin. Atau bahkan malam nanti dia pasti sudah akan menjadi pemilik baru benda mahal itu.Sepulang dari kantor Naufal, Roy langsung memberikan perintah untuk memulai penyelidikan kepada tim hacker andalannya.Malamnya, saat Roy akan menjemput sang istri yang masih berada di restoran, tiba – tiba orang andalannya menghubungi dan mengatakan bahwa apa yang
Alih – alih menjawab pertanyaan mantan kakak iparnya, Solana justru hanya diam mematung dan tidak tahu apa yang saat ini harus dia lakukan.Ini benar – benar di luar perkiraannya. Solana mengira menyimpan Si Kembar dari hiruk pikuk dunia luar akan berhasil. Namun nyatanya Naufal datang tanpa diundang dan sebentar lagi rencananya akan berantakan. Itu sudah pasti.“Mommy! Kami hari ini pulang cepat. Ah, aku sangat lapar!” seru si anak lelaki yang bernama Raja.Solana hanya bisa tersenyum canggung. Sambil sesekali melirik ke arah Naufal yang masih menatap lekat kedua keponakannya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.“Kalau begitu kalian segera ganti pakaian, lalu minta Bi Asih ambilkan makan siang, ya?” sahut Solana benar – benar tidak ingin kedua anak ini terlalu lama berada di hadapan Naufal.Solana sudah bisa merasakan perubahan sikap kakak iparnya. Solana yakin dia akan menanyakan perihal dua anak itu sampai dia puas.“Siap, Mommy! Tapi ….” Kalimat si anak perempuan yang bernama Rat
“Ya, ini aku. Kamu masih ingat denganku?” Sambil bangkit dari tempat duduknya Naufal menatap lekat Solana yang kini sudah terlihat sangat cantik dan … dewasa. Sangat berbeda dengan Solana yang dia kenal lima enam tahun yang lalu. Saat di mana Naufal baru menjadi suami dari Shashi, kakak perempuan Solana satu – satunya.“Hmm, tentu saja aku masih ingat. Silakan duduk,” sahut Solana berusaha mengendalikan dirinya yang sempat panik karena kedatangan mantan kakak iparnya itu.Hampir saja Solana bersikap arogan, padahal belum tahu apa tujuan Naufal mengunjungi dirinya. Karena Solana yakin bahwa Naufal tidak mungkin bisa mengetahui soal komik itu dengan mudah. Jelas dirinya tidak mencantumkan identitas apa pun dalam komik itu.Solana juga telah membayar mahal perusahaan percetakan yang menerbitkan komik tersebut, untuk menutup mulut tentang identitas dirinya yang asli. “Kalian sekarang tinggal di sini?” tanya Naufal memancing. Karena sejak kedatangannya tadi, dia tidak melihat satupun ang
Braaakkkk ... Terdengar suara benda dibanting dengan keras. Hal itu membuat Solana tersenyum, karena dia tahu tujuannya sudah tercapai. Ditambah lagi, pihak penerbit komik baru saja memberi kabar kalau komik tersebut baru saja dilaunching. Dan berita baiknya adalah, komik langsung laku keras. Karena Solana memang sudah memiliki nama yang tersohor, di dunia kepenulisan. "Sia**n, siapa pelaku berotak mesum yang sudah dengan berani membuat komik ini!" "Hei, Bro! Kenapa kamu marah-marah?" Terdengar suara seseorang yang sepertinya juga dikenali oleh Solana.Itu adalah suara Roy, salah satu sahabat baik Naufal. Sementara dua lagi bernama Fandy dan Tristan. "Kalian lihat ini, bagaimana bisa komik p*rn seperti ini bisa sampai ke kantor! Lalu lebih gil* lagi, tokoh utamanya adalah aku! Bahkan nama PT. Srisesa Prima Medic, juga terpampang jelas disana! Padahal aku sedang pusing, karena baru saja mendapat kabar bahwa truk kontainer yang sedang memuat pipa kapiler hasil produksi dari perusah
“Kedua anak kembar kakak anda berhasil kami selamatkan, Nona Solana. Namun, mohon maaf, nyawa Nyonya Sashi tidak tertolong,” ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu berhasil meruntuhkan dunia seorang Solana.Bagai petir di siang bolong, kalimat sederhana itu benar – benar mampu membuat dunia Solana seolah berhenti berputar. Ibu Solana langsung jatuh pingsan, untung Pak Surya suaminya berhasil menangkap tubuh Ibu Enny sebelum jatuh terhempas ke lantai rumah sakit yang dingin. Sedingin tubuh Sashi, yang sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Bagaimana tidak, kakaknya yang bernama Sashi telah diceraikan oleh suaminya. Keluarga dari Naufal benar – benar membenci Sashi, dan tidak pernah menginginkan kakak dari Solana itu menjadi anggota keluarga mereka.Hingga pada akhirnya mertua Sashi berhasil membujuk Naufal agar mau menceraikan Sashi. Tanpa mereka ketahui bahwa Sashi sedang mengandung anak Naufal. Solana dan kedua orang tuanya tidak ada pilihan lain, selain men