Braaakkkk ...
Terdengar suara benda dibanting dengan keras. Hal itu membuat Solana tersenyum, karena dia tahu tujuannya sudah tercapai.Ditambah lagi, pihak penerbit komik baru saja memberi kabar kalau komik tersebut baru saja dilaunching. Dan berita baiknya adalah, komik langsung laku keras. Karena Solana memang sudah memiliki nama yang tersohor, di dunia kepenulisan."Sia**n, siapa pelaku berotak mesum yang sudah dengan berani membuat komik ini!""Hei, Bro! Kenapa kamu marah-marah?" Terdengar suara seseorang yang sepertinya juga dikenali oleh Solana.Itu adalah suara Roy, salah satu sahabat baik Naufal. Sementara dua lagi bernama Fandy dan Tristan."Kalian lihat ini, bagaimana bisa komik p*rn seperti ini bisa sampai ke kantor! Lalu lebih gil* lagi, tokoh utamanya adalah aku! Bahkan nama PT. Srisesa Prima Medic, juga terpampang jelas disana! Padahal aku sedang pusing, karena baru saja mendapat kabar bahwa truk kontainer yang sedang memuat pipa kapiler hasil produksi dari perusahaannya yang menuju Surabaya mengalami kecelakaan di ruas tol Semarang – Solo! Lalu komik jaha**m, itu datang seolah ingin menertawaiku!" teriak Bang Naufal geram."Tenang Naufal, biar aku yang bereskan. Kau cukup urus perusahaan saja," ucap suara Roy."Oke, aku percaya sama kamu Roy. Jadi tolong jangan kecewakan kepercayaan itu! Tenang saja, aku akan memberikan imbalan yang akan kau sukai!" ujar Naufal tegas.Hanya butuh waktu dua hari untuk Roy menyelesaikan misi dari sahabatnya. Dia benar – benar rela bekerja lembur dan turun lapangan sendiri demi bisa segera mendapatkan siapa orang yang telah mengirim komik fulgar itu kepada Naufal.Imbalan gratis keliling dunia menggunakan privat jet benar – benar membuat Roy yang mempunyai perusahaan di bidang jasa pelayanan keamanan itu semakin bersemangat.“Kamu yakin sudah mendapatkan informasi yang tepat?” selidik Naufal saat Roy datang ke ruangannya dengan sebuah amplop cokelat di tangan kanannya.“Tentu saja. Aku sudah menemukannya. Dan akan aku pastikan kamu akan terkejut saat tahu siapa pelaku di balik paket komik gila itu,” sahut Roy penuh percaya diri sambil melempar amplop coklat itu ke atas meja kerja Naufal.“Lihat saja apa yang akan aku lakukan saat bertemu dengannya nanti!” dengus Naufal tertahan sambil meraih amplop cokelat itu.“Memangnya mau kamu apakan dia?” tanya Roy dengan satu sisi alis yang terangkat. Roy sengaja menanyakan itu untuk melihat seberapa besar amarah Naufal terhadap orang yang telah sengaja melecehkannya.“Mungkin aku akan membunuhnya. Tapi yang pasti aku akan menghajarnya lebih dulu. Aku pastikan dia tidak akan merasakan hidup nyaman di dunia!” jawab Naufal dengan nada bicara yang menggebu.Sementara Roy hanya tertawa kecil lalu menyumpal kedua tangan ke dalam saku celananya.“Aku akan hadir ke pemakaman orang itu. Oh iya, buku komik yang sudah terlanjur tersebar sudah berhasil kami tarik kembali. Lalu nama-nama pembeli komik juga sudah kami kantongi. Kami janji padamu Fal, semua pembeli komik itu akan tutup mulut," ujar Roy sambil memutar badannya.Roy memilih untuk segera pergi, karena dia akan bersiap untuk liburan bersama istrinya menggunakan privat jet milik Naufal. Sementara untuk urusan pembeli komik, akan diurus oleh Fandy dan Tristan.Melihat sikap aneh Roy, Naufal hanya mengerutkan dahi lalu kembali menggerakkan tangan untuk membuka amplop cokelat yang berisikan segudang informasi mengenai pelaku teror tersebut.Dengan perasaan yang kian terbakar api amarah, Naufal akhirnya menemukan semua data bahkan ada beberapa foto pelaku di sana.“Wait! Dia …?” seru Naufal dengan nada bertanya.Kedua bola mata Naufal siap melompat dari sarang saat menyadari bahwa orang yang telah melecehkan dirinya dan keluarganya menggunakan komik adalah Solana Bestari Salsabila, dia adalah mantan adik iparnya.“Astaga, Solana! Kamu yang melakukan ini? Setelah apa yang terjadi di masa lalu? Bisa – bisanya!” gumamnya penuh kekecewaan.Saat itu juga Naufal teringat akan kalimat yang baru beberapa menit lalu dia ucapkan. Yaitu dia akan menghajar sang pelaku saat berjumpa nanti.Tapi setelah mendapati orang yang telah meneror dirinya ternyata adalah seorang gadis dan apalagi dia adalah mantan adik iparnya, tentu saja dengan penuh rasa kecewa Naufal pasti akan mengurungkan niat brutalnya itu.Naufal dengan sangat teliti mengamati bagaimana cantiknya Solana dalam foto itu. Rambut lurus hitam panjang diikat ekor kuda benar – benar berhasil menghipnotis dirinya.‘Kenapa kamu tega melakukan ini, Solana?’ Pertanyaan itulah yang saat ini berkecamuk di dalam kepala Naufal.Tidak mengulur waktu lebih lama lagi, Naufal langsung menyambar jas yang bergantung lalu berlari keluar ruangan menuju tempat di mana mobilnya diparkirkan.Perjalanannya menuju salah satu villa di puncak sangat lancar. Bahkan tidak sampai dua jam Naufal sudah berhasil sampai di alamat yang tertera dalam berkas informasi dari Roy.Villa milik Solana tidak besar. Namun karena bangunan itu selalu terawat dengan sangat baik, maka tetap saja terlihat sangat apik saat dilihat dari titik Naufal saat ini berdiri.Naufal memarkirkan mobilnya cukup jauh dari villa. Dia sengaja melakukan itu demi bisa langsung masuk ke area villa tanpa ada kebisingan yang mungkin membuat Solana pergi tiba – tiba saat melihat kedatangannya.Dengan langkah santai namun pasti, Naufal berjalan di atas bebatuan yang tertata sangat cantik sepanjang jalan dari jalan utama menuju pekarangan villa.“Tuan mencari seseorang?” tanya seorang wanita paruh baya tiba – tiba muncul dari arah samping Naufal. Dia adalah Bi Asih, asisten rumah tangga yang membantu Solana mengerjakan pekerjaan di dalam villa.“Ah, ya! Apa pemilik villa ini tinggal di sini juga?” tanya Naufal dengan sangat hati – hati. Sikapnya yang sopan dan penampilan sangat rapi tentu saja membuat Bi Asih tidak menaruh curiga apa pun padanya.“Ya, Non Lana berada di dalam, Tuan. Tapi maaf sebelumnya, Tuan ini siapa, ya? Ada perlu apa mencari Non Lana? Soalnya Non Lana tidak punya kerabat.” Bi Asih bertanya dengan wajar karena memang Solana sudah tidak punya sanak saudara lagi setelah kedua orangtuanya meninggal satu tahun yang lalu.“Saya Naufal. Saya teman lama kakak dari Solana,” jawab Naufal dengan santun.Mendengar hal itu sebenarnya Bi Asih sedikit terkejut. Mengingat saudari Solana sudah meninggal empat tahun lalu.“Kalau begitu mari saya antar bertemu dengan Non Lana,” ajak Bi Asih sambil berjalan mendahului Naufal dengan perasaan yang sedikit sendu.Bi Asih menyadari satu hal, pasti orang yang bernama Naufal ini belum tahu kalau kakak dari majikannya itu sudah meninggal.Namun biarlah, Bi Asih berpikir pasti nanti Solana akan mengatakannya sendiri. Dia tidak berhak memberi tahu apa pun kepada tamu asing.“Silakan duduk, Tuan. Saya panggilkan Non Lana dulu,” ucap Bi Asih sambil berjalan menuju kamar Solana sebelum membuatkan minuman untuk tamu jauh itu.Di kamar Solana, Bi Asih memanggil majikannya itu dengan lembut dan mengatakan bahwa ada tamu yang mencarinya.“Non, ada tamu,” beri tahu Bi Asih.“Siapa, Bi?” tanya Solana menghentikan aktifitas mengetiknya.Solana selama ini bekerja menjadi seorang penulis novel dalam juga luar negeri. Jadi dia tidak perlu keluar rumah untuk menghasilkan jutaan rupiah.“Tidak tahu, Non. Dia bilang teman kakaknya Non Lana,” jawab Bi Asih.Bi Asih langsung pergi meninggalkan Solana di dalam kamarnya. Sementara Solana berpikir sejenak soal tamu itu.‘Mungkinkah teman Kak Shashi benar – benar datang menemuiku? Tapi untuk apa? Apa dia tidak tahu kalau Kak Shashi sudah meninggal?" tanya Solana dalam hati.Tidak ingin menanggung rasa penasaran lebih lama, Solana memutuskan untuk membereskan pekerjaannya yang kurang beberapa kata lagi akan selesai.Setelah itu baru dia mematikan komputer miliknya dan memperbaiki penampilan. Mengenakan outer, Solana memastikan orang asing tidak akan melihat dirinya yang sedang mengenakan pakaian tanpa lengan.Solana keluar menuju ruang tamu. Dia melihat sosok gagah dari arah belakang pria itu. Solana bahkan sempat ragu apakah dirinya harus menemuinya atau memilih menyuruh Bi Asih untuk mengatakan bahwa dirinya sedang tidak ingin menerima tamu?Namu karena rasa penasarannya yang tidak bisa dia tahan lagi, akhirnya Solana melanjutkan langkah kakinya menuju ruang tamu.Memperhatikan dengan seksama sebenarnya siapa pria gagah ini? Kenapa dia datang menemuinya?Sementara Naufal yang menyadari akan kehadiran seseorang di belakangnya, dia masih diam dan membiarkan Solana.Dan setelah langkah kaki Solana telah sampai di samping sofa yang dia duduki, Naufal menoleh ke arah mantan adik iparnya itu.“Aku datang, Solana,” ucapnya dengan smirk jahat namun tidak menanggalkan nilai tampan di dalamnya.“Ka – kamu?”“Ya, ini aku. Kamu masih ingat denganku?” Sambil bangkit dari tempat duduknya Naufal menatap lekat Solana yang kini sudah terlihat sangat cantik dan … dewasa. Sangat berbeda dengan Solana yang dia kenal lima enam tahun yang lalu. Saat di mana Naufal baru menjadi suami dari Shashi, kakak perempuan Solana satu – satunya.“Hmm, tentu saja aku masih ingat. Silakan duduk,” sahut Solana berusaha mengendalikan dirinya yang sempat panik karena kedatangan mantan kakak iparnya itu.Hampir saja Solana bersikap arogan, padahal belum tahu apa tujuan Naufal mengunjungi dirinya. Karena Solana yakin bahwa Naufal tidak mungkin bisa mengetahui soal komik itu dengan mudah. Jelas dirinya tidak mencantumkan identitas apa pun dalam komik itu.Solana juga telah membayar mahal perusahaan percetakan yang menerbitkan komik tersebut, untuk menutup mulut tentang identitas dirinya yang asli. “Kalian sekarang tinggal di sini?” tanya Naufal memancing. Karena sejak kedatangannya tadi, dia tidak melihat satupun ang
Alih – alih menjawab pertanyaan mantan kakak iparnya, Solana justru hanya diam mematung dan tidak tahu apa yang saat ini harus dia lakukan.Ini benar – benar di luar perkiraannya. Solana mengira menyimpan Si Kembar dari hiruk pikuk dunia luar akan berhasil. Namun nyatanya Naufal datang tanpa diundang dan sebentar lagi rencananya akan berantakan. Itu sudah pasti.“Mommy! Kami hari ini pulang cepat. Ah, aku sangat lapar!” seru si anak lelaki yang bernama Raja.Solana hanya bisa tersenyum canggung. Sambil sesekali melirik ke arah Naufal yang masih menatap lekat kedua keponakannya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.“Kalau begitu kalian segera ganti pakaian, lalu minta Bi Asih ambilkan makan siang, ya?” sahut Solana benar – benar tidak ingin kedua anak ini terlalu lama berada di hadapan Naufal.Solana sudah bisa merasakan perubahan sikap kakak iparnya. Solana yakin dia akan menanyakan perihal dua anak itu sampai dia puas.“Siap, Mommy! Tapi ….” Kalimat si anak perempuan yang bernama Rat
Tidak seperti saat Roy mencari informasi mengenai urutan perjalanan paket yang berisi komik itu. Tugas dari Naufal kini benar – benar terlalu mudah untuk dilakukan oleh timnya.Kalau kemarin dia harus melacak hampir semua cctv seluruh penjuru kota demi menemukan siapa yang pertama kali mengantar paket itu ke pihak jasa pengiriman. Saat ini dia tinggal membobol sedikit data penduduk yang bernama Solana Bestari Salsabila, maka semua data riwayat hidup serta data keluarganya ada semua di sana.Memang benar kalau sudah akan mendapat hoki, maka itu tidak akan pernah pergi kemana. Roy kali ini yakin akan mendapatkan privat jet itu sesegera mungkin. Atau bahkan malam nanti dia pasti sudah akan menjadi pemilik baru benda mahal itu.Sepulang dari kantor Naufal, Roy langsung memberikan perintah untuk memulai penyelidikan kepada tim hacker andalannya.Malamnya, saat Roy akan menjemput sang istri yang masih berada di restoran, tiba – tiba orang andalannya menghubungi dan mengatakan bahwa apa yang
"Pak Surya dan Ibu Enny, meninggal dalam kecelakaan. Yang menjadi pelaku penabrakan adalah Ibu Dewi, Mami kandungmu!" jawab Roy tegas. Naufal langsung terdiam, seolah mencerna lama untuk informasi mengejutkan yang baru saja dia dapatkan dari Roy. "Tunggu, maksudnya Mamiku menabrak Ayah Surya dan Bunda Enny?" tanya Naufal gamang. "Benar Naufal, memang begitulah kenyataannya! Tapi dengan uang sepuluh milyar, Solana mau menerima ajakan Damai dari Mamimu!""Tapi aku yakin saat itu sebenarnya Solana terpaksa melakukan perdamaian! Karena dia realistis, hidup di usia remaja dengan tanggungan dua anak kembar membutuhkan mental yang sehat dan didukung dengan finansial yang mumpuni!""Memang Solana sudah bekerja saat itu, tapi gaji seorang penulis novel online tidak akan cukup membiayai pengeluaran untuk sepasang anak kembar yang membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya yang tidak sedikit! Jadi aku mohon padamu, jangan salahkan atau tuduh Solana sembarangan!" ucap Roy ketus. "Oke bro, aku t
Keesokan harinya, Naufal akhirnya memilih untuk pergi lagi ke villa tempat Solana dan kedua anak kembarnya tinggal. Tampak Solana sedang berjalan bersama kedua keponakannya, sambil bercanda riang. Ada dua ekor anjing jenis alaskan malamute, yang bertubuh besar dan berbulu lebat mengikuti di belakang mereka. "Haaii," sapa Naufal sok akrab. Tampak Solana langsung memicingkan mata, dan memberikan tatapan curiga pada Naufal. Melihat Mommy Ocha seperti itu, tentu saja Raja yang merasa satu - satunya laki - laki, langsung bersikap melindungi. "Om, yang teman lama Mommy Ocha itu ya?" tanya Raja, sambil berdiri di depan Solana dan Ratu Adik kembarnya. Naufal langsung tersenyum haru, melihat anak laki - lakinya bersikap sangat berani untuk melindungi dua wanita kesayangannya. Ternyata didikan Solana, memang sangat bagus. "Iya nak, sini peluk Om," pinta Naufal dengan mata berkaca - kaca. "Maaf Om, tapi kata Mommy dan Ibu guru di sekolah, kami tidak boleh sembarangan mendekati orang yan
“Kedua anak kembar kakak anda berhasil kami selamatkan, Nona Solana. Namun, mohon maaf, nyawa Nyonya Sashi tidak tertolong,” ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu berhasil meruntuhkan dunia seorang Solana.Bagai petir di siang bolong, kalimat sederhana itu benar – benar mampu membuat dunia Solana seolah berhenti berputar. Ibu Solana langsung jatuh pingsan, untung Pak Surya suaminya berhasil menangkap tubuh Ibu Enny sebelum jatuh terhempas ke lantai rumah sakit yang dingin. Sedingin tubuh Sashi, yang sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Bagaimana tidak, kakaknya yang bernama Sashi telah diceraikan oleh suaminya. Keluarga dari Naufal benar – benar membenci Sashi, dan tidak pernah menginginkan kakak dari Solana itu menjadi anggota keluarga mereka.Hingga pada akhirnya mertua Sashi berhasil membujuk Naufal agar mau menceraikan Sashi. Tanpa mereka ketahui bahwa Sashi sedang mengandung anak Naufal. Solana dan kedua orang tuanya tidak ada pilihan lain, selain men
Keesokan harinya, Naufal akhirnya memilih untuk pergi lagi ke villa tempat Solana dan kedua anak kembarnya tinggal. Tampak Solana sedang berjalan bersama kedua keponakannya, sambil bercanda riang. Ada dua ekor anjing jenis alaskan malamute, yang bertubuh besar dan berbulu lebat mengikuti di belakang mereka. "Haaii," sapa Naufal sok akrab. Tampak Solana langsung memicingkan mata, dan memberikan tatapan curiga pada Naufal. Melihat Mommy Ocha seperti itu, tentu saja Raja yang merasa satu - satunya laki - laki, langsung bersikap melindungi. "Om, yang teman lama Mommy Ocha itu ya?" tanya Raja, sambil berdiri di depan Solana dan Ratu Adik kembarnya. Naufal langsung tersenyum haru, melihat anak laki - lakinya bersikap sangat berani untuk melindungi dua wanita kesayangannya. Ternyata didikan Solana, memang sangat bagus. "Iya nak, sini peluk Om," pinta Naufal dengan mata berkaca - kaca. "Maaf Om, tapi kata Mommy dan Ibu guru di sekolah, kami tidak boleh sembarangan mendekati orang yan
"Pak Surya dan Ibu Enny, meninggal dalam kecelakaan. Yang menjadi pelaku penabrakan adalah Ibu Dewi, Mami kandungmu!" jawab Roy tegas. Naufal langsung terdiam, seolah mencerna lama untuk informasi mengejutkan yang baru saja dia dapatkan dari Roy. "Tunggu, maksudnya Mamiku menabrak Ayah Surya dan Bunda Enny?" tanya Naufal gamang. "Benar Naufal, memang begitulah kenyataannya! Tapi dengan uang sepuluh milyar, Solana mau menerima ajakan Damai dari Mamimu!""Tapi aku yakin saat itu sebenarnya Solana terpaksa melakukan perdamaian! Karena dia realistis, hidup di usia remaja dengan tanggungan dua anak kembar membutuhkan mental yang sehat dan didukung dengan finansial yang mumpuni!""Memang Solana sudah bekerja saat itu, tapi gaji seorang penulis novel online tidak akan cukup membiayai pengeluaran untuk sepasang anak kembar yang membutuhkan biaya pendidikan dan lainnya yang tidak sedikit! Jadi aku mohon padamu, jangan salahkan atau tuduh Solana sembarangan!" ucap Roy ketus. "Oke bro, aku t
Tidak seperti saat Roy mencari informasi mengenai urutan perjalanan paket yang berisi komik itu. Tugas dari Naufal kini benar – benar terlalu mudah untuk dilakukan oleh timnya.Kalau kemarin dia harus melacak hampir semua cctv seluruh penjuru kota demi menemukan siapa yang pertama kali mengantar paket itu ke pihak jasa pengiriman. Saat ini dia tinggal membobol sedikit data penduduk yang bernama Solana Bestari Salsabila, maka semua data riwayat hidup serta data keluarganya ada semua di sana.Memang benar kalau sudah akan mendapat hoki, maka itu tidak akan pernah pergi kemana. Roy kali ini yakin akan mendapatkan privat jet itu sesegera mungkin. Atau bahkan malam nanti dia pasti sudah akan menjadi pemilik baru benda mahal itu.Sepulang dari kantor Naufal, Roy langsung memberikan perintah untuk memulai penyelidikan kepada tim hacker andalannya.Malamnya, saat Roy akan menjemput sang istri yang masih berada di restoran, tiba – tiba orang andalannya menghubungi dan mengatakan bahwa apa yang
Alih – alih menjawab pertanyaan mantan kakak iparnya, Solana justru hanya diam mematung dan tidak tahu apa yang saat ini harus dia lakukan.Ini benar – benar di luar perkiraannya. Solana mengira menyimpan Si Kembar dari hiruk pikuk dunia luar akan berhasil. Namun nyatanya Naufal datang tanpa diundang dan sebentar lagi rencananya akan berantakan. Itu sudah pasti.“Mommy! Kami hari ini pulang cepat. Ah, aku sangat lapar!” seru si anak lelaki yang bernama Raja.Solana hanya bisa tersenyum canggung. Sambil sesekali melirik ke arah Naufal yang masih menatap lekat kedua keponakannya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.“Kalau begitu kalian segera ganti pakaian, lalu minta Bi Asih ambilkan makan siang, ya?” sahut Solana benar – benar tidak ingin kedua anak ini terlalu lama berada di hadapan Naufal.Solana sudah bisa merasakan perubahan sikap kakak iparnya. Solana yakin dia akan menanyakan perihal dua anak itu sampai dia puas.“Siap, Mommy! Tapi ….” Kalimat si anak perempuan yang bernama Rat
“Ya, ini aku. Kamu masih ingat denganku?” Sambil bangkit dari tempat duduknya Naufal menatap lekat Solana yang kini sudah terlihat sangat cantik dan … dewasa. Sangat berbeda dengan Solana yang dia kenal lima enam tahun yang lalu. Saat di mana Naufal baru menjadi suami dari Shashi, kakak perempuan Solana satu – satunya.“Hmm, tentu saja aku masih ingat. Silakan duduk,” sahut Solana berusaha mengendalikan dirinya yang sempat panik karena kedatangan mantan kakak iparnya itu.Hampir saja Solana bersikap arogan, padahal belum tahu apa tujuan Naufal mengunjungi dirinya. Karena Solana yakin bahwa Naufal tidak mungkin bisa mengetahui soal komik itu dengan mudah. Jelas dirinya tidak mencantumkan identitas apa pun dalam komik itu.Solana juga telah membayar mahal perusahaan percetakan yang menerbitkan komik tersebut, untuk menutup mulut tentang identitas dirinya yang asli. “Kalian sekarang tinggal di sini?” tanya Naufal memancing. Karena sejak kedatangannya tadi, dia tidak melihat satupun ang
Braaakkkk ... Terdengar suara benda dibanting dengan keras. Hal itu membuat Solana tersenyum, karena dia tahu tujuannya sudah tercapai. Ditambah lagi, pihak penerbit komik baru saja memberi kabar kalau komik tersebut baru saja dilaunching. Dan berita baiknya adalah, komik langsung laku keras. Karena Solana memang sudah memiliki nama yang tersohor, di dunia kepenulisan. "Sia**n, siapa pelaku berotak mesum yang sudah dengan berani membuat komik ini!" "Hei, Bro! Kenapa kamu marah-marah?" Terdengar suara seseorang yang sepertinya juga dikenali oleh Solana.Itu adalah suara Roy, salah satu sahabat baik Naufal. Sementara dua lagi bernama Fandy dan Tristan. "Kalian lihat ini, bagaimana bisa komik p*rn seperti ini bisa sampai ke kantor! Lalu lebih gil* lagi, tokoh utamanya adalah aku! Bahkan nama PT. Srisesa Prima Medic, juga terpampang jelas disana! Padahal aku sedang pusing, karena baru saja mendapat kabar bahwa truk kontainer yang sedang memuat pipa kapiler hasil produksi dari perusah
“Kedua anak kembar kakak anda berhasil kami selamatkan, Nona Solana. Namun, mohon maaf, nyawa Nyonya Sashi tidak tertolong,” ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu berhasil meruntuhkan dunia seorang Solana.Bagai petir di siang bolong, kalimat sederhana itu benar – benar mampu membuat dunia Solana seolah berhenti berputar. Ibu Solana langsung jatuh pingsan, untung Pak Surya suaminya berhasil menangkap tubuh Ibu Enny sebelum jatuh terhempas ke lantai rumah sakit yang dingin. Sedingin tubuh Sashi, yang sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Bagaimana tidak, kakaknya yang bernama Sashi telah diceraikan oleh suaminya. Keluarga dari Naufal benar – benar membenci Sashi, dan tidak pernah menginginkan kakak dari Solana itu menjadi anggota keluarga mereka.Hingga pada akhirnya mertua Sashi berhasil membujuk Naufal agar mau menceraikan Sashi. Tanpa mereka ketahui bahwa Sashi sedang mengandung anak Naufal. Solana dan kedua orang tuanya tidak ada pilihan lain, selain men